Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

(PLTS) SISTEM OFF GRID DENGAN KAPASITAS 2 KWP

Nama kelompok :
1. Anggi Dwi Yulianto (18050754041)
2. Arif Yusuf Maulana (18050754045)
3. Muhammad Riko Juliano (19050754012)
4. Muhammad Eka Abdul Gofar (19050754015)
PENDAHULUAN
 EBT atau Energi Baru Terbarukan adalah sumber energi yang ramah lingkungan dan dapat
memperbaharui energi itu sendiri dalam waktu yang singkat. Beda dengan energi fosil yang
membutuhkan waktu lama untuk memproduksi lagi energi tersebut.
 PLTS adalah sistem pembangkit tenaga listrik yang mengubah energi elektromagnetik menjadi
energi listrik melalui konversi sel fotovoltaik. Sistem fotovoltaik mengubah radiasi sinar matahari
menjadi listrik.
 PLTS pada dasarnya adalah sejenis sumber tenaga, yang dapat dirancang untuk memenuhi skala kecil
hingga besar secara mandiri atau melalui tenaga hibrida ( digabungkan dengan sumber energi lain)
melalui metode desentralisasi (rumah, generator) atau metode terpusat (didistribusikan oleh listrik)
Permintaan listrik. Jaringan berkabel. ).
Prinsip kerja sel surya
 Menggunakan lapisan tipis silikon murni (Si) atau bahan semikonduktor
lainnya dapat mengubah energi matahari menjadi arus searah.
 Ketika nilai absolutnya nol, ikatan kovalen selesai dan lengkap. Saat suhu naik, atom akan
mengalami keadaan getaran termal. Getaran dengan kenaikan suhu akan merusak beberapa
ikatan kovalen. Bahan semikonduktor yang disimpan di bawah sinar matahari akan
melepaskan sejumlah kecil listrik yang disebut efek fotolistrik.
 Efek ini adalah proses fisik dasar dimana fotovoltaik mengubah energi cahaya menjadi energi
listrik. Sinar matahari terdiri dari partikel-partikel yang disebut foton yang memiliki banyak
energi, yang besarnya bergantung pada panjang gelombang spektrum. Ketika foton-foton ini
mengenai sel surya, cahayanya akan dipantulkan atau diserap, atau mungkin saja dipancarkan.
Cahaya yang diserap akan menghasilkan listrik.
Ilustrasi
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
 Umunya ada 3 desain pembangkit litrik tenaga surya yaitu PLTS Off grid/stand alone, PLTS On-
grid dan PLTS Hybird

 1. Sistem PLTS Off Grid


PLTS sistem Off-Grid biasa dikenal PLTS Stand Alone artinya sistem hanya
disuplai oleh energi matahari yang diserap panel surya saja tanpa ada
bantuan dari jenis pembangkit lain, Umumnya dalam sistem PLTS Off-
Grid, kapasitas baterai harus untuk mengantisipasi hari berawan/tidak ada
matahari yang disebut Days of Autonomy (DoA). Dalam perencanaan
kapasitas PV harus menyalurkan kebuthan beban minimal pada tingkat
radiasi 1kW/m2 dan secara bersamaan, mampu mengisi baterai dengan
jumlah energi yang dibutuhkan dalam periode discharge. Berikut skema
PLTS sistem Off-Grid:
 2. Sistem PLTS On Grid
PLTS On-Grid merupakan teknologi yang menggunakan sel
photovoltaik (sel surya) untuk mengubah sinar matahari (surya)
menjadi energi listrik. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
On-Grid adalah PLTS yang mampu terkoneksi langsung dengan
pembangkit listrik PLN, sehingga dapat terkoneksi langsung
dengan jaringan PLN
Jenis PLTS "on-grid" tidak dilengkapi baterai. Agar PLTS tidak
mempengaruhi kestabilan sistem induknya, kapasitasnya hanya
dapat dibatasi 20% dari beban rata-rata pada siang hari. PLTS
inverter terhubung jaringan juga disebut inverter terhubung
jaringan
 3. Sistem PLTS HybridSistem PLTS Hybrid
Sistem PLTS hybrid adalah sistem yang
menggabungkan modul surya dengan satu atau lebih
pembangkit listrik pelengkap (seperti pembangkit
listrik tenaga diesel, gas alam atau angin). Untuk
mengoptimalkan koordinasi antara pembangkit listrik
ini, sistem hibrida PLTS biasanya membutuhkan
peralatan kontrol yang cukup kompleks, daripada
sistem PLTS off-grid atau sistem mikrogrid fotovoltaik
yang terhubung dengan jaringan
Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Surya
 1. Panel Surya Monocrystalline
Polycrystalline
Thin Film Solar Cell

 2. Solar Charge Controller

 3. Baterai (Battery)

 4. Inverter
METODE PENELITIAN

1. Perhitungan Luas Penampang Cell Surya

Panjang : 120 cm
Lebar : 90 cm
A= Px L
A= Px L
A = 120 x 90
A = 1,2 x 0,9
A = 1,08 M2
 Perhitungan Cell Surya
Untuk mengetahui besaran yang dihasilkan dengan menghitung perkalian intensitas
radiasi yang diterima dengan luasan dengan persamaan :
W = I_r x A
P = V. I
Penampang I : E = I_r x A Untuk mengetahui besarnya daya dapat ditentukan
Jadi
menggunakan persamaan
= 1310,80 x 1,08 V = 19,42 Volt
= 1415,66 Joule I = 2,88 A
P = 19,42 x 2,88 = 55,92 Watt

Dari perhitungan diatas maka dapat di ketahui daya dalam tabelLaju waktu pengisian dari panel surya :
T=WxP
Perhitungan :
T =WxP
= 1415,66 x 55,92
= 79163,70 / detik
Panel surya 120 watt yang terpasang dapat menghasilkan daya maksimal 600 watt selama 5 jam penyinaran
matahari. PLTS yang dirancang mensuplai sebesar 100% dari energi keseluruhan.
Rugi-rugi daya panel surya  
Untuk perhitungan efisiensi tenaga surya adalah
Rumus : sebagai berikut :  
Paki = V x I
Eb = Ep - (15% x Ep)
Dimana : Paki = V x I
= 0,036
Eb = energi beban (watt/jam) = 12 x 20
= 0,00036 %
Ep = energi panel surya (watt/jam) = 1200 W
Eb = 600 – ( 15% x 600)
Eb = 510
total yang digunakan sebesar 510 watt/jam.
= 42,5 Ampere/jam

Satuan hari untuk menyimpan dan menyalurkan energi ke beban ditentukan satu hari, jadi baterai hanya menyimpan dan
mengelurkan pada hari itu juga. Besarnya Deep of Discharge( DoD) pada baterai adalah 80%. Kapasitas accu yang
dibutuhkan adalah :
= 42,5.1 0,8
= 53,12 Amper/jam
1. Analisa Regresi
 
Menghitung nilai konstanta b  
Menghitung nilai konstanta a

 
Membuat persamaan regresi linier
sederhana
 
Y = ɑ + bX Menghitung rata-rata y
= 33,50 + 0,68X
Menghitung rata-rata x
 Analisa Koefisien Korelasi
 

Dari data tabel 4.2 yang telah diolah menggunakan analisa korelasi dan analisa regresi maka didapatkan persamaan regresi linier sebagai berikut
y = 33,50 + 0,68X, maka didapatkan koefisien korelasi ( r ) = - 0.66 yang memberikan arti bahwa antara temperatur dengan daya terdapat
hubungan negatif dan sangat lemah, ini berarti bahwa jika temperatur yang dihasilkan oleh solar cell meningkat atau menurun, maka daya yang
dihasilkan menurun. Sedangkan untuk koefisien determinasi (KD) yang didapat adalah :
KD = ( r )2 x 100%
= (-0.66)2 x 100%
= 43.6%
Dengan nilai koefisien determinasi 43.6%, memberikan pengertian bahwa meningkat atau menurunnya daya yang disebabkan oleh
temperatur yang dihasilkan solar cell sekitar 43.6% dan selebihnya 56.4% disebabkan oleh faktor lain.
Jadi Ho dterima karena terdapat hubungan antara peningkatan atau penurunan temperatur solar cell dengan daya yang dihasilkan.
Spesifikasi Alat
 1. EPEVER MPPT 60A CHARGE CONTROL RP. 4.400.000
 2. SOLLAR CELL BATERAY RP. 1.950.000
 3. SOLLAR INVERTER RP. 3.500.000
 4. PANEL SURYA RP. 1.165.000
Hasil dan kesimpulan

 Perancangan sistem PLTS pada instalasi menara suar menggunakan sitem Off Grid dengan
konsep rooftop yaitu meanfaatkan atap sebagai tempat pemasangan. Energi yang output
yang dihasilkan perharinya dari sistem PLTS ini sebesar 7,314 kWh.
 Perencanaan sistem PLTS pada instalasi menara suar 6 panel surya tipe policrystalline merk
Canadian solar CS6U kapasitas 330 Wp, Solar Charge Controller SON-MPPT kapasitas 40
A/48 V sebanyak 1 buah, inverter IP1000-42 kapasitas 1000 watt sebanyak 1 buah, dan
baterai jenis Absortive Glass Mate tipe VRLA RA 200Ah 12V sebanyak 12 buah.
 Dari pengolahan data kelayakan investasi PLTS sistem off grid, menunjukkan nilai NPV pada
PLTS ini bernilai positif sebesar Rp.135.718.306,66, nilai IRR sebesar 10,46 % dan nilai
BCR sebesar 1,0002, sehingga proyek PLTS ini dikatakan layak secara ekonomi. Untuk
pengembalian modal investasi terjadi pada tahun ke 8, bulan ke 3, hari ke 1 umur proyek.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai