Anda di halaman 1dari 11

ANALISA PENGGUNAAN LISTRIK

A. ESTIMASI SIMULASI PERHITUNGAN DAYA PANEL SURYA


Energi maksimal yang dihasilkan oleh PLTS 15 kWp dengan kondisi radiasi
matahari ≥ 4 kWh/m²/hari adalah ( 15.000 Watt x 4 ) = 6 0.000 Watt Hours.
Estimasi kWh yang dihasilkan dalam 1 hari 6 0.000 Watt atau 6 0 kWh. Degradasi
produksi yang dihasilkan oleh PLTS ini adalah sebagai berikut:

Estimasi Energi PLTS


15 KW

100

90
Power (kW)

80

70 PV (kW)

60

50

40

30

20

10

0
06.00 07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00

Waktu

1. PERHITUNGAN DAYA BATERAI


Batere yang disediakan oleh sistem PLTS ini adalah 48V d e n g a n d a y a
1 4 4 kWh, dengan DoD 80% maka energi maksimal yang bisa digunakan
setiap hari adalah 115.2 kWh. Tetapi disarankan untuk menggunaka DoD 50%
sampai 60% atau 7 2 kWh sampai 8 6 . 4 kWh untuk memperpanjang umur
batere yang digunakan.

2. MANAJEMEN OPERASI PLTS


Berdasarkan sumber energi yang dihasilkan dan beban yang harus

-PT. Indosurya Artha Mandiri - 1


disuplai oleh sistem PLTS, maka manajemen operasional PLTS dapat dibagi
beberapa cara:

a. Beban disuplai oleh PV


Pada saat siang hari (06.00 – 18.00) solar panel menghasilkan energi,
tetapi tiap waktu tergantung pada kondisi radiasi mataharinya.

Pada grafik diatas ketika pagi hari pukul 06.00 sampai 08.00 energi yang
dihasilkan solar panel masih sedikit sehingga suplai beban masih membutuhkan
batere, tetapi ketika pukul 08.00 sampai 16.00 energi surya lebih dari cukup untuk
suplai beban.

b. Beban disuplai oleh PV dan Baterai


Pada kondisi ini terjadi ketika solar panel tidak menghasilkan energi
yang cukup besar atau beban yang terjadi melebihi dari energi yang
dibangkitkan oleh solar panel. Kondisi ini biasanya terjadi ketika pagi hari
antara pukul 06.00 sampai 09.00 dan pukul 15.00 sampai 18.00 atau ketika
cuaca mendung. Pada grafik diatas beban disuplai oleh battere dan PV pada
pukul 06.00 sampai 08.00/09.00 dan pukul 15.00 / 16.00 sampai 8.00

c. Beban disuplai oleh Batere


Pada kondisi malam hari atau cuaca yang mendung secara extrem maka
beban seluhnya ditanggung oleh battere dan pasti ketika malam hari saat
matahari tidak ada. Pada grafik beban diatas kondisi ini terjadi ketika pukul 18.00
sampai 06.00

-PT. Indosurya Artha Mandiri - 2


d. Beban disuplai Generator (Optional)
Pada sistem PLTS ini mengkinkan untuk dipasang generator, tetapi generator
pada sistem PLTS ini diaktifkan hanya jika energi yang dihasilkan PLTS tidak mampu
mensuplai beban akibat beban meningkat atau cuaca. Dari penjelasan diatas,
operasional PLTS dapat dibagi menjadi 4 bagian pada table dibawah ini.

No Waktu PV Batere Generator


1 18.00-06.00
2 06.00-09.00
3 09.00-15.00
Ketika dibutuhkan
4 15.00-18.00

* Jika kolom berwarna biru berarti peralatan tersebut aktif mensuplai beban.
* Tabel ini berlaku jika radiasi matahari setiap hari stabil pada kondisi yang baik.

B. PERHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA


Dengan jumlah total panel surya yang digunakan sebanyak 75 pcs, setiap modul
surya mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
Tegangan maksimum power (Vmp) = 37.4 VDC
Arus maksimum power (Imp) = 5.34 A
Wp per modul surya 200 Wp
Sehingga kapasitas total panel surya sebesar = 75 x 200Wp atau 15.000 Wp (15
kWp)

1. RUGI DAYA PADA KABEL WIRING / PENYAMBUNGAN PV Array


Pada sistem PLTS off grid 15 kWp diatas yang terdiri dari 25 string
modul surya dengan konfigurasi group 3 seri.
a. Kabel String 1-25 (3 x 25)
Data Teknis Kabel
Kabel 2.5 mm ; Jenis kabel = NYAF ; Tahanan Jenis = 7.6 Ω/km
Total panjang kabel configurasi a d a l a h 3 x 25
25 = Jumlah kabel pararel
3 = Panjang kabel series
Total panjang kabel dalam Group adalah 75 pcs x 1.5 m = 112.5 m (0.112
km)
Arus maksimum power module surya = 5.34 A
Rumus rugi-rugi daya
P = I² x (l x ρ)
= (5.34 A)² x 0,112 km x 7.6 Ω/km = 24.2 watt
Jadi rugi-rugi daya pada group adalah = 24.2 watt

-PT. Indosurya Artha Mandiri - 3


b. Kabel String Output Group
Data Teknis Kabel
Kabel 4 mm ; Jenis kabel = NYYHY ; Tahanan Jenis = 4.71 Ω/km
Total panjang kabel configurasi adalah 100 Meter (0.1 km) pada group
Arus maksimum power module surya = 5.34 A
Rumus rugi-rugi daya
P = I² x (l x ρ)
= (5.34)² x 0.1 km x 4.71 Ω/km = 13.4 W
Jadi rugi-rugi daya pada group adalah = 13.4 W

c. Total rugi-rugi daya = Rugi Series + Rugi String


= 24.2 W + 13.4 W = 37.6 Watt

2. RUGI DAYA PADA DIODE


Untuk memproteksi arus balik akibat module surya diparallel maka
dibutuhkan proteksi dengan menggunakan diode, tetapi akibat
dipasangnya diode terjadi losses daya akibat diode itu sendiri. Pada diode
secara umum terjadi drop tegangan sekitar kurang lebih 0.2 volt. Maka
rugi daya yang terjadi pada diode adalah:
Drop tegangan = 0.2 volt ; Jumlah diode 25 pcs
Arus module surya 5.34 A
Rumus rugi daya
P=IxV
= 5.34 A x 0.2 V x 25 pcs
= 26.7 W
Rugi daya akibat dioda adalah : 26.7 Watt

3. RUGI DAYA PADA KABEL DC KE BATTERY CHARGER


Setelah Output dari group solar panel menuju ke battery charger arus
yang mengalir sudah lebih besar dengan kisaran 5.34A x 25 = 133.5 A.
Data Teknis Kabel
Kabel = 35 mm ; Jenis kabel = NYAF ; Tahanan jenis = 0.53 Ω/km
Estimasi Total panjang kabel 100 m ( 0.1 km)
Arus yang mengalir = 88.74 A
Rumus rugi daya
P = I² x (l x ρ)
= (133.5 A) ² x 0.1 km x 0.53 Ω/km = 944.5 watt
Rugi total akibat kabel input charger adalah 944.5 watt

Sehingga rugi daya total pada jaringan PV array sampai ke input

-PT. Indosurya Artha Mandiri - 4


battery charger adalah :
P = Rugi kabel Grouping + Rugi dioda + Rugi kabel battery
charger
= 37.6 Watt + 26.7 Watt + 944.5 Watt = 1008.8 Watt
Estimasi sisa daya yang di terima dari panel surya sebesar
= 15.000 W – 1008.8 Watt = 13991.2 W

4. RUGI DAYA PADA BATTERY CHARGER


Rugi daya pada Battery Charger terjadi adanya efisiensi dan power
comsumption dari instrument itu sendiri mencapai lebih dari 98%.
Nominal 98% sebagai asumsi minimal, maka rugi daya akibat inverter
adalah :
P = Daya yang masuk x 2%
= 13991.2 W x 2% = 279.82 Watt
Rugi daya yang dihasilkan oleh Battere Charger ini adalah sebesar
P = 13991.2 Watt – 279.82 Watt = 13711.38 Watt

5. RUGI DAYA PADA INVERTER


Rugi daya pada inverter terjadi adanya efisiensi dan power comsumption
dari instrument itu sendiri mencapai lebih dari 95.4%. Nominal 95.4%
sebagai asumsi minimal, maka rugi daya akibat inverter adalah :
P = Daya yang masuk x 4.6%
= 13711.38 watt x 4.6% = 548.45 Watt
Daya yang masuk ke Inverter ini adalah sebesar
P = 13711.38 Watt – 548.45 Watt = 13162.93 watt

TABEL RUGI DAYA

Nilai Rugi Daya


No Uraian
(Watt)
1 Rugi daya PV ( Panel surya ) 37.60
2 Rugi daya diode 26.70
3 Rugi daya kabel ke battery 944.50
4 charger
Rugi daya battery charger 279.82
5 Rugi daya inverter 548.45
Total Rugi Daya 1,837.07

C. PERHITUNGAN PEMAKAIAN BATERAI


Beban harian yang digunakan sebaiknya tidak lebih dari energi
yang dihasilkan solar panel itu sendiri, sebaiknya energi beban yang

-PT. Indosurya Artha Mandiri - 5


digunakan 75% dari energi yang dihasilkan solar panel, sisa 25% energi
digunakan untuk charge batere kembali jika batere sudah mengalami OD
(otonomy day) sehingga batere tetap dijaga kesehatannya. Adapun
perhitungan energi beban yang diijinkan adalah sebagai berikut:
Produksi energi : 144.0 KWH
Energi Beban : ± 75%
Energi per Rumah : 220 Wh

DAYA
NO ITEM JUMLAH TOTAL
(Wh)
1 Energi untuk rumah penduduk 220 85 18,700
2 Energi untuk Fasilitas umum 220 15 3,300
3 Energi untuk Rumah Pembangkit 220 1 220
Energi Penerangan Jalan Rumah
4 (12 x 5) 6 360
Daya
Energi Penerangan Jalan Umum(
3 (12 x 5) 22 1,320
5jam nyala )
Total energy yang dibutuhkan ( Wh ) 23,900
Kapasitas battery yang terpasang (Wh ) 144,000
Persentase ( % ) 16.59%

3. SINGLE LINE DIAGRAM & TECHNICAL DRAWING (gambar Teknis)

Gambar 4.1 Single Line diagram

-PT. Indosurya Artha Mandiri - 6


Pembangunan PLTS secara fgeneral adlaah mengubah pancaran sinar matahari
pada photovoltaik /wafer modul suraya menjadi adanya perbedaan elektron
sehingga menghasilkan beda tegangan dan menghasilkan aliran elerktro. Setelah
adanya beda tegangan maka timbul aliran elektron dan menghasilkan listrik.
Energi yang dihasilkan adalah DC sehingga dirubah dulu melalui inverter baru
kemudian dialirkan ke beban sekitar seperti alat perlatan rumah tangga. Sistem
photovoltaic tidak membutuhkan cahaya matahari yang terang untuk beroperasi.
Sistem ini juga membangkitkan listrik di saat hari mendung, dengan energi keluar
yang sebanding ke berat jenis awan. Berdasarkan pantulan sinar matahari dari
awan, hari-hari mendung dapat menghasilkan angka energi yang lebih tinggi
dibandingkan saat langit biru sedang yang benar-benar cerah.
Sel photovoltaic juga dapat digunakan untuk menyediakan tenaga maksimum
ke gedung pada saat hari di musim panas ketika sistem AC membutuhkan energi
yang besar, hal itu membantu mengurangi beban maskimum elektrik. Baik dalam
skala besar maupun skala kecil photovoltaic dapat mengantarkan tenaga ke
jaringan listrik, atau dapat disimpan dalam sel-nya.

Gambar 4.2 Technical drawing

-PT. Indosurya Artha Mandiri - 7


-PT. Indosurya Artha Mandiri - 8
-PT. Indosurya Artha Mandiri - 9
Kabel untuk menghubungkan komponen perangkat dalam
implementasi pembangkit listrik tenaga surya sebaiknya memperhatikan spesifikasi
perkabelan untuk mengurangi loss (kehilangan) daya, pemanasan pada kabel, dan
kerusakan pada perangkat. Untuk menghubungkan perangkat charge
controller dan panel surya / solar cell perhatikan spesifikasi kabel, karena dalam
dengan tegangan 12 Volt, spesifkasi kabel yang sesuai dapat mengurangi loss 3%
ataupun mengurangi penurunan tegangan.
Kabel memiliki resistansi (dalam ohm), semakin besar kabel, resistansi nya
semakin kecil. Pada tegangan 12 Volt, pengurangan tegangan terjadi pada kabel
yang panjang, sehingga mengurangi efisiensi dari instalasi pembangkit listrik tenaga
surya kita. Untuk itu perhatikan tabel gauge kabel standard Amerika (AWG) berikut
ini:
Diameter kabel yang kecil memiliki nomor wire gauge yang besar. Tabel itu adalah
untuk ukuran kabel tunggal. Salah satu contoh saja, kabel UTP cat 5 adalah 24 A

-PT. Indosurya Artha Mandiri - 10


Sesuai dengan tabel diatas, kita akan menggunakan kabel AWG 4, untuk mencapai
pengurangan tegangan kurang dari 3%. Tabel diatas adalah untuk 12 Volt, untuk 24
Volt, bagi jarak dengan 2, untuk 48 Volt, bagi jarak dengan angka 4. Untuk
menghubungkan charge controller dengan baterai, gunakan gauge kabel yang sama,
dengan alasan, arus antara charge controller ke baterai, dan arus panel surya / solar
cell ke charge controller, hampir sama. Untuk baterai ke inverter, gunakan kabel
yang sebesar mungkin ataupun hampir sama dengan kabel yang digunakan oleh aki
mobil. Usahakan jarak antara inverter dan baterai tidak lebih dari 1.8 m.
Pertimbangannya adalah 10 Amps AC pada 240 Volts, sama dengan 200 Amps pada
12 Volt DC baterai. Kabel yang tidak sesuai menyebabkan panas dan bisa
menyebabkan kebakaran.

-PT. Indosurya Artha Mandiri - 11

Anda mungkin juga menyukai