Anda di halaman 1dari 35

Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PENYELESAIAN
PERKEBUNAN KELAPA
SAWIT DALAM
KAWASAN HUTAN

Disampaikan pada :
PELATIHAN AUDITOR ISPO
Tahun 2023
1 HUTAN DAN KAWASAN HUTAN

Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
NILAI STRATEGIS HUTAN

Hutan merupakan sistem Hutan merupakan


penyangga kehidupan faktor penting
(Sustainable Human Security ) dengan dalam siklus tata air
fungsi ekologi, ekonomi dan sosial

Hutan berperan
Hutan merupakan sumber
sebagai fungsi social
plasma nutfah yang kaya
keanekaragaman hayati dan ekonomi
masyarakat

Hutan merupakan
Hutan Sumber penyedia ruang
komponen penting untuk memenuhi dinamika
pembangunan
dalam perubahan iklim
Penyedia ruang/lahan bagi pembangunan sektor lain untuk lintas generasi.
PETA KAWASAN HUTAN

Luas Daratan Wilayah Indonesia 191.357.868


(https://www.bps.go.id)
Konservasi 21,79%
(Perairan + Daratan) 27.409.894,40 Luas KH
125.817.022,96 ha
Hutan Lindung (HL) 29.578.158,29 23,51% (darat+perairan)
Luas KH
Hutan Produksi Terbatas (HPT) 26.772.377,04 21,28 % 120.495.701,96 ha
(daratan)
Hutan Produksi Tetap (HP) 29.215.611,55 23,22 %
Hutan Produksi yang dapat
12.840.981,68 10,21 %
Dikonversi (HPK)
2 DASAR HUKUM PERUBAHAN
PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN &
PENYELESAIAN PERKEBUNAN KELAPA
SAWIT DALAM KAWASAN HUTAN

Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
DASAR HUKUM PENYELESAIAN SAWIT
DI DALAM KAWASAN HUTAN
SAAT INI
UU NO 6 TAHUN 2023 TENTANG PENETAPAN
UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan PERPU NO 2 TAHUN 2022 TENTANG CIPTA KERJA
MENJADI UNDANG- UNDANG
UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
1. Pasal 110A dan 110B perubahan terhadap UU
Peraturan Pemerintah 43 Tahun 2021 Penyelesaian Ketidaksesuaian Tata Ruang,
18 2013 tetap ada dan berlaku.
Kawasan Hutan, Izin, dan/Atau Hak Atas Tanah 2. Peraturan pelaksana dari UUCK 11 2020
masih tetap berlaku sepanjang tidak
Peraturan Pemerintah 24 Tahun 2021 Tata cara Pengenaan Sanksi Administratif
dan Tata Cara Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Denda
bertentangan dengan PerPU ini
Administratif di Bidang Kehutanan 3. Peralihan:
a. Intinya semua perizinan yang telah terbit
Peraturan Pemerintah 23 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan mengacu UUCK 11 2020 tetap berlaku
kehutanan sampai izin berakhir.
b. Perizinan yang sedang dalam proses
Peraturan Menteri LHK No 7 Tahun 2021 Perencanaan Kehutanan, Perubahan Peruntukan
Kawasan Hutan Dan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan, Serta Penggunaan Kawasan Hutan
diproses berdasarkan PerPU ini
c. Segala perbuatan Hukum yang dilakukan
pemerintah berdasarkan UUCK 11 2020
dinyatakan sah dan tetap berlaku.
Pasal 110A dan 110B perubahan terhadap UU 18 2013 tetap ada
UU CK 11 2020
dicabut dengan
Perpu 2 2022.
A. Legalitas Lahan Sebagai Syarat ISPO

Perpres No.44 Tahun 2020 : Sistem Sertifikasi


Perkebunan Kelapa Sawit Berlanjutan Indonesia
(ISPO)
Permentan Penyelenggaran Sertifikasi Perkebunan
Kelapa Sawit Berkelanjutan No 38/2020
Pada pasal 4 ayat 1 kriteria legalitas Lahan
Lampiran Permentan 38 2020 terkait legalitas lahan
dari kawasan hutan
No Prinsip Kriteria Indikator Verifier Bobot Metode Norma
Verifikasi
1 KEPATUHAN 1.1 Legalitas Lahan
LEGALITAS
USAHA
1.1.2 1. Lahan perkebunan Tersedianya Izin Pelepasan Kawasan Hutan dari V V Tinjauan Memenuhi Jika
yang berasal dari instansi terkait untuk lahan yang berasal dari Dokumen Dokumen Sah
Perolehan lahan
Kawasan hutan Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi
perkebunan dari
produksi Konversi
Kawasan
wajib mempunyai
hutanproduksi wajib
izin pelepasan
mempunyai
Kawasan hutan dari
pelepasan Kawasan
KLHK atau BKPM
hutan
2. Lahan perkebunan 1. Tersedia Surat Penetapan Kawasan V V Tinjauan Memenuhi Jika
yang berasal dari Hutan dari Lahan Pengganti Dokumen Dokumen Sah
Kawasan hutan 2. Tersedianya Surat Pelepasan Kawasan
produksi wajib Hutan yang dimohon yang berasal dari
mempunyai Surat HP/HPT
TMKH 3. Lahan pengganti Kawasan hutan yg
ditetapkan menjadi bagian dari TMKH
harus bebas dari sengketa lahan

Catatan: Menurut UUCK, PP 24 dan PP 23 Tahun 2021 Skema penyelesaian kegiatan perkebunan yg telah terbangun dalam
kawasan hutan sesuai UUCK No 11 Tahun 2020 dengan berbagai skema sesuai tipologinya diantaranya:
1. Pelepasan Kawasan Hutan di HP/HPK pasal 110A (Korporasi)
2. Kerjasama 1 Daur 15 Tahun di HK pasal 110A (Korporasi)
3. Penggunaan Kawasan Hutan 1 Daur di HP/HPK pasal 110B setelah sanksi administrasi (Korporasi)
4. Pelepasan TORA (Masyarakat)
5. Perhutanan Sosial dan Kemitraan Konservasi (Masyarakat)
Prinsip Penyediaan Lahan dari Kawasan Hutan
Pasal 41 PP 23 2021 Pasal 58 PP 23 2021
Mempertahankan Kecukupan kawasan hutan Hasil penelitian Tim Terpadu
Tidak menyebabkan kawasan hutan wilayah DAS, Tim Terpadu melakukan penelitian
pulau, dan/atau provinsi ≤ kecukupan luas terhadap kelayakan lahan dari aspel
kawasan hutan ekologi, sosial-ekonomi-budaya dan
hukum.

Pasal 58 PP 23 2021 UUCK Pasal 58 Rev UU 39 2014


Berpartisipasi dalam
Tidak berasal dari hutan produktif
pemberdayaan masyarakat
Berasal dari kawasan hutan dengan Membangunkan dan atau
kriteria tidak produktif, seperti fasilitasi kebun masyarakat yang
semak belukar, lahan kosong, kebun berasal dari pelepasan kawasan
campur.
hutan
Inpres 5 2019 Pasal 60 PP 23 2021/Permentan 38 2020
Tidak berasal dari lahan Mempertahankan HCVF
gambut/hutan primer Mempertahankan areal yang memiliki nilai
Bukan merupakan lahan gambut dalam konservasi tinggi dan keanekaragaman hayati.
dan hutan primer (kebijakan PIPPIB).
KRITERIA KAWASAN HUTAN YANG DAPAT DILEPASKAN
Mempertahan Daya Dukung dan
Tidak dibebani kecukupan luas Daya Tampung
Perijinan/ Kawasan Hutan Kawasan hutan
Persetujuan/KHD dan Penutupan layak Kelola
TK/KHKP Hutan

Tidak Produktif
KRITERIA :
HP/HPK 1. Kecuali permohonan
oleh Pemerintah, bila
1 Dalam Satu Provinsi
Sudah tidak ada HPK
Tidak Produktif
2 2. Kecuali pelaksanaan
Proyek strategis nasional
Dan program
3 ketahanan pangan,
Bencana Alam

5
PELEPASAN UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN
DI LUAR SEKTOR KEHUTANAN
Pertanian tanaman
rumah sakit umum
penempatan korban Pangan
fasilitas pendidikan dan pusat kesehatan Transmigrasi
bencana alam Budidaya Pertanian, ketahanan
masyarakat
Panagan/energi

Pengembangan
permukiman Kawasan/
Kantor Pemerintah Wilayah
Fasilitas keselamatan dan/atau perumahan Bangunan Industri
fasilitas pemakaman /Pemda: Infrastruktur pariwisata
umum
D

Pelabuhan
Bandar Udara Perikanan Tempat Pembuangan
Perkebunan Peternakan Sarana Olah Raga
Stasiun KA rumah sakit umum Sampah
Terminal, Pasar dan pusat kesehatan
Rest Area, Stasiun masyarakat
BBM, Jalan
OSS
Submit Permohonan, proses selanjutnya di Kementerian LHK
KLHK Loket/Online Simpel-K

Permohonan pengajuan

NON
BERUSAHA
BERUSAHA
PENGAJUAN PERMOHONAN BARU/BELUM
TERBANGUN
PEMOHON

Menteri/pimpinan Badan Otorita


Lembaga

Pejabat pimpinan Pimpinan badan hukum/badan


tinggi madya di Kementerian usaha

Gubernur
Bupati/walikota Perorangan/kelompok orang/
masyarakat
Permohonan Pelepasan Kawasan Hutan Baru Kepada Menteri
Melalui OSS

01 Submit Permohonan OSS


Persyaratan
KOMITMEN TEKNIS dan ADMINISTRASI
•Persetujuan lingkungan • Proposal + rencana teknis
Melengkapi Persyaratan

02 •Menyelesaian Perizinan • Peta areal dimohon Skala


A. Pernyataan Komitmen 1:50.000 da
B. Persyaratan Teknis Berusaha di bidangnya
• KLHS
•Tata batas • pertimbangan Gubernur
•Membayar PSDH-DR • Pertimbangan Teknis Direktur
1. Penyelesaian Permohonan oleh KLHK
•Membayar PNBP Perhutani bila areal dimohon

03 2.
3.
Pembentukan Tim Terpadu
Penerbitan Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan
oleh Menteri LHK
pelepasan di HP
• Penggantian biaya
investasi kepada
di wilayah kerja Perum
Perhutani
• Peta citra penginderaan Jauh
4. Notifikasi ke OSS resl min 5 m liputan 1 thn
pengelola Kawasan terakhir
• Mengamankan Kawasan • Pakta Integritas
hutan yang akan dilepas
Pemenuhan Komitmen
Oleh Pemohon 04
05 1. Penetapan Areal Persetujuan Pelepasan
Kawasan Hutan Oleh Menteri LHK
2. Notifikasi ke OSS
Permohonan Pelepasan Kawasan Hutan Kepada Menteri
Untuk Proses Perkebunan yang Terbangun sesuai Pasal 110A UUCK

01 Submit Permohonan Ke KLHK


Persyaratan
KOMITMEN TEKNIS dan ADMINISTRASI
Melengkapi Persyaratan •Persetujuan lingkungan • Identitas pemohon
A. Pernyataan Komitmen
B. Persyaratan Teknis
02 •Menyelesaian Perizinan
Berusaha di bidangnya
• Peta areal dimohon Skala
1:50.000 da
• NIB
•Tata batas • STDB/IUP
•Membayar PSDH-DR • Izin Lokasi
1. Penyelesaian Permohonan oleh KLHK
•Membayar PNBP
03
• Dokumen lingkungan hidup
2. Pembentukan Tim Terpadu pelepasan di HP • pertimbangan Gubernur
3. Penerbitan Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan
oleh Menteri LHK
• Penggantian biaya • Peta citra penginderaan Jauh
investasi kepada resl min 5 m liputan 1 thn
pengelola Kawasan terakhir
• Pakta Integritas
• Mengamankan Kawasan
Pemenuhan Komitmen
Oleh Pemohon 04 hutan yang akan dilepas

05
1. Penetapan Areal Persetujuan Pelepasan
Kawasan Hutan Oleh Menteri LHK
Kewajiban Pemegang SK Pelepasan
1. Menyelesaikan pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) dan/atau titel hak
lainnya atas areal yang ditetapkan batas pelepasan kawasan hutan.
2. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pemanfaatan kayu dan hasil hutan
3. Melaksanakan tanggung jawab sosial dengan fasilitasi membangun
kebun untuk masyarakat di sekitar kawasan hutan dengan luas 20%
dari total luas kawasan hutan yang dilepaskan (normal atau baru) bila
perkebunan yang telah terbangun dalam kawasan hutan bila dilepas
kewajiban 20% apabila telah dilaksanakan maka dapat dijadikan bukti
menyelesaikan kewajiban tsb.
4. Memelihara areal yang bernilai konservasi tinggi
5. Melakukan pembukaan lahan tidak dengan pembakaran lahan
3 PERMASALAHAN PERKEBUNAN KELAPA
SAWIT DALAM KAWASAN HUTAN

Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
PERMASALAHAN SAWIT
DALAM KAWASAN HUTAN

Perkebunan Korporasi
Terdapat perkebunan korporasi yang dibangun di
2 kawasan hutan tanpa didahului penerbitan SK
Pelepasan Kawasan Hutan oleh Menteri LHK.

1 3 Hak Atas Tanah/HGU


perkebunan yang diterbitkan di dalam kawasan hutan

Kebun Masyarakat
Penguasaan lahan oleh masyarakat untuk kebun sawit
di dalam kawasan hutan
Salah Satu Tipologi Perkebunan Kelapa Sawit berada dalam kawasan
Hutan Karena Ketidaksesuaian Tata Ruang dengan Kawasan Hutan
sebelum UU No 26/2007 Tentang Tata Ruang

PERDA RTRWP Kawasan


(Sebelum UU no.26/2007) Kawasan Hutan hutan Provinsi
(SK Menteri)
Perkebunan UU 41/1999
Kelapa Sawit

▪ Saat ini SK Menteri tentang Kawasan Hutan Provinsi sudah terintegrasi dengan Perda RTRWP
▪ Namun masih terdapat beberapa permasalahan Berdasarkan RTRWP => budidaya kehutanan / kawasan hutan dan
berdasarkan Peta Kawasan Hutan => Kawasan Hutan
▪ Berdasarkan UU 18 Tahun 2004 ttg Perkebunan ➔ Pasal 17 Perkebunan sesuai RTRW
▪ Berdasarkan UU 26/2007 tentang Tata Ruang
TIPOLOGI PERKEBUNAN SAWIT DALAM
KAWASAN HUTAN
KAWASAN HUTAN PERDA TATA RUANG LEGALITAS IZIN

HK SESUAI/TIDAK SESUAI ADA/TIDAK

HL SESUAI/TIDAK SESUAI ADA/TIDAK

TIDAK SESUAI ADA/TIDAK


SAWIT DALAM HP/HPT TIDAK ADA
KAWASAN HUTAN SEESUAI
ADA
TIDAK SESUAI ADA/TIDAK
HPK TIDAK ADA
SEESUAI
ADA
4 PENYELESAIAN PERKEBUNAN KELAPA
SAWIT DALAM KAWASAN HUTAN
BERDASARKAN PP 23 DAN PP 24 2021

Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
KRONOLOGIS UPAYA PENYELESAIAN SAWIT
DALAM KAWASAN HUTAN
Awal PP 60 2012 PP 104 TAHUN 2015 UUCK 11 2020 PP23, PP 24/2021,
PERPU No. 2 2022
PERMENLHK 7/2021

2012 2015 2020 2021 2022

• Description of the
Penyelesaian contents
Sawit • Description
Penyelesaian Sawitof the contents Penyelesaian• Description
Sawit dalamof the contents
Penyelesaian Sawit dalam Kawasan
dalam Kawasan dalam Kawasan Hutan 1 contents Kawasan Hutan Hutan 3 Tahun sejak UUCK
3 Tahun of the contents
• Description of the contents • Description of the • Description
Hutan 6 Bulan Tahun 2015-2016 sejak UUCK 1. Pasal 110 A Punya Ijin Bidang
Perkebunan dan Sesuai Tata Ruang
1. HPK-> 1. HPK-> Pelepasan 1. Pasal 110 A Punya Ijin a. HP/HPK-> Pelepasan
Pelepasan Bidang Perkebunan
2. HP/HPT-> TMKH b. HL/HK-> Melanjutkan Usaha
2. HP/HPT-> TMKH 2. Pasal 110 B Tidak Punya
3. HL/HK Melanjutkan 2. Pasal 110 B Tidak Punya Ijin Bidang
Ijin Bidang Perkebunan Perkebunan atau tidak sesuai Tata
Usaha
Ruang diberi Sanksi Administrasi dan
a. HP/HPK-> Penggunaan Kaw. Hutan
b. HL/HK-> Menyerahkan kepada
negara
CONTOH PROSES PENYELESAIAN SAWIT DALAM KAWASAN HUTAN
MELALUI PELEPASAN KAWASAN HUTAN SESUAI PP.104 TAHUN 2015

Permohonan dilihat menggunakan citra Permohonan di overlay dengan peta Permohonan setelah terbit pelepasan dan
SPOT 6 kawasan hutan berada di HPK, penetapan kawasan hutan
mekanisme pelepasan kawasan hutan
(P.96 Tahun 2018)
CONTOH PROSES PENYELESAIAN SAWIT DALAM KAWASAN HUTAN
MELALUI TUKAR MENUKAR KAWASAN HUTAN SESUAI PP.104 TAHUN 2015

CALON LAHAN PENGGANTI TUKAR MENUKAR KAWASAN HUTAN DALAM APL


A. Inpres No 8 Tahun 2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perijinan
Kelapa Sawit serta Peningkatan Produktifitas Kelapa Sawit
Menginstruksikan Tujuan:
kepada KLHK: - Peningkatan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan
- Memberikan kepastian hukum
- Menjaga dan melindungi kelestarian lingkungan termasuk penurunan emisi gas rumah kaca

1. Melakukan penundaan pelepasan atau TMKH permohonan


INPRES

baru untuk Sawit, Pengecualian untuk permohonan pelepasan


atau TMKH sawit yang telah ditanam dan diproses sesuai
pasal 51 PP 104/2015
2. Mengidentifikasi perkebunan sawit dalam Kawasan Hutan
3. Menindaklanjuti Rakor untuk menetukan Langkah langkah
hukum
B. Inpres No. 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit
Berkelanjutan
Penyelesaian status lahan usaha perkebunan kelapa
sawit yang terindikasi dalam kawasan hutan 12
DASAR HUKUM PENYELESAIAN SAWIT DALAM KASAWASAN HUTAN
DASAR
PERPU CK NO 2HUKUM PP
TAHUN 2022
ASAS HUKUM:
ULTIMUM REMIDIUM & RESTORATIF JUSTICE
kebun sawit di kawasan hutan sebelum
berlakunya UU CK
Tanggal 2 November 2023
punya izin lokasi dan/atau Izin Usaha
Perkebunan yang sesuai Tata Ruang
(IUP untuk Korporasi)/Surat Tanda
Daftar-Budidaya (STD-B untuk
masyarakat maksimal 25 ha)

2 November 2020
kegiatan ilegal di dalam kawasan hutan:
perkebunan, pertambangan, dan/atau
kegiatan lainnya

tidak punya perizinan

dilakukan sebelum UU CK
terbit
PENYELESAIAN KEGIATAN USAHA YANG TERBANGUN &
MEMILIKI PERIZINAN DIBIDANG PERKEBUNAN (PASAL 110A UUCK)
DETIL PENYELESAIAN KEGIATAN USAHA YANG TERBANGUN &
TANPA MEMILIKI PERIZINAN DIBIDANG PERKEBUNAN PASAL 110B UUCK

PASAL KAW. POLA MEKANISME PENYELESAIAN


UUCK HUTAN PENYELESAIAN
KEGIATAN
KAWASAN HUTAN

USAHA TETAP KAWASAN 1. Sanksi Adminisitratif Penghentian Kegiatan dan


Perkebunan DI 110B HK HUTAN Pembayaran Denda
KAWASAN HUTAN KONSERVASI 2. Pengembalian lahan usaha kepada Negara
1. Sanksi Adminisitratif Penghentian Kegiatan dan
110B HL TETAP KAWASAN
HUTAN LINDUNG Pembayaran Denda
2. Pengembalian lahan usaha kepada Negara

HPT/HP/ 1.Sanksi Adminisitratif Penghentian Kegiatan dan


HPK Pembayaran Denda.
TETAP KAWASAN
110B
HUTAN PRODUKSI 2.Persetujuan Penggunaan sesuai izin bidangnya.
3.Bayar PNBP selama Penggunaan Kawasan Hutan.
TATA CARA PENYELESAIAN KEGIATAN USAHA YANG TELAH TERBANGUN DAN MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA DI DALAM KAWASAN
HUTAN (PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110A UUCK DAN PP 24 TAHUN 2021)

Inisiatif sendiri
Permohonan Tidak Tumpang Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan
Kriteria Pasal 110A Tindih dengan
Pemberitahuan Perizinan
1. Luasan Permohonan dikurangi
Menteri Pemanfaatan
Izin 2. Perkebunan sawit dalam Izin
• Kegiatan usaha sudah Hutan
Pemanfaatan Pemanfaatan Hutan:
terbangun Verifikasi a. Kerja sama 1 daur 25 tahun sejak
Administratif,dan Hutan Hutan
• Memiliki izin lokasi Terlebih masa tanam
dan/atau izin usaha di Teknis Produksi Tumpang Dahulu b. Menteri fasilitasi kemitraan atau
bidang perkebunan Tindih dengan Kerja sama
yang sesuai tata ruang Perizinan
yang diterbitkan oleh 1. Luasan Izin Pemanfaatan Hutan
Pemanfaatan IUP Terlebih
Pejabat yang dikurangi
Hutan Dahulu
berwenang (IUP/STD-B) Menteri 2. Persetujuan Pelepasan
Menerbitkan
Perintah
Pembayaran 1. Persetujuan melanjutkan kegiatan usaha 1 daur max. 15 thn
PSDH&DR Tidak Tumpang sejak masa tanam: Kerja Sama/Kemitraan dengan Menteri.
PNBP KLHK Tindih dengan
Perizinan 2. Kewajiban:
Hutan Pemanfaatan a. Giat jangka benah silvikultur → tanaman kehutanan.
Lindung/ Hutan b. Dilarang replanting.

BAYAR PSDH-DR Konservasi


Skema
Penyelesaian 1. Persetujuan melanjutkan usaha 1 daur max. 15 thn sejak masa tanam.
Tumpang 2. Kerja Sama dengan Pemegang Izin Pemanfaatan Hutan
Tindih dengan Lindung/Konservasi.
Perizinan 3. Menteri memfasilitasi Kerja sama
Pemanfaatan 4. Kewajiban:
Persetujuan Melanjutkan Kegiatan Usaha selama satu daur (15 tahun) bagi usaha a. Giat jangka benah silvikultur → tanaman kehutanan
perkebunan sawit merujuk pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 77.P/Hum/2019 Hutan b. Dilarang replanting.
tertanggal 31 Desember 2019
TATA CARA PENYELESAIAN KEGIATAN USAHA DI KAWASAN HUTAN TANPA MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA
(PENYELESAIAN SESUAI PASAL 110B UUCK DAN PP 24 TAHUN 2021)
Berdasarkan Kepmen
Kriteria & Identifikasi Tidak Ada a. Bayar Denda administratif
Penetapan Data &
Verifikasi oleh Informasi Giat Usaha Tumpang b. Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan
Menteri untuk Tindih c. 1 daur 25 thn sejak masa tanam (perkebunan sawit) atau
Tanpa Izin di dalam
• Tanpa izin/tidak sah Kawasan Hutan Perizinan sesuai dengan Perizinan di bidangnya untuk kegiatan
menentukan status
• Dilakukan sebelum UUCK Pemanfaatan pertambangan atau kegiatan lainnya
terbit pelanggaran
Hutan
• Kegiatan Usaha di Hutan
Kawasan Hutan: Status Pelanggaran: a. Bayar Denda Administratif
Pertambangan, Produksi b. Kerja sama dengan Pemegang Izin → Areal yang
1. Durasi waktu
Perkebunan, dan pelanggaran; Ada Perizinan tumpang tindih
kegiatan lain (minyak dan 2. Luasan areal yang Pemanfaatan c. 1 daur 25 thn sejak masa tanam (perkebunan sawit)
gas bumi; panas bumi; dilanggar; Hutan atau sesuai dengan Perizinan di bidangnya untuk
tambak; pertanian; 3. Perhitungan besaran kegiatan pertambangan atau kegiatan lainnya.
perumahan; wisata alam; denda administratif d. Menteri Fasilitasi Kerja sama.
industri; dan/atau sarana Bagi Badan Usaha &
dan prasarana) Perseorangan > 5Ha
Sanksi Administratif a. Bayar Denda Administratif
b. Kewajiban mengembalikan Kawasan Hutan kepada
1. Penghentian Negara
sementara kegiatan
2. Perintah pembayaran Hutan
PNBP KLHK Denda Administratif Lindung/
Konservasi

Masyarakat yang bertempat tinggal di dalam dan/atau di sekitar kawasan


hutan paling singkat 5 tahun secara terus menerus dengan luasan paling
banyak 5 Ha, dikecualikan dari Sanksi Administratif → Diselesaikan melalui
Program Penataan Kawasan Hutan

Perhutanan Sosial Kemitraan Konservasi TORA


PENYELESAIAN KEGIATAN PERKEBUNAN TIDAK BERIZIN DI KAWASAN HUTAN PERORANGAN

DIKECUALIKAN DARI SANKSI ADMINISTRATIF PP 24 2021 PASAL 42 DAN PP 24 2021 PASAL 23

< 5 Ha Perhutanan
Sosial
PERSEORANGAN
Masyarakat dengan syarat:
1. yang bertempat tinggal di dalam dan/atau Program
di sekitar kawasan hutan paling singkat 5 Penataan Verifikasi
tahun secara terus menerus TORA
Kawasan Teknis
a. KTP
Hutan
b. Surat Keterangan domisili oleh
Kades/Lurah yang alamatnya di dalam
Kawasan Hutan atau di desa yang Perubahan
berbatasan langsung dengan Kawasan
Hutan. Peruntukan Dan
2. Luasan paling banyak 5 Ha Fungsi
a. bukti penguasaan tanah;
b. surat keterangan dari Kepala Desa atau
Lurah setempat; atau PENGGUNAAN
c. surat pengakuan dan perlindungan KAWASAN
kemitraan kehutanan termasuk di
dalamnya Pengelolaan Hutan Bersama HUTAN
Masyarakat (PHBM).
5 PenutupPENUTUP
1. Dalam mendukung pembangunan sektor lain, sektor kehutanan berupaya
membangun sinergitas rencana pengelolaan hutan guna mengimbangi dinamika
laju pembangunan nasional dengan tetap menjaga fungsi kawasan hutan
sebagai sistem penyangga kehidupan.
2. Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
dilakukan untuk memenuhi dinamika Pembangunan Nasional dengan tetap
berlandaskan pada optimalisasi distribusi fungsi dan manfaat Kawasan Hutan
secara lestari dan berkelanjutan, serta keberadaan Kawasan Hutan dengan
luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional.
3. UUCK merupakan dasar hukum penyelesaian ketidaksesuaian ruang khususnya
perkebunan sawit di dalam kawasan hutan yang adil, bermartabat dengan
tetap menjaga keberlanjutan lingkungan
TERIMA
KASIH DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
DAN TATA LINGKUNGAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN


KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA

Manggala Wanabakti Building www.menlhk.go.id


Jenderal Gatot Subroto Street, Central Jakarta

Anda mungkin juga menyukai