Anda di halaman 1dari 39

Prinsip dan Kriteria RSPO

untuk Produksi Minyak Sawit


Berkelanjutan

Naskah Konsultasi
Pedoman untuk Petani Swadaya dibawah
Sertifikasi Kelompok
Dipersiapkan oleh
Task Force on Smallholders
Tertanggal: 15 Maret 2010
Dokumen ini dikeluarkan untuk konsultasi publik: setiap
komentar, sebaiknya menggunakan lacak perubahan,
diterima dengan senang hati dan hendaknya dikirim
kepada: norman@sawitwatch.or.id dan marcus@forestpeoples.org

Tanggal akhir untuk menerima komentar: 27 Mei 2010


RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Pendahuluan:

Naskah dokumen ini menjabarkan Pedoman Umum RSPO untuk Petani Swadaya
dibawah Sertifikasi Kelompok. Dokumen ini disusun satu paket dengan Pedoman
Umum RSPO untuk Petani Kemitraan, yang disyahkan oleh Dewan Eksekutif RSPO
bulan Juli 2009.1

Dokumen konsultasi ini telah dipersiapkan berdasarkan pembahasan atas


naskah sebelumnya pada pertemuan Kelompok Pengarah RSPO Task Force on
Smallholders yang dilaksanakan 21-23 Februari 2010. Dokumen ini telah dimuat
dalam situs RSPO untuk komentar publik. Kirim komentar anda, sebaiknya
menggunakan jejak perubahan, kepada: norman@sawitwatch.or.id dan
marcus@forestpeoples.org sampai 15 Mei 2010.

Tujuan semua dokumen ini adalah untuk menyediakan alat yang berguna dan
pantas yang melaluinya petani dapat mendapatkan hasil mereka lolos sertifikat
sehingga mereka tidak diabaikan secara tidak adil dari pesatnya pasar minyak
sawit sertifikat RSPO. Hal ini tentu menantang bagi petani swadaya yang mana
kepatuhan mereka dan menyediakan bukti kepatuhan dendan standar RSPO,
dijabarkan dalam Prinsip dan Kriteria, serta biaya audit oleh lembaga sertifikasi,
memperhitungkan semua kendala bagi mereka dalam mendapatkan akses atas
pasar untuk produksi minyak sawit yang dihasilkan secara bertanggung jawab.
Oleh sebab itu, Kelompok Kerja Petani (Task Force on Smallholders) dan Kelompok
Kerja Sertifikasi RSPO telah merekomendasi agar Protokol Sertifikasi Kelompok
harus disusun untuk membiarkan petani swadaya untuk berbagi biaya dan
disertifikat sebagai satu kelompok.

Karena itu naskah ini melengkapi dua dokumen yang disusun oleh BioCert dan
ProForest, yang disajikan bersama sebagai usulan Protokol untuk Sertifikasi
Kelompok. Kedua dokumen tersebut menyajikan:

standar yang harus dipatuhi oleh para manejer kelompok agar para
anggota kelompok memenuhi sertifikasi sebagai satu kelompok,

persyaratan-persyaratan yang diamati oleh lembaga sertifikasi untuk


diakreditasi dan melaksanakan sertifikasi kelompok,

Naskah Pedoman untuk Petani Swadaya memperjelas bagaimana Prinsip dan


Kriteria RSPO diterapkan kepada kelompok-kelompok tersebut.

1
RSPO, 2009, Prinsip dan Kriteria RSPO untuk Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan: pedoman untuk
petani kemitraan.

2
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Orientasi terhadap naskah ini:

Menemukan seperangkat persyaratan yang bermanfaat dan dapat dipercaya


sesuai dengan Prinsip dan Kriteria RSPO, mempertahankan tingkat bermain
lapangan dengan produsen minyak sawit lainnya dan tidak terlalu sulit bagi
petani, merupakan suatu tantangan. Naskah ini sengaja meletakan teks kotak
komentar untuk menyoroti dimana Kelompok Pengarah sulit mencapai
kesepakatan. Dengan semua latihan serupa, tidak ada satu versi yang benar
tunggal, tetapi lebih merupakan sejumlah pilihan dari yang mudah sampai pada
yang berat.

Ada tiga wilayah utama tidak pasti yang dominan dalam pengembangan naskah
ini.

o Berapa banyak beban bukti kepatuhan dibebankan pada petani


perorangan, sehingga mereka dapat menunjukan (misal menyediakan
jenis bukti, biasanya dokumen) kepatuhan?

o Berapa banyak semua anggota kelompok diharapkan mematuhi semua


persyaratan dan berapa banyak persyaratan yang dipenuhi oleh manejer
kelompok untuk memantau dan memastikan kepatuhan?

o Tidak masuk akal mengharapkan penilaian dampak sosial dan


lingkungan atau penilaian Nilai Konservasi Tinggi untuk masing-masing
atau bahkan kelompok petani, bagaimana persyaratan-persyaratan
tersebut disederhanakan sesuai dengan semangat RSPO dan tidak
membuat keterlibatan petani tidak dapat dilaksanakan?

Kami akan sangat menghargai komentar mengenai naskah ini yang membantu
memetakan satu jalan melalui pilihan-pilihan tersebut.

1. Siapakah para petani kecil swadaya? (dan apakah perbedaan mereka


dari petani kemitraan?)

Saat ini RSPO mendefinisikan petani kecil sebagai:

Petani yang menanam kelapa sawit, kadangkala bersamaan dengan


menghasilkan tanaman panen lain secara subsisten, dimana keluarga
menjadi tenaga utama dan pertanian menjadi sumber pendapatan
utama dan dimana luas bidang tertanam kelapa sawit biasanya dibawah
50 hektar.2

Definisi tersebut dipertahankan dalam Pedoman ini.

2
RSPO, 2007, RSPO Principles and Criteria for Sustainable Palm Oil Production, including Indicators
and Guidance, October 2007: 47.

3
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Mengikuti rekomendasi RSPO Pokja untuk Petani Kecil dan Pokja Sertifikasi
Kelompok, dokumen RSPO membedakan yang selama ini disebut antara lain
petani terikat (tied), kemitraan (associated) atau skema (scheme) di satu sisi
dan petani swadaya (independent) di sisi lainnya. Setelah pertimbangan yang
matang dan perbandingan antara situasi nasional maka Task Force on
Smallholders Steering Group telah menyetujui bahwa istilah yang paling sesuai
adalah petani kecil kemitraan (scheme) dan swadaya (independent).

Dalam konteks sistem-sistem RSPO, meskipun situasi petani kecil swadaya


sangat berbeda satu dengan lainnya namun ditandai dengan: kebebasan untuk
memilih bagaimana mempergunakan tanahnya, tanaman panen apa yang akan
ditanam dan bagaimana mengelolanya; diatur, dikelola dan didanai secara
swadaya; dan tidak terikat kontrak dengan pabrik manapun ataupun asosiasi
tertentu. Namun mereka dapat memperoleh dukungan atau layanan penyuluhan
dari instansi pemerintahan.

Meskipun petani kemitraan juga sangat beragam, karakteristik mereka


adalah sebagai petani kecil yang secara struktural diikat oleh kontrak, dengan
persetujuan kredit atau dalam perencanaan dengan pabrik tertentu. Petani
kemitraan seringkali tidak bebas untuk menentukan tanaman apa yang akan
mereka budidayakan, diawasi dalam teknik penanaman dan pengelolaan tanaman
panen, dan seringkali diorganisir, diawasi atau secara langsung dikelola oleh
manajer pabrik, perkebunan atau skema dimana mereka terkait secara struktural.

Sesuai dengan Protokol Sertifikasi RSPO, dimana petani kemitraan


disertifikatkan bersama pabrik dimana mereka berhubungan, petani swadaya,
yang mungkin menjual tandan buah segar mereka baik langsung atau tidak
langsung melalui perantara kepada beberapa pabrik, disertifikatkan terpisah dari
pabrik.3

Petani kemitraan dan petani swadaya tidak selalu mudah untuk


Kelompok kerja penafsiran nasional akan perlu melihat bagaimana perbedaan ini
berlaku secara terperinci di negara mereka dan menyediakan daftar yang
komprehensif tentang jenis petani kecil yang paling cocok dalam masing-masing

3
Berkaitan dengan petani Kelompok Kerja Sertifikasi membuat rekomendasi berikut kepada Dewan
Eksekutif RSPO tahun 2007: Rekomendasi: RSPO hanrus mendorong petani swadaya untuk
mengupaykan sertifikasi melalui sertifikasi kelompok petani. Cara kerja rinci sertifikasi kelompok harus
disusun. (Catatan kaki: Menyusun cara kerja, revisi pedoman untuk petani, paket
keuangan/pendanaan, dan percobaan diperlukan). Rekomendasi: RSPO membentuk kelompok kerja
untuk menyusun satu dana pihak ketiga (ESCROW) untuk pendanaan mandiri dan pemilihan lembaga
sertifikasi termasuk mekanisme untuk berbagi biaya sertifikasi melalui supply chain. Rekomendasi:
RSPO membentuk suatu dana modal yang mendorong petani swadaya untuk mematuhi dan
disertifikasi Kriteria RSPO termasuk kelompok melalui sertifikasi kelompok. Uang akan digalang dari
potongan sertifikat yang dapat diperdagangkan dan pendekatan lainnya, seperti sumbangan dari
anggota RSPO yang dilaporkan dalam laporantahunan atas perkembangan anggota RSPO (RSPO,
2007, Sistem Sertifikasi RSPO. Dokumen final dipersiapkan untuk Dewan Eksekutif RSPO, 25 Mei
2007). November 2010, Majelis Umum RSPO mengesahkan resolusi atas 140 dukungan berbanding 1
dengan 11 abstain membentuk satu Kelompok Kerja Finansial Petani untuk mengupayakan cara-cara
pendanaan sertifikasi petani. Dewan Eksekutif RSPO, dalam pertemuannya 24-25 Februari 2010, setuju
membentuk Kelompok Kerja Pendanaan Petani. Kelompok Kerja akan, antara lain, menjajaki pilihan
pembentukan satu dana pihak ketiga (ESCROW) atau Trust Fund untuk membantu menanggung biaya
sertifikasi petani.

4
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

kategori. Pada rapat 21-23 Februari 2010, Kelompok Pengarah Kelompok Kerja
Petani (RSPO Task Force on Smallholders) menegaskan kembali rekomendasinya
kepada Dewan Eksekutif RSPO bahwa mereka perlu membiarkan keluwesan
secara khusus diterapkan dalam penafsiran nasional untuk memastikan tipologi
tidak mengeluarkan atau merugikan petani di beberapa negara. Perhatian khusus
diberikan kepada situasi di Papua New Guinea dan Thailand, yang berbeda dari
Indonesia dan Malaysia, dan dipikirkan juga agar keluwesan dalam penerapan
definisi petani negara lain saat mereka bergabung dalam proses RSPO.

Petani Terasosiasi di Papua New Guinea

Kelompok Kerja Penafsiran Nasional Papua New Guinea telah menyusun definisi
sementara mengenai petani di negara tersebut:

Petani terasosiasi memegang kewenangan hukum atas tanah dan sistem pertanian
pilihan mereka tanpa kewajiban atau tanggung jawab kontrak kepada pabrik. Dalam
banyak kasus perusahaan pengolahan merupakan satu-satunya pasar TBS yang ada.
Perusahaan pengolahan dan jasa perpanjangan berbadan hukum memiliki tingkat
tanggung jawab yang berarti untuk mendukung dan mendorong petani bisa memenuhi
persyaratan-persyaratan RSPO. Kredit dari lembaga finansial dan perusahaan pengolahan
tidak aman dan lahan tidak dapat dijadikan jaminan untuk pembayaran atau ketidak-
patuhan lainnya4

2. Siapa yang harus bertanggung jawab untuk memastikan petani


swadaya mematuhi standar?

Pikiran mengenai pendekatan sertifikasi kelompok dan dokumen ini adalah


tanggung jawab para manejer kelompok untuk memastikan anggota kelompok
mematuhi standar RSPO sesuai dengan pedoman umum ini atau satu dokumen
penafsiran nasional yang disyahkan. Metode yang harus digunakan para manejer
kelompok untuk memeriksa apakah anggota kelompok mereka mematuhi standar
RSPO seperti tertuang dalam Standar RSPO untuk Sertifikasi Kelompok.
Pendekatan ini tidak menghilangkan kenyataan bahwa para petani yang menjadi
anggota kelompok-kelompok tersebut bertanggung jawab untuk mematuhi. Para
manejer kelompok bertanggung jawab untuk memantau apakah para anggota
kelompok: mematuhi permintaan upaya perbaikan dari lembaga sertifikasi;
menanggapi keputusan bersama kelompok dan; menunjukan perbaikan terus-
menerus sesuai dengan prinsip 8. Apabila anggota kelompok tetap gagal untuk
mematuhi standar dan persyaratan dari kelompok, mereka mungkin patut masuk
upaya pemulihan bertahap dan akhirnya dikeluarkan dari kelompok apabila tetap
gagal.
4
Definisi Petani Kelompok Kerja Interpretasi Nasional PNG, Presentasi oleh Ian Orrell, Oil Palm
Research Association PNG kepada pertemuan TFS RSPO 1 November 2009

5
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

3. Dimana indikatornya tercantum?

Teks ini tidak meliputi indikator tambahan lainnya. Selama masa dua tahun
setelah adopsi pedoman ini, indikator (dan saran tentang mayor dan minor)
yang dijabarkan dalam P&K RSPO yang utama dan tata cara sertifikasi perlu
diterapkan. Harapannya adalah bahwa indikator hasil revisi akan diperkenalkan
selanjutnya, dimana indikator tersebut akan mendapat informasi dari indikator
yang dikembangkan dalam pedoman nasional untuk petani kecil dan setelah uji
coba lapangan atau pengalaman audit riil telah dilakukan dalam masa
pendahuluan (pilot period).

4. Apa yang disertifikatkan?

Berdasarkan definisi petani swadaya dan kelompok skema mandiri dari pabrik.
Oleh karena itu mereka menghasilkan Tandan Buah Segar dan bukan Minyak
Sawit Mentah (CPO). Penyelarasan terhadap Protokol Sertifikasi RSPO dan
persyaratan-persyaratan lacak minyak (Chain of Custody) diperlukan untuk
memungkinkan sertifikasi TBS dan untuk tercapainya metode dapat diperiksa
digunakan untuk menghitung konversi TBS kedalam pasar sertifikasi SPO.

Penyesuaian terhadap prosedur-prosedur dalam proses RSPO sedang ditangani.

5. Bagaimana pedoman umum ini berkaitan dengan penafsiran nasional?

Menunggu persetujuan dari Dewan Eksekutif, pedoman umum ini dapat


diterapkan untuk sertifikasi petani swadaya yang patuh pada RSPO di seluruh
dunia. Sesuai dengan tata cara sertifikasi RSPO, ini berarti bahwa penafsiran
nasional, dimana sudah ada perlu direvisi dalam waktu satu tahun untuk
memastikan bahwa tidak terlalu menyimpang dari versi Umum ini. Di beberapa
tempat, versi Umum ini mengenali bahwa pedoman yang lebih terperinci
diperlukan di tingkat nasional.

Marcus Colchester dan Norman Jiwan

Ketua bersama, Task Force on Smallholders

15 Maret 2010

6
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Pedoman bagi petani untuk memenuhi Prinsip dan Kriteria untuk Produksi Minyak
Sawit Berkelanjutan

Prinsip 1: Komitmen terhadap transparansi

Kriteria Panduan bagi petani


Kriteria 1.1. Petani dan pabrik memberikan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus menyediakan
informasi yang cukup dan relevan dengan kriteria dokumen yang menunjukkan kepatuhan dengan Bagian 2.1 dari Standar RSPO
RSPO mengenai isu lingkungan, sosial dan hukum untuk Sertifikasi Kelompok serta rencana perbaikan terus-menerus (8.1). Manejer
kepada pemangku kepentingan lainnya, dalam kelompok harus memastikan setiap petani peserta disediakan salinan kesepakatan
bentuk dan bahasa yang tepat untuk mereka dan kelompok (kriteria 1.2) dan rekaman terkini penjualan dan harga
memungkinkan partisipasi efektif dalam produk mereka (kriteria 6.10).
pengambilan keputusan.
Manejer kelompok harus menyediakan bagi semua anggota kelompok bahan-bahan
Indikator: Rekaman permintaan dan tanggapan pelatihan yang disederhanakan dalam bahasa yang dipahami oleh para anggota
harus disimpan kelompok mengenai:

PHT dan penggunaan bahan kimia pertanian yang aman (4.6)

Rencana kesehatan dan keselamatan (4.7

Perencanaan dan penilaian dampak berkaitan dengan dampak-dampak


sosial dan lingkungan (5.1, 6.1, 7.1, 7.3).

Rencana pencegahan pencemaran (5.6)

Uraian tentang tatacara pengaduan dan keberatan (6.3).

Tatacara penetapan harga dan mutu hasil TBS anggota (6.10)

7
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Versi resmi disimpan terpusat ditingkat manejer kelompok untuk acuan dan semua
anggota kelompok disadarkan akan hal ini. Pelatihan harus diidentifikasi dan
disediakan, yang tepat terkait dengan dokumen-dokumen ini (lihat 4.8).

Kriteria 1.2. Dokumen-dokumen manajemen Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus membagikan
terbuka untuk umum, kecuali jika dokumen dan menjelaskan ketentuan RSPO untuk Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan
tersebut mengandung rahasia perdagangan, atau seperti yang dijabarkan dalam dokumen ini atau dalam penafsiran nasional yang
informasi yang dapat menyebabkan dampak disyahkan kepada seluruh anggota. Kelompok petani memiliki kesepakatan dengan
lingkungan atau sosial yang negatif. manejer kelompok.

Indikator: Dokumen manajemen yang dimaksud


adalah berkaitan dengan masalah lingkungan,
sosial dan hukum yang terkait dengan pemenuhan
kriteria RSPO. Dokumen seperti ini harus terbuka
untuk umum.

Prinsip 2: Memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku

Kriteria Panduan bagi petani


Kriteria 2.1. Adanya kepatuhan terhadap semua Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus menyimpan
hukum dan peraturan yang berlaku baik lokal, daftar terbaru undang-undang yang berlaku, yang diketahui tersedia untuk acuan
nasional dan internasional yang telah diratifikasi. oleh semua anggota kelompok, melalui penilaian berkala, manejer kelompok harus
memastikan petani dapat menunjukan bukti kepatuhan terhadap semua
Indikator:
persyaratan hukum termasuk pembebasan atau kepemilikan lahan. Kelompok
o Bukti kepatuhan dengan persyaratan hukum petani harus sadar dan memahami tujuan undang-undang dan peraturan yang
terkait. berlaku. Panduan lebih lengkap harus disusun dalam penafsiran nasional.

8
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

o Sistem terdokumentasi yang mencakup


infomasi mengenai persyaratan hukum.

o Ada mekanisme untuk memastikan persyaratan


hukum diterapkan.

o Ada sistem untuk melacak setiap perubahan


dalam undang-undang.

Sistem yang digunakan harus tepat sampai


ditingkat organisasi.
Kriteria 2.2. Hak untuk menggunakan tanah dapat Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok memiliki peta atau
dibuktikan, dan tidak dituntut secara sah oleh dokumen lainnya yang menunjukkan tanah yang dipegang kelompok petani dan
komunitas lokal dengan hak-hak yang dapat dapat menunjukan bahwa tanah-tanah tersebut tidak diklaim atau dituntut oleh
dibuktikan. pihak ketiga dengan hak hukum yang sah. Penafsiran nasional harus
mengidentifikasi apa saja jenis dokumen untuk menunjukan kepatuhan.
Indikator:

o Dokumen menjukan kepemilikan syah atau


penyewaan, sejarah penguasaan tanah dan
penggunaan tanah secara hukum.

o Bukti bahwa batas-batas hukum ditandai


dengan jelas dan nampak perlihara.

o Apabila ada, atau telah ada, sengketa, bukti


tambahan pembebasan status lahan secara
hukum dan kompensasi yang adil telah
dilakukan terhadap pemilik dan penggarap

9
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

sebelumnya; dan proses ini telah diterima


dengan keputusan bebas dan diinformasikan.

o Tidak ada konflik lahan yang signifikan, kecuali


persyaratan untuk proses penyelesaian konflik
dapat diterima (kriteria 6.3 dan 6.4) diterapkan
dan diterima oleh semua pihak yang terlibat.
Kriteria 2.3. Penggunaan lahan untuk kelapa sawit Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok dapat menunjukan
tidak mengurangi hak berdasarkan hukum dan bahwa lahan yang diperoleh untuk petani kelompok tidak menghilangkan hak
ulayat pengguna lain tanpa keputusan bebas, hukum atau hak adat pengguna lainnya. Jika hak adat atau hak hukum lainnya yang
didahulukan dan diinformasikan dari mereka.. telah diambil-alih harus ada bukti dokumen penyerahan hak (misalnya penjualan)
dan pembayaran atau penyerahan atas kompenasi yang disepakati.
Indikator:

o Peta-peta skala yang tepat menunjukan luasan


hak ulayat yang diakui (kriteria 2.3, 7.5 dan
7.6)

o Salinan kesepakatan perundingan yang


menjabarkan proses persetujuan (kriteria 2.3,
7.5 dan 7.6)

Prinsip 3: Komitmen terhadap kelayakan ekonomi dan keuangan jangka panjang

Kriteria Panduan bagi petani


Kriteria 3.1 Terdapat rencana manajemen yang Panduan bagi parak manejer kelompok: Manejer kelompok memiliki rencana
diimplementasikan yang ditujukan untuk mencapai usaha tahunan yang menunjukan mafaat ekonomi bagi kelompok (dan

10
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

keamanan ekonomi dan keuangan dalam jangka menjabarkan rencana perluasan lihat kriteria 7.3). Rencana ini dibagikan dengan
panjang. para anggota kelompok dalam satu bentuk yang tepat.

Indikator:

o Rencana usaha tahunan terdokumentasi.

o Program peremajaan tahunan, apabila berlaku,


diperkirakan minimal 5 tahun dengan kajian
ulang setiap tahun.

Prinsip 4: Penggunaan praktik terbaik yang tepat oleh perkebunan dan pabrik

Kriteria Panduan bagi petani


Kriteria 4.1 Prosedur operasi didokumentasikan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok dapat menunjukan
secara tepat dan diimplementasikan dan dipantau mereka mendokumentasikan, memonitor dan mengelola penerapan praktek terbaik
secara konsisten. oleh kelompok petani sesuai dengan penilaian internal atas anggota-anggota dari
manejer kelompok. Manejer kelompok harus memastikan kelompok petani dapat
Indikator:
membuktikan bukti kepatuhan. Panduan lengkap harus disusun dalam penafsiran
o Tatacara Operasional Standar (SOP) bagi nasional. Pelatihan harus disediakan dibawah kriteria 4.8.
kelompok didokumentasikan

o Satu mekanisme untuk memeriksa konsistensi


penerapan tatacara operasional berlaku.

Rekaman monitoring dan tindakan yang diambil

11
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

disimpan.
Kriteria 4.2. Praktek-praktek mempertahankan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok dapat menujukan
kesuburan tanah, atau bilamana mungkin bahwa mereka telah melakukan pelatihan dengan kelompok petani untuk
meningkatkan kesuburan tanah, sampai pada menjelaskan praktek terbaik untuk memperhankan kesuburan tanah (lihat 4.8) dan
tingkat yang memberikan hasil yang optimal dan monitor serta memeriksa penerapan yang efektif
berkelanjutan.

Indikator:

o rekaman penggunaan pupuk disimpan.

o bukti periodik contoh serat dan tanah untuk


monitor perubahan status nutrisi.

o strategi mendaur ulang nutrisi harus ada


ditempat.
Kriteria 4.3. Praktek-Praktek meminimalisasi dan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok dapat menunjukan
mengendalikan erosi dan degradasi tanah. bahwa mereka telah melakukan pelatihan dengan kelompok petani untuk
menjelaskan praktek terbaik untuk mengurangi dan mengendalikan erosi serta
Indikator:
degradasi mutu tanah (lihat 4.8) dan monitor serta memeriksa penerapan yang
o Peta tanah-tanah rapuh harus tersedia. efektif
o Strategi pengelolaan harus ada untuk
penanaman pada kawasan curam pada batas
kemiringan tertentu (harus tanah dan iklim
khusus).

o Adanya program pemeliharaan jalan.

12
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

o Pemadatan gambut harus dikurangi dibawah


program pengelolaan air yang efektif dan
terdokumentasi.

o Strategi pengelolaan harus ada untuk tanah-


tanah rapuh dan masalah tanah lainnya
(misalnya berpasir, materi organik rendah,
tanah asam sulfat)

Kriteria 4.4 Praktek-praktek mempertahankan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus memastikan
kualitas dan ketersediaan air permukaan dan air anggota mempertahankan wilayah penyangga bantaran sungai dan tidak justru
tanah. menyebabkan penurunan kualitas air. Upaya ini dimonitor dan diawasi oleh manejer
kelompok.
Indikator:

o rencana pengelolaan air diterapkan.

o perlindungan jalur-jalur air dan lahan basah,


termasuk mempertahankan dan memulihkan
wilayah penyangga bantaran sungai.

o Monitoring limbah BOD.

o Monitoring penggunaan air per ton TBS.


Kriteria 4.5. Hama, penyakit, gulma dan spesies Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus menyediakan
introduksi yang berkembang cepat (invasif) pelatihan reguler kepada kelompok petani dalam teknik PHT (memasukan metode
dikendalikan secara efektif dengan menerapkan kultur, biologis, mekanis atau fisika lihat 4.8) untuk mengurangi penggunaan
teknik Pengolalaan Hama Terpadu (PHT) yang bahan kimian dan menyediakan bantuan penerapan yang pantas. Uraian panduan

13
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

memadai. harus disusun dalam penafsiran nasional.

Indikator:

o Rencana PHT didokumentasi dan terbaru.

o Monitoring cakupan penerapan PHT termasuk


pelatihan.

o Monitoring satuan kadar keracunan pestisida


(a.i./LD 50 per ton TBS atau per hektar).

Karena masalah ketepatan pengukuran, monitoring


kadar keracunan pestisida tidak berlaku bagi
petani kecil.
Kriteria 4.6. Bahan kimia pertanian digunakan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok akan menyediakan
dengan cara yang tidak membahayakan kesehatan pelatihan reguler kepada kelompok petani mengenai penggunaan bahan kimia
dan lingkungan. Bahan yang bersifat propilaktik pertanian (lihat 4.8), khususnya soal bagaimana:
tidak digunakan dan apabila bahan kimia pertanian
bahan kimia hanya diterapkan sesuai dengan label produk.
yang digunakan tergolong sebagai Tipe 1A atau 1B
WHO atau bahan-bahan yang termasuk dalam peralatan keselamatan yang pantas dapat diupayakan dan digunakan.
daftar Konvensi Stockholm atau Konvensi
semua peringatan yang ditempel pada produk harus diperhatikan dengan
Rotterdam, maka perkebunan secara aktif mencari
cermat, diterapkan, dan dipahami.
alternatif dan proses ini dokumentasikan.
bahaya penggunaan bahan kimia yang dikatergorikan sebagai Tipe 1A atau 1B
Indikator:
oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), atau terdaftar oleh Konvensi
o Pembenaran semua penggunaan bahan kimia Stockholm atau Rotterdam, dan paraquat.
pertanian.
bahan kimia harus disimpan secara aman dan cermat. Semua wadah bahan

14
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

o Catatan penggunaan pestisida (termasuk kimia harus dibuang dengan benar dan tidak digunakan untuk tujuan lainnya
bahan aktif yang digunakan), areal yang (dan lihat kriteria 5.3).
ditangani, jumlah
pestisida harus diterapkan melalui cara yang terbukti mengurangi resiko dan
o Pemakaian per hektar dan takaran pemakaian dampak.

o Bukti dokumen bahwa bahan kimia kategori pembuangan bahan limbah dengan pantas, sesuai dengan prosedur yang
Tipe 1A atau 1B oleh Organisasi Kesehatan benar-benah dipahami oleh pekerja dan manejer (juga lihat kriteria 5.3
Dunia, atau terdaftar oleh Konvensi Stockholm mengenai pembuangan limbah).
atau Rotterdam, dan paraquat, dikurangi
tidak boleh ada penyemprotan bahan kimia oleh wanita hamil atau anak-anak.
dan/atau disingkirkan.
Catatan manejer kelompok juga akan menunjukkan:
o penggunaan produk pilihan yang hanya untuk
serangga, gulma atau penyakit tertentu dan daftar seluruh bahan kimia pertanian yang digunakan oleh anggota kelompok
yang memiliki dampak sedikit terhadap spesies Bukti dokumentasi bahwa penggunaan bahan kimia pertanian yang
bukan sasaran harus digunakan bila tersedia. dikategorikan sebagai Tipe 1A atau 1B oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
Meskipun begitu, upaya untuk menghindari atau terdaftar oleh Konvensi Stockholm atau Rotterdam, dan paraquat dikurangi
perkembangan resistensi (seperti rotasi dan/atau disingkirkan dan apabila memungkinkan alternatif diindentifikasi oleh
pestisida) diterapkan. manejer kelompok sesuai dengan bahaya yang diketahui dari bahan kimia
o Bahan kimia sebaiknya harus diterapkan oleh tersebut.
orang yang paham yang telah menerima Pemeriksaan kesehatan tahunan bagi seluruh anggota petani dan pekerja yang
latihan yang diperlukan dan harus selalu dipekerjakan (jika ada) menggunakan atau menangani bahan kimia pertanian
diterapkan sesuai dengan label produk. yang dikategorikan sebagai Tipe 1A atau 1B Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
Peralatan keselamatan yang pantas harus atau terdaftar oleh Konvensi Stockholm atau Rotterdam, dan paraquat.
disediakan dan digunakan. Semua peringatan
yang melekat pada label produk harus Catatan: RSPO akan menemukan alternatif aman dan murah untuk
menggantikan bahan kimia yang dikategorikan sebagai jenis 1A atau 1B

15
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

diperhatikan dengan cermat, diterapkan, dan oleh World Health Organisation, atau tercatat oleh Konvensi Stockholm
dipahami oleh pekerja. Juga lihat kriteria 4.7 atau Rotterdam, dan paraquat. Hasil indentifikasi tersebut akan
tentang kesehatan dan keselamatan. dikumpulkan dan dilaporkan pada bulan November 2007

o Penyimpanan semua bahan kimia seperti


disarankan dalam Kode Prakatek FAO atau
GIFAP (lihat Lampiran 1). Seluruh wadah bahan
kimia harus dibuang dengan benar dan tidak
digunakan untuk tujuan lainnya (lihat kriteria
5.3).

o Penerapan pestisida melalui cara yang terbukti


mengurangi resiko dan dampak.

o Pestisida diterapkan melalui penyemprotan


udara hanya diijinkan apabila ada pembenaran
tertulis.

o Pembuangan bahan limbah, sesuai dengan


prosedur yang sungguh-sungguh dipahami oleh
pekerja dan manejer. Lihat juga kriteria 5.3
mengenai pembuangan limbah.

o Pemantauan medis tahunan khusus bagi


penyemprot pestisida, dan tindakan untuk
menyingkirkan dampak buruk
didokumentasikan.

o Tidak ada pekerjaan dengan pestisida untuk

16
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

perempuan hamil dan menyusui.


Kriteria 4.7 Rencana kesehatan dan keselamatan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus menyediakan
kerja didokumentasikan, dikomunikasikan dan pelatihan kesehatan dan keselamatan serta prosedur kecelakaan dan darurat
diimplementasikan secara efektif. kepada penduduk anggota kelompok petani (dan lihat 4.8). Panduan lengkap harus
diberikan dalam penafsiran nasional.
Indikator:

Rencana kesehatan dan keselamatan mencakup


hal-hal berikut:

o Kebijakan kesehatan dan keselamatan yang


diterapkan dan dimonitor.

o Semua operasional dimana kesehatan dan


keselamatan kerja adalah suatu masalah
dimana ancaman telah dinilai dan tatacara
serta tindakan didokumentasi dan diterapkan
untuk menangani masalah yang ditemukan.
Semua peringatan melekat pada produk harus
diperhatikan dan diberlakukan kepada pekerja.

o Semua pekerja terlibat dalam operasional telah


dilatih dengan memadai dalam praktek kerja
yang aman (lihat juga kriteria 4.8). Peralatan
yang memadai dan sesuai harus tersedia bagi
pekerja ditempat kerja untuk menangani
operasional yang beresiko seperti penggunaan
pestisida, persiapan lahan, panen dan jika

17
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

digunakan, pembakaran.

o Petugas yang bertanggung jawab harus


diidentifikasi. Ada rekaman pertemuan reguler
antara petugas yang bertanggung jawab dan
pekerja dimana masalah semua pihak
mengenai kesehatan, keselamatan dan
kesejahteraan dibicarakan. Rekaman lengkap
kejadian dan masalah yang dikemukakan harus
disimpan.

o Prosedur kecelakaan dan darurat harus ada dan


anjuran harus dipahami dengan baik oleh
seluruh pekerja. Prosedur kecelakaan harus
tersedia dalam bahasa yang sesuai dengan
tempat kerja. Petugas pelaksana terlatih dalam
Pertolongan Pertama (P3K) harus ada di
lapangan dan operasional lainnya dan alat
pertolongan pertama harus ada ditempat kerja.
Rekaman semua kecelakaan harus disimpan
dan dikaji ulang secara teratur. Pekerja harus
ditanggung oleh asuransi kecelakaan.

o Rekeman kecelakaan kerja. Saran perhitungan:


rata-rata Kehilangan Waktu Kecelakaan (LTA)
(dijabarkan secara maksimum, atau
membuktikan kencenderungan menurun).

18
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Kriteria 4.8 Semua karyawan, pekerja, petani kecil Panduan untuk para manejer kelompok: Manejer kelompok harus
dan kontraktor diberikan pelatihan yang memadai. meningkatkan kesadaran mengenai masalah terkait dan mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan dan dan disediakan kepada petani dimana diperlukan. Wilayah
Indikator:
pokok untuk penilaian pelatihan termasuk:
o Program pelatihan resmi yang mencakup
Fungsi kelompok dan tanggung jawab anggota kelompok
penilaian berkala atas kebutuhan pelatihan dan
dokumentasi atas program tersebut. Standar RSPO terkait

o Rekaman pelatihan untuk setiap pekerja Kepatuhan hukum (lihat 2.1)


disimpan.
Tatacara pelaksanaan (SOP/lihat 4.1)

Pengelolaan tanah dan air (lihat 4.2, 4.3 & 4.4)

Pengelolaan Hama Terpadu (lihat 4.5)

Penggunaan bahan kimia pertanian (lihat 4.6)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (lihat 4.7)

Pengunaan api dan perturan terkait (lihat 5.5)

Prinsip 5: Tanggung jawab lingkungan dan konservasi kekayaan alam dan keanekaragaman
hayati

Kriteria Panduan bagi petani


Kriteria 5.1 Aspek manajemen perkebunan dan Panduan bagi para manejer kelompok: Para manejer kelompok harus
pabrik yang menimbulkan dampak lingkungan melakukan dan mendokumentasikan penilaian dampak lingkungan yang
diidentifkasi, dan rencana-rencana untuk
mengurangi/mencegah dampak negatif dan dikembangkan dengan partisipasi petani dan masyarakat lokal, memasukan semua
kelompok petani dan menetapkan tidakan yang tepat untuk menangani setiap

19
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

mendorong dampak positif dibuat, dampak yang ditemukan ketika:


diimplementasikan dan dimonitor untuk
memperlihatkan kemajuan terus-menerus. Peremajaan atau perluasan kepemilikan lahan.
Indikator: Pembukaan vegetasi alami yang tersisa dan kebutuhan untuk mencegah
o penilaian dampak terdokumentasi. penggunaan api (lihat 5.5).

Apabila identifikasi dampak memerlukan


perubahan terhadap praktek kurang sesuai, untuk
mencegah dampak negatif, jadwal waktu untuk
perubahan disusun.
Kriteria 5.2. Status spesies-spesies langka, Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok akan mengumpulkan
terancam, atau hampir punah dan habitat dengan informasi mengenai status aspek-aspek penting seperti didaftar dalam Penafsiran
nilai konservasi tinggi, jika ada di dalam Nasional didalam kawasan kepemilikan kelompok. Informasi ini harus disediakan
perkebunan atau yang dapat terpengaruh oleh kepada anggota kelompok dan harus mencakup:
manajemen kebun dan pabrik harus diidentifikasi
Keberadaan kawasan lindung yang dapat kena dampak signifikan oleh
dan konservasinya diperhatikan dalam rencana
kepemilikan petani.
dan operasi manajamen dan atau kelembagaan
petani. Status konservation (e.g. IUCN status), perlindungan hukum dan persyaratan
habitat langka, terancam atau spesies hampir punah, yang kena dampak
Indikator:
signifikan oleh kepemilikan petani.
Informasi harus dikumpulkan mencakup area
Identifikasi habitat nilai konservasi tinggi seperti ekosistem langka dan
tertanam dan sesuai dengan pertimbangan
terancam, yang mungkin kena dampak kepemilikan petani.
bentang alam lebih luas (seperti koridor satwaliar).
hal ini mencakup: Jika ada spesies langka, terancam atau hampir punah, atau habitat kawasan
nilai konservasi tinggi, upaya tepat untuk perlindungan harus diberlakukan oleh
o keberadaan kawasan lindung yang dapat kena
manejer kelompok sesuai Penafasiran Nasional dan hukum yang berlaku.

20
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

dampak signifikan oleh pekebun atau pabrik.

o Status konservasi (e.g. IUCN status),


perlindungan hukum dan persyaratan habitat
spesies langka, terancam atau hampir punah,
yang mungkin kena dampak signifikan oleh
pekebun atau pabrik.

o Identifikasi habitat nilai konservasi tinggi,


seperti ekosistem langka dan terancam, yang
mungkin dapat kena dampak pekebun atau
pabrik.

Jika ada spesies langka, terancam atau hampir


punah, atau kawasan nilai konservasi tinggi, upaya
tepat untuk rencana pengelolaan dan pelaksanaan
akan mencakup:

o memastikan setiap persyaratan hukum


berkaitan perlindungan spesies atau habitat
dipenuhi.

o menghindari kerusakan terhadap dan


kemrosotan habitat yang ada.

o Pengendalian perburuan ilegal atau tidak


pantas, menangkap ikan atau aktifitas
meramu; dan penyusunan upaya untuk
menangani konflik manusia-hewan (misal

21
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

serbuan gajah).
Kriteria 5.3. Limbah dikurangi, didaur ulang, Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus memastikan
dipakai kembali, dan dibuang secara bertanggung anggota kelompok sudah memastikan kenal semua limbah dan membuangnya
jawab terhadap lingkungan dan sosial. secara bertanggung jawab. Hal ini dipantau dan diawasi oleh manejer kelompok.
Terdapat pembuangan limbah kimia dan wadahnya. Sisa wadah kimia harus
Indikator:
dibuang secara berhati-hati agar tidak membahayakan kontaminasi sumber air atau
o Idenfitikasi semua limbah produk dan sumber terhadap kesehatan manusia. Perintah pembuangan dari perusahaan pembuat
polusi didokumentasi bahan kimia harus dipatuhi.
o Pembuangan wadah bekas pestisida secara
aman.

Setelah mengidentifikasi limbah, rencana


pengelolaan dan pembuangan limbah harus
disusun dan diterapkan, untuk menghindari atau
mengurangi pencemaran.
Kriteria 5.4. Efisiensi penggunaan energi dan Panduan bagi para manejer kelompok: Kriteria ini tidak berlaku untuk
penggunaan energi terbarukan dimaksimalkan. kelompok petani.

Indikator: tidak berlaku


Kriteria 5.5 Penggunaan api untuk pemusnahan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus memastikan
limbah dan untuk penyiapan lahan, guna anggota tidak menggunakan api dalam operasi kebun. Pelaksanan ini dipantau dan
penanaman kembali dihindari kecuali dalam diawasi oleh manejer kelompok.
kondisi spesifik, sebagaimana tercantum dalam
kebijakan tanpa-bakar ASEAN atau panduan lokal
serupa.

22
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Indikator:

o Penilaian dimana api digunakan untuk


mempersiapkan lahan untuk peremajaan
didokumentasi.
Kriteria 5.6. Rencana-rencana untuk mengurangi Panduan bagi para manejer kelompok: Kriteria ini tidak berlaku untuk
pencemaran dan emisi, termasuk gas rumah kaca, kelompok petani
disusun, diimplementasikan dan dimonitor.

Indikator: tidak berlaku

Prinsip 6: Tanggung Jawab kepada pekerja, individu-individu dan komunitas yang terkena
dampak dari kebun dan pabrik

Kriteria Panduan bagi petani


Kriteria 6.1. Aspek manajemen perkebunan dan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus dapat
pabrik yang mempunyai dampak sosial membuktikan petani kelompok turut serta dalam penyusunan penilaian dampak
diidentifikasi dengan cara partisipatif dan rencana sederhana untuk kepemilikan kelompok mereka. Manejer kelompok harus
penanganan dampak negatif dan pengembangan menyediakan:
dampak positif disusun, dilaksanakan dan
Satu dokumentasi penilaian dampak sosial sederhana.
dimonitor untuk menunjukkan perbaikan yang
berkelanjutan. Bukti penilaian dampak telah dilakukan dengan partisipasi dari petani anggota
kelompok, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan.
Indikator:

23
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

o Dekomen penilaian dampak sosial sederhana Jadwal dengan tanggung jawab untuk pencegahan dan monitoring, mengkaji
termasuk rekaman pertemuan. dan memperbaharui bila perlu, dalam kasus-kasus dimana penilaian telah
menyimpulkan perbaikan harus dilakukan terhadap praktek-praktek yang ada.
o Bukti penilaian dampak telah dilakukan dengan
partisipasi pihak terkena dampak.

o Partisipasi dalam konteks ini berarti pihak


terkena dampak dapat meyampaikan
keberatan mereka melalui lembaga perwakilan
mereka, atau bebas memilih juru bicara
mereka, selama penggalian dampak, menilai
temuan dan rencana mitigasi, dan monitoring
keberhasilan penerapan perencanaan.

o Jadwal dengan tanggung jawab untuk


pencegahan dan monitoring, mengkaji dan
memperbaharui bila perlu, dalam kasus-kasus
dimana penilaian telah menyimpulkan
perbaikan harus dilakukan terhadap praktek-
praktek yang ada.

o Perhatian khusus diberikan terhadap dampak


dari pekebun diluar kemitraan (dimana
perkebunan mamasukan skema semacam itu).
Kriteria 6.2. Terdapat metode terbuka dan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus memiliki bukti
transparan untuk komunikasi dan konsultasi antara dokumentasi bahwa sistem mereka jelas, prosedur diterapkan untuk komunikasi
pihak perkebunan dan/atau pabrik, masyarakat reguler, dan penilaian atas, kelompok petani sesuai dengan persyaratan Standar

24
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

lokal, dan kelompok lain yang terkena dampak RSPO untuk Sertifikasi Kelompok dan berhubungan dengan masyarakat lokal.
atau berkepentingan.

Indikator:

o prosedur konsultasi dan komunikasi


terdokumentasi.

o pegawai dalam manejemen yang ditugaskan


bertanggung jawab untuk masalah ini.

o penyimpanan daftar pemangku kepentingan,


rekaman seluruh komunikasi dan rekaman
tindakan yang diambil dalam menanggapi
masukan dari pemangku kepentingan.
Kriteria 6.3. Terdapat sistem yang disepakati dan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok memiliki sistem yang
didokumentasikan bersama untuk mengurus terdokumentasi untuk penyelesaian sengketa berkaitan dengan kebun kelompok
keluhan dan ketidakpuasan yang yang efektif, tepat waktu dan memadai. Terdapat dokumentasi yang berkaitan baik
diimplementasikan dan diterima oleh semua pihak. dengan proses yang digunakan untuk menyelesaikan sengketa maupun hasil yang
menunjukkan bahwa proses tersebut terbuka bagi semua pihak terdampak.
Indikator:
Mekanisme penyelesaian sengketa ini harus ditetapkan melalui kesepakatan yang
o Sistem menyelesaikan sengketa dengan baik, bersifat terbuka dan mufakat dengan petani-petani kecil..
tepat waktu dan pantas.

o Dokumentasi proses sengketa diselesaikan dan


hasilnya.

o Sistem terbuka kepada pihak setiap terkena


dampak.

25
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Kriteria 6.4. Setiap perundingan menyangkut Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus bisa
kompensasi atas kehilangan hak legal atau hak menunjukan bahwa anggota kelompok mendapatkan lahan dengan cara yang syah
adat dilakukan melalui sistem terdokumentasi
yang memungkinkan komunitas adat dan atau diterima secara adat. Hal ini termasuk:
stakeholder lain memberikan pandangan
Pembuatan prosedur untuk mengidentifikasi hak hukum dan ulayat serta
pandangannya melalui institusi perwakilan mereka
sendiri. prosedur untuk mengidentifikasi orang yang berhak atas kompensasi.

Indikator: Prosedur untuk menghitung dan membagikan kompensasi yang adil (secara
o Pembuatan prosedur untuk mengidentifikasi finansial atau lainnya) dibuat dan dijalankan. Prosedur tersebut harus
memperhitungkan perbedaan jender dalam wewenang untuk menyatakan hak,
hak hukum dan ulayat serta prosedur untuk
kepemilikan dan akses atas tanah; perbedaan antara transmigran dan
mengidentifikasi orang yang berhak atas
masyarakat yang telah lama menjadi penduduk setempat; perbedaan dalam
kompensasi.
kelompok suku atas bukti hukum berbanding kepemilikan tanah bersama.
o Prosedur untuk menghitung dan membagikan Kompensasi harus sesuai dengan nilai pasar yang adil atau biaya penggantian.
kompensasi yang adil (secara finansial atau
Kritieria ini harus dipertimbangkan dengan Kriteria 2.3 dan dokumen berkaitan.
lainnya) dibuat dan dijalankan. Hal ini
Penafsiran nasional harus menyediakan panduan tambahan.
mempertimbangkan perbedaan jender dalam
wewenang menyatakan hak, kepemilikan dan
akses atas tanah; perbedaan antara
transmigran dan masyarakat yang telah lama
menjadi penduduk setempat; perbedaan dalam
kelompok suku atas bukti hukum berbanding
kepemilikan tanah masyarakat (communal).

o Proses dan hasil setiap kesepakatan yang


disepakati dan kompensasi klaim
didokumentasi dan terbuka untuk umum.

26
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Kriteria 6.5 Upah dan persyaratan-persyaratan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus memastikan
kerja bagi karyawan dan karyawan dari kontraktor bahwa pekerja yang dipekerjakan untuk melayani petani menikmati hak, kondisi
harus selalu memenuhi paling tidak standar dan perlindungan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Penafsiran Nasional.
minimum industri atau hukum, dan cukup untuk
memenuhi kebutuhan dasar pekerja dan untuk
memberikan pendapatan tambahan

Indikator:

o dokumentasi upah dan kondisi.

o Undang-Undang perburuhan, kesepakatan


serikat atau kontrak langsung dengan
pekerjaan menjabarkan pembayaran dan
kondisi pekerjaan (misalnya jam kerja,
potongan, lembur, sakit, wajib libur, cuti hamil,
alasan pemberhentian, masa peringatan, dll)
tersedia dalam bahasa yang dipahami oleh
pekerja atau dijelaskan secara cermat kepada
mereka oleh pejabat manajemen.

o Pekebun dan pabrik menyediakan perumahan


yang memadai, fasilitas persediaan air,
kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan
sesuai atau diatas standar nasional, apabila
tidak ada fasilitas umum tersedia atau tidak
terjangkau (tidak berlaku bagi petani).

27
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Kriteria 6.6. Pemberi kerja menghormati hak Panduan bagi para manejer kelompok: Kriteria ini tidak berlaku bagi kellompok
seluruh karyawan untuk membentuk dan menjadi petani.
anggota serikat pekerja sesuai dengan pilihan
mereka dan untuk tawar menawar secara kolektif.
Ketika hak kebebasan berkumpul dan
mengeluarkan pendapat secara kolektif dibatasi
oleh hukum, maka pemberi kerja dan atau
kelembagaan petani memfasilitasi pendamping
yang tidak berpihak, gratis dan melakukan tawar
menawar bagi seluruh pekerja.

Indikator: tidak berlaku


Kriteria 6.7. Tidak mempekerjakan anak-anak. Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok akan melatih
Anak-anak tidak boleh terpapar oleh kondisi kerja kelompok petani mengenai ketentuan hukum nasional dan internasional untuk
membahayakan. Pekerjaan yang dilakukan oleh menghindari penggunaan buruh anak.
anak-anak hanya diperbolehkan pada perkebunan
Pekerjaan oleh anak-anak dalam kebun sawit milik keluarga hanya dapat diterima
keluarga, di bawah pengawasan orang dewasa dan
apabila dibawah pengawasan orang dewasa dan tidak mengganggu program
tidak mengganggu program pendidikan mereka.
pendidikan dan jika diizinkan oleh hukum nasional dan hukum internasional yang
Indikator: diratifikasi.

o bukti terdokumentasi bahwa persyaratan usia


minimum dipenuhi.
Kriteria 6.8. Pemberi kerja tidak boleh terlibat atau Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok menyediakan
mendukung diskriminasi berdasarkan ras, kasta, pelatihan kepada anggota kelompok mengenai kebutuhan untuk menghindari
kebangsaan, agama, cacat, jender, orientasi diskriminasi dalam pendaftaran dan pekerjaan bagi pekerja yang dipekerjakan oleh,
seksual, keanggotaan serikat, afiliasi politikatau atau untuk membantu, petani.

28
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

umur.

Indikator:

o Kebijakan kesemaan peluang termasuk


identifikasi terhadap kelompok-kelompok
terkait/kemungkinan terkena dampak dalam
lingkungan lokal.

o bukti bahwa pekerja dan kelompok termasuk


pekerja migran tidak mengalami diskriminasi.
Kriteria 6.9. Kebijakan untuk mencegah pelecehan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus menyediakan
seksual dan berbagai bentuk kekerasan terhadap pelatihan bagi anggota kelompok mengenai kebutuhan untuk mencegah pelecehan
perempuan dan untuk melindungi hak seksual dan pelanggaran perempuan baik antara petani maupun pekerja yang
reproduksinya, disusun dan diaplikasikan. dipekerjakan oleh mereka.

Indikator:

o Kebijakan pelecehan dan kekerasan seksual


serta rekaman implementasi.

o Mekanisme khusus keberatan dibentuk.


Kriteria 6.10 Petani berurusan secara adil dan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus memastikan
transparan dengan perusahaan mitra dan atau bahwa:
mitra bisnis lokal lainnya.
Harga terkini dan lampau pembayaran harga TBS tersedia bebas kepada
Indikator: anggota kelompok dan pihak lainnya.

o harga terkini dan lampau pembayaran TBS mekanisme adil dan transparan harus dibentuk untuk membayar anggota dan

29
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

harus tersedia. pihak lain untuk TBS mereka

o Mekanisme penentuan harga TBS dan Pembayaran disepakati secara tepat waktu.
input/jasa harus didokumentasi (apabila hal ini
Penjualan dengan kelompok petani harus ditangani secara adil dengan persoalan
dibawah kendali pabrik atau perkebunan).
peran perantara, transpor dan penyimpanan TBS, kualitas dan kelas, dan input dari
o Harus tersdia bukti bahwa semua pihak tenaga kerja rumah tangga.
mengerti perjanjian kontrak dimana mereka
Petani harus mendapatkan akses atas prosedur keberatan dibawah kriteria 6.3, jika
terikat, dan kontrak harus adil, syah dan
mereka fikir tidak mendapatkan harga yang adil atas TBS, baik melibatkan
transparan.
perantara atau tidak tidak.
o pembayaran yang disepakati harus
dilaksanakan secara tepat waktu.
Kriteria 6.11 Petani berkontribusi terhadap Panduan bagi para manejer kelompok: Kriteria ini tidak berlaku untuk
pembangunan lokal yang berkelanjutan sejauh kelompok petani kecil.
memungkinkan.

Indikator: tidak berlaku

30
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Prinsip 7: Pengembangan kebun baru secara bertanggung jawab


Ringkasan Pedoman:

Petani kecil perorangan tidak layak sertifikasi kelompok RSPO jika kepemilikan mereka telah dibangun, sejak 2005, dalam hutan primer
atau kawasan mengandung satu atau lebih Nilai Konservasi Tinggi.

Kelompok-kelompok petani yang anggotanya berencana memperluas kumpulan kepemilikan kurang dari 500 ha dalam satu tahun
harus menyusun penilaian dampak sosial dan lingkungan sederhana (SEIA; 7.1, 7.2 dan 7.4) dan harus mencemati 7.3, 7.4 dan 7.6.
Uraian lengkap rencana perluasan harus diperinci dalam rencana bisnis kelompok (lihat 3.1).

Kelompok-kelompok petani yang anggotanya berencana memperluas kumpulan kepemilikan mereka lebih dari 500 ha dalam satu
tahun harus mematuhi semua kriteria dalam prinsip 7.

Dianjurkan komentar lengkap dan kalimat usulan untuk prosedur yang berguna tetapi memadai.

Kriteria Panduan bagi petani


Kriteria 7.1 Dilakukan analisis dampak sosial dan Panduan bagi para menejer kelompok: Apabila anggota berencana
lingkungan hidup secara komprehensif dan memperluas kumpulan kepemilikan lebih dari 500 ha dalam satu tahun, manejer
partisipasif sebelum membangun kebun atau kelompok harus memastikan bahwa masyarakat lokal, masyarakat adat dan calon
operasi baru, atau memperluas perkebunan yang petani terlibat aktif dalam penilaian dampak. Hal pertimbangan tambahan yang
sudah ada dan hasilnya dimasukkan ke dalam digambarkan dalam penilaian Prinsip dan Kriteria RSPO harus meliputi
perencanaan, pengelolaan dan operasi. pertimbangan partisipatif perihal:

Indikator: Rencana pemanfaatan lahan dan alokasi lahan bagi petani kecil dan pengaturan
mengenai pembebasan lahan.
o penilaian dampak independen, dilaksanakan

31
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

melalui metodologi partisipatif memasukan Identifikasi dan mitigasi dampak lingkungan, pembangunan jalan dan
kelompok pemangku kepentingan eksternal pemeliharaan jalan.

o rencana pengelolaan dan prosedur operasional Nilai konservasi (lihat Kriteria 7.3) yang dapat terdampak secaa negatif.
layak.
Penilaian potensi dampak pada ekosistem alami dekat dari lahan yang akan
o Apabila pembangunan memasukan skema dibangun kebun plasma, mencakup apakah pembangunan atau perluasan akan
pekebun luar, perihal bagaimana dampak dan meningkatkan tekanan pada eksosistem alami sekitar.
implikasi dikelola harus diberikan perhatian
Identifikasi jalur-badan air dan penilaian potensi dampak pada tata-air
khusus
(hidrologi) oleh pembangunan kebun petani kecil yang diusulkan. Upaya
penanganan harus direncanakan dan dijalankan untuk memelihara kuantitas
dan kualitas sumber air.

Survei tanah dan informasi topograpi pembanding (baseline), mencakup


identifikasi tanah rusak dan rentan, kawasan yang rentan erosi dan terjal tidak
cocok untuk penanaman.

Analisa terhadap jenis tanah digunakan (hutan, hutan rusak, lahan terbuka).

Analisa atas kepemilikan dan hak pakai.

Analisa pola penggunaan lahan yang ada.

Penilaian potensi dampak sosial terhadap masyarakat sekitar perkebunan dan


kebun petani kecil terkait, termasuk analisa perbedaan pengaruh terhadap
perempuan dan laki-laki, komunitas suku, pendatang (migran) dan penduduk yang
teleh tinggal lama.

Apabila kelompok berencana memperluas kumpulan kepemilikan kurang dari 500

32
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

ha dalam satu tahun, manejer kelompok harus melakukan satu penilaian dampak
sosial dan lingkungan sederhana yang menilaian HCV/NKT, mengidentifikasi lahan
yang cocok dan pemilik hak lainnya.
Kriteria 7.2 Informasi survai tanah dan topografi Panduan bagi para manejer kelompok: Apabila kelompok berencana
digunakan untuk merencanakan lokasi memperluas kumpulan kepemilikan lebih dari 500 ha dalam setiap tahun, manejer
pengembangan perkebunan baru dan hasilnya kelompok harus memastikan persyaratan ini diterapkan kepada seluruh anggota
digabungkan ke dalam perencanaan dan operasi perencanaan perluasan atau membeli yang baru. Penafsiran nasional harus
memasukan uraian mengenai kedalaman lahan gambut.
Indikator:
Apabila kelompok berencana memperluas kumpulan kepemilikan kurang dari 500
o Peta kesesuaian lahan atau survei lahan
ha dalam setiap tahun, satu survey tanah sederhana diwajibkan (lihat 71.)
memadai untuk menyusun kesesuaian lahan
jangka panjang untuk penanaman kelapa sawit
tersedia.

o Informasi topograpi cukup untuk memandu


perencanaan sistem drainase dan irigasi, jalan
dan infrastruktur lain tersedia.
Kriteria 7.3 Penanaman baru sejak November 2005 Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus memastikan
(sejak adopsi RSPO) tidak menggantikan hutan kriteria ini diterapkan kepada kelompok kumpulan petani
primer atau setiap daerah yang memiliki satu atau
Kriteria ini juga diterapkan terhadap petani swadaya yang ingin menjadi anggota
lebih Nilai Konservasi Tinggi (High Conservation
kelompok mengupayakan sertifikasi.
value).

Indikator:

o Penilaian HCV/NKT, termasuk konsultasi


pemangku kepentingan, dilaksanakan sebelum

33
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

konversi.

o Tanggal penyiapan lahan dan permulaan


direkam.
Kriteria 7.4 Dihindari memperluas perkebunan di Panduan bagi para manejer kelompok: Apabila kelompok berencana
atas lahan yang curam, dan atau di tanah rusak memperluas kumpulan kepemilikan lebih dari 500 ha dalam setiap tahun, manejer
serta rentan. kelompok harus memastikan tidak ada lahan baru dibebaskan oleh anggota
kelompok yang ada diwilayah kemiringan curam dan/atau lahan marjinal dan
Indikator:
rentan.
o Peta menunjukan lahan marjinal dan rentan,
termasuk kemiringan curam dan lahan gambut,
tersedia.

o Apabila terjadi penanaman terbatas pada lahan


rentan dan marjinal diusulkan, rencana harus
disusun dan dilaksanakan untuk melindungi
lahan tersebut tanpa munculnya dampak
buruk.
Kriteria 7.5 Tidak ada penanaman baru dilakukan Panduan bagi para manejer kelompok: Kriteria ini harus dipertimbangkan
di tanah masyarakat lokal tanpa persetujuan bersamaan dengan 2.2, 2.3, 6.4 dan 7.6. Para manejer kelompok harus memastikan
bebas, didahulukan dan diinformasikan dari bahwa anggotanya pertama-tama mengidentifikasi pemilik setempat dari setiap
mereka, yang dilakukan melalui suatu sistem yang dan semua lahan untuk perluasan atau pembebasan lahan untuk kebun baru
terdokumentasi sehingga memungkinkan kelompok petani kecil.
masyarakat adat dan masyarakat lokal serta para
Panduan umum:
pihak lainnya bisa mengeluarkan pandangan
mereka melalui institusi perwakilan mereka sendiri. Dimana lahan dibebani oleh hak hukum atau hak ulayat, para manejer kelompok

34
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Indikator: harus membuktikan bahwa hak-hak tersebut dipahami dan tidak terancam atau
dikurangi. Kriteria ini harus dipertimbangkan terkait dengan kriteria 6.4 dan 7.6
Mengacu kepada kriteria 2.2, 2.3, 6.2, 6.4 dan 7.6
untuk indikator dan panduan kepatuhan Kriteria ini memperkenankan penjualan dan pembicaraan kesepakatan untuk
kompensasi kepada pengguna lain atas kehilangan manfaat dan/atau penghapusan
hak. Perundingan kesepakatan untuk memperoleh lahan untuk kebun kelompok
petani tidak bersifat memaksa dan dimasukan secara sukarela, dilaksanakan
sebelum investasi atau operasi baru dan berdasarkan pembagian yang terbuka atas
semua informasi yang relevan dalam bahasa dan bentuk yang sesuai, termasuk
penilaian dampak, usulan pembagian keuntungan dan peraturan hukum. Mereka
yang menjual atau menyewakan tanah harus diperkenankan untuk mencari
penasehat hukum apabila dikehendaki. Masyarakat yang menjual atau
menyewakan tanah harus diwakili oleh lembaga atau perwakilan pilihan mereka
sendiri, bekerja secara transparan dan berkomunikasi secara terbuka dengan
anggota masyarakat lainnya. Diberikan waktu yang memadai untuk proses
pengambilan keputusan secara adat dan perudingan berulang-ulang dimungkinkan,
bila diminta. Perundingan kesepakatan harus mengikat semua pihak dan berlaku
dalam pengadilan.

Para manejer kelompok memiliki peta-peta atau dokumen-dokumen lainnya yang


menunjukan penempatan lahan bagi petan-petani mitra dan dapat menujukan
lahan-lahan tersebut tidak diklaim atau digugat oleh pihak ketiga dengan klaim
yang sah.

Para manejer kelompok dapat menunjukkan bahwa lahan yang diperoleh untuk
petani kecil tidak menghapus hak hukum atau hak adat/ulayat. Bila tanah ulayat
atau tanah yang dimiliki secara sah lainnya diambil-alih, harus ada bukti dokumen

35
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

penyerahan hak (misalnya penjualan) dan pembayaran atau ketentuan atas


kompensasi yang disepakati.
Kriteria 7.6 Masyarakat setempat diberikan Panduan bagi para manejer kelompok: lihat 7.5 diatas
kompensasi atas setiap pengambilalihan lahan dan
pelepasan hak yang disepakati dengan
persetujuan sukarela yang diberitahukan
sebelumnya dan kesepakatan yang telah
dirundingkan

Indikator:

o identifikasi dan penilaian hak hukum dan hak


adat terdokumentasi.

o pembuatan sistem untuk mengidentifikasi


orang yang berhak atas kompensasi.

o pembuatan sistem untuk menghitung dan


membagi kompensasi yang adil (keuangan atau
jenis lain).

o Masyarakat yang kehilangan akses dan hak


atas tanah untuk perluasan perkebunan
diberikan kesempatan atas manfaat dari
pembangunan perkebunan.

o proses dan hasil setiap kompensasi tuntutan


harus didokumentasi dan terbuka untuk umum.

36
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Kegiatan ini harus dipadukan dengan penilaian


dampak sosial dan lingkungan (SEIA) diwajibkan
oleh 7.1.
Kriteria 7.7 Dilarang membuka perkebunan baru Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus memastikan
dengan membakar, kecuali dalam keadaan khusus tidak ada penggunaan api dalam penyiapan lahan untuk penanaman baru.
sebagaimana dalam ASEAN Guidelines atau
Penggunaan api hanya dipergunakan apabila penilaian telah mendemonstrasikan
praktek terbaik regional lainnya.
bahwa hal ini merupakan pilihan yang paling efektif dan tingkat kerusakan pada
Indikator: lingkungan hidup paling kecil dalam meminimalisir resiko wabah hama dan
o tidak ada bukti penyiapan lahan dengan cara penyakit selama masa persiapan untuk kebun baru, dan dengan bukti bahwa
membakar. penggunaan api dilakukan dengan pengendalian yang ketat.

o Penilaian secara terdokumentasi dimana api Penafsiran nasional seharusnya mengidentifikasi situasi spesifik dimana
telah digunakan untuk menyiapkan lahan penggunaan api mungkin dapat diterima, misalnya melalui rujukan pada Pedoman
penanaman. untuk implementasi kebijakan ASEAN perihal tanpa pembakaran (zero burning)
atau pedoman sebanding di lokasi lainnya.
o Bukti pengesahan pembakaran terkendali
seperti ketentuan panduan dasar ASEAN atau
praktek terbaik regional lainnya.

o Kegiatan ini harus dipadukan dengan penilaian


dampak sosial dan lingkungan 7.1.

37
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

Prinsip 8: Komitmen terhadap perbaikan terus-menerus pada wilayah-wilayah utama aktifitas

Kriteria Panduan bagi petani


Kriteria 8.1 Petani secara teratur memonitor dan Panduan bagi para manejer kelompok: Manejer kelompok harus menyusun
mengkaji ulang aktifitas mereka dan rencana aksi untuk perbaikan terus-menerus, dikembangkan secara partisipatif
mengembangkan dan mengimplementasikan dengan kelompok petani berdasarkan pertimbangan berbagai dampak dan
rencana aksi yang memungkinkan adanya peluang sosial dan lingkungan atas petani, dan harus memasukan sejumlah
perbaikan nyata yang dilakukan secara terus indikator yang mencakup prinsip dan kriteria tersebut.
menerus pada operasi-operasi utama.

Indikator:

o Renanca aksi untuk perbaikan terus-menerus


harus berdasarkan satu pertimbangan atas
dampak dan peluang sosial dan lingkungan dari
pekebun/pabrik, harus memasukan indikator
yang mencakup prinsip dan kriteria tersebut.
Paling tidak, hal tersebut harus mencakup,
tetapi tidak terbatas pada:

o Pengurangan pengunaan bahan kimia tertentu


(kriteria 4.6).

o Dampak lingkungan (kriteria 5.1).

o Pengurangan limbang (kriteria 5.3).

38
RSPO Principles and Criteria with Guidance for Independent Smallholders

o Pencemaran dan emisi (kriteria 5.6).

o Dampak sosial (kriteria 6.1).

39

Anda mungkin juga menyukai