Anda di halaman 1dari 260

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTERI PERTA


TENTANG
PENYELENGGARAAN SERTIFI

PRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SU


(I) PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG MELAKUKAN USAHA BUDIDAYA PERKEBUNAN DAN TERI
PERKEBUNAN
(B) PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG MELAKUKAN USAHA BUDIDAYA PERKEBUNAN
(P) PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG MELAKUKAN USAHA INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNA

NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER

1 KEPATUHAN 1.1
LEGALITAS USAHA Legalitas Lahan
PERKEBUNAN

1.1.1 1. Mempunyai Izin Lokasi 1. Tersedia dokumen Izin


Izin Lokasi Pelaku yang dikeluarkan oleh Lokasi dan/ atau
Usaha Perkebunan Bupati/ perpanjanganny
mempunyai Izin Walikota/
PIRAN I
ATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
TANG
YELENGGARAAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA

ONESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO) UNTUK :


ERKEBUNAN DAN TERINTEGRASI DENGAN USAHA INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL

BUNAN
AHAN HASIL PERKEBUNAN

BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA


Wajib Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi PENILAIAN
dokumen

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen yang
sah
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER

Lokasi yang Gubernur/ Pejabat yang a harus dapat


dikeluarkan oleh berwenang dengan ditunjukkan (untuk
Bupati/ Walikota/ dilengkapi peta skala perolehan kebun yang
Gubernur/ Pejabat 1:100.000 dibuka setelah
yang berwenang atau 1:50.000. Tahun 1993).
dengan dilengkapi peta
skala 1:100.000
atau 1:50.000 sesuai
dengan RTWK/RTRWP
sebelum dapat 2. Tersedia Izin Lokasi
melaksanakan
kegiatannya. (I,B,P) yang diterbitkan oleh
instansi berwenang sesuai
peraturan
perundangan.

3. Tersedia peta izin lokasi


dengan skala 1:50.000 atau
1:100.000 untuk izin lokasi
setelah Tahun 1993; atau
dengan
skala lainnya.

2. Tanah yang Tanah dalam Izin


dapat ditunjuk dalam Izin Lokasi sesuai dengan
Lokasi Rencana

merupakan tanah yang Tata Ruang Wilayah


peruntukannya sesuai (RTRW) pada saat izin
dengan Rencana Tata lokasi diterbitkan.
Ruang Wilayah.

3. Pemegang Izin Lokasi Tersedia dokumentasi


wajib membebaskan tanah pembebasan lahan pada
dari hak dan kepentingan masa waktu Izin Lokasi
pihak lain sesuai peraturan berlaku.
perundangan.
1.1.2 1. Lahan Tersedia Izin Pelepasan
Perolehan Lahan perkebunan yang berasal Kawasan Hutan dari
Lahan perkebunan dari kawasan hutan Instansi terkait untuk lahan
yang berasal dari produksi konversi wajib yang berasal dari kawasan
kawasan mempunyai Izin Pelepasan hutan yang dapat
hutan produksi Kawasan Hutan dari KLHK dikonversi.
konversi wajib atau BKPM.
mempunyai Izin
Pelepasan
Kawasan Hutan

dari KLHK atau BKPM. 2. Lahan 1. Tersedia Surat


(I,B,P) perkebunan yang berasal Penetapan Kawasan Hutan
dari kawasan hutan yang Berasal dari Lahan
Produksi dan Hutan Pengganti untuk lahan yang
Produksi Terbatas wajib berasal dari kawasan Hutan
mempunyai Surat Produksi dan Hutan
Persetujuan Prinsip Tukar Produksi
Menukar kawasan hutan. Terbatas.

2. Tersedia Surat Pelepasan


Kawasan Hutan yang
Dimohon untuk lahan yang
berasal dari kawasan hutan
Produksi dan Hutan
Produksi
Terbatas.

3. Lahan pengganti
kawasan hutan yang
ditetapkan menjadi bagian
dari tukar menukar
kawasan hutan,

harus bebas dari


sengketa lahan.
3. Lahan 1. Tersedia kesepakatan
perkebunan yang berasal melalui
dari tanah hak ulayat Padiatapa.
masyarakat hukum adat
wajib diperoleh
berdasarkan musyawarah
dan persetujuan dengan
informasi yang lengkap
tanpa paksaan dari
masyarakat hukum adat
pemegang hak ulayat
mengenai penyerahan tanah
dan imbalannya sesuai
dengan peraturan
perundangan.
3. Lahan
perkebunan yang berasal
dari tanah hak ulayat
masyarakat hukum adat
wajib diperoleh
berdasarkan musyawarah 2. Kesepakatan dan
dan persetujuan dengan tindaklanjutnya diawasi
informasi yang lengkap oleh Pemerintah.
tanpa paksaan dari
masyarakat hukum adat
pemegang hak ulayat
mengenai penyerahan tanah
dan imbalannya sesuai 3. Dokumen yang
dengan peraturan menunjukkan bahwa lahan
perundangan. perkebunan tidak berasal
dari tanah hak ulayat sejauh
keberadaannya diakui oleh
peraturan perundangan
yang berlaku.

1.1.3 1. Memiliki Hak atas Tanah 1. Tersedia Sertifikat Hak


Hak Atas (HGU, HGB, atas tanah (HGU,
Tanah Hak Pakai) yang HGB, HP).
Memiliki Hak

Atas Tanah (HGU, HGB sah dengan luasan 2. Tersedia Surat


dan sesuai peraturan Keputusan Hak atas Tanah
atau Hak Pakai) yang perundangan di bidang dari
sesuai dengan pertanahan. instansi terkait.
Peraturan
Perundangan yang 3. Kesesuaian nama
berlaku. (I,B,P) pemegang Hak Atas Tanah
(HGU, HGB, dan atau Hak
Pakai) dengan nama pelaku
usaha perkebunan, dengan
tetap memperhatikan
jangka waktu penyesuaian
nama Hak Atas Tanah
apabila terjadi peralihan
kepemilikan
perusahaan.

4. Kesesuaian jenis
penggunaan dan/atau
pemanfaatan tanah
(komoditi usaha
perkebunan),
Hak Atas Tanah (HGU,
HGB, dan
atau HP) dengan
keputusan pemberian
haknya.

5. Kesesuaian lokasi dan


luasan operasional berada
didalam
areal HGU.

6. Masa berlaku Hak Atas


Tanah (HGU, HGB, dan atau
HP) pada
saat pengajuan.

2. Memiliki bukti rekaman 1. Tersedia dokumentasi


dokumentasi pembebasan Ganti Rugi Tanam Tumbuh
lahan yang telah dilakukan (GRTT) sesuai ketentuan
di areal HGU. perundang- undangan yang
berlaku.

2. Tersedia dokumen
Berita Acara Pemeriksaan
Lapangan dan Berita Acara
Sidang Panitia A dan B
(risalah
Panita A dan B).

3. Pemeliharan batas-batas 1. Tersedia Peta Bidang


HGU. Tanah (Kadasteral) yang
ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang sesuai
dengan Hak Atas Tanah
(HGU, HGB, HP).

2.Tersedia rekaman jumlah


dan keberadaan pilar batas
HGU yang sesuai dengan
Peta Bidang Tanah
(Kadasteral).

3.Tersedia mekanisme
untuk pemeliharaan pilar
batas HGU/HGB
dan/atau HP.

4. Tersedia
dokumen/rekam an
monitoring pemeliharaan
batas HGU.
5. Tersedia petugas yang
ditetapkan untuk
melakukan monitoring
pemeliharaan batas
HGU/HGB/HP.

1.1.4 1. Pelaku Usaha Jika tersedia


Sengketa Lahan Perkebunan wajib sengketa lahan:
Pelaku Usaha menyelesaikan sengketa 1. Tersedia hasil
Perkebunan wajib lahan yang ada di dalam identifikasi areal sengketa
menyelesaikan arealnya sesuai peraturan pada seluruh area
sengketa lahan yang berlaku. operasionalnya yang berada
yang ada di didalam HGU.

dalam areanya sesuai 2. Tersedia peta lahan yang


dengan peraturan menjadi
perundangan. (I,B,P) sengketa.

3. Tersedia laporan proses


penyelesaian sengketa,
telah dilaporkan ke instansi
terkait dan ada tanda
terimanya.

2. Pelaku Usaha Tersedia dokumen proses


Perkebunan harus dapat penyelesaian sengketa
membuktikan bahwa lahan (melalui musyawarah,
sengketa lahan yang ada di apabila tidak dapat
arealnya telah disepakati diselesaikan maka
penyelesaiannya. ditempuh melalui jalur
hukum).

1.1.5 Pelaku Usaha 1. Tersedia hasil


Tanah Terlantar Perkebunan harus identifkasi pemanfaatan
memastikan

Pelaku Usaha pemanfaatan lahan HGU lahan yang


Perkebunan harus sesuai peruntukannya. belum sesuai
memanfaatkan hak atas peruntukannya.
tanah sesuai dengan
peruntukannya. (I,B,P)
Pelaku Usaha pemanfaatan lahan HGU
Perkebunan harus sesuai peruntukannya.
memanfaatkan hak atas
tanah sesuai dengan
peruntukannya. (I,B,P) 2. Tersedia dokumen
laporan penggunaan dan
pemanfaatan tanah sesuai
dengan keputusan
pemberian hak atas tanah
yang disampaikan kepada
instansi
terkait.

1.1.6 Tersedia kesepakatan 1. Tersedia dokumen


Tumpang Tindih tertulis antara pemegang kesepakatan yang memuat:
Lahan dengan Usaha hak atas tanah dengan lokasi, luasan, periode,
Lainnya Pelaku Usaha usaha lainnya. khususnya bagi izin usaha
Perkebunan memiliki pertambangan yang
kesepakatan atas dikeluarkan setelah izin
tumpang tindih lahan lokasi
dengan usaha perkebunan.
lainnya sesuai

peraturan 2. Pelaku Usaha


perundangan. (I, B, P) mengidentifikasi areal yang
tumpang tindih dengan
IUPHHK- HT dan/atau
IUPHHK-HA dan
melaporkannya kepada
pemberi
izin.

1.2 Legalitas Usaha Perkebunan


1.2.1 1. Pelaku Usaha 1. Tersedia dokumen Akta
Bentuk Badan Perkebunan harus pendirian yang disahkan
Hukum berbentuk Badan Hukum. oleh Intansi pemerintah
Pelaku Usaha terkait dan sesuai dengan
Perkebunan harus dengan nama organisasi
berbentuk Badan perkebunan. Bidang usaha
Hukum dan dan tipe kepemilikan
mempunyai semua izin Pelaku Usaha Perkebunan
yang diperlukan untuk (PMA atau Lokal)
dapat diakui sebagai
bisnis yang mempunyai
dasar entitas

hukum. sesuai dengan


(I,B,P) usaha yang saat ini
dijalankan.

2. Tersedia Akta
perubahan terakhir yang
disahkan oleh Intansi
pemerintah terkait dan
sesuai dengan dengan nama
organisasi
perkebunan.

2. Memiliki NPWP yang 1. Tersedia Nomor Pokok


sesuai dengan lokasi Pelaku Wajib Pajak (NPWP) yang
Usaha Perkebunan berada, sesuai obyek wajib
Tanda Daftar Pelaku Usaha pajak.
Perkebunan (TDP) dan
Surat Ijin Tempat Usaha
(SITU) dan Surat Izin Usaha
Perdagangan
2. Tersedia Tanda Daftar
Pelaku Usaha Perkebunan
(TDP) yang masih berlaku
dan disahkan oleh
instansi terkait.
(SIUP). 3. Tersedia Surat Izin
Tempat Usaha (SITU) yang
masih berlaku dan disahkan
oleh
instansi terkait.

4. Tersedia Surat Izin


Usaha Perdagangan (SIUP)
yang masih berlaku sesuai
dengan usaha yang sedang
dijalankan dan disahkan
oleh
instansi terkait.

3. Semua bangunan dengan Tersedia Izin Membangun


kategori minimum Bangunan (IMB) untuk
bangunan semi permanen, bangunan (rumah
wajib memiliki Izin permanen/semi permanen,
Mendirikan Bangunan pabrik didalam HGU,
(IMB) kantor, gudang,
yang sesuai bengkel, dll) yang

dengan Perda yang diperoleh dari intansi


berlaku. pemerintah
setempat.

4. Bangunan PKS dan 1. Tersedia dokumen Hak


fasilitasnya yang berada Guna Bangunan (HGB)
diluar HGU mempunyai untuk bangunan yang
Sertifikat Hak Guna berada di luar
Bangunan yang dikeluarkan HGU.
oleh Badan Pertanahan
Nasional (BPN).

2. Tersedia SK Hak atas


Bangunan (SK Kepala BPN)
harus dapat
ditunjukkan.

3. Kesesuaian nama
pemegang Hak Atas
Bangunan (HGB) dengan
nama
unit sertifikasi.
4. Kesesuaian jenis
penggunaan atau
pemanfaatan bangunan
(HGB) dengan keputusan
pemberian
haknya.

5. Lokasi
bangunan berada di dalam
Hak Atas Bangunan
(HGB).

6. Masa berlaku Hak Atas


Tanah (HGU, HGB, HP) pada
saat
pengajuan.

5. Membayar Pajak Bumi 1. Tersedia bukti


dan Bangunan (PBB) setiap pembayaran/seto ran Pajak
tahun, PPH dan PPN sesuai Bumi dan Bangunan (PBB)
dengan ketentuan yang setiap 1 (satu) tahun
berlaku. Melaporkan SPT terakhir.
pajak yang sesuai peraturan
Perda setempat.

2. Tersedia bukti
pembayaran/seto ran Pajak
Penghasilan (PPh) 3 (tiga)
bulan terakhir dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN)
setiap 1 (satu) tahun
terakhir.

3. Tersedia bukti lapor


Surat Pemberitahuan (SPT)
kepada
instansi terkait.
1.2.2 Memiliki Izin Lingkungan Tersedia Izin Lingkungan
Izin Lingkungan yang dikeluarkan oleh yang diperoleh dari pejabat
Mempunyai pejabat yang berwenang yang berwenang, dan sesuai
persyaratan legalitas sesuai peraturan dengan nama Pelaku Usaha
yang terkait dengan perundangan. Perkebunan.
lingkungan sebelum
melaksanakan
kegiatannya.
(I,B,P)

1.2.3 Mempunyai dokumen 1. Tersedia dokumen


Fasilitasi kerjasama Pelaku Usaha Kesepakatan bersama
Pembangunan kebun Perkebunan dengan antara Pelaku Usaha
rakyat Pelaku Usaha masyarakat sekitar kebun Perkebunan dengan
Perkebunan yang tentang fasilitasi masyarakat sekitar yang
mengajukan IUP-B atau pembangunan kebun diketahui oleh
IUP dengan luas masyarakat. dinas yang
250 ha atau

lebih, berkewajiban membidangi


memfasilitasi perkebunan.
pembangunan kebun
masyarakat sekitar 2. Tersedia dokumen
dengan luasan paling realisasi luas area
kurang 20% dari luas pembangunan kebun
areal IUP-B atau IUP, masyarakat minimal 20%
sesuai dengan dari luas Izin Usaha
ketentuan peraturan Perkebunan (IUP/IUP-B)
perundangan yang yang
berlaku. (I,B, P ) dimiliki.
3. Kewajiban memfasilitasi
pembangunan kebun
masyarakat seluas 20%
dari luas kebun inti tidak
berlaku bagi Pelaku Usaha
Perkebunan yang telah
melakukan
pola PIR-BUN,

PIR-TRANS, PIR-
KKPA atau pola
kerjasama inti plasma
lainnya. Sedangkan bagi
Pelaku Usaha
Perkebunan yang belum
melakukan kerjasama
tersebut wajib
melakukan kegiatan
produktif untuk
masyarakat sekitar yang
diketahui oleh gubernur
atau bupati/walikota
sesuai
kewenangannya.

4. Badan hukum dalam


bentuk koperasi tidak wajib
memfasilitasi pembangunan
kebun

masyarakat
seluas 20%.
5. Tersedia bukti laporan
perkembangan realisasi
fasilitasi pembangunan
kebun masyarakat sekitar
kepada instansi pemerintah
terkait (Dinas
Perkebunan).

1.2.4 Mempunyai Izin Usaha 1. Dokumen Izin Usaha


Izin Perkebunan Perkebunan (IUP). Perkebunan (IUP/ SPUP,
(I,B,P) IUP- B/ ITUBP, IUP- P/
ITUIP, Izin usaha
perkebunan yang
diterbitkan oleh Kepala
BKPM atas nama Menteri
Pertanian; Izin
Tetap Usaha

Perkebunan (ITUP) dari


Menteri Pertanian dapat
ditunjukkan.

2. IUP diterbitkan oleh


instansi pemerintah yang
berwenang sesuai dengan
peraturan
perundangan.

3. Luas IUP harus lebih


besar atau sama dengan
luas HGU/HGB.

4. Seluruh area operasional


perkebunan termasuk
didalam IUP.
5. Lokasi IUP sesuai dengan
Rencana Tata Ruang
Wilayah.

6. Jumlah unit dan


kapasitas terpasang atau

volume produksi
produk dari Pabrik
Kelapa Sawit (PKS)
sesuai dengan kapasitas
yang tertera didalam
IUP.

7. Komoditi yang tertera


dalam dokumen IUP sesuai
dengan komoditi yang
diusahakan.

8. Untuk IUP-P,
ditunjukkan dengan
ketersediaan bahan baku
TBS yang diolah di PKS
paling rendah 20% dari
kebun sendiri atau
ditunjukkan dengan adanya
perjanjian kerjasama
pasokan bahan

baku TBS antara PKS


dengan pekebun,
minimal 5 (lima)
tahun.

2 PENERAPAN 2.1 1. Pelaku Usaha 1. Visi dan Misi Pelaku


PRAKTEK Perencanaan Perkebunan memiliki Usaha Perkebunan yang
PERKEBUNAN YANG Perkebunan Pelaku rencana strategis yang mendukung usaha
BAIK Usaha Perkebunan berisi visi dan misi Pelaku berkelanjutan yang
harus memiliki Usaha Perkebunan yang disahkan oleh pimpinan
perencanaan jangka mendukung usaha Pelaku Usaha
pendek, menengah dan berkelanjutan. Perkebunan.
panjang untuk
memproduksi minyak
sawit berkelanjutan.
(I,B,P)
memproduksi minyak
sawit berkelanjutan.
(I,B,P)

2. Bukti sosialisasi Visi dan


Misi Perusahan Perkebunan
yang mendukung usaha
berkelanjutan kepada
pekerja
dan mitra kerja.

2. Pelaku Usaha 1. Tersedia dokumen


Perkebunan memiliki Struktur
Struktur Organisasi

Organisasi Pelaku Usaha Pelaku Usaha


Perkebunan Kelapa Perkebunan Kelapa
Sawit. Sawit yang disahkan
oleh Pimpinan.

2. Dokumen Struktur
Organisasi sesuai dengan
kegiatan
operasional.

3. Tersedia uraian tugas


dan tanggung jawab untuk
setiap posisi dan level
struktur organisasi,
termasuk menetapkan staff
secara khsusus sebagai
wakil manajemen untuk
bertanggung jawab secara
keseluruhan SRP (Sistem
Rantai
Pasok).
3. Pelaku Usaha 1. Dokumen rencana
Perkebunan memiliki tahunan dan laporan
Perencanaan, Monitoring tahunan yang secara
dan Evaluasi Usaha lengkap menjelaskan
Perkebunan. kegiatan Pelaku Usaha
Perkebunan. Termasuk
rencana pasokan buah dan
sumber buah.

2. Dokumen Rencana
Strategis Jangka Menengah
dan Jangka Panjang dan
pelaksanaan kegiatan
internal audit/penilaian
mandiri tentang penerapan
dari
rencana tersebut.

3. Laporan Hasil Audit


Keuangan Pelaku Usaha
Perkebunan.

4. Pelaku Usaha 1. Tersedia mekanisme


Perkebunan memiliki penerimaan
Sistem Manajemen Sumber tenaga kerja.
Daya Manusia (SDM) Pelaku
Usaha Perkebunan.
2. Tersedia dokumen
sistem pengupahan dan
pemberian
insentif.

3. Tersedia dokumen
sistem jenjang karier dan
penilaian
prestasi kerja.

4. Tersedia dokumen
sistem
pelatihan.
5. Tersedia 1. Luas realisasi
dokumen rencana dan pemanfaatan lahan sesuai
realisasi pemanfaatan lahan dengan luas HGU atau HGU
(HGU) untuk pembangunan dan
perkebunan, unit HGB.
pengolahan
kelapa sawit,

2. Realisasi kapasitas
pabrik sesuai dengan izin
usaha
perkebunan.

kantor, perumahan 3. Tersedia laporan


karyawan, sarana tahunan perkembangan
pendukung dan perkebunan kepada
kebutuhan lainnya. pemberi izin usaha
perkebunan
setempat.

4. Tersedia dokumen
untuk mengusahakan
seluruh areal yang secara
teknis dapat ditanami
setelah 6 (enam) tahun
sejak diperoleh hak atas
tanah (untuk Pelaku Usaha
Perkebunan yg memperoleh
izin setelah UU Nomor 39
Tahun
2014)

2.2 Penerapan Teknis Budidaya Dan Pengolahan Hasil

2.2.1 1. Pelaku Usaha 1. Tersedia SOP


Pembukaan Lahan Perkebunan harus pembukaan lahan tanpa
Pembukaan lahan yg memiliki Standard bakar termasuk
memenuhi kaidah- Operating Procedure penataan lahan.
kaidah konservasi (SOP) pembukaan
tanah dan air. (I,B) lahan termasuk
penataan lahan. 2. Tersedia SOP
pembukaan lahan dengan
memperhatikan kaidah-
kaidah konservasi tanah
dan air.
3. Tersedia SOP
pembukaan lahan dengan
terasering apabila Pelaku
Usaha Perkebunan memiliki
kemiringan lahan
lebih besar 30%.

2. Menerapkan kaidah 1. Pembuatan sistem


konservasi tanah dan air drainase, terasering bagi
dalam proses pembukaan lahan dengan kemiringan
lahan baru dan tertentu,
penanaman

operasional tanaman penutup tanah


perkebunan yang (cover crops) untuk
ditetapkan meminimalisir erosi dan
berdasarkan peraturan kerusakan/degra
perundangan yang dasi tanah.
berlaku.

2. Pembukaan lahan dan


penanaman kelapa sawit
mempunyai jarak tertentu
dengan tepi waduk/danau,
yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Apabila
waduk/danau tersebut
tepinya belum ditetapkan
oleh pemerintah, maka
jarak antara pembukaan
lahan dan/atau
penanaman sawit dari
tepi waduk/danau
tersebut ditetapkan
oleh SOP internal Pelaku
Usaha
Perkebunan.

3. Pembukaan lahan dan


penanaman kelapa sawit
mempunyai jarak tertentu
dengan tepi mata air,
dimana tepi mata air
tersebut telah ditetapkan
oleh pemerintah. Apabila
mata air tersebut tepinya
belum ditetapkan oleh
pemerintah, maka jarak
antara pembukaan lahan
dan/atau
penanaman

sawit dari tepi mata air


tersebut ditetapkan
oleh SOP internal Pelaku
Usaha
Perkebunan.
4. Pembukaan lahan dan
penanaman kelapa sawit
mempunyai jarak tertentu
dengan tepi sungai, dimana
tepi sungai tersebut telah
ditetapkan oleh
pemerintah. Apabila sungai
tersebut tepinya belum
ditetapkan oleh
pemerintah, maka jarak
antara pembukaan lahan
dan/atau penanaman
sawit dari tepi

sungai tersebut
ditetapkan oleh SOP
internal Pelaku Usaha
Perkebunan.

5. Pembukaan lahan dan


penanaman kelapa sawit
mempunyai jarak tertentu
dengan tepi anak sungai,
dimana tepi anak sungai
tersebut telah ditetapkan
oleh pemerintah. Apabila
anak sungai tersebut
tepinya belum ditetapkan
oleh pemerintah, maka
jarak antara pembukaan
lahan dan/atau penanaman
sawit dari tepi
anak sungai
tersebut ditetapkan
oleh SOP internal Pelaku
Usaha
Perkebunan.

6. Pembukaan lahan dan


penanaman kelapa sawit
mempunyai jarak tertentu
dengan tepi jurang, dimana
tepi jurang tersebut telah
ditetapkan oleh
pemerintah. Apabila jurang
tersebut tepinya belum
ditetapkan oleh
pemerintah, maka jarak
antara pembukaan lahan
dan/atau penanaman sawit
dari tepi jurang tersebut
ditetapkan oleh

SOP internal
Pelaku Usaha
Perkebunan.
7. Pembukaan lahan dan
penanaman kelapa sawit
mempunyai jarak tertentu
dengan tepi pantai, dimana
tepi pantai tersebut telah
ditetapkan oleh
pemerintah. Apabila pantai
tersebut tepinya belum
ditetapkan oleh
pemerintah, maka jarak
antara pembukaan lahan
dan/atau penanaman sawit
dari tepi pantai tersebut
ditetapkan oleh SOP
internal
Pelaku Usaha

Perkebunan.
3. Memiliki bukti yang 1. Tersedia dokumen
mendukung tidak adanya kegiatan pembukaan lahan
kegiatan pembakaran oleh tanpa
operasional Pelaku Usaha bakar.
Perkebunan di areal
konsesi perkebunan, seperti
riwayat pemunculan titik
api di area konsesi dan BAP
pembukaan lahan dengan 2. Tersedia laporan
sistem mekanis. tindakan penanggulangan
kebakaran.

3. Tersedia Berita Acara


Pemeriksaan (BAP)
pembukaan lahan dengan
sistem mekanis.
4. Tersedia SOP
pembukaan lahan tanpa
bakar.
4. Pelaku Usaha 1. Tersedia rekaman dan
Perkebunan memiliki peta penataan lahan
rekaman dan peta meliputi penataan blok,
pembukaan dan pembuatan jalan

penataan lahan. kebun dan


emplasement.
2. Tersedia rekaman
pembuatan sistem drainase,
terasering bagi lahan
dengan kemiringan
tertentu, penanaman
tanaman penutup tanah
(cover crops) untuk
meminimalisir erosi dan
kerusakan/degra dasi
tanah.

3. Tersedia rekaman
pembukaan lahan sesuai
persyaratan dan kewajiban
yang tercantum dalam
izin lingkungan

atau AMDAL/RKL-RPL
yang sesuai ketentuan
peraturan
perundangan.
2.2.2 1. Pelaku Usaha 1. Tersedia SOP
Perbenihan Pelaku Perkebunan memiliki SOP penggunaan benih bina
Usaha Perkebunan Perbenihan. (sejak tahun 1995 benih
dalam melakukan bina yang berasal dari
penanaman harus sumber benih yang telah
menggunakan benih mendapat pengakuan dari
unggul bersertifikat. pemerintah dan
(I,B) bersertifikat dari instansi
yang
berwenang).

2. Harus bisa menunjukkan


mempunyai SOP
penggunaan benih dengan
kualitas dan umur sesuai
ketentuan teknis.

3. SOP
penangangan benih yang
tidak memenuhi
persyaratan.

2. Pelaku Usaha 1. Tersedia sertifikat benih


Perkebunan memiliki dari produsen benih
dokumen pelaksanaan bersertifikat yang
penyediaan benih diterbitkan oleh
bersertifikat. Kementerian
Pertanian.

2. Tersedia dokumen
pelaksanaan penyediaan
kecambah mulai dari
permohonan sampai
kecambah
diterima.

3. Penanganan benih yang Tersedia Berita Acara


tidak memenuhi pemusnahan benih yang
persyaratan. tidak
memenuhi
persyaratan.

2.2.3 1. SOP pedoman teknis Tersedia SOP mulai dari


Penanaman pada penanaman kebun kelapa perencanaan penanaman
Lahan Mineral (I,B) sawit di lahan mineral. (jarak tanaman) sampai
dengan penanaman bibit
sesuai dengan praktek
peraturan perundangan
terkait pedoman budidaya
kelapa
sawit.

2. Tersedia dokumen 1. Tersedia dokumen


penerapan penanaman rencana penanaman yang
sesuai dengan standar atau sesuai dengan
peraturan yang berlaku di SOP.
lahan mineral.

2. Tersedia dokumen
realisasi
penanaman yang

sesuai dengan SOP.

2.2.4 1. SOP pedoman teknis Tersedia SOP penanaman


Penanaman pada atau instruksi kerja untuk di lahan gambut sesuai
Lahan Gambut (I,B) penanaman kebun kelapa dengan praktek peraturan
sawit di lahan gambut. perundangan terkait
pemanfaatan lahan gambut
untuk budidaya kelapa
sawit.

2. Pengaturan penurunan 1. Tersedia SOP tentang


lapisan tanah gambut tinggi. pengaturan penurunan
lapisan tanah
gambut tinggi.
2. Tersedia alat untuk
mengukur penurunan
lapisan tanah
gambut.

3. Tersedia sarana
dan prasana terkait

pengelolaan
penanaman di lahan
gambut.

3. Dokumentasi rekaman 1. Tersedia dokumen hasil


penerapan penanaman di identifikasi kedalaman
lahan gambut sesuai dengan gambut di areal HGU yang
prosedur dan/atau dilakukan oleh pihak
peraturan perundangan. internal atau eksternal
perusahaan.

2. Tersedia hasil
implementasi SOP terkait
penanaman dan perawatan
kelapa sawit di
lahan gambut.

3. Tersedia hasil
monitoring subsidensi dan
pengaturan tinggi muka air
tanah.

4. Tersedia
dokumen
identifikasi dan
pemetaan pada
ekosistem gambut
dengan fungsi lindung
yang dikeluarkan
dari penanaman.
2.2.5 1. Prosedur pemeliharaan Tersedia SOP pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman dengan tanaman sesuai dengan
Tanaman (I,B) menerapkan Good praktek peraturan
Agriculture Practices (GAP) perundangan terkait
kelapa sawit. budidaya
kelapa sawit.

2. Tersedia 1. Tersedia dokumen


rekaman penerapan rencana pemeliharaan
pemeliharaan tanaman tanaman, yang meliputi:
kelapa sawit yang sesuai a. konsolidasi tanaman,
dengan standar atau b. penyisipan tanaman,
peraturan yang berlaku dan c. pemeliharaa
prinsip pengelolaan n piringan pohon,
lingkungan,

termasuk pemupukan d. pemeliharaa n


sesuai dengan penutup tanah,
rekomendasi, e. pemupukan
pemeliharaan berdasarkan analisa
piringan, tanah dan daun,
pemeliharaan tanaman f. pemeliharaa n
penutup dan sanitasi terasering dan tinggi
kebun. muka air,
g. drainase,
h. tunas pasir (TBM).

2. Dokumen pemeliharaan
tanaman tahun berjalan
dan 1 (satu) tahun
sebelumnya, yang meliputi:
a. konsolidasi tanaman,
b. penyisipan tanaman,
c. pemeliharaa
n piringan
pohon,
d. pemeliharaa n
penutup tanah,
e. pemupukan
berdasarkan analisa
tanah dan daun,
f. pemeliharaa n
terasering dan tinggi
muka air,
g. drainase,
h. tunas pasir (TBM).

2.2.6 1. Pelaku Usaha Tersedia SOP pengamatan


Pengendalian Perkebunan memiliki SOP dan pengendalian OPT yang
Organisme Pelaku pengamatan dan dapat menjamin bahwa:
Usaha Perkebunan pengendalian OPT. a. pengendalian OPT
harus menerapkan dilakukan secara terpadu
sistem Pengendalian (Pengendalian Hama
Hama Terpadu (PHT) Terpadu/ PHT), yaitu
sesuai memadukan
Pedoman
Teknis. berbagai teknik
(I,B) pengendalian secara
mekanis, biologis, fisik
dan kimiawi,
b. penerapan sistem
peringatan dini (Early
Warning Sistem/ EWS)
melalui pengamatan OPT
dilakukan secara berkala,
c. pestisida yang
digunakan telah terdaftar
di Komisi Pestisida
Kementerian Pertanian,
d. penanganan limbah
pestisida dilakukan sesuai
petunjuk teknis Komisi
Pestisida untuk
meminimalisir dampak
negatif terhadap
lingkungan,
e. tenaga (regu)
pengendali yang sudah
terlatih oleh institusi yang
berwenang dan disetujui
oleh Komisi Pestisida
khusus untuk penggunaan
pestisida terbatas,
f. gudang penyimpanan
alat dan bahan pengendali
OPT,
g. jenis tanaman
inang musuh alami.

2. Prosedur mitigasi 1. Tersedia SOP mitigasi


penggunaan penggunaan

pestisida untuk bahan pestisida,


kegiatan mencakup: penanganan
penyemprotan hama/ dan pengelolaan
gulma yang sudah pestisida, yaitu:
disetujui oleh a. penggolongan
manajemen Pelaku pestisida,
Usaha Perkebunan b. tata cara penggunaan
yang berwenang dan pestisida,
terdapat bukti c. penyimpanan
penerimaan prosedur pestisida,
oleh pihak yang d. keracunan pestisida
bertanggung jawab. dan gejalanya,
e. pertolongan pertama
terhadap keracunan
pestisida.
2. Tersedia bukti
sosialisasi prosedur kepada
pekerja terkait.

3. Rekaman atau dokumen 1. Tersedia rekaman jenis


pelaksanaan tanaman inang
pengamatan musuh alami.

dan pengendalian OPT 2. Tersedia bukti


serta penggunaan jenis implementasi prosedur
pestisida yang terdaftar. pengamatan dan
pengendalian
OPT.

3. Tersedia rekaman
penggunaan pestisida yang
telah terdaftar di Komisi
Pestisida Kementerian
Pertanian dan izin pestisida
masih dalam
masa berlaku.

4. Memiliki komitmen Tersedia dokumen tertulis


tertulis pihak manajemen yang ditetapkan Pelaku
Pelaku Usaha Perkebunan Usaha Perkebunan terkait
untuk pengurangan komitmen dalam
pestisida dalam kegiatan pengurangan bahan
operasional pestisida, dalam kegiatan
pemeliharaan
tanaman.

perkebunan.
5. Tersedia rekaman Tersedia rekaman
penggunaan pestisida dan penggunaan pestisida dan
penguranganny a sampai pengurangannya dengan
batas tertentu dengan subtitusi bahan yang ramah
subtitusi bahan yang ramah lingkungan/ penggunaan
lingkungan/ penggunaan agens hayati untuk
agensia hayati untuk pemeliharaan tanaman
pemeliharaan tanaman perkebunan.
perkebunan.

2.2.7 1. Tersedia SOP 1. Tersedia SOP


Pemanenan Pelaku pemanenan kelapa sawit pelaksanaan pemanenan
Usaha Perkebunan dan dokumen penerapan sesuai dengan praktek
melakukan panen tepat kegiatan panen. peraturan perundangan
waktu dengan cara terkait pedoman budidaya
yang baik dan benar kelapa
dan mencatat sawit.

2. Tersedia
produksi TBS. dokumen penerapan
(I,B) pemanenan
kelapa sawit.

2. Tersedia dokumen Tersedia data produksi


produksi bulanan, triwulan, TBS tahunan.
semester dan tahunan.

3. Tersedia dokumen Tersedia data proyeksi


proyeksi produksi. produksi TBS tahun
mendatang.
2.2.8 1. Tersedia SOP untuk 1.Tersedia SOP pelaksanaan
Pengangkutan pengangkutan TBS dan pengangkutan TBS sesuai
Tandan Buah Segar penerapannya. dengan pedoman budidaya
(TBS) Pelaku Usaha kelapa
Perkebunan harus sawit.
memastikan
bahwa TBS

2.Bukti penerapan
prosedur
yang dipanen harus pelaksanaan
segera diangkut ke pengangkutan TBS.
tempat pengolahan
untuk menghindari
penurunan kualitas.
(I,B) 2. Tersedia rekaman atau Tersedia rekaman
dokumen pelaksanaan pelaksanaan pengangkutan
pengangkutan TBS. TBS.

2.2.9 1. Tersedia SOP Tersedia SOP penerimaan,


Penerimaan TBS di penerimaan dan pemeriksaan dan sortasi
Unit Pengolahan pemeriksaan/ sortasi TBS. TBS sesuai dengan kriteria
Kelapa Sawit Pelaku sortasi buah yang diterima.
Usaha Perkebunan
memastikan bahwa
TBS yang diterima
sesuai dengan
persyaratan yang telah
ditetapkan.

2. Dokumen penerimaan Tersedia dokumen hasil


TBS yang sesuai dan tidak sortasi TBS di pabrik
sesuai dengan persyaratan. yang sesuai dengan SOP
penerimaan TBS.

(I,P)

3. Penerimaan TBS di PKS 1. Penerimaan TBS melalui


sesuai dan tidak sesuai sortasi TBS berdasarkan
dengan standar kualitas TBS ketentuan Kementerian
yang ditetapkan oleh Pertanian.
Kementerian Pertanian.

2. Dokumentasi dan
implementasi
penangananan
hasil sortasi TBS.
4. Akses 1. Tersedia program
pengiriman TBS dari lokasi pemeliharaan jalan di
kebun (Tempat kebun.
Pemungutan Hasil/ TPH)
menuju tempat pengolahan
(PKS) harus terpelihara 2. Tersedia rekaman hasil
untuk menjaga realisasi dan evaluasi yang
kualitas TBS. mendukung terjaganya
kualitas TBS.

2.2.10 1. Pelaku Usaha Tersedia SOP


Pengolahan TBS Perkebunan memiliki SOP proses pengolahan (mulai
dari

Pelaku Usaha proses pengolahan perencanaan produksi


Perkebunan harus maupun proses sampai pengukuran kualitas
merencanakan dan pemantauan dan produk) sesuai dengan
melaksanakan pengukuran kualitas pedoman penanganan
pengolahan TBS Crude Palm Oil (CPO). pasca panen hasil pertanian
melalui penerapan asal tanaman yang
praktek pengolahan baik.
yang baik (Good
Manufacturing
Practices/ GMP).
(I,P)

2. Pelaku Usaha Tersedia dokumen proses


Perkebunan memiliki pengolahan, maupun
rekaman/ dokumen pemantauan dan
pelaksanaan SOP proses pengukuran kualitas TBS
pengolahan maupun proses menjadi produk.
pemantauan dan
pengukuran kualitas Crude
Palm Oil (CPO).

3. Tersedia Tersedia dokumen


dokumen penggunaan air penggunaan air untuk unit

untuk unit pengolahan pengolahan kelapa sawit.


kelapa sawit.
3 PENGELOLAA N 3.1 1. Memiliki dokumen 1. Tersedia dokumen
LINGKUNGAN Pelaksanaan Terkait terkait hasil pengelolaan lingkungan (AMDAL, UKL-
HIDUP, SUMBER Izin Lingkungan dan pemantauan UPL, SEL, dan sejenisnya)
DAYA ALAM, DAN Pelaku Usaha lingkungan, termasuk yang telah disahkan oleh
KEANEKARA GAMAN Perkebunan harus pelaporannya kepada instansi
HAYATI melaksanakan instansi yang berwenang. terkait.
kewajibannya sesuai
dengan izin lingkungan.
(I, B, P)

2. Ruang lingkup kajian


pada dokumen lingkungan
(AMDAL, UKL- UPL, SEL,
dan sejenisnya) sudah
mencakup seluruh aktivitas
operasional pelaku usaha
perkebunan,

antara lain: (a) luas area


kajian mencakup area
operasional; (b) rencana
kapasitas olah pabrik;
(c) pengelolaan
limbah.

3. Kesesuaian kapasitas
pabrik (terpasang) dengan
Dokumen Lingkungan
sesuai ketentuan
yang berlaku.

4. Rencana pengelolaan dan


pemantauan lingkungan
telah
dilaksanakan.

5. Laporan pengelolaan dan


pemantauan lingkungan
sudah mencakup seluruh
aktivitas
yang sesuai
dengan dokumen
lingkungan yang
disahkan.

6. Format laporan
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
mengacu kepada
aturan terkait.

7. Laporan pengelolaan dan


pemantauan lingkungan
telah dilaporkan secara
berkala kepada instansi
terkait secara berkala
sesuai dengan dokumen
lingkungan yang
disahkan.

2. PKS memiliki izin 1. Dapat


pemanfaatan limbah cair ditunjukkan izin
untuk Land Aplikasi pemanfaatan limbah cair
maupun atau pembuangan limbah
cair ke
badan air

pembuangan ke badan (sungai, laut) yang


air yang sesuai dengan masih berlaku dari
ketentuan baku mutu instansi pemerintah
yang berlaku. yang terkait.

2. Lokasi
pemanfaatan limbah cair
sesuai yang ditetapkan
didalam Izin Pemanfaatan
Limbah Cair.
3. Tidak terdapat
kebocoran limbah cair dari
Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) atau pada
aplikasi di lahan kebun
(Land Application) yang
mencemari
badan air.

3. Memiliki Tersedia
Instalasi Pengolahan dokumentasi tata letak
Air Limbah (IPAL) (layout) Instalasi
untuk memenuhi baku Pengolahan Air Limbah
mutu air limbah. PKS yang menjelaskan fungsi
memiliki Instalasi dari setiap instalasi
Pengolahan Air (kolam).
Limbah (IPAL)
yang memadai.

3.2 1. Mempunyai SOP 1. Pengelolaan limbah cair


Pengelolaan Limbah mengenai pengelolaan di IPAL telah dilakukan
Pelaku Usaha limbah (padat, cair dan dengan baik dan tidak
Perkebunan udara). tersedia kebocoran yang
melaksanakan dapat mencemari
kewajiban mengelola lingkungan.
limbah kelapa sawit
sesuai peraturan
perundangan. (I, P)

2. Dokumen identifikasi
jenis limbah (padat, cair
dan udara) dari hasil
kegiatan
operasional

Pelaku Usaha
Perkebunan.
3. Dokumen pengelolaan
limbah (padat, cair dan
udara) sesuai dengan
prosedur dan tata cara yang
telah disahkan.

2. Mempunyai dokumen 1. Rekaman pelaksanaan


pelaporan pengelolaan dan pengelolaan limbah (padat,
pemantauan limbah kepada cair dan udara) sesuai
instansi yang berwenang. dengan pelaporan
pengelolaan dan
pemantauan
limbah.

2. Laporan pengelolaan dan


pemantauan limbah (padat,
cair dan udara) telah
dilaporkan secara berkala
kepada instansi

yang berwenang sesuai


dengan peraturan yang
berlaku.

3. Memiliki dokumen izin Tersedia Izin Pembuangan


dari Pemerintah Daerah Limbah Cair Pabrik Kelapa
untuk pembuangan air Sawit ke badan air dari
limbah ke badan air. instansi yang berwenang
dan masih berlaku.
4. Memiliki dokumen izin Tersedia Izin Pembuangan
dari menteri yang Limbah Cair Pabrik Kelapa
menyelenggara- kan urusan Sawit ke laut dari instansi
pemerintahan di bidang yang berwenang dan masih
lingkungan hidup untuk unit berlaku.
pengolahan

yang
membuang air limbah
ke laut.

5. Terpenuhinya baku mutu Tersedia dokumen hasil


air limbah yang dibuang pengujian dari
dan/ atau dimanfaatkan laboratorium yang
sesuai baku mutu air limbah terakreditasi dan
pembuangan dan/atau menunjukkan seluruh
pemanfaatan. parameter uji telah sesuai
dengan baku mutu yang
ditetapkan untuk
pembuangan dan/ atau
pemanfaatan limbah cair
pabrik kelapa sawit sesuai
peraturan yang
berlaku.

3.3 1. Memiliki SOP atau 1. Tersedia SOP/Instruksi


Gangguan Dari instruksi kerja untuk Kerja yang
Sumber Yang Tidak menangani gangguan menginformasika n tata
Bergerak Gangguan sumber tidak bergerak cara pengelolaan gangguan
dari sumber yang tidak sesuai dengan pedoman sumber tidak
bergerak berupa baku yang yang bergerak sesuai
teknis tingkat

kebisingan, baku diterbitkan oleh dengan


tingkat getaran, baku Kementerian yang peraturan yang berlaku.
tingkat kebauan dan menyelenggaraka n
baku gangguan tingkat urusan pemerintahan di
lainnya ditetapkan bidang lingkungan
sesuai dengan hidup.
peraturan
perundangan. (I, P)
kebisingan, baku diterbitkan oleh
tingkat getaran, baku Kementerian yang
tingkat kebauan dan menyelenggaraka n
baku gangguan tingkat urusan pemerintahan di
lainnya ditetapkan bidang lingkungan 2. Tersedia dokumen
sesuai dengan hidup. identifikasi emisi dan
peraturan ambient hasil gangguan
perundangan. (I, P) sumber tidak bergerak dari
kegiatan operasional pelaku
usaha
perkebunan.

2. Tersedia laporan hasil 1. Tersedia dokumen hasil


pengukuran baku teknis pengujian dari
tingkat gangguan dari laboratorium yang
sumber yang tidak bergerak terakreditasi dan
kepada Pemerintah Daerah. menunjukkan seluruh
parameter uji telah sesuai
dengan baku mutu yang
ditetapkan untuk
gangguan dari

sumber yang tidak


bergerak yang sesuai
dengan peraturan yang
berlaku.

2. Laporan hasil
pengukuran baku teknis
tingkat gangguan dari
sumber yang tidak bergerak
telah dilaporkan secara
berkala kepada instansi
yang berwenang sesuai
dengan izin lingkungan
dan/ atau peraturan yang
berlaku.
3. Tersedia dokumen Tersedia rencana dan
penanganan gangguan dari realisasi penanganan
sumber tidak bergerak. gangguan dari sumber
tidak bergerak sesuai
dengan prosedur

(SOP/Instruksi
Kerja).
4. Terpenuhinya baku mutu Tersedia dokumen hasil
emisi udara dari pengujian dari
seluruh sumber emisi laboratorium yang
yang ada. terakreditasi, yang
menunjukkan bahwa
parameter uji telah sesuai
dengan baku mutu yang
ditetapkan untuk emisi
udara di pabrik kelapa
sawit yang sesuai dengan
izin lingkungan dan/atau
dokumen lingkungan hidup
yang relevan.

3.4 1. Memiliki SOP 1. Tersedia SOP yang


Pemanfaatan Limbah pemanfaatan limbah (padat, menginfor- masikan:
Pelaku Usaha cair dan udara). (a) pemanfaatan limbah
Perkebunan harus padat berupa serat,
memanfaatkan cangkang
limbah untuk dan janjang kosong
meningkatkan efisiensi untuk pengganti bahan
dan mengurangi bakar fosil,
dampak lingkungan. (I, (b) pemanfaatan
B, P) tandan/janja ng kosong
untuk pupuk organik,
(c) pemanfaatan
limbah cair berupa Land
Application (LA) untuk
pemupukan.

2. Dokumen identifikasi
manfaat dari limbah padat,
cair dan udara.

2. Pelaku Usaha 1. Realisasi pelaksanaan


Perkebunan telah pemanfaatan
melaksanakan limbah.
pemanfaatan

2. Tersedia
limbah dan bukti dokumen implementasi
implementasi pemanfaatan limbah.
pemanfaatan limbah
padat, cair, gas/udara,
termasuk upaya untuk
memastikan tidak
adanya dampak negatif
terhadap pekerja dan
masyarakat.
3. Mempunyai laporan Tersedia laporan
hasil pengawasan dan pemanfaatan limbah
proses pengelolaan kepada instansi terkait.
dan/atau pemanfaatan
limbah yang dilaporkan
secara berkala kepada
Badan Lingkungan Hidup
(BLH)
setempat.

3.5 1. Memiliki SOP atau 1. Tersedia SOP/instruksi


Pengelolaan Bahan instruksi kerja dan kerja tentang pengelolaan
Berbahaya Dan implementasiny a terkait B3
Beracun (B3) Serta dengan pengelolaan B3 dan dan Limbah B3.
Limbah B3 Limbah B3.
Bahan berbahaya dan
beracun dan Limbah
B3 harus dikelola 2. Tersedia bukti
sesuai peraturan implementasi pengelolaan
perundangan. (I, B, P) B3 dan Limbah B3.

2. Memiliki dokumen hasil Tersedia dokumen hasil


pemantauan implementasi pemantauan implementasi
prosedur pengelolaan B3 prosedur pengelolaan B3
dan Limbah B3 yang dan Limbah B3 yang
tersedia. tersedia.

3. Memiliki izin dan 1. Tersedia Izin Tempat


Tempat Penyimpanan Penyimpanan Sementara
Sementara Limbah B3 yang Limbah B3 (TPS LB3) yang
dikeluarkan oleh masih berlaku dan sesuai
Bupati/Walikot a. dengan nama Pelaku
Usaha

Perkebunan tersebut.
2. Kesesuaian jenis Limbah
B3 yang termuat didalam
Izin TPS LB3 dengan
Limbah B3 yang dihasilkan
dan
disimpan.

3. Tempat Penyimpanan
Sementara limbah B3,
harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
Persyaratan   Lokasi:
(a) letak lokasi TPS
berada di area kawasan
kegiatan

merupakan daerah bebas


banjir,
(b) jarak dengan sungai
(mengalir sepanjang
tahun) minimal 50 meter,
(c) jarak lokasi minimal
100 meter dengan daerah
pemukiman atau fasilitas
umum,
(d) jarak lokasi dengan
fasilitas daerah yang
dilindungi seperti cagar
alam, hutan lindung,
kawasan suaka
minimal 300

meter.
4. Memiliki dokumen 1. Dokumen kerjasama
perjanjian kerjasama mencakup pengumpul
dengan pihak ketiga yang dan/atau pengangkut
memiliki izin dari instansi dan/atau pengolah Limbah
terkait untuk menangani B3.
limbah B3.

2. Pihak pengumpul
dan/atau pengangkut harus
memiliki dokumen
kerjasama dengan
pengolah
Limbah B3.

3. Pihak pengumpul
dan/atau pengangkut
dan/atau pengolah harus
memiliki izin yang masih
berlaku.

5. Memiliki Tersedia dokumen


dokumen neraca (catatan
penyimpanan dan keluar masuk) Limbah B3
penanganan Limbah B3 yang dihasilkan, dikelola
sesuai dengan peraturan lanjut dan yang tersimpan
yang berlaku. di Tempat Penampungan
Sementara (TPS)
Limbah B3.

6. Limbah B3 hanya boleh 1. Tersedia manifes


dijual/ dipindah tangankan pengiriman Limbah B3
kepada pihak yang untuk jenis Limbah B3 yang
mempunyai izin dari telah diangkut dari TPS
Kementrian Lingkungan Limbah
Hidup dan Kehutanan, dan B3.
Dirjen Perhubungan.
Hidup dan Kehutanan, dan
Dirjen Perhubungan.

2. Tersedia laporan manifes


pengiriman Limbah B3
secara berkala setiap 3
(tiga) bulan kepada
instansi terkait.

3. Kesesuaian penerima
Limbah
B3 dalam

manifes dengan
dokumen kerjasama.

3.6 1. Memiliki SOP 1. Tersedia SOP yang


Pengendalian pencegahan dan menginformasika n
Kebakaran Dan penanggulanga n kebakaran kebijakan tertulis yang
Bencana Pelaku Usaha lahan. telah disetujui oleh
Perkebunan harus manajemen tidak boleh ada
melakukan pencegahan kegiatan pembakaran di
dan penanggulanga n dalam areal operasional
kebakaran, serta Pelaku Usaha
penganggulang an Perkebunan.
bencana
(I, B, P)

2. Tersedia rekaman
sosialisasi kepada seluruh
jajaran Pelaku Usaha
Perkebunan, pekerja dan
publik yang menyatakan
bahwa tidak

boleh ada kegiatan


pembakaran di dalam
areal operasional Pelaku
Usaha
Perkebunan.
3. Memiliki SOP prosedur
yang menginformasika n
pencegahan,
penanggulangan dan
pengendalian kebakaran
yang sudah disetujui oleh
manajemen Pelaku Usaha
Perkebunan yang
berwenang, dan tersedia
bukti penerimaan prosedur
oleh tim pemadam
kebakaran
kebun.

2. Memiliki 1. Tersedia tim/unit


Sumber Daya penanggulangan
Manusia (SDM) yang kebakaran yang telah
mampu mencegah dan mendapatkan pelatihan
menanggulangi pencegahan dan
kebakaran lahan. penanggulangan
kebakaran dari instansi
berwenang.

2. Tersedia dokumen
pelatihan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran
secara periodik.

3. Memiliki sarana dan 1. Tersedia dokumen


prasarana pengendalian sarana dan prasarana
kebakaran sesuai peraturan pengendalian kebakaran
perundangan. sesuai peraturan
perundangan.

2. Melakukan
pembaharuan dan
pengecekan
secara berkala
untuk sarana dan
prasarana
pengendalian/
penanggulangan
kebakaran.

4. Menyediakan anggaran Tersedia anggaran untuk


untuk pencegahan dan pencegahan dan
penanggulanga n kebakaran penanggulangan kebakaran.
lahan.

5. Memiliki dokumen 1. Tersedia dokumen


pelaksanaan pencegahan, pelaksanaan pencegahan,
penanggulanga n, pemantauan dan
pemantauan kebakaran dan penanggulangan
pemeliharaan sarana dan kebakaran.
prasarana serta
pelaporannya.

2. Tersedia dokumen
pemeliharaan sarana dan
prasarana
kebakaran.

3. Tersedia laporan
pelaksanaan
pencegahan dan
penanggulangan
kebakaran, dilaporkan
per 6 (enam) bulan
sekali ke instansi
terkait.

3.7 1. Memiliki hasil 1. Tersedia dokumen hasil


Kawasan Lindung identifikasi kawasan identifikasi kawasaan
Dan Areal Bernilai lindung dan areal bernilai lindung dan areal bernilai
Konservasi Tinggi konservasi tinggi. konservasi tinggi di areal
Pelaku Usaha konsesi
Perkebunan harus perusahaan.
melakukan identifikasi,
sosialisasi dan menjaga
kawasan lindung dan
Nilai Konservasi Tinggi
sesuai peraturan
perundangan. (I, B, P)
.Catt: ganti jadi
melakukan identifikasi,
sosialisasi dan menjaga
kawasan lindung dan
Nilai Konservasi Tinggi
sesuai peraturan
perundangan. (I, B, P)
.Catt: ganti jadi 2. Informasi tentang
kawasan lindung dan areal
bernilai konservasi tinggi
sudah sesuai dengan
peraturan perundangan
yang berlaku saat ini dan
dikukuhkan oleh
BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA
Wajib Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi PENILAIAN
dokumen

Tidak memenuhi Jika


tidak memiliki dokumen
yang sah

√ √ √

√ √

√ √ √ Memenuhi
Jika tanah sesuai
dengan

RTRW
Tidak memenuhi
Jika tanah tidak sesuai
dengan
RTRW

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen yang
sah
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
yang
sah
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen yang
sah
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
yang sah

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen yang
sah asal tanah ulayat
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
yang sah asal tanah
ulayat

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen yang
sah asal tanah ulayat
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
yang sah asal tanah
ulayat
Memenuhi Jika
memiliki dokumen yang
sah asal tanah ulayat
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
√ √ yang sah asal tanah
ulayat

√ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen HGU
yang sah sesuai

√ √ dengan luasan kebun


yang dikelola
Tidak memenuhi Jika
kebun tidak memiliki
sertifikat HGU yang sah
dengan luasan yang
√ √ sesuai dengan yang
dikelola,
atau memiliki
dokumen HGU namun
luasan kebun yang
dikelola tidak sesuai
dengan luasan yang
tercantum dalam
dokumen HGU

√ √
√ √ √

√ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
pembebasan lahan
Tidak memenuhi
Jika tidak

√ √ √ memiliki dokumen
pembebasan lahan

√ Memenuhi Jika
memiliki dokumen peta
batas HGU Tidak
memenuhi Jika tidak
memiliki dokumen peta
batas HGU

√ √


√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
sengketa lahan secara
lengkap
Tidak memenuhi Jika
tidak

√ √ memiliki dokumen
sengketa lahan secara
lengkap

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
penyelesaian sengketa
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
penyelesaian
sengketa

√ √ √ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen lahan

terlantar
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen lahan
terlantar
terlantar
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen lahan
√ √ terlantar

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
penyelesaian tumpang
tindih lahan
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen
penyelesaian

√ √ √ tumpang tindih lahan


√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Pelaku Usaha
Perkebunan berbadan
Hukum
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen Pelaku
Usaha Perkebunan
berbadan Hukum

√ √

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
NPWP, TDP,SITU,
SIUP
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen NPWP,
TDP,SITU, SIUP
√ √
√ √

√ √

√ √ Memenuhi Jika
memiliki IMB
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki IMB

√ √ Memenuhi Jika
memiliki HGB
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki HGB

√ √

√ √
√ √ √

√ √

√ √

√ √ Memenuhi Jika
memiliki PBB, PPh, PPN
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki PBB ,
PPh, PPN

√ √

√ √
√ √ Memenuhi
Jika memiliki Izin
Lingkungan sesuai
ketentuan yang berlaku
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki izin
lingkungan

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
kerjasama Pelaku
Usaha Perkebunan
dengan masyarakat
sekitar

Tidak memenuhi Jika


tidak memiliki
dokumen kerjasama
√ √ Pelaku Usaha
Perkebunan dengan
masyarakat sekitar
√ √ √

√ √
√ √

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
IUP
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen IUP

√ √

√ √

√ √ √
√ √ √

√ √ √

√ √ √

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki rencana
strategis.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki rencana
strategis.
√ √ √ √

√ √ √ √ Memenuhi jika
memiliki struktur
organisasi.

Tidak memenuhi jika


tidak memiliki struktur
organisasi.

√ √ √ √

√ √ √
√ √ Memenuhi jika
memiliki perencanaan,
monitoring dan evaluasi
usaha perkebunan.
Tidak memenuhi jika
tidak memiliki
perencanaan,
monitoring dan evaluasi
usaha perkebunan.

√ √

√ √ √

√ √ √ Memenuhi jika
memiliki sistem
manajemen SDM.
Tidak memenuhi jika
tidak memiliki sistem
√ √ √ manajemen SDM.

√ √ √

√ √ √
√ √ √ Memenuhi jika
memiliki dokumen
rencana dan realisasi
pemanfaatan lahan.
Tidak
memenuhi jika tidak
memiliki

√ √ √ √

√ √ √ dokumen rencana dan


realisasi pemanfaatan
lahan.

√ √ √

√ √ √ Memenuhi
Jika memiliki SOP.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki SOP

√ √ √
√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
menerapkan kaidah
konservasi tanah dan
air
dalam

pembukaan lahannya
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak menerapkan
kaidah konservasi tanah
dan air dalam
pembukaan lahannya
memiliki dokumen.

√ √ √
√ √ √
√ √ √

√ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki bukti.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki bukti.

√ √ √ √

√ √ √ √
√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki rekaman dan
peta pembukaan
dan penataan

lahan.
Tidak Memenuhi jika
tidak memiliki rekaman
√ √ √ √ dan peta
pembukaan dan
penataan lahan.

√ √ √ √
√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP.

√ √ √ √

√ √ √ √

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak dokumen.

√ √ √ √

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak dokumen.

√ √ √ √

√ √ √ √ Memenuhi jika
memiliki SOP.
Tidak Memenuhi
jika tidak memiliki
SOP.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP.

√ √ √ √

√ √ √ √

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ √ √

√ √ √ √

√ √ √ √
√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP.
Tidak Memenuhi Jika
tidak
memiliki SOP.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.
√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP.
√ √ √ √ Memenuhi
Jika memiliki SOP.

Tidak Memenuhi Jika


tidak memiliki SOP.
√ √ √ √

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki rekaman.

√ √ √ √ Tidak Memenuhi Jika


tidak memiliki
rekaman.

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.
√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki rekaman
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
rekaman

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP

√ √ √ √

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki data
Tidak Memenuhi Jika
tidak
memiliki data

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki data
Tidak Memenuhi Jika
tidak
memiliki data
√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP

√ √ √ √

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki rekaman.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
rekaman.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi
Jika tidak

memiliki
dokumen.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.

√ √ √ √
√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.
√ √ √

√ √ √ √ Memenuhi
Jika memiliki

SOP
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.

√ √ √ √ Memenuhi
Jika memiliki

dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.

√ √ √

√ √

√ √ √

√ √ √
√ √

√ √ √

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Izin pemanfaatan
limbah cair
Tidak

Memenuhi Jika tidak


memiliki dokumen
Izin pemanfaatan
limbah cair

√ √
√ √

√ √ Memenuhi
Jika memiliki Instalasi
IPAL
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
Instalasi IPAL

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
SOP, jenis limbah dan
pengelolaan Limbah.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen. SOP, jenis
limbah dan
pengelolaan

√ √

Limbah.
Limbah.

√ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
rekaman pelaksanaan
dan laporan
pengelolaan Limbah
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen. rekaman
pelaksanaan dan
laporan pengelolaan

√ √ √

Limbah

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Izin pembuanganLi
mbah
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen. Izin
pembuanganLi
mbah
√ √ Memenuhi Jika
memiliki Izin
pembuangan air
limbah
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki Izin
pembuangan
air limbah

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
hasil pengujian
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki hasil
pengujian

√ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP
instruksi kerja
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP

instruksi kerja
instruksi kerja

√ √

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
hasil pengujian dan
laporan hasil
pengukluran bahan
baku
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen hasil
pengujian dan

laporan hasil
pengukluran bahan
baku

√ √
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak

memiliki
dokumen

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP
Tidak Memenuhi Jika
tidak
memiliki SOP

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak

√ √
Memenuhi Jika tidak
memiliki dokumen
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP

√ √ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen
√ √ √

√ √
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ √

√ √ √

√ √ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen
√ √ √

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP dan
dokumen sosialisasi
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP
dan dokumen
sosialisasi

√ √ √
√ √ √

√ √ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ √
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki anggaran
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
anggaran

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ √

√ √ √

√ √ √ √ √ Memenuhi Jika
√ memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
√ tidak memiliki
dokumen
√ √ √ √ √
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER

3.7 manajemen
Pelaku Usaha
Perkebunan.

2. Memiliki SOP 1. Tersedia SOP yang berisi


pemeliharaan kawasan tentang mekanisme
lindung dan areal bernilai sosialisasi, pengelolaan dan
konservasi tinggi. pemantauan kawasan
lindung dan areal bernilai
konservasi tinggi.

2. Kesesuaian SOP dengan


peraturan perundangan
yang berlaku
saat ini.

3. Memiliki peta lokasi 1. Tersedia peta lokasi


dan Rencana Pengelolaan kawasan lindung dan NKT
NKT dan kawasan. lindung yang sesuai dengan
lainnya yang sudah dokumen hasil identifikasi
teridentifikasi. kawasan lindung dan NKT
serta
mendapat

persetujuan manajemen
Pelaku Usaha
Perkebunan.

2. Peta dibuat dengan skala


minimal
1:50.000.

3. Tersedia rencana
pengelolaan NKT dan
kawasan lindung lainnya
yang sudah
teridentifikasi.
4. Melakukan sosialisasi 1. Tersedia dokumen
kawasan lindung dan NKT rencana sosialisasi kawasan
kepada tenaga kerja dan lindung dan NKT kepada
masyarakat sekitar kebun. tenaga kerja dan
masyarakat
sekitar kebun.

2. Tersedia bukti
terdokumentasi/ rekaman
kegiatan
sosialisasi

berkala kawasan
lindung dan NKT
kepada tenaga kerja dan
masyarakat
sekitar kebun.

5. Melakukan kegiatan 1. Tersedia rekaman


dalam rangka menjaga pengelolaan NKT dan
kawasan lindung dan Nilai kawasan lindung lainnya
Konservasi Tinggi serta sesuai dengan dokumen
melaporkan kepada instansi hasil
yang berwenang. identifikasinya.

2. Tersedia rekaman hasil


pemantauan kegiatan
pengelolaan kawasan
lindung dan NKT minimum
setahun sekali.

3. Tersedia laporan
pengelolaan dan
pemantauan kawasan
lindung
dan areal bernilai

konservasi tinggi
disampaikan kepada
instansi pemerintah
terkait.
3.7.1. 1. Memiliki SOP pelestarian Tersedia SOP yang berisi
Konservasi keanekaragama n hayati dokumentasi tentang
Keanekaragam an (Biodiversity). pelestarian
Hayati (Biodiversity) keanekaragaman hayati
Pelaku Usaha (Biodiversity).
Perkebunan harus
melaksanakan
konservasi
keanekaragama n
hayati pada areal yang
dikelola
(I, B ) 2. Memiliki daftar jenis 1. Tersedia daftar jenis
tumbuhan dan satwa tumbuhan dan satwa
prioritas di kebun dan dilindungi di kebun
sekitar kebun, (dari sebelum kegiatan
dokumen lingkungan) perkebunan
sebelum dan sesudah dilakukan.
dimulainya usaha
perkebunan.

2. Tersedia rencana
pemantauan tumbuhan dan
satwa prioritas di kebun
dan
sekitar kebun.

3. Tersedia
dokumen mutakhir
tentang daftar jenis
tumbuhan dan satwa
prioritas di kebun dan
sekitar kebun
berdasarkan hasil
pemantauan.

3. Memiliki laporan Tersedia dokumen laporan


keberadaan tumbuhan dan keberadaan tumbuhan dan
satwa prioritas yang satwa prioritas yang
disampaikan kepada mutakhir.
institusi yang menangani
konservasi dan
perlindungan tumbuhan
dan
satwa liar.
4. Melaksanakan sosialisasi 1. Tersedia dokumen
kepada rencana
masyarakat sosialisasi

sekitar mengenai kepada masyarakat


keberadaan tumbuhan sekitar mengenai
dan satwa prioritas, jika keberadaan tumbuhan
terdapat jenis tumbuhan dan satwa prioritas, jika
dan satwa yang terdapat jenis tumbuhan
dilindungi. dan satwa yang
dilindungi.

2. Tersedia bukti
terdokumentasi/ rekaman
kegiatan sosialisasi berkala
kepada masyarakat sekitar
tentang keberadaan
tumbuhan dan
satwa prioritas.

5. Penanganan apabila 1. Tersedia rekaman


ditemukan insiden dengan penanganan apabila
satwa prioritas ditemukan
dan/atau satwa insiden dengan

liar. satwa prioritas


dan/atau satwa liar.

2. Tersedia bukti
pelaporan rekaman
penanganan kepada BKSDA
setempat.
3.7.2. 1. Memiliki SOP 1. Tersedia SOP
Konservasi Terhadap identifikasi, pengelolaan terdokumentasi yang
Sumber dan Kualitas dan pemeliharaan sumber mengatur tata cara
Air (I, B, P) dan kualitas air serta melakukan identifikasi,
tersedia peta badan air. pengelolaan dan
pemeliharaan sumber dan
kualitas air sesuai
peraturan
yang berlaku.

2. Tersedia hasil
identifikasi sumber air
yang dilengkapi
dengan peta yang

menginformasika
n lokasi badan air.

2. Memiliki Dokumen program


program pemantauan pemantauan kualitas air
kualitas air permukaan. permukaan secara periodik.

3. Memiliki 1. Tersedia dokumen


dokumen pengelolaan air, program pengelolaan,
pemeliharaan sumber air pemeliharaan sumber air
dan pengukuran kualitas dan pengukuran kualitas air
air. yang ada di areal
perkebunan sesuai
ketentuan
perundangan.

2. Tersedia rekaman/bukti
terdokumentasi penerapan
pengelolaan air,
pemeliharaan sumber
air dan pengukuran
kualitas air melalui hasil
pengujian mutu air di
laboratorium
terakreditasi secara
berkala.

3.7.3. 1. Memiliki SOP konservasi Tersedia SOP


Konservasi Kawasan kawasan dengan potensi terdokumentasi yang
Dengan Potensi Erosi erosi tinggi mengatur tata cara
Tinggi. melakukan identifikasi
Pelaku Usaha kawasan dengan potensi
Perkebunan harus erosi tinggi dan rencana
melakukan konservasi konservasinya sesuai
lahan dan menghindari peraturan
potensi erosi tinggi yang berlaku.
sesuai peraturan
perundangan

2. Memiliki peta topografi 1. Tersedia peta topografi


dan lokasi penyebaran areal perkebunan yang
sungai. termutakhir

2. Tersedia peta
(I, B, P) lokasi areal dengan
potensi erosi tinggi

3. Memiliki dokumen 1. Tersedia dokumen


pelaksanaan konservasi program konservasi
kawasan dengan potensi kawasan dengan potensi
erosi tinggi erosi.

2. Rekaman kegiatan
konservasi kawasan dengan
potensi erosi.
3.8 1. Memiliki SOP mitigasi 1. Tersedia SOP
Mitigasi Emisi Gas emisi Gas Rumah Kaca terdokumentasi tentang
Rumah Kaca (GRK) (GRK). tata cara identifikasi
Pelaku Usaha sumber-sumber
Perkebunan harus gas rumah kaca.
melakukan
inventarisasi dan
mitigasi
sumber emisi 2. Tersedia SOP tentang
perhitungan GRK dan
identifikasi
sumber data dan

GRK. penggunaan faktor emisi


(I, B, P) yang termutakhir sesuai
dengan aturan dan
acuan yang
berlaku.

2. Memiliki inventarisasi 1. Dokumen hasil


sumber emisi GRK. inventarisasi sumber emisi
GRK.

2. Tersedia data
pendukung terdokumentasi
untuk perhitungan GRK.

3. Memiliki hasil Tersedia dokumen hasil


perhitungan GRK. perhitungan GRK yang
benar sesuai dengan
sumber data dan acuan
yang berlaku.

4. Memiliki Tersedia dokumen


dokumen riwayat lahan. analisis perubahan lahan
mulai dari tahun
sebagaimana tercantum
dalam kalkulator GRK ISPO
yang
termutakhir.
5. Memiliki dokumen 1. Tersedia program
mitigasi GRK. pengurangan GRK yang
termutakhir.

2. Tersedia rekaman
kegiatan program
pengurangan GRK.

3.9 1. Tersedia dokumen 1. Peta padu serasi areal


Pelaku Usaha yang menunjukkan operasional kebun dengan
Perkebunan pembangunan kebun hutan alam.
Melakukan baru tidak membuka
Perlindungan hutan alam dan lahan
Terhadap Hutan gambut, 2. Peta padu serasi areal
Alam Dan Gambut sesuai perkebunan/pab rik dengan
(I, B, P) Peta
Indikatif

peraturan perundangan Penundaan Pemberian


yang berlaku. Izin Baru (PIPPIB)
revisi terbaru.

3. Tersedia rekaman bahwa


Pelaku Usaha Perkebunan
tidak membuka areal hutan
dan gambut.

2. Tersedia rekaman 1. Tersedia dokumen


implementasi kebijakan Pelaku Usaha
perlindungan hutan dan Perkebunan terkait
lahan gambut. perlindungan kawasan
hutan dan kawasan gambut
yang terdapat dalam
ketentuan PIPPIB terbaru,
dan ditandatangani oleh
pimpinan
puncak.
2. Tersedia SOP
terdokumentasi tentang
tata cara pengelolaan dan
perlindungan
kawasan gambut

3. Tersedia rekaman
penerapan SOP tentang tata
cara pengelolaan dan
perlindungan kawasan
gambut.

4 TANGGUNG JAWAB 4.1 1. Memiliki dokumentasi K3 1. Tersedia kebijakan


TERHADAP Keselamatan dan yang mencakup: kebijakan, tentang K3 terkini dan
KETENAGA KERJAAN Kesehatan Kerja (K3) prosedur dan sumber daya ditandatangani oleh
Menerapkan sistem K3 yang memadai di pimpinan
(I, B, P) lingkungan kerja termasuk puncak.
penanganan keadaan
darurat,
bencana alam

2. Tersedia bukti
sosialisasi kepada seluruh
pekerja serta manajemen
dan pekerja
kontraktor

maupun kecelakaan. tentang kebijakan K3


dan SOP K3 yang terkait
penerapan K3
penanganan keadaan
darurat, bencana alam
maupun
kecelakaan.

2. Memiliki organisasi dan 1. Tersedia struktur


sistem tanggap darurat. organisasi tanggap darurat
yang disahkan
manajemen.

2. Pemahaman tim
organisasi tanggap darurat
terhadap prosedur
penanggulangan
keadaan darurat.
3. Tersedia SOP
kesiapsiagaan dan tanggap
darurat

3. Tersedia 1. Tersedia sarana


sarana dan dan prasarana
prasarana tanggap pemadam kebakaran di
darurat (bencana alam wilayah operasional
dan kebakaran) yang Pelaku Usaha
diperiksa berkala dan Perkebunan, terutama
di tempatkan di PKS yang sesuai dengan
tempat yang mudah peraturan perundangan
diakses bilamana yang berlaku.
dibutuhkan.

2. Tersedia sarana
evakuasi
3. Jumlah sarana dan
prasarana pemadam
kebakaran memadai sesuai
dengan peraturan yang
berlaku.

4. Penempatan sarana dan


prasarana pemadam
kebakaran yang
mudah diakses.

5. Tersedia program dan


realisasi pemeliharaan
dan/atau penggantian
sarana dan prasaran
pemadam kebakaran sesuai
dengan jenis dan
peraturannya.
4. Telah dibentuk 1. Tersedia SK pengesahan
organisasi K3 dengan team P2K3 oleh instansi
jumlah personal yang terkait yang sesuai dengan
memadai sesuai dengan personil
peraturan perundangan. P2K3.

2. Memiliki sekertaris P2K3


yang bersertifikat AK3
mutakhir sesuai dengan
persyaratan yang
berlaku.

3. Tersedia
rekaman hasil
rapat P2K3 untuk
memantau
implementasi dari K3
beserta bukti
penyesuaian K3 yang
perlu
diterapkan.

5. Hasil identifikasi resiko 1. Tersedia hasil


dan rencana penerapan identifikasi resiko dan
yang disosialisasika n rencana pengelolaan pada
kepada manajemen dan setiap kegiatan operasional
pekerja. di lingkungan Pelaku Usaha
Perkebunan oleh petugas
yang
berkompeten.

2. Tersedia hasil
identifikasi resiko dan
rencana pengelolaan pada
setiap kegiatan operasional
di
lingkungan

Pelaku Usaha
Perkebunan oleh
petugas yang
berkompeten.
3. Tersedia bukti
sosialisasi tentang hasil
identifikasi resiko dan
rencana pengelolaan resiko
untuk semua tingkatan
pekerja.

4. Semua pekerja memliki


pemahaman yang cukup
terhadap resiko
K3 dibagiannya.

5. Tersedia bukti
pelaksanaan seluruh hasil
identifikasi
resiko K3.

6. Menempatkan 1. Tersedia tanda-


petunjuk K3 di lokasi yang tanda bahaya di lokasi yang

strategis, berdasarkan teridentifikasi resikonya


potensi resiko yang sesuai dengan jenis
sudah diidentifikasi. resikonya.

2. Pemberian tanda sudah


memenuhi peraturan yang
berlaku tentang
pemasangan tanda bahaya.

7. Pelaku Usaha 1. Tersedia daftar pekerja


Perkebunan melakukan yang harus dilakukan
pemeriksaan kesehatan pemeriksaan kesehatan
secara berkala untuk berkala dan pemeriksaan
seluruh pekerja dan kesehatan khusus untuk
pemeriksaan kesehatan pekerja dengan resiko
khusus untuk pekerja tertentu
dengan resiko tertentu. dan termutakhir.
Hasil pemeriksaan
dievaluasi dan
2. Tersedia bukti
pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan

ditindaklanjuti secara berkala dan


memadai jika pemeriksaan kesehatan
ditemukan pekerja khusus untuk pekerja
yang terkena penyakit dengan resiko tertentu
akibat kerja. sesuai dengan
daftar yang ada.

3. Tersedia bukti
pemeriksaan berkala
dilakukan oleh petugas
khusus sesuai dengan
peraturan perundangan
yang berlaku dan tindak
lanjut dari hasil
pemeriksaan.

4. Tersedia bukti tindak


lanjut dari hasil
pelaksanaan kesehatan
berkala dan pemeriksaan
kesehatan

khusus untuk
pekerja dengan resiko
tertentu.

5. Tersedia Ahli K3
penanggulangan kebakaran
yang tersertifikasi untuk
menangani sistem
pencegahan
kebakaran.

8. Seluruh 1. Tersedia program


pekerja mendapatkan pelatihan K3 secara berkala
pelatihan K3 yang memadai. untuk semua tingkatan
pekerja.
pelatihan K3 yang memadai.

2. Tersedia bukti pelatihan


K3 untuk semua pekerja
sesuai dengan program
pelatihan yang ada.

9. Pelaku Usaha 1. Tersedia APD yang


Perkebunan menyediakan memadai untuk para
Alat Pelindung Diri (APD) pekerja sesuai dengan
yang memadai sesuai identifikasi
dengan peruntukkanny a resiko.
kepada setiap pekerja.

2. Tersedia program
penggantian APD sesuai
dengan masa pakai dari
produsen APD.

3. Tersedia dokumentasi
sebagai bukti pemberian
APD kepada pekerja sesuai
dengan resiko
pekerjaannya.

4. Tersedia APD untuk


seluruh pekerjaan untuk
mengantisipasi
APD yang rusak.

10. Laporan 1. Tersedia laporan


penerapan K3 dilaporkan penerapan program K3
per

3 (tiga) bulan ke Dinas sesuai dengan peraturan


Tenaga Kerja. perundangan
yang berlaku.
3 (tiga) bulan ke Dinas
Tenaga Kerja.

2. Tersedia bukti
terdokumentasi
penyerahan laporan
penerapan K3 setiap 3
(tiga) bulan kepada Dinas
Tenaga Kerja setempat dan
bukti laporan sudah
diterima.

4.2 1. Memiliki SOP rekrutmen 1. Tersedia SOP rekrutmen


Memenuhi pekerja dan proses pekerja yang didalamnya
Persyaratan rekrutmen tidak sudah mencantumkan tata
Administrasi Terkait membebani pekerja dengan cara perekrutan tenaga
Hubungan Kerja biaya rekrutmen dan tidak kerja dan persyaratan
(I, B, P) melakukan pekerja yang
penahanan diterima untuk

dokumen. semua tipe pekerjaan,


pelarangan penggunaan
pekerja anak, dan
pelarangan diskriminasi
dalam pekerjaan.

2. Pelaku Usaha
Perkebunan dan agen
tenaga kerja (jika
menggunakan agen
perekrutan) tidak
melakukan pemungutan
biaya kepada
tenaga kerja.
3. Pelaku Usaha
Perkebunan dan agen
tenaga kerja (jika
menggunakan agen
perekrutan) tidak
melakukan penahanan
dokumen asli
milik tenaga

kerja kecuali dengan


alasan yang dibenarkan
oleh peraturan
yang berlaku.

4. Pengumuman
perekrutan tenaga kerja
dan persyaratannya untuk
semua tingkatan pekerja
diinformasikan
secara terbuka.

2. Tersedia kebijakan 1. Pelaku Usaha


tertulis yang menyatakan Perkebunan memiliki
bahwa Pelaku Usaha dokumen kebijakan tertulis
Perkebunan melarang tentang pelarangan segala
adanya segala bentuk kerja bentuk kerja paksa atau
paksa atau perbudakan perbudakan dalam
dalam melakukan melakukan kegiatan
kegiatan operasional yang
ditandatangani

operasional. oleh pimpinan puncak


Pelaku Usaha
Perkebunan.
operasional.

2. Pelaku Usaha
Perkebunan melakukan
sosialisasi dan komunikasi
tentang kebijakan tentang
pelarangan segala bentuk
kerja paksa atau
perbudakan kepada seluruh
tingkatan pekerja Pelaku
Usaha Perkebunan, pekerja
kontraktor dan masyarakat
sekitar.

3. Tidak ada bentuk kerja


paksa atau perbudakan
dalam

melakukan
kegiatan operasional.

3. Pekerja mempunyai hak 1. Tersedia aturan secara


untuk waktu istirahat dan tertulis yang mengatur hak
cuti sesuai dengan hukum cuti dan jam kerja sesuai
ketenagakerjaan yang dengan hukum
berlaku. ketenagakerjaan yang
berlaku.

2. Tersedia dokumen yang


menunjukkan realisasi atas
aturan yang mengatur hak
cuti dan jam kerja sesuai
dengan peraturan
perundangan yang berlaku
saat ini.
3. Terdapat
rekaman
sosialisasi peraturan
terkait jam kerja dan
hak cuti pekerja sesuai
dengan peraturan
perundangan yang
berlaku
saat ini.

4. Terdapat rekaman
penerapan peraturan
Pelaku Usaha Perkebunan
terkait jam kerja dan hak
cuti pekerja sesuai dengan
peraturan perundangan
yang berlaku
saat ini.

4. Setiap pekerja memiliki 1. Tersedia dokumen


salinan dokumen hubungan kerja yang berisi
hubungan kerja informasi paling
sesuai dengan sedikit:
peraturan a. nama dan alamat
ketenagakerjaa n yang perusahaan,
berlaku. b. nama, jenis kelamin,
umur dan alamat
pekerja,
c. jabatan atau jenis
pekerjaan,
d. lingkup pekerjaan,
e. besaran upah,
tunjangan dan cara
pembayarann ya,
f. peraturan Pelaku
Usaha Perkebunanda n
sanksi yang berlaku,
g. hak dan kewajiban
pekerja dan
perusahaan,

h. jangka waktu
berlakunya perjanjian
kerja,
i. tanggal perjanjian
kerja dibuat,
j. tanda tangan kedua
belah pihak (pekerja
dan perusahaan).

2. Seluruh pekerja
memiliki salinan dokumen
hubungan kerja yang sudah
ditandatangani kedua belah
pihak.
5. Pelaku Usaha 1. Tersedia dokumen
Perkebunan yang RPTKA (Rencana
menggunakan tenaga kerja Penggunaan Tenaga Kerja
asing harus Asing (jika ada
menunjukkan tenaga kerja

RPTKA asing).
(Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing),
IMTA (Izin 2. Tersedia dokumen IMTA.
Menggunakan Tenaga
Asing), serta mematuhi
peraturan terkait
mengenai penggunaan
tenaga kerja
asing.

6. Seluruh pekerjaan yang 1. Tersedia daftar pekerja


bersifat tetap tidak boleh yang berisi informasi
dilakukan oleh Pekerja tentang:
Waktu Tertentu (PKWT) a. profil pribadi pekerja
atau Pekerja Harian Lepas. (nama, waktu lahir, lokasi
Pekerja Harian Lepas yang lahir, alamat resmi sesuai
telah bekerja KTP, agama, tanggal mulai
lebih dari 6 masuk kerja).

(bulan) bulan secara b. status tipe


terus menerus harus hubungan kerja.
diangkat menjadi
Pekerja Waktu Tidak
Tertentu (PKWTT). 2. Daftar hadir lengkap
pekerja 6 (enam) bulan
terakhir sesuai dengan tipe
hubungan kerja.
3. Bukti
pengangkatan pekerja
harian mencakup PKWT
dan PKHL berdasarkan
peraturan
perundangan.

7. Melaporkan informasi 1. Terdapat bukti bahwa


data ketenagakerjaan dan Pelaku Usaha Perkebunan
perkembanganny a kepada membuat laporan
Disnaker setempat setiap 1 ketenagakerjaan dan
(satu) tahun sekali. perkembanganny a secara
periodik
dengan format

sesuai aturan
yang berlaku.
2. Bukti
penyerahan dan tanda
terima laporan sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku.

4.3 1. Tersedia bukti telah 1. Kebijakan Pelaku Usaha


Peningkatan menerapkan peraturan Perkebunan tentang
Kesejahteraan dan tentang upah minimum. pengupahan sesuai dengan
Kemampuan Pekerja hukum ketenagakerjaan
Pelaku Usaha yang berlaku.
Perkebunan harus
meningkatkan
kesejahteraan dan
kemampuan pekerja
sesuai peraturan
perundangan. (I, B, P)

2. Sosialisasi Kebijakan
Pelaku Usaha Perkebunan
tentang
pengupahan.

3. Implementasi
atas upah minimum sesuai

dengan
peraturan yang berlaku
2. Tersedia sistem 1. SOP tentang penggajian
penggajian baku yang di Pelaku Usaha
ditetapkan. Perkebunan.

2. Penerapan SOP tentang


penggajian tanpa adanya
pengecualian.

3. Tersedia sarana dan 1. Tersedia sarana dan


prasarana untuk prasarana (fisik dan non
kesejahteraan pekerja. fisik) yang dimiliki oleh
Pelaku Usaha Perkebunan
untuk

kesejahteraan dan
kenyamanan pekerja
dan
keluarga pekerja.

2. Program perawatan dan


perbaikan sarana dan
prasarana untuk
kesejahteraan
pekerja.

3. Tindak lanjut dari


keluhan pekerja/keluarga
pekerja terhadap kerusakan
sarana dan
prasarana.
4. Memiliki 1. Dokumen kebijakan
kebijakan untuk Pelaku Usaha Perkebunan
mengikutserta- kan pekerja tentang program Sistem
dalam program Sistem Jaminan Sosial Nasional
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sesuai dengan
(SJSN) hukum
sesuai ketenagakerjaan

peraturan yang berlaku.


perundangan. 2. Sosialisasi program
Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) yang
dtetapkan.

5. Daftar 1. Informasi yang mutakhir


karyawan yang mengikuti terkait karyawan yang
program Badan mengikuti program Badan
Penyelenggara Jaminan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaa n dan Ketenagakerjaan
Kesehatan. dan Kesehatan.

2. Bukti
pembayaran program BPJS
ketenagakerjaan dan
kesehatan untuk pekerja
tetap (PKWTT) dan pekerja
harian lepas

(PKHL).
3. Bukti koordinasi
pelaksanaan BPJS
Ketenagakerjaan
dan Kesehatan.
6. Kerja lembur harus atas 1. Terdapat
kesediaan pekerja dan tidak SOP/mekanisme untuk
melebihi batas waktu yang kerja lembur sesuai dengan
telah ditentukan dalam aturan hukum
hukum ketenagakerjaa n ketenagakerjaan
yang berlaku. yang berlaku.

2. Sosialisasi dan
komunikasi kepada seluruh
pekerja dan pekerja
kontraktor tentang
SOP/mekanisme untuk
kerja
lembur.

3. Penerapan
SOP/mekanisme untuk
kerja
lembur untuk

semua tingkatan
pekerja yang konsisten.

7. Target kerja yang 1. Dokumen target kerja


ditetapkan harus sesuai untuk pekerja sesuai
dengan kemampuan pekerja dengan bidang
dan sarana pendukung. pekerjaannya.

2. Sistem pemberian
penghargaan dan sanksi
terkait pencapaian
target kerja.

3. Para pekerja memahami


dan menerima target kerja
yang dtetapkan termasuk
sistem pemberian
penghargaan dan
sanksi.

4. Sarana dan prasarana


diberikan untuk
meningkatkan
kinerja dalam
rangka mencapai
target yang ditetapkan.

4.4 1. Memiliki dokumen 1. Dokumen kebijakan


Penggunaan Pekerja pengaduan dan keluhan Pelaku Usaha Perkebunan
Anak Dan pekerja. terkait pelarangan
Diskriminasi Dalam mempekerjakan anak
Pekerjaan Pelaku dibawah umur sesuai
Usaha Perkebunan dengan hukum
dilarang ketenagakerjaan
mempekerjakan anak yang berlaku.
di bawah umur dan
melakukan
diskriminasi sesuai
peraturan
perundangan. (I, B, P)

2. Tersedia rekaman
sosialisasi dokumen
kebijakan Pelaku Usaha
Perkebunan terkait
pelarangan mempekerjakan
anak dibawah umur sesuai
dengan hukum

ketenagakerjaan yang
berlaku pada seluruh
tingkatan pekerja dan
pekerja
kontraktor.

3. Tersedia rekaman daftar


karyawan berisi informasi
tentang nama, pendidikan,
jabatan, tempat dan tanggal
lahir dan lain
sebagainya.
4. Tersedia tanda larangan
anak- anak berada di
sekitar lokasi kerja yang
berbahaya bagi anak-anak
dan diketahui oleh seluruh
pekerja dan keluarga
pekerja.

2. Menerapkan 1. Dokumen
Kebijakan tentang Kebijakan Pelaku Usaha
peluang dan perlakuan Perkebunan terkait
yang sama untuk tidak akan melakukan
mendapatkan diskriminasi terhadap
kesempatan kerja. pekerja berdasarkan ras,
warna kulit, jenis
kelamin, agama, umur,
dan status sosial, sesuai
dengan peraturan
perundangan.

2. Sosialisasi dokumen
kebijakan Pelaku Usaha
Perkebunan terkait tidak
akan melakukan
diskriminasi terhadap
pekerja berdasarkan ras,
warna kulit, jenis
kelamin, agama,

umur, status
sosial dan disabilitas.
3. Kebijakaan
ketenagakerjaan
disosialisasikan dan
diketahui oleh para pekerja
disemua tingkatan.

3. Memiliki dokumen 1. Tersedia prosedur


pengaduan dan keluhan penerimaan dan
pekerja. penanganan atas
pengaduan dan keluhan
dari
pekerja.

2. Tersedia rekaman
penerimaan dan
penanganan atas
pengaduan dan keluhan
dari
pekerja.

4. Pekerja harus 1. Tersedia


terbebas dari dokumen
segala bentuk mekanisme pengaduan
pelecehan, ancaman, dan keluhan pekerja
penganiayaan baik terkait pelecehan,
secara fisik maupun ancaman, penganiayaan
mental dari sesama baik secara fisik maupun
pekerja ataupun Pelaku mental dari sesama
Usaha Perkebunan. pekerja ataupun Pelaku
Usaha
Perkebunan.

2. Tersedia mekanisme
pengaduan dan keluhan
pekerja disosialisasikan dan
diketahui oleh para pekerja
disemua
tingkatan.
4.5 1. Terdapat dokumen 1. Tersedia dokumen
Fasilitasi pembentukan Serikat pembentukan
Pembentukan Serikat Pekerja dan pertemuan Serikat Pekerja.
Pekerja baik antara
Pelaku Usaha
2. Tersedia
rekaman
Perkebunan Pelaku Usaha pertemuan antara
memfasilitasi Perkebunan dengan Pelaku Usaha
terbentuknya Serikat Serikat Pekerja. Perkebunan dengan
Pekerja dalam rangka Serikat
memperjuangka n hak- Pekerja.
hak pekerja.
(I, B, P)

3. Tersedia rekaman
pertemuan intern
Serikat Pekerja.

2. Memiliki dan 1. Kebijakan Pelaku Usaha


menerapkan kebijakan Perkebunan tentang
terkait dengan Serikat membebaskan pekerjanya
Pekerja. dalam pembentukan Serikat
Pekerja dan komitmen
untuk memberikan fasilitas
terhadap pekerja dalam
kegiatan serikat
pekerja.

2. Tersedia bukti
sosialisasi
kebijakan untuk seluruh
tingkatan pekerja
dan kontraktor.
3. Memiliki daftar pekerja Daftar pekerja yang menjadi
yang menjadi anggota anggota Serikat Pekerja
Serikat Pekerja. tersedia dan mutakhir.

4. Pekerja berhak 1. Terdapat mekanisme


menyampaikan pendapat yang terdokumentasi untuk
serta keluhannya melalui menyampaikan pendapat
mekanisme yang jelas dan keluhan melalui
termasuk Serikat Pekerja. Serikat Pekerja.

2. Pekerja
mengetahui
mekanisme untuk
menyampaikan
pendapat dan keluhan
melalui Serikat Pekerja.

5. Pekerja mempunyai hak 1. Pelaku Usaha


untuk membentuk atau Perkebunan memiliki
bergabung dalam organisasi kebijakan berkumpul,
atau serikat buruh. membentuk atau bergabung
dalam organisasi atau
serikat buruh.

2. Pelaku Usaha
Perkebunan melakukan
sosialisasi terkait kebijakan
tersebut sehingga pekerja
mengetahui
haknya.
4.6 1. Memiliki 1. Dokumen tertulis
Pelaku Usaha kebijakan dalam tentang kebijakan dalam
Perkebunan

Mendorong Dan mendukung mendukung


Memfasilitasi pembentukan koperasi. pembentukan koperasi
Pembentukan dan memberikan
Koperasi Pekerja fasilitas pembentukan
Dan Karyawan. koperasi.
(I, B, P)

2. Sosialisasi kebijakan dan


kebijakan diketahui oleh
seluruh pekerja.

2. Memiliki dokumen 1. Koperasi pekerja dan


pembentukan koperasi. karyawan melakukan Rapat
Anggota
Tahunan (RAT).

2. Koperasi yang telah


terbentuk harus memiliki
akta pendirian,
anggaran dasar

dan anggaran
rumah tangga.
3. Pelaku Usaha
Perkebunan melakukan
pembinaan dan dukungan
terhadap koperasi pekerja
dan karyawan.

4. Koperasi pekerja dan


karyawan mempunyai
aktifitas yang
nyata.
3. Memiliki daftar pekerja Daftar pekerja yang
dan karyawan yang menjadi menjadi anggota koperasi
anggota koperasi. yang termutakhir.

5 TANGGUNG JAWAB 5.1 1. Memiliki program 1. Pelaku Usaha


SOSIAL DAN Tanggung Jawab peningkatan kesejahteraan Perkebunan melakukan
PEMBERDAY AAN Sosial Kemasyarakat masyarakat sekitar . identifikasi program
EKONOMI an tanggung jawab untuk
MASYARAKA T Pelaku Usaha meningkatkan
Perkebunan harus kesejahteraan masyarakat
memiliki komitmen sekitar yang
sosial, kemasyarakata n mengikutsertaka n
dan pengem- bangan masyarakat sekitar (tokoh
potensi kearifan lokal. masyarakat, tokoh adat,
(I, B, P) kepala desa, dan pihak lain
yang
terkait).

2. Tersedia program
peningkatan kesejahteraan
masyarakat sekitar
berdasarkan

hasil identifikasi
program.
3. Menetapkan program
kerja yang terukur per
tahun bersama dengan
masyarakat sekitar sebagai
bentuk tanggung jawab
perusahaan.

2. Memiliki prosedur - Tersedia prosedur:


prosedur terkait 1. Identifikasi potensi
pemenuhan tanggung jawab program tanggung jawab
sosial kemasyarakata n. sosial Pelaku Usaha
Perkebunan.

2. Pelaksanaan program
kerja tanggung jawab
Pelaku Usaha
Perkebunan.

3. Pemantauan pelaksanaan
tanggung jawab
Pelaku Usaha

Perkebunan.
3. Melakukan 1. Tersedia bukti fisik dan
pembangunan di sekitar dokumen kegiatan
kebun melalui berbagai pembangunan di sekitar
kegiatan antara lain kebun sesuai dengan
pendidikan, kesehatan, program peningkatan
pembangunan jalan, kesejahteraan
pertanian, usaha produktif, masyarakat.
olah raga, seni budaya dan
keagamaan.
2. Melakukan pemantauan
pelaksanaan program
tanggun jawab Pelaku
Usaha Perkebunan1 (satu)
tahun sekali.
(sesuai dengan ketentuan
laporan tahunan perseroan
menurut PP RI No 47 Tahun
2012 pasal 6)

3. Melakukan evaluasi
effektitas pelaksanaan
program untuk
peningkatan program tahun
berikutnya.

4. Memiliki Laporan Pembuatan laporan


pelaksanaan program tahunan kegiatan tanggung
tanggung jawab sosial jawab sosial
kemasyarakata n/ kemasyarakatan.
Corporate Social
Responsibility (CSR).

5.2 1. Memiliki program 1. Identifikasi bentuk-


Pemberdayaan melestarikan kearifan lokal. bentuk kearifan lokal yang
Masyarakat Hukum masih ada dilakukan
Adat/ Penduduk Asli bersama dengan
Pelaku Usaha masyarakat
Perkebunan sekitar.
berperan dalam
mensejahteraka n 2. Upaya yang dilakukan
masyarakat hukum oleh Pelaku Usaha
adat (jika terdapat)/ Perkebunan untuk
penduduk asli sesuai melestarikan bentuk
dengan peraturan kearifan lokal yang masih
perundangan tersisa.

3. Rekaman kegiatan
pelaksanaan program
pelestarian
kearifan lokal.

2. Program 1. Tersedia daftar program


peningkatan kesejahteraan peningkatan kesejahteraan
masyarakat hukum masyarakat hukum adat
adat/penduduk asli yang yang keberadaannya diakui
keberadaannya diakui oleh oleh
pemerintah. pemerintah.

2. Rekaman, bukti fisik dan


dokumen

implementasi dari
program peningkatan
kesejahtraaan
masyarakat
hukum adat.

5.3 1. Kemitraan Pelaku 1. Tersedia dokumen


Pengembangan Usaha Usaha Perkebunan dengan perjanjian kerjasama
Lokal Pelaku usaha pihak ketiga. terkait kemitraan dengan
Perkebunan pihak
memprioritaska n ketiga.
untuk memberi
peluang pembelian/
pengadaan barang dan
jasa kepada
masyarakat di sekitar
kebun.
memprioritaska n
untuk memberi
peluang pembelian/
pengadaan barang dan
jasa kepada
masyarakat di sekitar 2. Tersedia dokumen
kebun. terkait pelaksanaan
kemitraan yang dilakukan.

2. Tersedia program- Daftar program


program pengembangan usaha lokal
pengembangan masyarakat di

usaha lokal untuk dalam dan diluar area


meningkatkan peluang Pelaku Usaha Perkebunan.
pembelian/peng adaan
barang dan jasa dari
masyarakat di sekitar
kebun.

3. Memiliki dokumen Bukti fisik dan dokumen


transaksi dengan pelaksanaan program
masyarakat lokal dalam pengembangan usaha lokal
pengadaan barang dan jasa. masyarakat di dalam dan
diluar area Pelaku Usaha
Perkebunan.
6 PENERAPAN 6.1 1. Mempunyai sistem untuk Tersedia SOP yang
TRANSPARAN Sumber TBS mengetahui sumber menjelaskan tata cara
-SI Diketahui pemasok TBS yang penerimaan dari seluruh
(I, B, P ) bersertifikat ISPO dan tidak sumber pemasok termasuk
bersertifikat. pembelian TBS dari pihak
ketiga (mencakup
pembelian dari sumber
yang legal, kriteria dan
penentuan kategori
risiko pemasok).

2. Memiliki informasi 1. Tersedia rekaman daftar


pemasok TBS ke PKS. nama pemasok TBS dan
sumber TBS yang
termutakhir

2. Tersedia dokumen
rekaman penerimaan TBS
di PKS.

6.2 PKS 1. Tersedia rekaman


Perhitungan Indeks menyampaikan data dan komponen indeks K.
K Dan Data Dukung dokumen yang sah.
Yang Transparan

2. Tersedia SOP
perhitungan indeks K
perusahaan
6.3 PKS secara periodik 1. Tersedia rekaman surat
Penerapan Penetapan memberikan informasi penetapan harga TBS
Harga TBS Yang Adil terkini harga TBS terhadap bulanan (untuk periode
Dan Transparan pemasok TBS. satu tahun kebelakang),
(I, B, P ) dari Dinas yang
membidangi
Perkebunan.

2. Tersedia SOP penetapan


harga apabila harga yang
digunakan untuk pekebun
non mitra.

3. Tersedia rekaman
perhitungan harga TBS
sesuai SOP yang ditetapkan
untuk pekebun mitra.

4. Tersedia bukti
pembayaran TBS dari pihak
luar sesuai dengan
perjanjian yang disepakati.

6.4 1. Tersedia sistem 1. Tersedia SOP


Keterbukaan pemberian pemberian
Terhadap Informasi informasi kepada informasi yang tidak
Yang Tidak Bersifat pemangku dikecualikan dan tidak
Rahasia dan kepentingan sesuai berdampak negatif
Penanganan Keluhan peraturan terhadap ekonomi,
Penyediaan data dan perundangan. lingkungan dan
informasi kepada sosial.
instansi terkait serta
pemangku kepentingan
lainnya selain
informasi yang
dikecualikan sesuai
peraturan
perundangan. (I, B,
P )
instansi terkait serta
pemangku kepentingan
lainnya selain
informasi yang
dikecualikan sesuai
peraturan
perundangan. (I, B, 2. Mempunyai dokumen Tersedia dokumen
P ) pemberian informasi pemberian informasi yang
kepada pemangku dikecualikan kepada
kepentingan sesuai pemangku kepentingan
peraturan yang berlaku. sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

3. Mempunyai dokumen Tersedia dokumen


tanggapan atau pelayanan tanggapan atau layanan
informasi terhadap informasi terhadap
permintaan permintaan dari pemangku
kepentingan sesuai

informasi dari dengan keperluannya.


pemangku
kepentingan.

4. Sistem dan realisasi Tersedia SOP penanganan


penanganan keluhan dari keluhan dari pihak internal
pemangku kepentingan. dan eksternal, termasuk
keluhan terkait produk
dalam sistem
rantai pasok.

5. Memiliki Tersedia dokumen


dokumen Beneficial informasi berupa pemilik
Ownership (BO). manfaat dari perusahaan
perkebunan yang
disampaikan melalui Sistem
Informasi Perkebunan
(SIPERIBUN).

6.5 Mempunyai dan 1. Tersedia kebijakan


Memiliki Komitmen mendeklarasikan kode etik terkait kode etik
Untuk Tidak usaha yang jujur dan bebas pelaksanaan bisnis,
Melakukan korupsi pencegahan dan
Tindakan Yang yang telah
Dapat Diindikasikan disosialisasikan kepada pemberantasan tindak
Suap publik. pencucian uang,
(I, B, P ) pemberantasan tindak
pidana korupsi dan
pencegahan dan
pemberantasan korupsi
yang disahkan oleh
manajemen Pelaku
Usaha
Perkebunan.

2. Tersedia bukti deklarasi


dan/atau sosialisasi
mekanisme terkait kode
etik kepada seluruh
tingkatan pekerja
dan pihak ketiga.

6.6 1. Menetapkan dan 1. Tersedia bukti


Memiliki Sistem menerapkan model dan penetapan model dan
Rantai Pasok yang sistem rantai prosedur sistem rantai
Mampu pasok pasok
Telusur 2. Tersedia

(I, P) komitmen yang


terdokumentasi tentang
penetapan model rantai
pasok yang diterapkan
oleh PKS dan prosedur
terkait penerapan
pilihan model tersebut.
3. Tersedia dokumen
penanganan
ketidaksesuaian terhadap
klaim dan penyimpangan
lain pada produk
bersertifikat ISPO dan/atau
dokumen terkait.

2. Memiliki informasi yang 1. Tersedia


lengkap pada dokumen transaksi
BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA
Wajib Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi PENILAIAN
dokumen

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP

√ √

√ √ Memenuhi Jika
memiliki peta
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki peta

√ √

√ √
√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ √

√ √ √
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √

√ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen

Tidak Memenuhi Jika


tidak memiliki
dokumen

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi

Jika tidak memiliki


dokumen

√ √ √
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP

√ √ √

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ √ √
√ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki peta
Tidak

√ √
Memenuhi Jika tidak
memiliki peta

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen

√ √ √
√ √ √ Memenuhi Tersedia
SOP dan perhitungan
GRK
Tidak memenuhi
Tidak memiliki SOP dan
perhitungan

√ √ √

GRK
acuan yang berlaku.

√ √ √ Memenuhi Memilki
dokumen dan data
pendukung
terdokumentasi
Tidak memenuhi
Tidak memiliki
dokumen dan data
√ √ √ pendukung
terdokumentasi

√ √ √ Memenuhi Memiliki
dokumen
Tidak memenuhi
Tidak Memiliki
dokumen

√ √ √ Memenuhi
Memiliki dokumen
Tidak Memenuhi
Tidak memiliki
dokumen.
√ √ Memenuhi Jika tersedia
dokumen dan rekaman
Tidak Memenuhi Jika
tidak tersedia dokumen
dan
rekaman
√ √ √

√ √ √ √ Memenuhi Memiliki
dokumen
Tidak Memenuhi
Tidak memiliki
dokumen.
√ √ √ √

√ √ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
√ √ √

√ √ √

√ √ Memenuhi Jika tersedia


dokumen kebijakan K3
dan
disosialisasikan.
Tidak Memenuhi Jika
tidak tersedia dokumen
kebijakan K3
dan

√ √ √ √

disosialisasikan.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
stuktur organisasi dan
SOP.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
stuktur organisasi dan
√ √ SOP.
√ √ √ √ Memenuhi
Jika memiliki
sarana dan prasarana
pemadam kebakaran
sesuai dengan
peraturan perundangan
yang berlaku.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki sarana
dan prasarana
pemadam kebakaran
sesuai dengan
peraturan perundangan
yang berlaku
.

√ √

√ √ √

√ √

√ √ √
√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen SK
pengesahan
team P2K3 yang
termutakhir.
Tidak memenuhi: Jika
tidak memiliki dokumen
SK pengesahan team
P2K3.yang termutakhir.
√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak memenuhi: Jika
tidak memiliki dokumen

√ √ √
√ √ √

√ √ √

√ √ √

√ √ Memenuhi:
Jika memiliki tanda-
tanda

bahaya dilokasi dan


jelas terpelihara.
Tidak memenuhi Jika
tidak
memiliki Tanda- tanda
bahaya dilokasi dan
√ √ tidak
terpelihara.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
daftar pekerja yang
harus dilakukan
pemeriksaan kesehatan
berkala dan
pemeriksaan kesehatan
khusus untuk pekerja
dengan resiko tertentu
Tidak
√ √ √ √

memenuhi Jika tidak


memiliki daftar pekerja
yang harus dilakukan
pemeriksaan kesehatan
berkala dan
pemeriksaan kesehatan
khusus untuk pekerja
dengan resiko tertentu.

√ √ √ √

√ √ √

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
rencana pelatihan K3
secara berkala dan
mutakhir. Tidak
Memenuhi Jika tidak
memiliki dokumen
rencana pelatihan K3
secara berkala
dan mutakhir.
rencana pelatihan K3
secara berkala dan
mutakhir. Tidak
Memenuhi Jika tidak
memiliki dokumen
rencana pelatihan K3
√ √ √ secara berkala
dan mutakhir.

√ √ √ Memenuhi Para
pekerja menggunakan
APD sesuai dengan
resiko pekerjaannya.
Tidak Memenuhi
Pekerja tidak
menggunakan APD
sesuai dengan resiko
pekerjaannya.
√ √ √ √

√ √ √

√ √ √ √ Memenuhi
Dokumen laporan

penerapan program K3
tersedia dengan
lengkap sesuai dengan
rencana.
Tidak memenuhi
Dokumen laporan
penerapan program K3
tidak lengkap sesuai
dengan
rencana.
penerapan program K3
tersedia dengan
lengkap sesuai dengan
rencana.
Tidak memenuhi
Dokumen laporan
√ √ √ penerapan program K3
tidak lengkap sesuai
dengan
rencana.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP
rekrutmen pekerja dan
persyaratannya.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP
rekrutmen pekerja dan

persyaratannya.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.
√ √ √

√ √ √

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
kebijakan tertulis
tentang pelarangan
segala bentuk kerja
paksa atau perbudakan
tersedia.
Tidak memenuhi
Jika tidak

memiliki dokumen
kebijakan tertulis
tentang pelarangan
segala bentuk kerja
paksa atau
perbudakan
memiliki dokumen
kebijakan tertulis
tentang pelarangan
segala bentuk kerja
paksa atau
perbudakan
√ √ √ √

√ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
peraturan Pelaku Usaha
Perkebunan yang
mengatur hak cuti dan
jam kerja sesuain
dengan aturan hukum
yang berlaku.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
peraturan Pelaku Usaha
Perkebunan yang
mengatur hak cuti dan
jam kerja
√ √ √
√ √ √

sesuain dengan aturan


hukum yang berlaku

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
kontrak kerja
sesuai dengan
persyaratan.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
kontrak sesuai dengan
persyaratan. atau
Tersedia dokumen
kontrak kerja tetapi
isinya tidak sesuai
dengan persyaratan.

√ √ √
√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
RPTKA
(Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja

Asing (jika ada tenaga


kerja asing).
Tidak Memenuhi Jika
√ √ √ √ tidak memiliki dokumen
RPTKA
(Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing (jika
ada tenaga kerja
asing).

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki daftar pekerja
dan informasi tentang
profile pekerja dengan
lengkap sesuai dengan
persyaratan.
Tidak memenuhi
Jika tidak

memiliki daftar pekerja


dan informasi tentang
profile pekerja dengan
lengkap sesuai dengan
√ √ √ persyaratan.
√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Laporan
ketenagakerjaan dan
perkembangann ya
secara rutin sesuai
dengan aturan hukum
yang berlaku.

Tidak Memenuhi Jika


tidak memiliki laporan
ketenagakerjaan dan
√ √ √ perkembangann
ya secara rutin.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Kebijakan Pelaku Usaha
Perkebunan tentang
pengupahan
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
kebijakan Pelaku Usaha
Perkebunan tentang

√ √ √

√ √ √ √

pengupahan
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen SOP
tentang penggajian di
Pelaku Usaha
Perkebunan.
Tidak memenuhi Jika
√ √ √ tidak memiliki dokumen
SOP tentang penggajian
di Pelaku Usaha
Perkebunan.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki daftar sarana
dan prasarana (fisik dan
non fisik),
perawatannya

Tidak memenuhi Jika


tidak memiliki daftar
sarana dan prasarana
(fisik dan non fisik) dan
perawatannya
√ √ √ √

√ √ √ √
√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
kebijakan Pelaku Usaha
Perkebunan tentang
program SJSN.
Tidak

Memenuhi Jika tidak


memiliki dokumen
√ √ √ kebijakan Pelaku Usaha
Perkebunan tentang
program SJSN.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
karyawan yang
mengikuti program
BPJS.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
karyawan yang
mengikuti program
BPJS.

√ √ √

√ √ √
√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
SOP/ mekanisme untuk
kerja
lembur tersedia.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
SOP/ mekanisme untuk
kerja lembur.

√ √ √

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
target kerja untuk
pekerja.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
target kerja untuk
√ √ √ √ pekerja.
.

√ √ √ √

√ √ √ √
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
Kebijakan Pelaku Usaha
Perkebunan terkait
pelarangan
mempekerjakan anak
dibawah umur 18
tahun.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
Kebijakan Pelaku Usaha
Perkebunan terkait
pelarangan
mempekerjakan anak
dibawah
umur 18 tahun.
√ √ √

√ √ √ √
√ √ √ √

√ √ √ Memenuhi
Jika memiliki dokumen
Kebijakan Pelaku Usaha
Perkebunan terkait
tidak akan melakukan
diskriminasi terhadap
pekerja berdasarkan
ras, warna kulit, jenis
kelamin, agama, umur,
status sosial, disabilitas
dan motif lainnya.
Tidak Memenuhi
Tidak tersedia
kebijakan Pelaku Usaha
Perkebunan terkait
tidak akan

√ √ √

melakukan diskriminasi
terhadap pekerja
berdasarkan ras, warna
kulit, jenis kelamin,
agama, umur, status
sosial, disabilitas dan
motif lainnya.
melakukan diskriminasi
terhadap pekerja
berdasarkan ras, warna
kulit, jenis kelamin,
√ √ √ agama, umur, status
sosial, disabilitas dan
motif lainnya.

√ √ √ Memenuhi Jika tersedia


dokumen pengaduan
dan
keluhan pekerja
Tidak memenuhi Jika
tersedia dokumen
pengaduan dan keluhan
pekerja

√ √ √ √

√ √ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen pengaduan
dan mekanismenya
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
pengaduan dan
mekanismenya .

√ √ √ √
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
pembentukan Serikat
Pekerja
dan dokumen
√ √ √

hasil pertemuan. Tidak


memenuhi Jika tidak
memiliki dokumen
pembentukan Serikat
Pekerja
dan pertemuan.

√ √ √

√ √ √ Memenuhi JIka
memiliki dokumen
Kebijakan Pelaku Usaha
Perkebunan terkait
Serikat Pekerja
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
kebijakan Pelaku Usaha
Perkebunan terkait
Serikat
Pekerja

√ √ √
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki daftar pekerja
yang menjadi anggota
Serikat Pekerja.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki daftar
pekerja yang
menjadi anggota
Serikat Pekerja.

√ √ √ Memenuhi Jika tidak


memilki dokumen
mekanisme
menyampaikan
pendapat dan keluhan.
Tidak
memenuhi

√ √ √ √

Jika tidak memilki


dokumen mekanisme
menyampaikan
pendapat dan
keluhan

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki rekaman hak
Pekerja untuk
bergabung dengan
organisasi atau Serikat
Pekerja.
Tidak memenuhi Jika
memiliki rekaman hak
Pekerja untuk
bergabung dengan
organisasi atau Serikat
Pekerja.
√ √ √
√ √ √ Memenuhi
Jika memiliki dokumen

kebijakan dalam
mendukung dan
memberikan fasilitas
pembentukan koperasi.
Tidak memenuhi Jika
memiliki dokumen
kebijakan dalam
mendukung dan
memberikan fasilitas
pembentukan
√ √ √ koperasi.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen dan
rekaman pelaksanaan
Rapat Anggota Tahunan
(RAT).
Tidak memenuhi
√ √ √

Jika tidak memiliki


dokumen dan rekaman
pelaksanaan Rapat
√ √ √ Anggota Tahunan
(RAT).

√ √ √ √
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki daftar pekerja
daftar pekerja yang
menjadi anggota
koperasi.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki daftar
pekerja daftar

pekerja yang
menjadi anggota
koperasi

√ √ √ √ Memenuhi JIka
memiliki dokumen
program tanggung
jawab Pelaku Usaha
Perkebunan dengan
melibatkan
masyarakat sekitar.
Tidak memenuhi
JIka tidak memiliki
dokumen program
tanggung jawab
Pelaku Usaha
Perkebunan dengan
melibatkan
masyarakat
sekitar.

√ √ √ √
√ √ √ √

√ √ √ Memenuhi. Memiliki
dokumen prosedur
terkait pemenuhan
tanggung jawab
Tidak memenuhi
Tidak memiliki
dokumen prosedur
terkait pemenuhan
tanggung jawab
√ √ √

√ √ √

√ √ √ √ Memenuhi JIka
memiliki dokumen dan
bukti fisik di sekitar
kebun.
Tidak memenuhi JIka
tidak memiliki dokumen
dan bukti fisik di
sekitar kebun.
√ √ √

√ √ √

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
pelakasanaan CSR.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
pelakasanaan
CSR.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen hasil
Identifikasi bentuk-
bentuk kearifan lokal
yang masih ada.
√ √ √ √ Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
hasil Identifikasi
bentuk-bentuk kearifan
lokal
yang masih ada.

√ √ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
daftar program
kesejahtraaan
masyarakt hukum adat.
Tidak memenuhi
Tidak tersedia daftar
program kesejahtraaan
masyarakat

√ √ √ √

hukum adat.

√ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
kemitraan Pelaku Usaha
Perkebunan dengan
pihak ketiga.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki
kemitraan Pelaku Usaha
Perkebunan dengan
pihak
ketiga.
pihak ketiga.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki
kemitraan Pelaku Usaha
Perkebunan dengan
√ √ pihak
ketiga.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki daftar
program
pengembangan

usaha lokal masyarakat.


Tidak memenuhi JIka
tiidak memiliki daftar
program
pengembangan usaha
lokal
masyarakat

√ √ √ Memenuhi JIka
memiliki dokumen
transaksi dengan
masyarakat lokal
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
transaksi dengan
masyarakat
lokal
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki Sistem Sumber
Pemasok.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki Sistem
Sumber Pemasok.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen
informasi pemasok TBS
yang termutakhir.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
informasi.pemas

√ √ √

ok TBS.
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki rekaman.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
rekaman.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP.
Tidak Memenuhi Jika
tidak
memiliki SOP.
√ √ √ Memenuhi jika
memiliki rekaman.
Tidak Memenuhi jika
tidak memiliki rekaman.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP.
Tidak Memenuhi Jika
tidak
memiliki SOP.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki rekaman.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
rekaman.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki rekaman.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
rekaman.

√ √ √ √ Memenuhi
Jika memiliki
SOP.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki SOP.
√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi
Jika tidak

memiliki dokumen.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki SOP Kode Etik.
Tidak Memenuhi
Jika tidak memiliki SOP
Kode Etik.

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
√ √ √ memiliki dokumen dan
komitmen yang
terdokumentasi
dan tidak ada

prosedur terkait
penerapannya.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
dan komitmen yang
terdokumentasi dan
tidak ada prosedur
penerapannya.
√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.

√ √ √ Memenuhi
Jika memiliki dokumen.
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER

dokumen transaksi pembelian yang


pembelian dan meliputi perjanjian,
penjualan yang nota/tiket timbang,
sekurang kurangnya surat pengantar muat,
mencakup informasi catatan pengiriman
berikut: barang
termasuk surat

a. nama dan
alamat pengiriman
penjual, barang.
b.
nama dan 2. Tersedia
alamat dokumen
pembeli, transaksi penjualan
c. tujuan meliputi perjanjian,
Pengiriman, nota/tiket timbang,
d. identifikasi produk surat pengantar muat,
diantaranya CPO, catatan pengiriman
PKO, cangkang, dan barang termasuk surat
produk samping pengiriman barang.
lainnya, termasuk
kesesuaian
model rantai
BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA
Wajib Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi PENILAIAN
dokumen

Tidak Memenuhi Jika


tidak memiliki
dokumen.

√ √ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER
pasok yang
diterapkan,
e. jumlah produk
yang dikirim,
f. jumlah produk
yang diterima atau
dikirim,
g. tanggal muat dan
pengiriman,
h. dokumentasi
pengiriman/
transportasi,
i. nomor
sertifikat ISPO,
j. masa berlaku
sertifikat ISPO,
k. nomor
pengenal

unik.
3. Penerapan sistem 1. Tersedia
rantai fasilitas yang mendukung
pasok model
BOBOT VE RIFIER METO DE VERIFI KASI NORMA PENILAIAN
Wajib Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi
dokumen

√ √ √ √ Memenuhi
Jika memiliki fasilitas
yang
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER
segregasi. pemisahan secara fisik
produk bersertifikat dan
produk tidak bersertifikat
ISPO pada setiap tahapan
produksi, pemprosesan
penyimpanan dan
transportasi pengiriman
diseluruh rantai pasok.
2. Tersedia rekaman
pembilasan fasilitas pada
saat perubahan model
rantai pasok dan rekaman
pemisahan
produk tidak
BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA PENILAIAN
Wajib Perbaikan Tinjauan
Wawancara Observasi dokumen mendukung pemisahaan
√ √ √ √ produk
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki fasilitas
yang mendukung
pemisahaan produk.
Memenuhi Jika memiliki
rekaman.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
rekaman.
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER

bersertifikat
ISPO.
3. Tersedia SOP tindak
lanjut penanganan
produk yang
terkontaminasi
.

4. Tersedia dokumen
yang membuktikan
pemisahan secara fisik
pada fasilitas
penyimpanan, proses dan
transportasi.

4. Penerapan sistem 1. Tersedia data produk


rantai pasok mass balance. bersertifikat ISPO yang
dijual dan dibeli, mencakup
informasi:

a. daftar
pemasok,
BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA
Wajib Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi PENILAIAN
dokumen

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memilki SOP.
Tidak Memenuhi Jika
tidak
memiliki SOP.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.

√ √ √ √ Memenuhi Jika tersedia


data.
Tidak Memenuhi Jika
tidak tersedia data.
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER

b. catatan
c. masuk
bahan,
catatan
produksi,
d. catatan penyimpana
n,
e. catatan pengiriman,
f. daftar
pembeli.

2. Tersedia data
pemastian (verifikasi/valid
asi) jumlah produk
bersertifikat ISPO tidak
melebihi jumlah yang ada
dalam
sertifikat.

2.1 Apabila
menggunaka n sistem
pencatatan
transaksi
BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA
Wajib Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi PENILAIAN
dokumen

√ √ √ √ Memenuhi Jika tersedia


data.
Tidak Memenuhi Jika
tidak tersedia data.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
tersedia data.
Tidak
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER

harian (continous
acconting system),
tersedia laporan
rekonsiliasi periodik
dengan ketentuan:
a. monitorin g
secara harian
(realtime),
b. jumlah produk
bersertifik at ISPO
yang dikirim kepada
pelanggan dari
pabrik tidak
melebihi jumlah
yang

diproduks i dalam
basis pencatata n
harian.
c. produk yang
diproduks i selama
masa pembekua n,
tidak dapat berstatus
sebagai produk
bersertifik
at ISPO.
2.2 Apabila
menggunaka n sistem
pencatatan transaksi
berkala (fix inventory
period), tersedia
laporan

rekonsiliasi
maksimal periodik 3
(tiga) bulanan
dengan ketentuan:
a. jumlah volume/b
erat dari produk
bersertifik at ISPO
masuk dan keluar
seimbang,
b. pada
akhir periode
rekonsilia si tidak
terdapat stok negatif
untuk produk
bersertifik
BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA
Wajib Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi PENILAIAN
dokumen

Memenuhi Jika tidak


tersedia data.
√ √ √ √ Memenuhi Jika
tersedia data.
Tidak Memenuhi Jika
tidak tersedia data.
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER

at ISPO,
c. jika
terjadi pendataa n
berlebih pada akhir
periode
rekonsilia

si. Kredit
yang
tidak
digunaka
n dapat
dialihkan
dan
dicatat
untuk
periode
rekonsilia
si
berikutny
a selama
sertifikat
ISPO
berlaku.
5. Memiliki 1 Tersedia SOP
mekanisme pengendalian

elingkupi
kegiatan yang
dialihdayakan
dengan semua
kontraktor yang
elakukan
penanganan
isik produk
bersertifikat
ISPO, status
kepemilikan
BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA
Wajib Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi PENILAIAN
dokumen

√ √ √ Memenuhi
Jika tersedia

elingkupi
kegiatan yang
dialihdayakan
dengan semua
kontraktor yang
elakukan
penanganan
isik produk
bersertifikat
ISPO, status
kepemilikan
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER

3. Tersedia dokumen
sosialisasi sistem rantai
pasok ISPO kepada
kontraktor.

6. Memiliki 1. Tersedia SOP


mekanisme pengendalian pengendalian catatan.
rekaman sistem rantai
pasok yang diimplementasi
-kan dan tetap tersedia
sampai setidaknya dalam
kurun waktu 5 (lima)
tahun.

2. Tersedia
rekaman rantai pasok yang
disimpan
paling sedikit 5

(lima) tahun.

7. Memiliki 1. Tersedia kriteria


personel yang kompeten persyaratan kompetensi
dalam penerapan dan dan daftar personil yang
pemeliharaan sistem rantai terlibat dalam sistem rantai
pasok. pasok
ISPO.

2. Tersedia rencana
kebutuhan pelatihan
personil.
3. Tersedia realisasi
pelatihan personil.

4. Tersedia
evaluasi hasil pelatihan.

8. Memiliki infrastruktur 1. Tersedia layout


yang memadai dalam kapasitas penyimpanan
penerapan dan produk bersertifikat ISPO
pemeliharaan sistem sesuai kapasitas produksi.
rantai pasok.

2. Tersedia
infrastruktur timbangan
yang telah di
tera/kalibrasi.
BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA
Wajib Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi PENILAIAN
dokumen

√ √ √ Memenuhi Jika
tersedia bukti
sosialisasi.
Tidak Memenuhi Jika
tidak tersedia bukti
sosialisasi.

√ √ √ Memenuhi Jika
tersedia SOP.
Tidak Memenuhi Jika
tidak tersedia SOP.

√ √ √ Memenuhi Jika
tersedia rekaman.
Tidak

Memenuhi Jika tidak


tersedia
rekaman.

√ √ √ Memenuhi Jika
tersedia data.
Tidak Memenuhi Jika
tidak tersedia data.

√ √ Memenuhi Jika
tersedia data.
Tidak Memenuhi Jika
tidak
tersedia data.
√ √ √ Memenuhi Jika
tersedia data.
Tidak Memenuhi Jika
tidak
tersedia data.

√ √ √ Memenuhi
Jika tersedia data.
Tidak Memenuhi Jika
tidak
tersedia data.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
tersedia dokumen
layout penyimpanan.
Tidak Memenuhi Jika
tidak tersedia
dokumen layout
penyimpanan.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
tersedia infrastruktur
dan data tera.
Tidak Memenuhi Jika
tidak
tersedia
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER

3. Tersedia sistem
manajemen informasi
yang mendukung sistem
rantai pasok dan
terimplementa si.

9 Registrasi 1. Tersedia
jumlah rekaman pelaporan
transaksi produk
produksi dan bersertifikat ISPO kepada
penjualan dari Lembaga Sertifikasi
penerbit sertifikat ISPO
produk sebelum dilakukan
bersertifikat pengiriman.
ISPO.

2. Saat tersedia
BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA
Wajib Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi PENILAIAN
dokumen

infrastruktur
dan data tera.

√ √ √ √ Memenuhi Jika
tersedia sistem
manajemen informasi.

Tidak Memenuhi Jika


tidak tersedia sistem
manajemen
Informasi .

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki rekaman
pelaporan.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki
rekaman pelaporan

√ √ √ Memenuhi
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER

sistem IT ISPO maka


registrasi dan
pelaporan transaksi
harus dilakukan pada
sistem IT tersebut
sebelum dilakukan
pengiriman.

7 PENINGKATA N 7.1 1. Mempunyai daftar dari 1. Tersedia mekanisme


USAHA SECARA Mempunyai Sistem semua dokumen legal yang untuk memantau dan
BERKELANJU T- AN Untuk Memantau & dimiliki oleh Pelaku Usaha memperbaharui dokumen
Pelaku Usaha Memperbaharu i Perkebunan yang berisi legalitas Pelaku Usaha
Perkebunan dan unit Masa Berlaku Dari informasi sebagai berikut Perkebunan.
pengolahan hasil Semua Dokumen namun tidak terbatas
berkewajiban Legal kepada:
meningkatkan kinerja (I, B, P ) a. nama
(teknis, ekonomis, dokumen,
sosial, dan b. tanggal terbit dokumen,
lingkungan) secara
berkelanjutan

2. Tersedia daftar
dokumen yang
menunjukkan informasi
legalitas dari kegiatan
operasional, yang
meliputi: nama,

dengan mengembang- c. tanggal abis masa tanggal terbit dan


kan dan berlaku dokumen. tanggal habis masa
mengimpleme n- berlakunya.
tasikan rencana aksi
yang mendukung
peningkatan produksi 3. Tersedia personil yang
berkelanjutan bertanggung jawab
terhadap seluruh dokumen
yang
diperlukan.
2. Semua dokumen legal 1. Tersedia dokumen
masih berlaku sesuai rencana dan target
dengan ketentuannya penyelesaian bagi dokumen
masing-masing. legalitas yg dalam proses
(pembaharuan atau
penerbitan
awal).

2. Tersedia personil yang


bertanggung jawab
terhadap seluruh
dokumen

legalitas Pelaku
Usaha Perkebunan.

7.2 1. Tersedia dokumen 1. Tersedia dokumen


Memiliki Program tinjauan manajemen yang tinjauan manajemen yang
Tanggung Jawab dilakukan oleh Pelaku disahkan dan mencakup
Sosial dan Usaha Perkebunan terhadap seluruh kegiatan
Pemberdayaan seluruh kegiatan operasional Pelaku Usaha
Ekonomi Masyarakat operasional berdasarkan Perkebunan atas prinsip
Yang Terukur Untuk prinsip usaha usaha berkelanjutan yang
Periode Tertentu berkelanjutan. secara rutin dilakukan
(I, B, P ) minimal 1 (satu) tahun
sekali.

2. Tersedia rekaman hasil


audit internal ISPO yang
dilakukan oleh personil
yang telah mengikuti
pelatihan ISPO.
2. Pelaku Usaha 1. Tersedia rekaman
Perkebunan tindakan perbaikan dan
mengimplement asikan pencegahan dari hasil
perbaikan kegiatan internal
operasional berdasarkan audit ISPO.
prinsip usaha
berkelanjutan.

2. Tersedia rekaman tindak


lanjut terhadap hasil
pemeriksaan
instansi terkait.

3. Tersedia rekaman
perbaikan dan peningkatan
sebagai tindak lanjut
keputusan- keputusan dari
tinjauan manajemen.

4. Tersedia rekaman
adanya penerapan
teknologi baru
BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA
Wajib Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi PENILAIAN
dokumen

Jika tergistrasi dan


memiliki bukti
pelaporan
Tidak memenuhi Jika
tidak tergistrasi dan
memiliki bukti
pelaporan

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki daftar
dokumen legal.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki daftar
dokumen legal.

√ √ √

√ √ √
√ √ √ Memenuhi Jjika
dokumen legal masih
berlaku.
Tidak memenuhi Jika
tidak dokumen legal
dan sudah tidak
berlaku.

√ √ √

√ √ √ Memenuhi Jika
memiliki dokumen.
Tidak Memenuhi Jika
tidak memiliki
dokumen.

√ √ √
√ √ √ Memenuhi jika
memiliki rekaman
perbaikan.
Tidak Memenuhi jika
tidak memiliki
rekaman perbaikan.

√ √ √

√ √ √

√ √ √ √
- 197 -
RO PRINSIP KMTERIA INDIKATOR VEINFIER

4.
Tersedia
rekaman adanya penerapan
teknologi baru hasil
penelitian baik internal
maupun dari luar.

5. Adanya evaluasi
dari setiap kegiatan
perbaikan internal audit
ISPO, tinjauan manajemen.

MENTERI
SYAHRUL
- 197 -
BOBO'P VE'•RIFIER METODE VERIFIKASI NORMA
Wajib Perbalkan TlnJauan Wawancam Ob•enmsI PENAAIAN

MENTERI PERTANIAN
SYAHRUL YASIN LIMPO
REPUBLIK INDONESI
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PERTA
TENTANG
PENYELENGGARAAN SERTIFI

PRINSIP DAN KRITERIA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA (INDONESIAN SU


UNTUK PEKEBUN
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER BOBOT VERIFIER

Wajib

1 KEPATUHAN 1.1 1. Mempunyai sertifikat (1) Hak atas tanah √


TERHADAP Legalitas dan tanah, akta jual beli (HGU,
PERATURAN DAN Pengelolaan tanah, girik, dan SHM) harus dapat
PERUNDANGA N Pekebun bukti kepemilikan tanah ditunjukka n
lainnya yang sah. seperti Sertifikat
tanah, akta jual
beli tanah, girik,
dan bukti
kepemilikan
AN II
URAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
NG
ENGGARAAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN INDONESIA

ESIA (INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL/ISPO)

BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA PENILAIAN

Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi


Dokumen

√ √ √ Memenuhi
Jika pekebun
memiliki sertifikat tanah,
akta jual beli tanah, girik
dan bukti kepemilikan
tanah lainnya yang sah.

Tidak Memenuhi Jika


pekebun tidak memiliki
sertifikat tanah, akta jual
beli tanah, girik dan
NO PRINSIP KRITERIA INDIKATOR VERIFIER BOBOT VERIFIER

Wajib

lainnya.
(2) Hak atas tanah √
yang dalam proses
pengurusan harus
dapat menunjukk an
surat/doku men
pengurusan

(3) Nama √
pemegang Hak
Atas
Tanah (S-
HGU, S-
HM) sesuai dengan
nama unit
sertifikasi.

(4) Luas Hak Atas √


Tanah (S-HGU, S-
HM, tidak dapat
lebih besar dari
STDB.

(5) Luasan √
operasional telah
sesuai dengan Hak
Atas
Tanah (S-
HGU, S-
HM) yang
ada Hak
Atas Tanah.

1.2 Lahan pekebun (1) Tanah √


Lokasi Pekebun mengacu kepada dalam Izin Lokasi
penetapan tata ruang. sesuai dengan
Rencana Tata Ruang
Wilayah
(RTRW).
Rencana Tata Ruang
Wilayah
(RTRW).

(2) Lokasi √
pekebun tidak
tumpang susun
dengan
perinzinan

lain yang sudah


lebih dahulu ada
alas hak
tanahnya.

1.3 Bila telah (1) Tersedia hasil √


Sengketa Lahan terjadi sengketa lahan identifikasi areal
dan Kompensas i dan sengketa sengketa pada seluruh
serta lainnya area operasional nya
Sengketa Lainnya 1. Mempunyai dokumen yang berada
Pekebun harus progres musyawarah didalam lokasi
bisa memastikan untuk penyelesaian kebun.
bahwa lahan sengketa dan tersedia
perkebunan bebas peta lokasi sengketa
dari status lahan.
sengketa dengan
masyarakat
disekitarnya atau
sengketa lainnya.

(2) Tersedia peta √


lahan/ sketsa yang
menjadi
sengketa.

(3) Tersedia √
laporan
proses
penyelesaia n
sengketa telah
dilaporkan ke
Instansi terkait
dan tanda
terimanya.
2. Mempunyai salinan Tersedia dokumen
perjanjian yang telah kesepakatan terkait
disepakati. laporan penyelesaian
sengketa termasuk
infomasi tentang
batas- batas kebun
yang disengketakan
.

1.4 Surat Tanda (1) Untuk √


Legalitas Usaha Daftar Usaha lahan <
Perkebun Perkebunan Untuk 25 ha
Budidaya (STD-B). tersedia dokumen
STD sesuai

dengan lokasi
kebun.

(2) STDB √
dikeluarkan oleh
instansi yang
berwenang, sesuai
peraturan perundanga
n yang
berlaku.

1.5 1. Memiliki izin (1) Tersedia √


Kewajiban lingkungan sesuai SPPL. dokumen SPPL yang
terkait Izin diterbitkan oleh
Lingkungan intansi
Kelompok tani terkait
atau koperasi
pekebun wajib
melaksanak an
persyaratan dan (2) SPPL √
wajib diterbitkan oleh
Instansi yang
berwenang.
memiliki Surat 2. Memiliki catatan (1) Tersedia √
Pengelolaan dan pelaksanaan penerapan catatan pelaksanaa n
Pemantauan SPPL. penerapan
Lingkungan SPPL.
(SPPL).

(2) Membuat dan √


menyampai kan
laporan pelaksanaa n
SPPL kepada
instansi
terkait.

2 PENERAPAN 2.1 1. Pekebun memiliki Memiliki tanda bukti √


PRAKTEK Organisasi kelembagaan dalam pekebun masuk
PERKEBUNAN YANG Kelembaga an bentuk kelompok tani kelompok tani
BAIK Pekebun Pekebun atau koperasi. dan/atau koperasi.
dapat bergabung
dalam kelompok
tani atau
koperasi
2. Mempunyai dokumen (1) Tersedia √
pembentukan kelompok rekaman pembentuk
tani an
dan/atau kelompok

sebagai wadah koperasi yang tani dan atau


bersama untuk diketahui oleh koperasi beserta
memenuhi aspirasi pejabat berwenang. susunan
dan kebutuhan pengurus yang
anggotanya. dilengkapi
uraian tugas
untuk setiap
pengurus guna
mendukun g
kelancaran
kegiatan
(2) Tersedia √
dokumen tentang
organisasi kelembaga
an Pekebun atau
koperasi
lengkap

dengan akte pendirian


dan Anggran Dasar
(AD)/Angga ran
Rumah Tangga (ART)
di
pekebun, kelompok
tani,dan/at au
koperasi.
(3) Tersedia
dokumen badan
hukum koperasi
sesuai peraturan
perundang
an.

(4) Tersedia √
dokumen
daftar anggota
kelompok tani
dan koperasi
dengan jumlah
minimal setiap
kelompok antara
20 –
30
Pekebun atau
disesuaika n
dengan kondisi
lingkungan
masyarakat dan
usaha
taninya.

2.2 1. Memiliki dokumen Tersedia dokumen √


Pengelolaan rencana kegiatan rencana kegiatan
Pekebun operasional pekebun, operasional
kelompok tani dan/atau mencakup kebutuhan
koperasi. sarana
produksi,

perkiraan produksi,
kegiatan
pemeliharaan
tanaman,
pengendalian OPT,
panen, pengangkutan
TBS,
pemeliharaan
terasering, drainase,
jalan produksi dan
lain sebagainya serta
rencana peremajaan
bila sudah
diperlukan.
2. Tersedia laporan Tersedia dokumen √
kegiatan pekebun, laporan yang cukup
kelompok tani dan/atau lengkap kegiatan
koperasi. kelompok tani dan
atau kooperasi.

2.3
Penerapan Teknis Budidaya Dan Pengangkutan Kelapa
Sawit

2.3.1. Memiliki dan (1) Tersedia SOP √


Pembukaan melaksanakan SOP pembukaa n
Lahan Pembukaan dan lahan, mengacu pada
lahan yang instruksi kerja cara Pedoman Teknis
memenuhi kaidah- pembukaan lahan Pembukaa n
kaidah konservasi tanpa bakar . Lahan Tanpa Bakar
tanah dan air. dari Ditjenbun
Kementeria n
Pertanian dan
pedoman dari instansi
lainnya.

(2) Tersedia √
dokumenta si/
rekaman
kegiatan

pembukaa n
lahan tanpa
membakar.
(3) Tersedia √
rekaman penanama n
pada lahan
miring yang dapat
ditanami dengan
melakukan
terasering.

(4) Tersedia √
rekaman penanama n
pada lahan yang
memerluka n
konservasi dilakukan
dengan pembuatan
sistem
drainase

dan
terasering.
2.3.2. 1. Menggunakan benih (1) Tersedia √
Perbenihan tanaman berasal dari rekaman menggunak
Untuk mendukung produsen benih yang an benih sesuai
produktivita s telah mendapat sertifikat dengan standar yang
tanaman dari dari instansi yang sudah dilepas oleh
Pekebun, benih berwenang dan Pemerintah
yang digunakan diakui oleh Kementerian .
harus berasal Pertanian.
dari sumber benih
yang telah
mendapat
rekomendasi dari
pemerintah.
mendapat
rekomendasi dari
pemerintah.

(2) Tersedia √
rekaman sosialisasi
dan informasi terkait
benih bersertifika t
melalui gapoktan dan
kelompok
tani.

(3) Tersedia √
penggunaa n
benih dari
perusahaa n
sumber benih/
penangkar yang
ditetapkan
pemerintah
.

(4) Tersedia √
rekaman asal benih
yang dapat
disediakan oleh
perusahaa n
yang bermitra dengan
petani
swadaya.

(5) Tersedia surat √


keterangan
penggunaa
n benih
dari Dinas yang
membidang i
Perkebuna n/
Balai
Perbenihan dan
Proteksi
Tanaman
Perkebuna n/
UPTD
Benih.

2. Mempunyai catatan Tersedia √


asal benih. dokumen/cata tan
perbenihan di
pekebun, kelompok
tani
dan koperasi.

2.3.3. 1. Memiliki dan (1) Tersedia SOP √


Penanaman pada melaksanakan SOP penanama n
Lahan Mineral penanaman yang dengan
Pekebun swadaya sesuai Good Agriculture acuan GAP
dalam Practise (GAP).
melakukan
(2) Tersedia SOP √
pedoman
penanaman harus teknis penanama n
sesuai baku harus
teknis dalam mencakup:
mendukung (a) realisasi luas
produktivita s areal penana man,
tanaman. (b) pengatu ran
jumlah tanaman
dan jarak tanam
sesuai dengan
kondisi lapanga n
dan praktek
budiday a perkebu
nan yang
baik,

(c) pembuat an
teraserin g untuk
lahan
miring.

2. Memiliki catatan Tersedia data tahun √


pelaksanaan penanaman. tanam, sumber
bibit, luas lahan,
jumlah tanaman
per hektar,
penggunaan pupuk,
penanggulang an
hama dan penyakit,
jenis herbisida,
insektisida, pestisida,
fungisida.
2.3.4. Memiliki catatan untuk (1) Tersedia √
Penanaman pada penanaman pada lahan rekaman penanama n
Lahan Gambut gambut dilakukan
Penanaman yang mengacu pada lahan
kelapa sawit kepada peraturan

di kebun dan ketentuan yang gambut, sesuai


swadaya di berlaku. dengan
lahan gambut peraturan yang
dapat dilakukan berlaku (rujuan
dengan Permentan, PP
memperhati kan 71/2014 jo PP
karakteristik lahan N0.
gambut sehingga 57/2018,
tidak menimbulka Permen LHK
n kerusakan 10/2019).
fungsi lingkungan.

(2) Lapisan tanah √


mineral dibawah
gambut bukan pasir
kuarsa atau tanah
sulfat masam dan
pada lahan
gambut
dengan tingkat
kematanga n
matang (saprik).
Areal disisakan
minimal 30%
tidak ditanami
untuk konservasi
(berlaku untuk
kebun yang
dibuka setelah
peraturan
berlaku).

(3) Tersedia √
rekaman pengaturan
jumlah tanaman dan
jarak tanam sesuai
dengan

kondisi lapangan
dan praktek
budidaya
perkebuna
n terbaik.

(4) Tersedia √
rekaman adanya
tanaman penutup
tanah.
(5) Tersedia √
rekaman pengaturan
tinggi air tanah
antara 60 –
80 cm
dengan pembuatan
tata air kebun
(saluran cacing) untuk
menghamb

at emisi
CO2 dari
lahan gambut.

2.3.5. 1. Memiliki SOP dan (1) Tersedia data √


Pemelihara an Instruksi Kerja populasi tanaman
Tanaman pemeliharaan tanaman. sesuai standar yang
Pemeliharaa n ditetapkan dengan
tanaman dalam melakukan
mendukung sisipan.
produktivita s
tanaman.

(2) Tersedia √
rekaman pemelihara
an
piringan.

(3) Tersedia √
rekaman pemelihara
an tanaman penutup
tanah
(cover crop)
pada TBM.
(a) sanitasi
kebun dan
penyian gan
gulma,
(b) rekomen dasi
dan realisasi
pemupu kan,
(c) laporan
kegiatan pemelih
araan
tanaman

2. Memiliki catatan Tersedia data jenis √


mengenai pemupukan dan jumlah
tanaman dan pupuk, pestisida
pelaksanaan yang digunakan.
pemeliharaan
tanaman.

2.3.6. 1. Memiliki dan (1) Tersedia SOP √


Pengendali an melaksanakan Pedoman
Petunjuk Teknis
Organisme Pengamatan dan pengendali an
Penggangg u Pengendalian Hama OPT yang
Tumbuhan (OPT) Terpadu (PHT)/ menjamin bahwa
Pekebun, Integrated Pest Pengendali an
kelompok tani, Management (IPM). OPT dilakukan
koperasi harus dengan
melakukan pengendali an
pengamatan hama terpadu/P
pengendalia n HT, yaitu
OPT melalui teknik
dengan budidaya,
menerapkan kebersihan
Pengendalia n kebun,
Hama Terpadu penggunaa n
(PHT) sesuai musuh alami
dengan ketentuan (parasitoid,
teknis dengan predator dan
memperhati kan agens hayati),
aspek lingkungan. secara mekanis
dan

penggunaa n
pestisida secara
terbatas dan
bijaksana.

(2) Tersedia √
dokumen pestisida
yang digunakan telah
terdaftar di Komisi
Pestisida Kementeria
n
Pertanian.
2. Mempunyai sarana (1) Tersedia ruang √
pengendalian OPT penyimpan an alat
sesuai petunjuk teknis dan bahan kimia
serta pengendali an OPT.
tenaga (regu)
pengendali yang
sudah
terlatih

(2) Tersedia SOP √


penangana n
limbah pestisida
dilakukan sesuai
petunjuk teknis untuk
meminimali sir
dampak negatif
terhadap
lingkungan

2.3.7. 1. Memiliki acuan (1) Tersedia √


Pemanenan teknis untuk buah rekaman penyiapan
Pekebun, yang dipanen adalah tenaga kerja,
kelompok tani, buah matang panen dan peralatan dan sarana
koperasi dilakukan pada waktu penunjang
memastikan yang tepat. nya.
bahwa panen
dilakukan tepat
waktu dan
dengan
cara yang

(2) Tersedia SOP √


penetapan
kriteria

benar. matang panen


dan putaran
panen sesuai
petunjuk
teknis.
(3) Tersedia SOP √
Kriteria Penetapan
Matang Panen adalah:
(i) Kurang
matang (12,5% –
25%
buah luar membro
ndol ) buah
berwarn a kemerah
an.

(ii) Matang
1 (26% –
60%
buah luar membro
ndol) buah
berwarn a merah
mengkil at.
(iii)Matang
2 (61% -
75%
buah luar membro
ndol) buah
berwarn a
orange.

2. Memiliki rekaman/ Tersedia rekaman √


catatan pelaksanaan rencana pemanenan,
pemanenan. catatan
pemanenan, hasil
pemanenan.

2.3.8. Memiliki dan (1) Tersedia √


Pengangkut an melaksanakan petunjuk SOP alat
Buah Pekebun teknis pengangkutan TBS. transportas i
memastikan serta
bahwa TBS yang sarana pendukung
dipanen harus nya.
segera diangkut
ke tempat pembeli
untuk
menghindari
kerusakan buah. (2) Tersedia √
SOP dan rekaman
buah harus terjaga
dari kerusakan,
kontaminas i,
kehilangan dan
ketepatan waktu
sampai di tempat
pengolahan

(3) Tersedia √
rekaman kualitas

TBS tetap baik


walaupun ada
jarak kebun
ke pabrik
pengolahan

3 PENGELOLAAN 3.1 Melaksanakan (1) Dokumen √


LINGKUNGAN HIDUP, Pencegahan dan pencegahan dan mekanisme
SUMBER DAYA ALAM, Penanggula ngan penanggulangan /pedoman/ SOP
DAN Kebakaran kebakaran secara pence- gahan
KEANEKARAG AMAN Pekebun swadaya bersama-sama dengan Penanggula ngan
HAYATI harus melakukan penduduk sekitar kebakaran.
pencegahan dan dan
penanggula ngan instansi terkait
kebakaran terdekat sesuai
kebunnya di Pedoman Pencegahan
lingkungann ya dan Penanggulangan
masing- masing. Kebakaran. (2) Dokumen yg √
berisi tentang
informasi areal yang
rawan
kebakaran.
(3) Ketersediaa n √
peralatan untuk
mencegah terjadinya
kebakaran.

(4) Dilakuan simulasi √


tanggap darurat
kebakaran secara
periodik.

3.2 1. Mengetahui (1) Terdapat rencana


Pelestarian keberadaan satwa dan realisasi
Keanekarag dan tumbuhan di area identifikasi satwa
aman Hayati tersebut dan di sekitar dan tumbuhan langka
(biodiversit y). kebun dan sesudah di lokasi
Pekebun swadaya dimulainya usaha kebun.
harus menjaga perkebunan
dan melestarika n
keaneka
ragaman hayati
pada areal yang
dikelola
sesuai
(2) Terdapat
mekanisme
perlindung an
satwa dan tumbuhan
langka
yang

dengan ketentuan teridentifik asi


yang berlaku. ada di lokasi
kebun.
dengan ketentuan
yang berlaku.

(3) Tidak
terdapat satwa langka
yang ditangkap oleh
pekebun/p ekerja
pekebun, atau tidak
ada pekebun yang
memelihara sata
liar sesuai dengan
peraturan pemerintah
yang berlaku.

2. Memiliki catatan Daftar satwa dan


keberadaan satwa tumbuhan langka
dan tumbuhan di yang ditemukan
kebun dan sekitar dalam areal lokasi
kebun. kebun.
4 PENERAPAN 4.1 1. Memiliki informasi Tersedia infomasi √
TRANSPARANS I Penjualan dan harga TBS harga TBS yang
Kesepakata n berdasarkan penetapan dijadikan acuan
Harga TBS harga yang oleh pekebun dari
TBS dijual ditetapkan oleh Pemerintah.
kepada Tim Penetapan Harga
perusahaan TBS
perkebunan untuk setiap
dengan

harga yang tujuan


mengacu pada penjualan.
penetapan harga
TBS kelapa sawit 2. Tersedia (1) Tersedia √
produksi pekebun. catatan harga TBS catatan harga TBS
dan realisasi pembelian dan realisasi
oleh perusahaan/p abrik pembelian oleh
dan tersedia sumber pembeli, perusahaan
informasi harga untuk dan pabrik dan
penetapan harga tersedia sumber
pembelian TBS yang informasi harga untuk
dipantau oleh pekebun, penetapan harga
kelompok tani dan/atau pembelian TBS
koperasi secara rutin. yang dipantau oleh
pekebun, kelompok
tani
dan/atau

koperasi secara
rutin.

(2) Tersedia √
dokumen
realisasi penjualan.
(3) Tersedia √
dokumen perjanjian
kerja sama
kemitraan yang
ditandatang ani
kedua pihak dan
Kepala Daerah
Kabupaten/ Provinsi
Cq. Kepala Dinas
Perkebunan

4.2 1. SOP SOP dokumen


Penyediaan Data pelayanan informasi. pelayanan informasi
& Informasi yang terdiri dari
Penyediaan penerimaan

data dan permintaan informasi


informasi kepada dan tindak lanjut
instansi terkait terdapat permintaan
serta pemangku informasi.
kepentingan
lainnya selain
informasi yang
dikecualikan
sesuai peraturan
perundanga n.

2. Mempunyai dokumen Rekaman pemberian


pemberian informasi informasi kepada
kepada pemangku pemangku
kepentingan sesuai kepentingan dan
peraturan yang berlaku tindak lanjut terdapat
permintaan informasi.
3. Mempunyai dokumen Rekaman terhadap
tanggapan atau tanggapan atau
pelayanan informasi pelayanan informasi
terhadap permintaan terhadap permintaan
informasi dari informasi dari
pemangku kepentingan. pemangku
kepentingan.
BOBOT VERIFIER METODE VERIFIKASI NORMA PENILAIAN

Perbaikan Tinjauan Wawancara Observasi


Dokumen
bukti kepemilikan tanah
lainnya yang sah.
√ √ √

Atau
Nama pemegang atas
hak tanah tidak sesuai dgn
naman yg mengajukan
sertifikat.

Luas lahan yg dikelola


tdk melebihi luas lahan
dlm hak atas tanah.
√ √ √

√ √ √

√ √ √

√ √ √ Memenuhi
Jika lahan pekebun sudah
sesuai
dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW).
Tidak memenuhi jika lahan
pekebun tidak sesuai
dengan RTRW.

√ √ √

√ √ √ Memenuhi
Jika tersedia
dokumen hasil
identifikasi areal
sengketa, dengan peta
lahan/ sketsa yang
menjadi sengketa
dan
laporan proses
penyelesaian sengketa.

Tidak memenuhi Jika tidak


tersedia dokumen
hasil
identifikasi areal
√ √ √ sengketa, dengan peta
lahan/ sketsa yang
menjadi sengketa
dan
laporan proses
penyelesaian sengketa.

√ √ √
√ √ √ √ Memenuhi
Jika mempunyai
dokumen salinan
perjanjian yang telah
disepakati.
Tidak memenuhi Jika
tidak ada dokumen
salinan
perjanjian yang
disepakati.

√ √ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen STDB.
Tidak memenuhi
Jika tidak tersedia

dokumen STDB.

√ √ √

√ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen SPPL yg
diterbitkan oleh
intansi yang
berwenang.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki dokumen SPPL
√ √ yg diterbitkan oleh
intansi yang
berwenang.
√ √ √ Memenuhi
Jika memiliki catatan.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki catatan.

√ √ √

√ √ Memenuhi
Jika memiliki tanda bukti.
Tidak memenuhi
Jika tidak memiliki tanda
bukti.

√ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen pembentukan

Kelompok tani.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki dokumen
pembentukan kelompok tani.
√ √

√ √

√ √
√ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki dokumen.
√ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki dokumen.

√ √ Memenuhi
Jika memiliki SOP
dokumentasi rekaman
pembukaan lahan tampa
bakar,
penanaman pada lahan
miring.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki SOP,
dokumentasi rekaman
pembukaan lahan tanpa
bakar,
penanaman pada lahan
miring.

√ √
√ √

√ √

√ √ Memenuhi
Jika memiliki
Dokumen menggunakan
benih sesuai dengan
standar pemerintah.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki Dokumen
menggunakan benih sesuai
dengan standar
pemerintah.
√ √

√ √

√ √

√ √
√ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki dokumen.

√ √ Memenuhi
Jika memiliki SOP.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki SOP.

√ √
√ √ Memenuhi
Jika memiliki data.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki data.
√ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen.
Tidak memenuhi
Jika tidak memiliki

dokumen.

√ √
√ √

√ √
√ √

√ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen data jumlah
tanaman, pemeliharaan
piringan, tanaman
penutup.
Tidak memenuhi Jika
tidak memiliki dokumen
data jumlah
tanaman, pemeliharaan
piringan, tanaman penutup.

√ √

√ √
√ √ Memenuhi
Jika memiliki data.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki data.

√ √ Memenuhi
Jika memiliki SOP.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki SOP.

√ √
√ √ Memenuhi
Jjika memiliki ruang
penyimpanan, penanganan
limbah pestisida.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki ruang
penyimpanan penanganan
limbah

√ √ pestisida.

√ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen penyiapan tenaga
kerja, penetapan
kriteria buiah matang.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki dokumen
penyiapan tenaga
kerja, penetapan kriteria
buiah matang.

√ √
√ √

√ √ Memenuhi
Jika memiliki
dokumen.
Tidak memenuhi
Jika tidak memiliki Dokumen.

√ √ Memenuhi
Jika memiliki SOP alat
transportasi dan kualitas
TBS yang baik.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki SOP
alat
transportasi dan kualitas
TBS yang baik.
√ √

√ √

√ √ √ Memenuhi
Jika memiliki SOP
mekanisme/ pedoman
pencegahaan Penanggulangan
kebakaran termasuk
informasi area yg rawan
kebakaran dan
ketersediaan sarana
dan prasarana penceghan
terjadinya kebakaran.
Tidak Memenuhi Jika tidak
√ √ √ memiliki SOP
mekanisme/ pedoman
pencegahaan
√ √ √

√ √ √ Penanggulangan kebakaran
termasuk informasi area
yg rawan kebakaran dan
ketersediaan sarana
dan prasarana penceghan
terjadinya
kebakaran.

√ √ √ √ Memenuhi
Jika memiliki data satwa
yang ditemukan dalam
areal kebun.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki daftar satwa
dan tumbuhan langka atau
ditemukan adanya satwa
langka yang dilindungi
dipelarohan oleh
pekerja, kefuan duduk
pekerja.

√ √ √ √
√ √ √ √

√ √ √ √ Memenuhi
Jika memiliki catatan
keberadaan satwa
dan
tumbuhan di kebun dan
sekitar kebun.
Tidak memenuhi Jika tidak
tersedia catatan
tentang keberadaan satwa
liar dan tumbuhan langka
di lokasi pekebun.
atau tersedia
catatan namun tidak
mutakhir.
√ √ Memenuhi
Jika memiliki
informasi harga TBS.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki informasi
harga TBS.

√ √ Memenuhi
Jika memiliki catatan
harga TBS, dokumen
realissi penjualan, dokumen
kerjasama.
Tidak memenuhi Jika tidak
memiliki catatan harga
TBS, dokumen realissi
penjualan, dokumen
kerjasama.

√ √
√ √

√ √ √ Memenuhi
jika SOP dokumen
pelayanan informasi yang
terdiri dari
penerimaan

permintaan informasi
dan tindak lanjut
terdapat permintaan
informasi.
Tidak Memenuhi jika
tidak tersedia SOP
dokumen pelayanan
informasi yang terdiri
dari penerimaan permintaan
informasi dan tindak
lanjut terdapat
permintaan
informasi.

√ √ √ Memenuhi
Jika tersedia
rekaman pemberian
informasi kepada
pemangku kepentingan
dan tindak lanjut
terdapat permintaan
informasi.
Tidak memenuhi
Jika tidak tersedia
rekaman pemberian
informasi kepada
pemangku kepentingan
dan tindak lanjut
terdapat permintaan
informasi.

√ √ √ Memenuhi
Jika tersedia
rekaman terhadap
tanggapan atau
pelayanan informasi
terhadap permintaan
informasi dari
pemangku kepentingan.
Tidak Memenuhi Jika tidak
tersedia rekaman
terhadap tanggapan
atau pelayanan informasi
terhadap permintaan
informasi dari
pemangku
kepentingan.
- 235 -

NO PRI2tSIP ïtRITERIA INDICATOR VERIFIER

5 PENINGKATAN Meningkatk MemUflü (1) Dokumen


USAHA SECARA an kinerja dokumen hasil identifikasi potensi
dengan penerapan perbaikan/ dilakukann ya
BERKELANJUT
mengemban gkan peningkatan tindakan perbaikan
AN dan
mengimplem usaha yang
entasikan berkelanjutan.
rencana aksi (2) Tersedia
yang rekaman terkait
mendukung kegiatan perbaikan/
peningkata n
peningkatan usaha perkefiuna n
produksi yang berkelanjut
kelapa sawit
berkelanjuta
n.

MENTE
REPUBL
SYAHRU
- 235 -
BOBOTVEINFIER METODE VKRIFIftASI
Ti#auan
NORAAPENILZ]AN
Dolcuzoeo Wazvaocaza Obsezvast

3/teozeaubi
jika tersedia
rekaman terkait
kegiatan perbaikan/
periingkatan usaha
perkebunan yang
berkelanjutan.

Tidak i e nenuhi
Jika tidak tersedia
rekaman terkait
kegiatan perbaikan/
peningkatan usaha
perkebunan yang
berkelanjutan.

MENTERI PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA,
SYAHRUL YASIN LIMPO

Anda mungkin juga menyukai