PT PLN (Persero)
Kajian Kelayakan Proyek (KKP) [1]
IV. KKP disahkan oleh KDIVPR dan dikirim ke Kepala Divisi Perencanaan
Sistem untuk proyek-proyek berikut :
- Pembangkit energi terbarukan dengan kapasitas sampai dengan 50 MW
yang terhubung ke jaringan tegangan menengah 20 kV.
- Pembangkit termal dengan ukuran unit sampai dengan 20 MW yang berada
di sistem isolated dan terhubung ke jaringan tegangan menengah 20 kV.
- Pembangunan ekstension trafo yang meliputi penambahan trafo dan up
rating untuk gardu induk 150/20 kV dan 70/20 kV pada daerah kerja PLN
P3B atau PLN Wilayah.
Selain proyek-proyek pada butir diatas, KKP disetujui oleh General Manager dan
disahkan oleh Kepala Divisi Perencanaan Sistem
Kajian Kelayakan Proyek (KKP) [3]
V. KKP yang telah disahkan selanjutnya dijadikan dasar untuk melakukan Analisa
Resiko dan harus diarsip bersama kontrak dan dokumen lainnya sebagai bahan
untuk post-audit.
Struktur KKP
A. Data Proyek
B. Latar Belakang dan Tujuan
C. Opsi/Alternatif
D. Kajian Kelayakan Operasi
E. Kajian Kelayakan Finansial/Keekonomian
Kajian Kelayakan Finansial
- Foreign Inflation
3. Debt to Equity Ratio Besarnya proporsi relative dari pinjaman terhadap
ekuitas/modal sendiri (dana yang disediakan oleh
stockholders) .
4. Interest rate Tingkat suku bunga yang diberikan untuk pinjaman local
- Foreign Loan dan luar negeri.
- Local Loan
5. Discount rate Besarnya persentasi return yang diharapkan perusahaan.
Dapat dihitung dengan menggunakan metoda Weighted
Average Cost of Capital (WACC) atau dengan menggunakan
discount rate yang telah ditetapkan perusahaan. Contoh,
discount rate 12%.
6. Tarif listrik Tarif listrik dapat diasumsikan tetap atau meningkat dari
tahun ke tahun.
Kajian Kelayakan Finansial – Asumsi yang
Digunakan – Asumsi Lain-lain
• B/C ratio; merupakan nilai untuk mengukur seberapa besar manfaat yang
diperoleh dibandingkan dengan biaya. B/C ratio > 1 .
Terima Kasih …