Anda di halaman 1dari 15

Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur


dalam Pemberdayaan Masyarakat

Muhammad Fadeli1) Lailatul Musyarofah2)


I)
Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Ubhara Surabaya
Jl.Ahmad Yani 114 Surabaya
2)
Prodi Bahasa Inggris STKIP PGRI Sidoarjo
Jl. Kemiri-Sidoarjo
1)
cakdeli@Ubhara.ac.id , 2) ibulaila7810@gmail.com

ABSTRAK

Badan Khusus Perempuan PGRI adalah salah satu Badan Pelengkap Organisasi yang
ada pada PGRI pada setiap level mulai Cabang, Kabupaten, Provinsi, dan Pengurus Besar.
Visi Badan Khusus ini adalah untuk memberdayakan perempuan PGRI melalui kegiatan
peningkatan kemampuan dan keahlian. Sebagai organisasi pemberdayaan, penting untuk
mengetahui tingkat authority (wewenang), confidence and competence (rasa percaya diri dan
kemampuan), trust (keyakinan) oppurtinities (kesempatan), responsibilities (tanggung
jawab), dan support (dukungan) yang dimiliki oleh perempuan PGRI. Untuk itu penelitian ini
menganalisis ke enam aspek dalam teori ACTORS pada perempuan PGRI dan peran mereka
dalam upaya pemberdayaan masyarakat. ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dimana
subjek penelitiannya adalah pengurus Badan Khusus Perempuan PGRI 33 Kabupaten/ Kota
di Jawa Timur dimana masing-masing Kabupaten/Kota diambil dua sehingga jumlah totalnya
adalah 66. Instrumen yang digunakan untuk menggali data adalah kuesioner dan interview.
Temuan yang didapatkan adalah bahwa tingkat keberdayaan perempuan PGRI Jawa Timur
dari enam aspek teori ACTORS sudah tinggi. Disamping itu, keterlibatan perempuan PGRI
dalam pemberdayaan masyarakat melalui organisasi/komunitas pemberdayaan sudah baik.
Rekomendasi untuk penelitian yang akan datang adalah mengadakan penelitian yang
ditujukan kepada perempuan yang bekerja pada sektor industri atau ibu rumah tangga yang
bekerja di rumah sehingga hasil yang didapat bisa diteruskan pada pihak terkait untuk
ditindak lanjuti. Hal ini akan menumbuhkan kesadaran kearah kemandirian sehingga
memiliki pemahaman tentang pemberdayaan diri (self empowring)
Kata Kunci: Perempuan PGRI, Pemberdayaan Masyarakat, Teori ACTORS

Abstract

The PGRI Women Board is one of the Organizational Supplementary Bodies that
exist at PGRI at every level starting from the Branch, Regency, Province, and Executive
Board. The vision of this Special Agency is to empower PGRI women through capacity
building and expertise. As an empowerment organization, it is important to know the level of
authority, confidence and competence, trust, opportunities, responsibilities, and support
owned by PGRI women. For this reason, this study analyzes the six aspects of ACTORS
theory in PGRI women and their role in community empowerment efforts. This is a
qualitative descriptive study in which the research subjects are the administrators of the
24 I Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

PGRI Women Board in 33 Regencies/Cities in East Java where two districts/cities are taken
from each so that the total number is 66. The instruments used to collect data were
questionnaires and interviews. The findings obtained are that the level of empowerment of
PGRI East Java women from the six aspects of ACTORS theory is already high. In addition,
the involvement of PGRI women in community empowerment through empowerment
organizations/communities has been good. It recommend for future research are to conduct
research aimed at women who work in the industrial sector or housewives who work at home
so that the results obtained a recommendation for related parties to follow up. This will foster
awareness towards independence so that they have an understanding of self-empowerment
Keywords: PGRI Women, Society Empowerment, ACTORS Theory

A. LATAR BELAKANG dan puritanisme yang melakukan


Sejarah mencatat konsistensi pembatasan terhadap gerak perempuan.
perjuangan Raden Ajeng Kartini pada Kecenderungan Negara menfasilitasi
abad ke-18 untuk kesetaraan dalam kekerasan dan diskriminasi terhadap
mendapatkan gelar pahlawan nasional dari perempuan lewat peraturan daerah yang
pemerintah. Pendidikan Kartini bagi diskriminatif terhadap perempuan dan
perempuan adat sangat menginspirasi kelompok marginal (Perempuan, 2004).
karena Kartini melihat perempuan adat Dalam banyak kasus Perbedaan gender
berada dalam status sosial yang rendah. memunculkan ketidakadilan isu-isu seperti
Persidangan Kartini dalam surat-suratnya marginalisasi, subordinasi, stereotyping
dalam karya sastra, terang datang dari citra negatif perempuan, kekerasan
kegelapan, adalah bukti sejarah bagaimana (violence), beban kerja ganda
Kartini berusaha melawan subordinasi (multiburden) dan idiologi, nilai budaya
laki-laki. Perempuan hanya berperan yang bias gender. Kekerasan pada
sebagai pelayan suami, mengurus anak perempuan terjadi karena adanya
dan rumah tangga lainnya. Melalui ketimpangan atau ketidakadilan gender.
kegiatan tersebut, keinginannya mengubah Ketimpangan gender merupakan
situasi perempuan Indonesia di awal abad perbedaan peran dan hak perempaun dan
ke-20. (Hartutik, 2015). Surat-surat laki-laki di masyarakat, hal ini
Kartini tidak hanya berbicara tentang menempatkan perempuan dalam status
emansipasi, tetapi juga tentang masalah lebih rendah dari laki-laki. “Hak
sosial. Perjuangan Kartini untuk istimewa” yang dimiliki laki-laki ini
perempuan mencakup kesetaraan, seolah-olah menjadikan perempuan
otonomi, dan kesetaraan hukum sebagai “barang” milik laki-laki yang
Persamaan meraih hak dalam berhak untuk diperlakukan semena-mena
gender sudah diperjuangkan dari era termasuk dengan cara kekerasan. Jika
Kartini, namun perjuangan nya belum kesetaraan gender berlaku dimasyarakat
selesai. Karena ketidakadilan gender maka akan tumbuh apa yang kita sebut
masih terakomodasi dalam ranah “keadilan gender (gender equality)”, yang
peraturan dan kebijakan. Bahkan era merupakan suatu kondisi dan perlakuan
reformasi juga memberikan ruang bagi keadilan terhadap perempuan dan laki-laki
munculnya konservatisme berbasis agama (Hartutik, 2015)

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022 I 25
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

Asumsi bahwa kemandirian melanggengkan cara pandang masyarakat


sosial, ekonomi dan politik perempuan dan negara yang mensubordinasi
mampu meningkatkan posisi tawar mereka perempuan bahkan melemahkan posisi
masih perlu dipertanyakan. Sebab, tawar mereka
kontribusi intelektual bahkan politik Persepsi yang dikaitkan dengan
perempuan tidak selalu berimplikasi perempuan adalah peran kedua setelah
langsung pada relasi kuasa antara laki-laki. Persepsi ini jelas memiliki jalur
perempuan dan laki-laki. Bentuk penilaian, cenderung kepada masyarakat
kemandirian yang dimaksud adalah kelas dua yang seharusnya merasa betah
kemandirian dalam melakukan urusan dan ditaburi konsumerisme dan hedonisme
sosial dan ekonomi. Kemerdekaan ini dalam pergolakan kapitalisme (Nimrah
berimplikasi pada berbagai kegiatan. dan Sakaria et al., 2015). Memang kodrat
Faktor pembentuk kemandirian wanita hamil dan melahirkan tidak kalah
perempuan adalah wanita yang menjadi terhormat dari gelar apapun. Kontribusi
seorang ibu, faktor utama yang perempuan terhadap lahirnya bangsa yang
membentuk kemandiriannya adalah berkualitas merupakan peran penting di
konsepsi dan menyusui anak (Success & luar karir apapun. Dengan berkembangnya
Family, 2003). Peran ganda seorang ilmu pengetahuan dan teknologi,
wanita multi-tasking, selain mengurus keterbukaan arus informasi telah
kebutuhan keluarga, juga mencari nafkah. memberikan peluang bagi perempuan
Kedua pekerjaan penting ini dilakukan untuk memasuki sektor publik. Kehadiran
secara bersamaan. Di tengah pandemi perempuan harus memberikan kontribusi
COVID-19, resesi ekonomi keluarga positif di berbagai bidang. Aksi kolektif
“memaksa” ibu berperan ganda. Jika oleh perempuan merupakan salah satu
setiap hari perempuan hanya berperan metode gerakan perempuan yang ingin
sebagai ibu rumah tangga, kini peran melakukan tuntutan di ranah publik namun
ganda dilakukan yaitu selain mengasuh tetap mengusung identitas gender
anak, membantu suaminya memenuhi perempuan (Women, 2004). Kehadiran
kebutuhan ekonomi. perempuan di sektor ekonomi dan politik
Terkait dengan sistem nilai dalam mutlak diperlukan. Kemandirian ekonomi
masyarakat secara luas, ideologi gender dan politik perempuan akan
tetap kuat dalam menentukan peran dan meminimalkan subordinasi peran dan
status perempuan dalam berbagai fungsi. Keraguan terhadap peran
aktivitas, baik intra maupun antar perempuan dalam dunia ekonomi dan
keluarga. Salah satu penyebab peran politik harus dijawab dengan komitmen
perempuan di ranah domestik adalah perempuan untuk bertanggung jawab.
budaya patriarki yang didominasi laki- Pemberdayaan masyarakat dapat
laki. Budaya patriarki yang membedakan diwujudkan melalui modal sosial, modal
laki-laki dan perempuan mengakibatkan manusia, modal fisik dan kemampuan
adanya pembagian kerja sosial dalam pelaku. Hal ini akan dapat memberikan
masyarakat (Nimrah dan Sakaria, Rabbits, jalan keluar, karena dapat menambah
& Patriarchal Culture, 2015). Patriarki penjelasan bahwa proses pemberdayaan
adalah cara pandang yang meminggirkan perempuan mutlak diperlukan untuk
perempuan; dianggap sebagai warga mencapai keberdayaan
negara kedua. Budaya patriarki dapat masyarakat.(Widjajanti, 2011). Secara

26 I Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

konseptual pemberdayaan masyarakat perlu untuk mengetahui profil pengurus


didefinisikan sebagai sebuah konsep BKP PGRI Kabupaten/Kota berdasarkan
pembangunan ekonomi yang merangkum teori ACTORS sehingga diketahui
nilai-nilai sosial. Pencerminan paradigma bagaimana tingkat keberdayaan mereka.
baru tersebut adalah bersifat people Sebagaimana tagline BKP PGRI adalah
centered (berpusat pada manusia), perempuan harus berdaya terlebih dahulu
participatory (partisipatif), empowering sebelum memberdayakan. Dengan
(memberdayakan), dan sustainable mengetahui profil pengurus BKP PGRI
(berkelanjutan) (Habib, 2021). diharapkan arah dan program lanjutan agar
Badan Khusus Perempuan PGRI tepat sasaran. Kajian pengelolaan
adalah salah satu badan pelengkap pemberdayaan perempuan dengan
organisasi yang terdiri dari perempuan- menggunakan kerangka kerja “ACTORS”
perempuan PGRI yang bekerja sebagai menumbuhkan kesadaran, rasa percaya
tenaga pendidik atau tenaga kependidikan diri, semangat, keyakinan, kesempatan,
dari level PAUD, Sekolah Dasar, Sekolah tanggung jawab, dukungan, inisiatif, dan
Menengah, dan Perguruan Tinggi (jika kreativitas, untuk merubah keadaan kearah
dalam Kabupaten/Kota tersebut ada kemandirian, sehingga memiliki
perguruan tinggi). Badan Khusus pengetahuan dan wawasan untuk
Perempuan PGRI kemudian disingkat memberdayakan dirinya (self-
menjadi BKP PGRI yang ada di level empowering) secara keberlanjutan (Maani
Kecamatan (Cabang), Kabupaten/Kota, 2011)
Provinsi, dan Nasional (Pengurus Besar).
Ada lima bidang yang menjadi concerns B. LANDASAN TEORITIS
BKP PGRI yakni Bidang Program dan Konsep pemberdayaan merupakan
Organisasi, Bidang Riset dan hasil interaksi pada tataran ideologis dan
Pengembangan, Bidang Pendidikan, praktis. Pada tataran ideologis, konsep ini
Sosial, dan Budaya, Bidang Pelayanan merupakan hasil interaksi antara konsep
Kemasyarakatan, Bidang Kerja Sama dan top-down dan bottom-up, antara strategi
Pengembangan Usaha. Program dan pertumbuhan dan strategi yang berpusat
kegiatan yang dilakukan oleh BKP PGRI pada rakyat. Sedangkan pada tataran
dilakukan di tingkat Cabang dan praktis, interaksi terjadi melalui perebutan
Kabupaten karena langsung bersentuhan otonomi. Oleh karena itu, konsep
dengan anggota PGRI. Sedangkan pemberdayaan mengandung konteks
kepengurusan pada tingkat Provinsi dan penyesuaian diri dengan masyarakat yang
Pengurus Besar lebih bersifat koordinatif. berada di bawah garis kemiskinan.
Masa bakti BKP PGRI disesuaikan dengan Memperhatikan uraian teori-teori
kepengurusan organisasi PGRI pada pembangunan arus utama, dapat
masing-masing level. Meski belum genap disimpulkan bahwa perekonomian
satu dekade, BKP PGRI mulai bergerak nasional, di mana rakyat (individu dan
untuk pemberdayaan internal yakni masyarakat) harus menjadi subjek
meningkatkan kompetensi perempuan pembangunan. Tes empiris menunjukkan
PGRI. bahwa teori yang mendukung peran
Sebagai pengurus BKP PGRI masyarakat luas lebih berhasil dalam
yang idealnya mampu memberdayakan pembangunan di negara berkembang.
perempuan PGRI di sekitarnya, maka Teori yang hanya mengandalkan modal

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022 I 27
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

dan sumber daya alam sudah ketinggalan antara lain terdiri dari:
zaman. Di sisi lain, teori yang berpusat A = authority (wewenang)
pada manusia semakin unggul dan adalah bagaimana mengubah
semakin sulit untuk dikembangkan, salah kepercayaan dan kewenangan
satunya adalah teori ACTORS (Macaulay. serta semangat (etos kerja)
1997). menjadi milik sendiri.
Dalam konteks pemberdayaan C = confidence and competence (rasa
masyarakat di Indonesia, terdapat tiga hal percaya diri dan kemampuan)
yang perlu dilakukan melalui teori adalah bagaimana mengubah
ACTORS. Yaitu pertama, pembangunan keadaan dengan melihat
harus diarahkan pada perubahan kemampuan dan rasa percaya
struktural. Kedua, pembangunan bertujuan diri.
memberdayakan masyarakat untuk T = trust (keyakinan)
memecahkan masalah ketimpangan berupa adalah bagiamana mengubah diri
pengangguran, kemiskinan dan sendiri dan orang lain melaui
ketimpangan dengan memberikan ruang keyakinan atas potensi diri
dan kesempatan yang lebih besar kepada sendiri.
masyarakat untuk berpartisipasi dalam O = oppurtinities (kesempatan)
pembangunan. Ketiga, pembangunan adalah bagaimana
harus diarahkan pada koordinasi. mengembangkan diri sesuai
Upaya penguatan masyarakat dengan potensi yang ada dalam
dapat dilihat sebagai berikut: pertama, diri sehingga terbuka
menciptakan suasana atau iklim yang kesempatan sesuai keinginan.
memungkinkan masyarakat berkembang; R = responsibilities (tanggung jawab)
Kedua, peningkatan kapasitas adalah proses perubahan menjadi
pembangunan masyarakat melalui lebih baik yang dilakukan
berbagai dukungan finansial, pelatihan, dengan penuh tanggung jawab
infrastruktur dan pengembangan sarana, melalui tata kelola yang tepat.
baik fisik maupun sosial, serta S = support (dukungan)
pengembangan kelembagaan di daerah; adalah dukungan dari berbagai
Ketiga, melindungi yang rentan atau pihak dari sisi ekonomis, sosial
memihak mereka untuk mencegah dan budaya juga dukungan dari
persaingan yang tidak seimbang dan berbagai stakeholders
menciptakan kemitraan yang saling (pemerintah, masyarakat, dan
menguntungkan. Dalam hal ini, dunia usaha) yang dilakukan
pemberdayaan masyarakat merupakan secara simultan tanpa didominasi
strategi yang tepat untuk meningkatkan oleh salah satu pihak/faktor.
kesejahteraan masyarakat. Keyakinan ini Kerangka Teori “ACTORS”
harus diperkuat dan dipupuk melalui usaha tentang pemberdayaan yang dikemukakan
yang sungguh-sungguh. Kerangka oleh Sarah Cook dan Steve Macaulay
pemberdayaan dapat dikenal dengan sebagai berikut :
singkatan “ACTORS”.

28 I Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

Gambar 1. Kerangka kerja Teori ACTORS

INPUT INPUT

E E

M authority M
A
P  Self Respect P
K confidence Pengakuan Diri
O O

W W
T trust
E
 Self confident E
Percaya Diri
R O oppurtinities R

M M
R responsibilities  Self Relience
E E
Kemandirian
N N
S support
T T

Sarah Cook & Steve Macaulay. 1997

C. METODE Kuesioner ini diberikan untuk mengetahui


Penelitian ini menggunakan bagaimana profil perempuan PGRI jika
pendekatan penelitian kualitatif yang dianalisis menurut teori ACTORS.
menurut Auerbach & Silverstein, 2003 Disamping itu, wawancara juga dilakukan
(Sugiyono, 2018:3) bertujuan untuk kepada sampel yang bertujuan untuk
menemukan makna suatu fenomena mengkonfirmasi hasil dari kuesioner dan
melalui analisis dan tafsir teks dan menambahkan data.
wawancara. Penelitian kualitatif dilakukan
dengan membandingkan dan memberikan D. HASIL PENELITIAN DAN
informasi yang kredibel yang dapat ANALISIS
diperoleh (Moleong, 1993). Untuk Dalam pembahasan ini dijelaskan
mengetahui profil perempuan PGRI Jawa bagaimana persepsi dari perempuan PGRI
Timur, maka subjek penelitiannya adalah Jawa Timur dalam menilai diri mereka
pengurus Badan Khusus Perempuan PGRI sendiri terhadap enam aspek Teori
Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang ACTORS. Selanjutnya dibahas juga
berjumlah 66 dengan rincian, masing- dampaknya terhadap pemberdayaan
masing Kabupaten/Kota dipilih dua masyarakat. Bahwa dalam pemberdayaan
pengurus. Sejauh ini, masih 33 masyarakat diperlukan penilaian dari
Kabupaten/Kota yang mempunyai Badan berbagai sudut pandang. Melalui Teori
Khusus Perempuan PGRI. Adapun ACTORS akan terlihat rekam jejak
instrumen yang digunakan berupa perempuan PGRI dalam menjalankan
kuesioner yang disebarkan melalui Grup perannya dimasyarakat.
WA „Perempuan PGRI Se-Jawa Timur‟. A. Analisis ACTORS Perempuan PGRI

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022 I 29
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

Analisis ACTORS disajikan secara BKP PGRI untuk mengubah pendirian


kronologis dengan urutan authority atau semangat (etos kerja) di tempat kerja
(wewenang), confidence and competence dan organisasi serasa milik sendiri. Dalam
(rasa percaya diri dan kemampuan), trust kuesioner ditanyakan “Seberapa tinggi
(keyakinan) oppurtinities (kesempatan), kepercayaan dan kewenangan yang Anda
responsibilities (tanggung jawab), dan miliki dalam mengubah pendirian dan
support (dukungan). semangat kerja dalam organisasi dan
a. Authority (Kewenangan) tempat kerja?” Berikut adalah jawaban
Authority adalah kepercayaan dan dari informan.
kewenangan yang dimiliki oleh pengurus

Bagan 1: Aspek Kewenangan pada Perempuan PGRI

Sangat Rendah Rendah Sedang


Tinggi Sangat Tinggi

Sumber : Diolah peneliti, 2022

Pada Bagan di atas diketahui pemberdayaan kepada masyarakat. dengan


bahwa 34 menjawab sedang, 30 menjawab kewenangan yang dimiliki oleh
tinggi, dan 2 menjawab sangat tinggi. perempuan PGRI sangat berpeluang
Tidak ada yang memilih sangat rendah menjadi agent of change. Peran
dan rendah. Ini bisa dimaklumi karena perempuandalam perubahan industri
sebagian besar pengurus BKP PGRI
inovasi digital menjadi peluang
Kabupaten/Kota telah memiliki jabatan
meningkatkan peran dan kapasitas
dalam tempat kerjanya baik sebagai
Kepala Sekolah atau Pengawas sehingga
perempuan di berbagai bidang. Peran
mereka memiliki tingkat kewenangan perempuan menjadi agent of change
yang tinggi. Prosesntasi kewenangan di dalam dunia digital adalah
perempuan PGRI menunjukkan bahwa menciptakan konten positif,
tingkat keberdayaannya tinggi, hal ini mengurangi hoaks, penipuan daring,
sangat linier dengan perannya di dalam perjudian online, eksploitasu seksual pada
organisasi maupun di masyaakat. Peran anak, perundungan siber, ujaran kebencian
perempuan PGRI mampu berkontribusi serta radikalisme.
atas kebijakan-kebijakan publik dalam b. Confidence and Competence
mendorong perubahan-perubahan lebih (Kepercayaan Diri dan Kemampuan)
baik. Dalam hal ini kahadiran perempuan Untuk mengukur confidence and
PGRI sangat dibutuhkan untuk mendorong competence, ditanyakan dalam kuesioner
perubahan, melakukan sinergi dan “Seberapa tinggi rasa percaya diri Anda

30 I Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

dalam mengubah keadaan di tempat kerja dan organisasi untuk menjadi lebih baik?”

Bagan 2: Aspek Kepercayaan Diri dan Kemampuan pada Perempuan PGRI

Sangat Rendah Rendah Sedang


Tinggi Sangat Tinggi

Sumber : Diolah peneliti, 2022

Pada Bagan di atas diketahui 20 dan takut bahwa kegagalan akan


menjawab sedang, 31 menjawab tinggi, 15 menghampiri. Perlunya dukungan dari
menjawab sangat tinggi. Profil Pengurus pihak luar diri perempuan atau
BKP PGRI rata-rata di atas 45 tahun feedback positif dari orang disekitar.
sehingga dengan usia tersebut telah
Feedback atas prestasi, kelebihan dan
mempunyai pengalaman yang cukup
kualitas perempuan akan membantu
untuk menempa kepercayaan diri dalam
tempat kerja dan organisasi. Kepercayaan
dalam pencapaian goals dan
diri seorang perempuan dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan diri.
mengambil peran di masyarakat. Adanya Pengalaman dan kepercayaan yang
subordinasi kepada perempuan akan diperoleh perempuan PGRI dapat
mengecilkan perannya. Tumbuhnya menumbuhkan dan mengembangkan
kepercayaan diri perempuan PGRI kepercayaan diri. Semakin tinggi
disebabkan oleh dukungan lingkungan kepercayaan diri maka dapat
organisasi, pengalaman berkecimpung menunjang perannya didalam organisasi
dalam organisasi PGRI telah banyak maupun di masyarakat.
memberikan stimuli atas kepercayaan diri. c. Trust (Keyakinan)
Faktor penting menumbuhkan Trust adalah keyakinan atas
kepercayaan diri perempuan adalah dapat potensi untuk mengubah diri sendiri dan
menunjang kesuksesan dalam tiap lini orang lain. Untuk mengetahui tingkat
kehidupan; entah di pekerjaan, studi, keyakinan tersebut, ditanyakan “Seberapa
pergaulan sosial, hingga hubungan tinggi tingkat keyakinan Anda atas potensi
asmara. Namun sayangnya, tidak semua dalam mengubah diri sendiri dan orang
perempuan memiliki rasa percaya diri lain dalam lingkup tempat kerja dan
yang tinggi. Bahkan, banyak di organisasi?”
antaranya yang sering merasa malu

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022 I 31
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

Bagan 3: Aspek Keyakinan pada Perempuan PGRI

Sangat Rendah Rendah Sedang


Tinggi Sangat Tinggi

Sumber : Diolah peneliti, 2022

Dari Bagan di atas diketahui ACTORS. Dari wawancara yang


bahwa tingkat keyakinan pengurus BKP dilakukan bisa ditemukan bahwa
PGRI Kabupaten/Kota adalah 3 untuk keyakinan pada perempuan PGRI relatif
rendah, 40 untuk sedang, dan 23 untuk sedang dengan alasan yang logis karena
tinggi. Sangat rendah dan sangat tinggi 0. mengukur perubahan seseorang tidak
Karena temuan ini menarik, maka semudah mengukur kemapuan seseorang
wawancara dilakukan pada beberapa dalam satu bidang. Ketidak yakinan ini
informan untuk mengetahui alasan mereka juga muncul karena mengubah diri sendiri
kenapa memilih rendah. Alasannya saja kadang berat apalagi mengubah orang
adalah keyakinan untuk mengubah orang lain. Ditambah lagi jika ada kemungkinan
lain merupakan sesuatu yang sulit jika perubahan orang lain bisa terbaca karena
tidak dimulai dari mengubah diri sendiri. sangat signifikan, faktor perubahnya
Alasan lainnya adalah untuk mengetahui bisa jadi bukan berasal dari diri kita
perubahan seseorang karena diri kita agak melainkan orang lain atau faktor lain.
sulit. Bisa jadi seseorang berubah seperti d. Oppurtinities (Kesempatan)
yang kita harapkan namun bukan karena
Opportunities merupakan
intervensi dari kita.
kesempatan untuk memilih keinginan
Aspek keyakinan yang diukur
sehingga dapat mengembangkan diri
tidak sesederhana seberapa yakin
sesuai dengan potensi diri baik dalam
perempuan PGRI pada kapasitas diri
dunia kerja maupun organisasi. Hasilnya
sendiri melainkan seberapa yakin
ditunjukkan dalam Bagan di bawah ini.
perempuan PGRI untuk mengubah orang
lain sesuai definisi yang ada apad teori

32 I Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

Bagan 4: Aspek Kesempatan dalam Persepsi Perempuan PGRI

Sangat Rendah Rendah Sedang


Tinggi Sangat Tinggi

Sumber : Diolah peneliti, 2022

Dari Bagan di atas diketahui yang berkarya. Perempuan harus mampu


memilih rendah 2, sedang 42, tinggi 5, membuktikan bahwasanya keberadaanya
sangat tinggi 0. Dari wawancara, diketahui layak untuk diperhitungkan. Kecerdasan
bahwa informan yang memilih rendah serta kepiawaian perempuan-perempuan
karena sudah bukan masanya untuk Indonesia, tidak bisa lagi dianggap
memilih keinginan pribadi dan remeh karena telah turut berkontribusi
mengembangkan potensi diri sendiri. terhadap pembangunan. Kesempatan
Kesempatan itu terbuka bagi generasi
perempuan misalnya perempuan harus
yang lebih muda, dan mereka yang
memiliki skill yang setara dengan laki-
harusnya membuka kesempatan tersebut.
Alasan lain mengapa memilih rendah
laki, memperbaiki keterampilan dan
karena kesempatan untuk memilih kapasitas tenaga kerja dengan
keinginan sesuai dengan potensi diri tidak pelatihan untuk perempuan, dan
di dapat dari dunia kerja atau organisasi menguatkan implementasi kebijakan
karena potensi tersebut tidak berhubungan tenaga kerja yang mengakomodasi
langsung dengan dunia kerja dan kesetaraan gender.
organisasi. Dukungan terhadap agar e. Responsibilities (Tanggung Jawab)
perempuan mampu mendesain kebijakan Responsibilities adalah tanggung
yang dapat memungkinkan perempuan jawab dalam proses perubahan menjadi
untuk terus produktif, berkapasitas dan lebih baik melalui tata kelola yang tepat

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022 I 33
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

Bagan 5: Aspek Tanggung Jawab pada Perempuan PGRI

Sangat Rendah Rendah Sedang


Tinggi Sangat Tinggi

Sumber : Diolah peneliti, 2022

Bagan di atas menunjukkan perempuan dalam melaksanakan


bahwa sangat rendah dan rendah 0, sedang perannya. Melalui perilaku sikap tanggung
14, tinggi 32, sangat tinggi 20. Ini jawab, begi seorang perempuan maka
menunjukkan bahwa tingkat tanggung dapat dihargai disegani oleh orang lain.
jawab pengurus BKP PGRI Sikap tanggungjawab perempuan PGRI
Kabupaten/Kota sudah tinggi mengingat dalam menjakankan organisasi maupun
latar belakang jabatan yang mereka emban profesinya merupakan bagian dari kinerja
memang pada level penanggung jawab. institusi. Tanggung jawab merupakan
Sebagai makhluk sosial perempuan sikap yang ditunjukkan perempuan PGRI
dihadapkan dengan kondisi yang menuntut terhadap apa yang telah menjadi
adanya sikap tanggung jawab pada setiap tanggungjawabnya merupakan komitmen
perannya. Ciri dari manusia yang individu dalam setiap aktifitas.
berbudaya adalah memiliki rasa tanggung f. Support (Dukungan)
jawab. Tanggung jawab akan mulai Support adalah dukungan dari
tampak dikala manusia sudah menyadari berbagai pihak secara seimbang baik dari
atas perbuatan baik dan perbuatan buruk sisi ekonomis, sosial dan budaya juga
yang dilakukan. Karena itu tanggung dukungan dari berbagai stakeholders
jawab adalah sikap yang sangat penting (pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha)
dan harus dimiliki dan diterapkan oleh yang dilakukan secara simultan.

Bagan 6: Aspek Dukungan pada Perempuan PGRI

Sangat Rendah Rendah Sedang


Tinggi Sangat Tinggi

Sumber : Diolah peneliti, 2022

34 I Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

Bagan di atas menunjukkan B. Peran Peran Perempuan PGRI


bahwa tidak ada yang memilih sangat dalam Pemberdayaan Masyarakat
rendah dan rendah. Sedangkan yang Peran perempuan PGRI dalam
memili sedang sebanyak 34, tinggi pemberdayaan masyarakat diukur melalui
sebanyak 20, sangat tinggi sebanyak12. Ini keterlibatan mereka dalam organisasi atau
menunjukkan support yang diberikan komunitas pemberdayaan masyarakat dan
stake holders sudah baik. Menariknya, peran mereka dalam organisasi tersebut.
dari hasil wawancara, dukungan dari a. Keterlibatan dalam Organisasi
teman sejawat baik di dunia kerja maupun Perempuan hadir sesuai karakteristiknya
organisasi yang belum optimal. Terutama pada sektor publik dapat mewarnai dan
dalam organisasi, dominasi kaum pria berkontribusi pada penyelesaian problem
masih dirasakan pada pembagian bidang di masayarakat. Untuk mengetahui peran
kerja. Salah satu contohnya adalah perempuan PGRI dalam pemberdayaan
pengurus perempuan selalu diletakkan masyarakat, keterlibatan perempuan PGRI
pada jabatan bendahara atau seksi dalam organisasi atau komunitas
konsumsi dalam kepanitiaan. Dukungan pemberdayaan masyarakat dibagikan
teman sejawat merupakan faktor penting melalui kuesioner. Kuesioner ini diikuti
dalam peningkatan peran perempuan oleh wawancara dari sampel yang dipilih
PGRI baik dalam organisasi maupun berdasarkan jawaban pada kuesioner yang
profesi. Dukungan sesama kolega mampu perlu ditindak lanjuti. Berikut adalah
menjadi penyemangat, motivasi dalam grafik yang menunjukkan keterlibatan
menjalankan tugas dan fungsinya. perempuan PGRI dalam organisasi atau
komunitas pemberdayaan masyarakat.

Grafik 1: Peran Perempuan PGRI dalam Organisasi/Komunitas Pemberdayaan


Masyarakat

Komunitas Pemberdayaan

Organisasi Persatuan Istri

Organisasi Keagamaan

PKK

Pengurus RT/RW/Desa

0 10 20 30 40 50 60

Sumber : Diolah peneliti, 2022

Dari grafik di atas, diketahui PGRI dalam memberdayakan masyarakat


bahwa perempuan PGRI aktif terlibat melalui kegiatan-kegiatannya diikuti oleh
dalam beberapa organisasi atau komunitas organisasi keagamaan, organisasi
sekaligus. PKK adalah organisasi yang persatuan istri, dan terakhir sebagai
menjadi pilihan terbanyak bagi perempuan pengurus RT/RW/Desa. Dalam menindak

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022 I 35
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

lanjuti hasil kuesioner yang telah b. Peran dalam Organisasi


diperoleh, pertanyaan terkait program atau Peran perempuan dalam
kegiatan apa yang telah mereka lakukan organisasi (selain PGRI) dan komunitas
dalam upaya pemberdayaan masyarakat pemberdayaan masyarakat dilihat dari
melalui organisasi yang mereka ikuti fungsi mereka dalam pengambilan
adalah berupa seminar, pelatihan, bantuan keputusan. Untuk itu, peran mereka
sosial, dan pendampingan kegiatan sebagai ketua, pengurus, atau anggota
ekonomi. digali melalui kuesioner.

Grafik 2: Peran Perempuan PGRI dalam Organisasi/Komunitas Pemberdayaan


Masyarakat

Anggota

Pengurus

Ketua

0 20 40 60 80

Sumber : Diolah peneliti, 2022

Dari grafik di atas diketahui dari mampu memiliki peran produktif.


beberapa organisasi yang diikuti Perempuan dapat memberikan sumbangan
perempuan PGRI, 62 perempuan adalah pemikiran juga partisipasi aktif dalam
pengurus organisasi/ komunitas sebuah program yang bertujuan untuk
pemberdayaan masyarakat, 18 sebagai meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
ketua, dan 5 orang yang sebagai anggota.
Peran perempuan PGRI dalam
Ini membuktikan bahwa peran perempuan
pemberdayaan masyarakat pada ranah
PGRI dalam organisasi sudah sangat
domestik mampu meningkatkan keahlian
tinggi sehingga fungsi mereka dalam
di dalam rumah tangga. Sedangkan pada
upaya pemberdayaan masyarakat
ranah publik mampu memberikan
diharapkan juga kontributif.
kontribusi posiif atas peningkatan kualitas
Kontribusi perempuan PGRI
organisasi. Peran organiasi perempuan
dalam Pemberdayaan masyarakat
PGRI sudah menunjukkan ke arah
bertujuan untuk meningkatkan
pembangunan sosial dalam bidang
kemampuan perempuan dalam manajemen
pendidikan, ekonomi, dan budaya.
organisasi maupun peran di masyarakat.
Pembangunan ini bertujuan untuk
Kegiatan partisipasi perempuan, tidak
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
hanya sebagai perpanjangan dari tugasnya
khususnya perempuan. Pembangunan di
dalam pekerjaan reproduktif, tetapi
bidang pendidikan oleh organisasi
bertujuan untuk membuat perempuan

36 I Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

perempuan PGRI dilakukan melalui bekerja pada sektor industri atau yang
penyuluhan, sosialisasi, dakwah, memilih sebagai ibu rumah tangga yang
pemberian kursus keterampilan- bekerja di rumah sehingga hasil yang
keterampilan. didapat bisa diteruskan dan ditindak
lanjuti.

E. KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI REFERENSI
a. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah Hartutik. (2015). R.A. Kartini :
untuk mengetahui persepsi perempuan Emansipator Indonesia Awal
PGRI melelui teori ACTORS dan untuk Abad 20. Jurnal Seuneubok Lada,
mengetahui bagaimana peran perempuan 2(1), 86–
PGRI dalam pemberdayaan masyarakat. Habib, M. A. F. (2021). Kajian Teoritis
Melalui kuesioner dan wawancara, Pemberdayaan Masyarakat Dan
diketahui bahwa tingkat keberdayaan Ekonomi Kreatif. Journal of
perempuan PGRI Jawa Timur ditinjau dari Islamic Tourism, Halal Food,
aspek ACTORS sudah tinggi dan peran Islamic Traveling, and Creative
mereka dalam pemberdayaan masyarakat Economy, 1(2), 106–134.
juga dinilai sudah baik dilihat dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan
keterlibatan mereka dalam organisasi atau Dan Perlindungan Anak Republik
komunitas pemberdayaan masyarakat dan Indonesia. (2012). Kebijakan dan
peran mereka dalam organisasi tersebut. Strategi Peningkatan Produktifitas
Dengan menggunakan kerangka teori Ekonomi Perempuan (PPEP). 1–
ACTORS maka dapat terlihat bagaimana 52.
peran perempuan PGRI dalam Kesuksesan, M., & Keluarga, U. (2003).
pemberdayaan masyarakat hal ini akan PERANAN KEMANDIRIAN
menumbuhkan kesadaran kearah WANITA DALAM MENDUKUNG
kemandirian sehingga memiliki KESUKSESAN USAHA
pemahaman tentang pemberdayaan diri KELUARGA Oleh : Basukiyatno
(self empowring) ABSTRAK.
Kiftiyah, A. (2019). Perempuan Dalam
b. Rekomendasi Partisipasi Politik Di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan kepada Jurnal Yuridis, 6(2), 55.
pengurus BKP PGRI Kabupaten/Kota KiaiTanjung (2017) Jagat Kiai Tanjung,
dimana mereka telah mempunyai latar Jatayu Pomosda Nganjuk
belakang pendidikan, pengalaman kerja, Maani, Karjuni Dt (2011). Teori ACTORS
dan organisasi yang baik. Maka tidak dalam Pemberdayaan Masyarakat,
mengherankan jika temuan yang didapat Jurnal DEMOKRASI Vol. X No.
adalah semua aspek dalam ACTORS rata- 1
rata tinggi. Di samping itu, peran mereka Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian
dalam pemberdayaan masyarakat sekitar Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung :
juga cukup tinggi. Untuk ke depan, PT. Remaja Rosdakarya.
disarankan untuk mengadakan penelitian Nimrah dan Sakaria, S., Kunci, K., &
yang ditujukan kepada perempuan yang Budaya Patriarki, dan. (2015).
Perempuan Dan Budaya Patriarki

Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022 I 37
Analisis Teori ACTORS Peran Perempuan PGRI Jawa Timur – M. Fadeli , Lailatul M.

Dalam Politik (Studi Kasus Gender, 110(August), 89–110.


Kegagalan Caleg Perempuan Sarah Cook & Steve Macaulay. 1997.
Dalam Pemilu Legislative 2014 ). Perfect Empewermant. Jakarta:
The POLITICS: Jurnal Magister PT. Elex Media Komputindo
Ilmu Politik Universitas Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Hasanuddin, 1(2), 2407–9138. Kualitatif: Untuk penelitian yang
Perempuan, C. J. (2004). Pemikiran dan bersifat eksploratif, enterpretif
Gerakan Perempuan di Indonesia. interaktif dan konstruktif
4–5. Utami, S. (2019). An Nisa ‟ Jurnal Studi
Prantiasih, A. (2014). Reposisi Peran dan Gender dan Anak Eksistensi
Fungsi Perempuan. Jurnal Perkembangan Perekonomian
Pendidikan Pancasila Dan Perempuan di Era Digitalisasi.
Kewarganegaraan, 27(1), 1–6. Jurnal Studi Gender Dan Anak,
RAHMAHARYATI, A., WIBHAWA, B., 12(1), 596–609.
& NURWATI, N. (2017). Peran Widjajanti, K. (2011). Jurnal Ekonomi
Ganda Buruh Perempuan Sektor Pembangunan Model
Industri Dalam Keluarga. pemberdayaan masyarakat. 12.
Prosiding Penelitian Dan Yuspita Widiyaningrum, W. (2020).
Pengabdian Kepada Masyarakat, Partisipasi Politik Kader
4(2), 230–234. Perempuan dalam Bidang Politik:
Saputra, H. A., Mutiarin, D., & Nurmandi, Sebuah Kajian Teoritis. Jurnal
A. (2020). Analisis Wacana JISIPOL Ilmu Pemerintahan
Partisipasi Perempuan dalam Universitas Bale Bandung, 4(2),
Politik di Indonesia Tahun 2018 - 126–142.
2019. MUWAZAH: Jurnal Kajian

38 I Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 6 No. 1 Tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai