Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI


DIREKTORAT ANEKA ENERGI BARU DAN ENERGI TERBARUKAN

PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA

Disampaikan Oleh :
Kasubdit Pelayanan dan Pengawasan Usaha
Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan

Pada Acara:
Pojok Energi Goes to Campus

Semarang, 14 Oktober 2019


OUTLINE

I. PENDAHULUAN

II. KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

III. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN

IV. PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN

V. TANTANGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN

2
PENDAHULUAN

3
ENERGI TRILEMA
Filosofi dasar pengembangan sektor listrik di Indonesia harus dilakukan secara seimbang antara
Energy Security, Energy Equity, dan Energy Sustainability.
KONDISI ENERGI INDONESIA
Sejak tahun 2008 Indonesia tidak lagi
sebagai negara pengekspor minyak

Perubahan dalam Sejarah Energi Indonesia,


dari Anggota OPEC ke Importir Minyak

Cadangan dan produksi nasional semakin menurun Kontribusi RE harus ditingkatkan untuk mempertahankan
pembangunan berkelanjutan
PARIS AGREEMENT DAN KOMITMEN SEKTOR ENERGI
Komitmen Global :
Target Paris Agreement :
Menjaga kenaikan temperatur global tidak melebihi 2oC, dan mengupayakan menjadi 1,5oC

Komitmen Nasional :
Amanat UU No 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement
Menurunkan emisi GRK sesuai NDC pada 2030:

• 29% dari BaU (kemampuan sendiri) • 41% dari BaU (Bantuan Internasional)

Komitmen Sektor Energi :


Menurunkan emisi GRK sebesar 314 – 398 Juta Ton CO2 pada tahun 2030

PP 79 tahun 2014 tentang KEN & Perpres No 22 Tahun 2017 tentang RUEN :
Target 23% EBT dari Bauran Energi Primer & 17% EE dari BAU Energi Final

6
RASIO ELEKTRIFIKASI AGUSTUS TAHUN 2019
99%

Desember 2018 Juli 2019


Aceh 99%
98,83%
99%

Sumut 99% Kaltara 99%


98.30%
99% 98% 99%
Riau 96% 99% Sulut
98% Gorontalo
Kepri malut 99%
99%
99% Kalbar Kaltim 97%
Sumbar
95% 99%
Jambi Pabar
Babel 99% Sulteng 99%
98% Kalteng Sulbar
99%
99%
99% 94% Keterangan :
Kalsel Maluku
Sumsel 99% Sultra
Bengkulu Papua
Lampung99%
: > 95 % (31 provinsi)
99% Sulsel
99% 99%
DKI 98%
: 90 - 95% (2 provinsi)
Banten 98% 100
Jabar Jateng % 98% 72% : 80 - 90% (0 provinsi)
DIY Jatim
Bali
NTB NTT : < 80% (1 provinsi)

Grafik Rasio Elektrifiksi Priode 2010 - 2019 (%) 95,35 98,30 99,90
100
91,16
88,30 98,83
90 84,35
76,56
80,71 ʻʻ Rasio elektrifikasi
80
72,95
67,15
meningkat 14,5%
70
dalam 5 tahun terakhir “
Rencana Realisasi
60

50
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
7
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

8
STRATEGI EBT DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL 2025
• PP 79/2014 Tentang KEN
• PP 79/2014: Kebijakan • Perpres 22/2017 Tentang RUEN
Energi Nasional 92.2
• Perpres 22/2017: Rencana BAURAN ENERGI PRIMER
@ 2025
MTOE
Umum Energi Nasional LISTRIK NON LISTRIK
EBT
Gas
45.2 69.2 23.0

Kebijakan:
400
MTOE GW ~~ MTOE MTOE

• Maksimalkan penggunaan Oil


energi bersih/terbarukan Batubara
• Minimalkan penggunaan BAURAN ENERGI PRIMER
minyak bumi @ 2018 GEOTHERMAL HYDRO MINIHYDRO
BIOFUEL BIOMASSA
TARGET: 7.2 GW TARGET : 17.9 GW TARGET : 3 GW
• Mengoptimalkan CAP : 1.95 GW CAP : 5.18 GW CAP : 0.31 GW TARGET :13.8 M Kl
CAP : 3.75 M KL
TARGET : 8.4 M TON
REALISASI : N/A
EBT; 8,55%
pemanfaatan gas bumi dan
energi baru Gas;
19,67%
• Menggunakan batubara Batubara
sebagai andalan pasokan ; 32,97%
BIOGAS
Minyak; CBM
energi nasional BIOENERGI
TARGET : 5.5 GW SOLAR PV ENERGI ANGIN TARGET :489.8 JUTA TARGET : 46.0
38,81% TARGET : 6.5 GW TARGET : 1.8 GW M3 MMSCFD
• Memanfaatkan Nuklir CAP : 1.858 GW
CAP : 0.092 GWp CAP : 0.075 GW REALISASI : 25.67 JUTA
M3
REALISASI : -
sebagai pilihan terakhir
Sumber: Draft Handbook Energy Economy Statistic Indonesia

9
POTENSI DAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN

POTENSI IMPLEMENTASI
Potensi 17.9 GW Terpasang - 0

Sumber 11 GW Terpasang 1,949 GW (0,44%)


Cadangan 17.5 GW

Potensi 32.6 GW Biodiesel 200 Ribu Bph


Terpasang : 1,858 GW (0,42%)
Sumber 60.6 GW Terpasang :147.1 MW (0,04%)

75 GW Terpasang : Large Hydro 5.18 GW


Micro Hydro 0.237 GW (1,23%)

Potensi 207.8 GW Terpasang 0,140 GWp (0,02%) GW

TOTAL POTENSI 442 GW TERPASANG 9.32 GW (2%)

10
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
ENERGI BARU TERBARUKAN

11
PIPELINE PENINGKATAN KAPASITAS INFRASTRUKTUR PEMBANGKIT LISTRIK EBT
❑ Dasar Hukum
❑ Permen ESDM No 50 tahun 2017 jo Permen ESDM
No. 53/2018 tentang Pemanfaatan Sumber Energi
1. Sistem on-grid dan off-grid Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
komunal : PLTS, PLTM/H, ❑ Permen ESDM No 38 tahun 2016 tentang
Komersil PLTB, PLT Laut, PLTBm, PLTB Percepatan Elektrifikasi di Perdesaan Belum
2. Sumber Dana : Sektor Swasta Berkembang, Terpencil, Perbatasan, dan Pulau Kecil
(Investor) Berpenduduk melalui Pelaksanaan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Skala Kecil.
Peningkatan ❑ Permen ESDM No. 13 Tahun 2019 jo. Permen ESDM
Kapasitas 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem PLTS
Atap oleh Konsumen PT PLN (Persero).
Infrastruktur
PLT EBT
❑ Dasar Hukum
1. Pembangunan infrastruktur ❑ Perpres No. 47 tahun 2017 tentang LTSHE.
Non- energi untuk masyarakat ❑ Permen ESDM No. 5/2018 tentang perubahan atas
komersil perdesaan, pulau terluar dan Permen No.33/2017 tentang Tata Cara Penyediaan
kawasan perbatasan LTSHE bagi Masyarakat Yang Belum Mendapatkan
2. Sistem off-grid : PLTS, PLTM/H, Akses Listrik.
PLTB, PLT Laut, PLTBm, PJU,
LTSHE

12
PERMEN ESDM NO. 50/2017 J.O PERMEN ESDM NO. 53/2018
Sumber Energi Terbarukan
Sumber energi yang dihasilkan dari sumber daya energi yang berkelanjutan jika dikelola
dengan baik, antara lain:, sinar matahari, angin,tenaga air, biomassa, biogas, sampah kota,
panas bumi, dan gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut.

Tahun 2014 : Tahun 2015 : Tahun 2016 : Tahun 2017 Tahun 2018
15 Kontrak 14 Kontrak 16 Kontrak 70 Kontrak 5 Kontrak

*) s.d. 21 Januari 2019

Pelaksanaan Pembelian Tenaga Listrik Jenis Pembangkit


Sesuai ketentuan PLTS PLTSa
UU

perundang-undangan
PLTP dan PLTSa
PLTB PLTP
Melalui mekanisme PLTA, PLTS, PLTB, PLTBm, PLTA PLTA Laut
pemilihan langsung PLTBg, PLTA Laut, PLT BBN PLTBm PLT BBN
PLTBg
Harga Pembelian Tenaga Listrik

❑ PLTS
Jika BPP Pembangkitan di sistem
ketenagalistrikan setempat:
❑ PLTSa
❑ PLTP
Jika BPP Pembangkitan di sistem ketenagalistrikan setempat >
❑ PLTB rata – rata BPP Pembangkitan Nasional
❑ PLTA


PLTBm
PLTBG > Rata-rata BPP Pembangkitan Nasional Harga
pembelian maksimal 85% Harga pembelian maksimal 100%
❑ PLTA Laut ❑ PLT BBN
dari BPP Pembangkitan setempat dari BPP Pembangkitan setempat
Berdasarkan kesepakatan, Jika BPP Pembangkitan di wilayah Sumatera, Jawa,
≤ Rata-rata BPP Pembangkitan Nasional Pembelian Tenaga Listrik
Berdasarkan kesepakatan para Bali atau wilayah
BPP berdasarkan kesepakatan (B2B) pihak ketenagalistrikan setempat≤ rata – rata BPP Pembangkitan Nasional

13
Biaya Pokok Produksi (BPP) 2018 (cUSD/kWh)
Kepmen ESDM Nomor 55 K/20/MEM/2019

14
PLTS ATAP (Permen ESDM No. 13/2019, Permen ESDM No. 49/2018)
Tujuan dan Manfaat Perhitungan Ekspor Dan Impor
Masyarakat: Transaksi kredit energi listrik pelanggan pada akhir bulan dihitung
• Penghematan/mengurangi tagihan listrik bulanan. sebagai berikut:
• Membuka peran serta masyarakat dalam pemanfaatan
Tagihan Listrik Pelanggan (kWh) = Jumlah kWh Impor – 65% Nilai kWh Ekspor
dan pengelolaan energi terbarukan.
Pemerintah dan PLN: • Jumlah kWh Ekspor : Jumlah kWh yang diekspor pelanggan ke PLN
• Meningkatkan peranan EBT dalam bauran energi yang tercatat pada meter kWh ekspor.
nasional. • Nilai kWh Impor : Nilai kWh yang diimpor pelanggan dari PLN.
• Percepatan peningkatan pemanfaatan energi surya.
• Mendorong berlangsungnya industri energi surya dalam
negeri.
D
• Meningkatkan investasi EBT. C
• Meningkatkan kemandirian dan ketahanan energy. /
• Mengurangi emisi GRK. A
• Meningkatkan lapangan kerja. PV Panel Inverter
C Panel Bagi Beban

Sistem PLTS Atap


Grid PLN
kWh Eksim
• Sistem PLTS Atap meliputi: modul surya, inverter, sambungan listrik
pelanggan, sistem pengaman, dan meter kWh Ekspor-Impor.
• Pengguna: Konsumen PLN termasuk Sektor Industri.
• Kapasitas: 100% daya tersambung konsumen (Watt).
• Lokasi Pemasangan: diletakkan pada atap, dinding atau bagian
lain dari bangunan milik konsumen PLN.

15
UPDATE PELANGGAN PLTS ATAP STATUS SEPTEMBER 2019 (ON-GRID)
Aceh 1
7
Sumut 4 Kaltara
Suluttenggo
Riau Kepri
malut
Kalbar Kaltim
Sumbar
Jambi Pabar
Babel Sulteng 5
4 Kalteng Sulbar
Kalsel Maluku & malut
Sumsel Sultra
Bengkulu Papua
Lampung 451
356
381 40
DKI 116
Banten Jabar 61
Jateng 1 8
DIY Jatim
Bali
NTB NTT
Hingga September 2019:
•1435 PLTS Atap terpasang
•Terdapat 800 pelanggan pasang 1435
baru sejak peraturan di launching 1329
1210
Desember 2018 1059
934 975

624 641 681


553 592 609
458 472 499 524
372 399 414 426
351

Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18 Dec-18 Jan-19 Feb-19 Mar-19 Apr-19 May-19 Jun-19 Jul-19 Aug-19 Sep-19

16
FASILITAS INSENTIF FISKAL DI BIDANG EBT

TAX ALLOWANCE FASILITAS BEA MASUK TAX HOLIDAY

✓ Peraturan
1
Pemerintah No. 18/2015 jo
188/2015
2
✓ PMK No.176 / 2009 jo. PMK No. ✓ PMK No. 35/2018
3
✓ Peraturan BKPM No. 1/2019
Peraturan Pemerintah No. 9/2016


Peraturan
Peraturan
BKPM No. 6/2018
Menteri ESDM No. 16/2015
✓ PMK No. 66/2015
✓ Peraturan BKPM No. 13/2017
5-20tahunFasilitas keringanan pajak
30 % dari nilai investasi
Pengurangan Pajak penghasilan
Bea masuk pada Mesin dan Peralatan, barang,
dan bahan baku untuk produksi
Pembebasan bea masuk atas mesin dan
IDR
500miliar
Minimal investasi
bersih selama 6 tahun, 5%
setiap tahunnya. peralatan : Max . 1 00 %
• 2 tahun pembebasan bea masuk atas bahan
Pengurangan pajak penggasilan
baku Implementsi: 2 IPP hydro, total kapasitas 531 MW
145 Segmenbisnis
Memenuhi syarat untuk
tunjangan pajak, diperluas dari
• Tambahan 2 tahun pembebasan bea masuk
untuk bahan baku jika perusahaan yang MINI TAX HOLIDAY
129 segmen pada peraturan menggunakan mesin dan peralatan produksi
sebelumnya. lokal (min 30%) 5 years
Fasilitas keringanan pajak
dibawah Persyaratan tertentu MOF Peraturan No.
66/PMK.010/2015
Bea Masuk Barang Modal untuk
100
IDR
s.d 500miliar
Antara lain: nilai investasi atau orientasi ekspor, Minimum investasi
Pengembangan dan Perluasan Industri
penyerapan tenaga kerja, kandungan lokal.
Pembangkitan Listrik untuk Tujuan Umum
Max Pengurangan
. 50 % pajak penghasilan
Implementasi :
9 IPP (hydro & bayu),
total kapasitas 148,19
MW

17
PENGEMBANGAN ENERGI BARU
TERBARUKAN

18
PENDEKATAN YANG DILAKUKAN UNTUK MELISTRIKI MASYARAKAT
On-Grid Off-Grid
Desa yang berdekatan dengan desa Desa yang KK nya berdekatan tapi Desa yang KK nya berjauhan dan
berlistrik jauh dari jaringan listrik jauh dari jaringan listrik

1 Solusi 2 Solusi 3 Solusi


Ekspansi Grid Microgrid off grid Solar home system / PLTS Portable

Bersifat sementara (2 – 3 tahun) sambil menunggu


masuknya jaringan tenaga listrik PLN.

19
20
DOKUMENTASI PENYEBARAN LTSHE

21
TANTANGAN DAN STRATEGI
PENGEMBANGAN ENERGI
TERBARUKAN

22
TANTANGANPENGEMBANGAN
TANTANGAN PENGEMBANGAN EBT
EBT

Potensi cukup besar, namun tersebar. Masih diperlukan sosialisasi dan


edukasi yang sistematis dan
berkesinambungan untuk
meminimalisasi resistensi
PLTS dan PLTB bersifat masyarakat terhadap proyek PLT
intermitten. Untuk sistem off berbasis EBT
grid diperlukan teknologi
penyimpanan daya yang Ketersedian dana murah/ Soft Loan
lebih handal membutuhkan, di dalam negeri masih terbatas
untuk sistem on grid
diperlukan back up Keterbatasan infrastruktur
pembangkit pendukung, khususnya
wilayah Indonesia Timur
Ketergantungan terhadap
teknologi dan peralatan EBT Biaya produksi listrik energi terbarukan relatif
dari luar negeri masih tinggi tinggi sehingga masih sulit berkompetisi
dengan energi konvensional

23
Strategi Pengembangan EBT

1. Mendukung Pelaksanaan RUPTL PLN Persero 2019-2028


2. Menciptakan pasar-pasar energi yang baru melalui:
• Sinergi BUMN (contoh: LEN-Pertamina-PLN-BUMN Lainnya)
• Sinergi dengan rencana pembangunan daerah (contoh; Prov Bali, DKI, Prov Jateng,
Prov Jatim, Prov Sumut, Prov Sulsel)
• Sinergi dengan rencana pengembangan dengan Kementerian/Lembaga (contoh:PLTS
Atap dengan APBN – Kemenkeu dan KLHK)

24
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18, Jakarta

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI


Jl. Pegangsaan Timur No.1 Menteng, Jakarta

25

Anda mungkin juga menyukai