Anda di halaman 1dari 10

MENGIDENTIFIKASI PERAN PEREMPUAN SEBAGAI INDIVIDU

DAN MASYARAKAT DALAM KONTEKS NASIONAL DAN


GLOBLAL

Agustina
Aristya Dian Fitrasari
Asry Wuri Dewi
Atmalinda
Berta Uli
Pengertian Peran Wanita
• Peran merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila
seorang yang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya
maka dia menjalankan suatu peran.

Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia Wanita bisa juga disebut dengan
wanita. Perbedaannya adalah apabila wanita dipakai untuk wanita yang lebih
dewasa dan nantinya menjadi seorang ibu. Kata wanita menduduki posisi dan
konteks terhormat. Karena dengan kedudukannya yang lebih dewasa inilah
sehingga wanita mempunyai peran yang besar dalam mewujudkan keluarga
sakinah.
Tiga peranan hebat yang dilakoni sosok wanita sebagai berikut

• Wanita Sebagai Isteri Menjadi Patner, Motivator, dan


Penasehat Suami
• Wanita Sebagai Ibu Menajdi Pendidik di Institut
Keluarga
• Wanita Sebagai Masyarakat Menjadi Tiang Negara
Definisi Perempuan Sebagai Individu Dan Sebagai Masyarakat


Istilah wanita menjadi Perempuan terjadi di awal reformasi

merupakan fenomena menarik. Ada sebagian kalangan yang menafsirkan perubahan


penggunaan kata wanita ke perempuan merupakan simbolisasi perlawanan terhadap
ketidakadilan yang dialami oleh perempuan. Dengan menggunakan prespektif historis,
para penganut pandangan ini melihat penggunaan istilah wanita pada masa orde baru
merupakan antitesis atas penggunaan istilah perempuan pada masa Jepang yang
memperlihatkan realita dimana kaum hawa mengalami penindasan tak terperi.
Definisi Perempuan Sebagai
Masyarakat
• Peran dan satus perempuan dalam terlihat melalui keterlibatan perempuan itu sendiri dalam
ikatan kesatuan pada kelompok-kelompok sosial yang diikutinya dalam kehidupan
masyarakat, antara lain dalam kehidupan rumah tangga, keluarga, pembangunan dan
sebagainya. Selanjutnya, dalam kelompok-kelompok sosial tersebut pada dasarnya
memperlihatkan tentang bagaimana peran dan status perempuan itu, bagaimana
ketergantungannya dengan individu-individu lain beserta unsur-unsur sosial yang tergabung
didalam kelompok tersebut, yang terintegrasi,  bersifat lebih kekal dan stabil. Kondisi
masyarakat seperti inilah yang pada dasarnya dapat dikatakan sebagai sistem sosial.
Peran Perempuan Pada umumnya masyarakat di Indonesia, pembagian kerja antara lelaki dan
perempuan menggambarkan peran perempuan. Basis awal dari pembagian kerja menurut jenis kelamin
ini tidak diragukan lagi terkait dengan kebedaan peran lelaki dan perempuan dalam fungsi reproduksi.
Dalam masyarakat mempresentasikan peran yang ditampilkan oleh seorang perempuan. Analisis peran
perempuan dapat dilakukan dari perspektif posisi mereka dalam berurusan dengan pekerjaan produktif
tidak langsung (domestik) dan pekerjaan produktif langsung (publik), yaitu sebagai berikut

 Peran Tradisi

 Peran transisi

 Dwi peran

 Peran kontemporer

 Peran kontemporer
Perempuan Dalam Konteks Nasional Dan Global 

• Peran Perempuan Dalam Konteks Nasional • Perempuan Dalam Konteks Global


Di Indonesia, kepedulian terhadap eksistensi Peranan strategis perempuan dalam
perempuan adalah dengan adanya instruksi bersinergi dengan kaum laki-laki, menjadi
Presiden RI No.9 tahun 2000 tentang perempuan tidak harus menjadi reaktif,
“Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional”. Sasaran strategi
pasif, tapi bagaimana mampu menjaga
pengarusutamaan gender (PUG) adalah irama dalam memajukan pembangunan.
upaya untuk mencapai kesetaraan dan Era Globalisasi menyajikan kompetisi
keadilan gender, melalui kebijakan dan informasi dan keterbukaan yang
program yang memperhatikan pengalaman, ditunjang dengan fasilitas teknologi yang
aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan canggih, jika perempuan tak mampu
perempuan dan laki-laki ke dalam seluruh mengimbangi dan menegaskan dirinya
kebijakan di berbagai bidang kehidupan dan dalam kerja-kerja sosial, peduli pada
pembangunan. kepentingan publik
ISU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM
PERSPEKTIF BUDAYA

• Kedaulatan budaya perempuan dalam konteks kebudayaan besar Indonesia, mencakup


kebudayaan leluhur bangsa Indonesia yang berakar dari tradisi dan budaya suku-
suku peninggalan terdahulu budaya nusantara yang tersebar di seluruh provinsi
Indonesia. Secara umum budaya masyarakat di dunia menempatkan laki-
laki pada hierarki teratas, sedangkan perempuan menjadi nomor dua. Dalam beberapa tatanan
budaya masyarakat Indonesia, terdapat realitas bahwa perempuan berada pada posisi kedua
dan terpinggirkan. Kondisi ini menjadi bagian dari hidup perempuan dan laki-laki yang
disosialisasikan secara turun-temurun, hingga pada masa sekarang perempuan masih
menjadi kaum marginal
Perbedaan gender telah melahirkan ketidakadilan (gender inequality) baik bagi laki-laki maupun perempuan. Hal
ini dapat dilihat dari manifestasi ketidakadilan yang sudah menjadi budaya masyarakat. Usaha untuk menghentikan
bias gender terhadap seluruh aspek kehidupan antara lain dengan cara pemenuhan kebutuhan praktis gender
(pratical gender needs). Kebutuhan ini bersifat jangka pendek dan mudah dikenali hasilnya. Namun usaha untuk
melakukan pembongkaran bias gender harus dilakukan mulai dari rumah tangga dan pribadi masing-masing hingga
sampai pada kebijakan pemerintah dan negara, penafsiran agama serta epistemologi ilmu pengetahuan. Karena itu
diperlukan berbagai aksi melalui kampanye, pendidikan kritis, advokasi untuk mengubah kebijakan, tafsir ulang
terhadap aturan keagamaan serta memberi ruang epistemologi berperspekti feminis untuk memberikan makna
terhadap realitas yang terjadi yang tidak sesuai
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai