Anda di halaman 1dari 15

Rencana Pengembangan

Energi Baru Terbarukan dan


Biaya Pokok Penyediaan
Tenaga Listrik

Dialog Energi Tahun 2017


Jakarta, 2 Maret 2017
Pengembangan Energi Nasional

Prioritas pengembangan Energi nasional berdasarkan


Kebijakan Energi Nasional (Peraturan Pemerintah Nomor 79
Tahun 2014):

 Memaksimalkan penggunaan Energi Terbarukan dengan


memperhatikan tingkat keekonomian;
 Meminimalkan penggunaan minyak bumi;
 Mengoptimalkan pemanfaatan Gas Bumi dan Energi Baru;
 Menggunaan batubara sebagai andalan pasokan Energi nasional; dan
 Mempertimbangkan pemanfaatan Energi Nuklir sebagai pilihan
terakhir dengan memperhatikan faktor keselamatan secara ketat.

www.pln.co.id |2
Bauran Energi

2017
2025

G
s
Geothermal

Hydro

EBT 12% EBT 22,5% HSD : High Speed Diesel


MFO : Marine Freight Oil
LNG : Liquid Natural Gas
Porsi Energi Baru Terbarukan akan meningkat menjadi 22,5% RE : Renewable Energy
di tahun 2025

www.pln.co.id |3
Strategi Mencapai Energi Baru Terbarukan (EBT) 22,5%
di Tahun 2025

1. Optimalisasi potensi hidro dan panas bumi


2. Membangun Kawasan Industri dengan memanfaatkan energi hidro setempat.
 Contoh Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kaltara yang diintegrasikan dengan kawasan
industri untuk mineral processing
3. Pemerintah memberikan penugasan pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi
(WKP) kepada PLN
4. Membangun Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai hybrid untuk
meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia Timur
5. Membangun Smart-Grid untuk mengakselerasi pembangkit EBT intermitten
(sistem grid saat ini sesuai grid code hanya dapat menampung 12,5% intermitten
pembangkit Energi Baru Terbarukan saat ini).

www.pln.co.id |4
Status Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) per
Des 2016

PLTD
PLT Arus
PLTP PLTA PLTM PLTBiomassa PLTSampah PLTB Crude PLTS Total
Status Laut
(MW) (MW) (MW) (MW) (MW) (MW) Palm Oil (MW) (MW)
(MW)
(MW)
Operasi 1,499.5 4,010 323.4 136 17.6 - 13.0 5,999.5
Konstruksi 470 1,514 212.4 10 70 - 2,276.4
PPA/Proses Financial Close 80 639 192.2 - 60 - 971.2
Eksplorasi (PLTP) 2,075 - - - - - 2,075.0
Proses Power Purchase Agreement - 567 117.4 22.4 - 5 50 761.8
Studi, Pendanaan dan pengadaan 500 8,220 18.2 - 270 - 9,008.2
Proposal 70 7,329 702.2 30.4 503 2 2 800 9,438.6
TOTAL 4,694.5 22,279.0 1,565.7 198.8 17.6 903 2 7 863 30,530.6

www.pln.co.id |5
Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan 2017 - 2026

No Sumber Energi Potensi Keterangan :


1 Tenaga Air 75 GW Kapasitas pengembangan Energi Baru Terbarukan diatas
2 Tenaga Surya 112 GWp merupakan indikasi, sementara potensi pengembangan
3 Panas Bumi 29,5 GW dan kapasitasnya dapat dikembangkan lebih besar sesuai
4 Tenaga Angin 950 MW
dengan kesiapan pengembang dan kesiapan sistem PLN.
5 Biomassa 32 GW
GW : Giga Watt
6 Biofuel 32 GW MW : Mega Watt
PLTA : Pusat Listrik Tenaga Air
7 Energi Laut 60 MW
PLTM : Pusat Listrik Tenaga Mikrohidro
TOTAL > 300 GW PLTP : Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi
PLTS : Pusat Listrik Tenaga Surya
Sumber: Rencana Umum Energi Nasional 2015-2050, Kementerian ESDM
www.pln.co.id |6
Permen ESDM No. 10 dan No. 12 tahun 2017

Permen ESDM No. 10/2017 :


1. Kesetaraan resiko Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) antara Penjual dan pembeli, yaitu tidak hanya
dengan adanya Take or Pay atau kewajiban membayar listrik sesuai perjanjian, namun dengan
adanya Delivery or Pay atau denda akibat kegagalan IPP untuk menyalurkan listrik sesuai
perjanjian.
2. Payung hukum agar Pembangkit memenuhi syarat keandalan system kelistrikan, yaitu pengatur
beban PLN mempunyai kewenangan meminta IPP agar menyalurkan daya reaktif untuk menjaga
stabilitas frekuensi sesuai standar.
3. Mengatur Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) untuk seluruh pembangkit, dimana Pembangkit EBT
Intermitten kurang dari 10 MW diatur dalam peraturan tersendiri.

Permen ESDM No.12/2017 :


1. Harga pembelian tenaga listrik EBT, yaitu berdasarkan BPP yang telah diaudit BPK di tahun
sebelumnya serta disetujui oleh Menteri ESDM

www.pln.co.id |7
Kewajiban PLN dalam Pelaksanaan Permen ESDM
No. 12 tahun 2017

 Menyusun dan mengusulkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) untuk mendapatkan


Persetujuan Pemerintah
 Menginformasikan secara terbuka kondisi sistem ketenagalistrikan setempat untuk
menerima pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT)
 Menginformasikan secara terbatas rata-rata Biaya Pokok Penyediaan (BPP)
Pembangkitan setempat kepada pengembang EBT yang berminat
 Menyusun dan mempublikasikan standar dokumen pengadaan dan standar
Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL)
 Evaluasi Feasibility Study dan Studi Penyambungan
 Due Diligence (Teknik dan Finansial)
 Negosiasi
 Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL)

www.pln.co.id |8
Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Tahun 2015 – 2016 (Unaudited)

140,000 Komposisi Biaya Pokok Penyediaan 2015 – 2016 (Rp Milyar)

Total BPP 2015 = Rp 263.799 Milyar


Administrasi Beban Bunga
120,000 Total BPP 2016 = Rp 276.030 Milyar 7,257 19,051
Penyusutan 3% 7%
2015 27,291
100,000 10%
2016
80,000
Kepegawaian Bahan Bakar
22,489 109,450
8% 40%
60,000
Pemeliharaan
Pembelian
22,547
Tenaga Listik
8%
40,000 Sewa 61,382
6,562 22%
2%
20,000

-
Bahan Bakar Pembelian TL Sewa Pemeliharaan Kepegawaian Penyusutan Administrasi Beban Bunga

www.pln.co.id |9
FUEL MIX (Bauran Produksi kWh) Per Energi Primer

100
11.2 12.3 11.4 10.7 12.7 12.8
90

80

70
50.4 51.4 52.6 55.8
60 54.4
Persen (%)

54.4 Energi Baru Terbarukan


50 Batu Bara
BBM
40
Gas
30 15 12.4 11.4 8.22 6.46 6.46

20
23.4 24 24.6 25.3 26.4 26.3
10

0
2012 2013 2014 2015 Nov-16 Dec-16

www.pln.co.id | 10
Rp. Trilyun
Biaya Bahan Bakar (Rp) Tahun 2015 – 2016 (unaudited)

Juta Kilo Liter


160.0 Fuel - BBM Fuel - Non BBM Vol BBM 9.0 Biaya bahan bakar 2016 = Rp 109.450 Milyar
8.2 8.0
140.0 Gas
7.5 7.4 51,174 Panas Bumi
7.0 47% 2,834
120.0
3%
6.0 Air
100.0 5.5 323
5.0 0%
80.0 4.7 Pelumas
50.9 64.0 81.7
4.0 1,588
1%
60.0
3.0 BBM
40.0 85.5 Batubara 22,615
2.0 30,917 21%
86.8
20.0 28%
1.0
71.4 68.2 71.5 35.0 22.6
- - Biaya Bahan Bakar 2016 (Rp Milyar)
2012 2013 2014 2015 2016

www.pln.co.id | 11
Trend Biaya Bahan Bakar (Rp/kWh) per Energi Primer
2016
2013 2014 2015 Batu Bara (Rp/kWh)
Unaudited
BBM (Rp/kWh) 2,565 2,765 1,830 1,415 420
Gas Alam (Rp/kWh) 898
378
788 912 941
370 357
Batu Bara (Rp/kWh) 340 378 357 334 340 334
Panas Bumi (Rp/kWh) 572 643 743 716
Air (Rp/kWh) 21 22 24 23 320
2013 2014 2015 2016 Unaudited

BBM (Rp/kWh) Panas Bumi (Rp/kWh)


2,765
3,000 2,565 743
800 716
1,829.76 700 643
2,000 1,415 572
600
1,000 500
2013 2014 2015 2016 Unaudited 2013 2014 2015 2016 Unaudited

Gas Alam (Rp/kWh) Air (Rp/kWh)


1,000 941 26
912 24
898 23
900 24
21 22
788 22
800 20
700 18
2013 2014 2015 2016 Unaudited 2013 2014 2015 2016 Unaudited

kWh = kilo Watt hour


www.pln.co.id | 12
Biaya Pokok Penyediaan (BPP), Harga Jual, dan Subsidi
Tahun 2011 – 2016 (Unaudited)
1,420
Biaya Pokok Penyediaan (Rp/kWh) 1,339
1,273 1,309 1,300 1,278 Tahun 2015 perseroan berhasil
menurunkan BPP menjadi Rp 1.300 per
kWh, lebih baik dibanding BPP tahun
1,041 998
Harga Jual Rata-Rata (Rp/kWh) 944 sebelumnya sebesar Rp. 1.420 per kilo
824
734 742 Watt hour dan berdampak pada
menurunnya subsidi menjadi sebesar
Rp. 56,55 triliun dari tahun
sebelumnya sebesar Rp. 99,30 triliun.

2011 2012 2013 2014 2015 2016


BPP Tahun 2016 kembali turun
103,331
menjadi Rp1.278 per kilo Watt hour.
101,208 99,303
93,178

*) Jumlah volume pelanggan bersubsidi


Subsidi (Rp Miliar) 56,553 59,654 * *)
di tahun 2016 meningkat menjadi 75,6
Terra Watt hour dari sebelumnya di tahun
2015 sebesar 71,8 Terra Watt hour.

2011 2012 2013 2014 2015 2016

www.pln.co.id | 13
BIAYA POKOK PENYEDIAAN NASIONAL TAHUN 2014-2016
(Unaudited)
Biaya Pokok Produksi Pembangkitan Biaya Pokok Penyediaan Total
1,200.0 1,600
1,104.7
1,420
1,400 70
998.1 1,300 1,278
1,000.0 977.8 37
92
1,200 109
49
48

800.0
1,000

800
600.0
1,312
600 1,159 1,120

400.0
400

200
200.0

-
2014 2015 2016
- BPP Pembangkit BPP Transmisi BPP Distribusi BPP Total
2014 2015 2016
Catatan: Catatan:
BPP Pembangkitan = (Beban Usaha + Beban bunga – NAC) fungsi pembangkitan BPP Total = (Beban Usaha + Beban bunga) semua fungsi
Menggunakan kWh produksi sebagai pembagi Menggunakan kWh jual sebagai pembagi

NAC = Non Allowable Cost


www.pln.co.id | 14
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai