Disusun Untuk Memenuhi Pelatihan Inti Karya Tulis Ilmiah pada Pelatihan
Jabatan Fungsional Bidan
Oleh :
ATMALINDA, S.Tr.Keb
NIP. : 197205191992032004
NIP : 19720519199203204
Menyetujui,
Pembina, Pembimbing,
Segala puji dan syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahaesa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nyalah, buku panduan Pedoman Penyelenggaraan Program KIA – KB di Puskesmas
Kecamatan Kramat Jati dapat diselesaikan. Buku Pedoman Penyelenggaan Program KIA -KB ini
ditujukan untuk Penanggung jawab Kesehatan Ibu dan Anak di wilayah kerja Pelayanan Kesehatan
ibu dan anak di Puskesmas kecamatan Kramat Jati ,yang berhubungan dengan proses pelaksanaan
programa dalam penurunan Angka kematian Ibu dan Neonatus dan dalam mencapai pelayanan yang
Paripurna sebagaimana VISI Puskesamas Kecamatan Kramat Jati Sehat Paripurna
Buku panduan Pedoman Penyelenggaraan Program KIA- KB ini disusun untuk membantu
pemberi pelayanan kebidanan wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kramat Jati dalam membuat
strategi kegiatan dan mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan selama melakukan pelayanan
kebidanan sehingga mampu mencapai kualitas pelayanan kebidanan yang bermutu dan profesional.
Buku Pedoman ini juga digunakan dalam Perencanaan Kegiatan Bulanan dan Tahunan, dan proses
kegiatan yang dialkukan menjadi evaluasi dalam pelaksanaan setiap kegiatan dan mengukur
keberhasilan setiap program /kegiatan yang sudah di anggarkan dan di rencanakan.
Kami menyadari bahwa tidak mungkin ada sebuah kesempurnaan yang dapat dicapai manusia.
Dengan keinginan kuat untuk terus memperbaiki isi dan struktur buku pedoman ini, kami sangat
mengharapkan adanya masukan dan usulan terhadap isi maupun struktur buku ini.
Kami sangat berterima kasih pada segenap pihak yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan
buku pedoman ini dan kepada seluruh pihak yang senantiasa memberikan masukan atau sarannya
untuk perbaikan buku Pedoman ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh Bidan wilayah
kerja Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, dapat menggunakannya.
Atmalinda ,S.Tr.Keb
DAFTAR ISI
BAB I ……………………………………………………….……………...….…..... 4
PENDAHULUAN …………………………………..………….…………….…..... 4
1.1. LATAR BELAKANG ……………………………..………................. 4
1.2. TUJUAN PEDOMAN …………………………………………….….. 5
1.3. RUANG LINGKUP ………………………………..….……………… 6
1.4. BATASAN OPERASIONAL ……………………………………...…. 7
1.5. LANDASAN HUKUM ……………………………………..……….… 8
BAB II …………………………………………………………..…………….…..… 9
STANDAR KETENAGAAN ………………………………………..….…...…..… 9
2.1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA ……………….…….…. 9
2.2. DISTRIBUSI KETENAGAAN …………………….…………...….…. 9
2.3. JADWAL KEGIATAN UPAYA KIA KB …………………………....… 10
BAB III ………………………………………………………………………..….…. 13
STANDAR FASILITAS ………………………………………….……………...… 13
3.1. PETA SASARAN ……………………………………….................... 13
3.2. STANDAR KETENAGAAN ……………….………………….…..…. 13
BAB IV ………………………………………………………….…………....…..… 15
TATA LAKSANA PELAYANAN ………………………….………………...…… 15
4.1. PELAYANAN ANTENATAL …………………………..……….……. 15
4.2. PERTOLONGAN PERSALINAN ………………………………........ 16
4.3. PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS ………………….........….. 16
4.4. PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS………………….......….. 17
4.5. DETEKSI DINI FACTOR DAN KOMPLIKASI KEBIDANAN 18
DAN NEONATUS OLEH TENAGA KESEHATAN MAUPUN
MASYARAKAT ………………………………………..……….....…..
4.6. PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN ………………...….… 20
4.7. PELAYANAN NEONATUS DENGAN KOMPLIKASI ………..…… 20
4.8. PELAYANAN KESEHATAN BAYI ……………………..……..….… 21
4.9. PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA ………………..…...... 21
4.10 PELAYANAN KB BERKUALITAS …………………..…...…....…… 21
BAB V …………………………………………………………….…….……..……. 23
LOGISTIK ………………………………………………………………….……….. 23
BAB VI ……………………………………………………………….….....….…… 24
KESELAMATAN SASARAN ………………………………………………..…… 24
BAB VII …………………………………………………………………...…..…….. 26
KESELAMATAN KERJA ………………………………………..………….....…. 26
BAB VIII ……………………………………………………….……….....…...…… 28
PENGENDALIAN MUTU …………………………………………………….…… 28
BAB IX …………………………………………………………….….…….....…… 34
PENUTUP …………………………………………………………..……...………. 34
A. KESIMPULAN ……………………………………………….…….…. 34
B. SARAN …………………………………………………….…….....…. 34
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 35
Hal. 2
BAB I
PENDAHULUAN
Hal. 3
memaksimalkan kualitas kesehatan masyarakat terutama ibu dan anak.
Puskesmas Kecamatan Kramat Jati sebagai,salah satu organisasi yang bergerak
dalam layanan Kesehatan mempunyai visi dan misi. Visi Puskesmas Kecamatan
Kramat Jati “Kramat Jati Sehat Paripurna” Misi Memberikan Pelayan Prima,
Meningkatakan Kompetensi SDM, Meningkatkan kompetensi Sumber Daya
Manusia, Menyelenggarakan Tata Kelola yang transparan dan Akuntable,
Meningkatakan Peran serta Lintas Sektoral dan Masyarakat, Melakukan
Perbaikan Kinerja yang berkesinambungan. Adapun tatanilai Puskesmas
Kecamatan Kramat Jati adalah QEREN ( Quality, Emphathy, Responsibel,
Educated dan New Spirite ). berusaha melaksanakan kegiatan program kesehatan
ibu dan Anak (KIA) dengan sebaik-baiknya untuk dapat mensukseskan program
promotif dan preventif bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Kramat Jati
Hal. 4
c. Sebagai pedoman dalam Meningkatkan jangkauan pelayanan
kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan
ibu meneteki.
d. Sebagai pedoman dalam Meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, bayi dan
anak balita.
e. Sebagai pedoman dalam Meningkatkan kemampuan dan peran
serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk
mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
Hal. 5
1.4. Batasan Operasional
a. Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan
sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).
b. Pertolongan Persalinan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan
persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten.
c. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh
tenaga kesehatan.
d. Pelayanan Kesehatan Neonatus
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada
neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari
setelah lahir,
e. Deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus
oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat.
Deteksi dini kehamilan dengan faktor risiko adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko
dan komplikasi kebidanan.
f. Penanganan Komplikasi Kebidanan
Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu
dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif 13
sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat
pelayanan dasar dan rujukan.
g. Pelayanan neonatus dengan komplikasi
Pelayanan Neonatus dengan komplikasi adalah penanganan
neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan
kesakitan, kecacatan dan kematian oleh dokter/bidan/perawat terlatih
di Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin dan
Rumah Sakit Pemerintah/Swasta.
Hal. 6
h. Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya
4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir.
i. Pelayanan kesehatan anak balita
Upaya deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada
anak Usia dini menjadi sangat penting agar dapat dikoreksi sedini
mungkin dan atau mencegah gangguan ke arah yang lebih berat.
j. Pelayanan KB Berkualitas
Pelayanan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar
dengan menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan.
Hal. 7
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Hal. 8
6. Psikolog Ø Konseling kejiwaan Pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang ada (TIM
Peningkatan
wawasan petugas
mengenai
Puskesmas Penanggung
6 kontrasepsi update Kecamatan Juni Jawab
dan kesehatan Kramat Jati Upaya KIA
reproduksi
Hal. 9
peningkatan
Puskesmas Penanggung
wawasan kader September
7 Kecamatan Jawab
tentang pemanfaatan dan oktober
Kramat Jati Upaya KIA
buku KIA
peningkatan
wawasan petugas Puskesmas Penanggung
Agustus dan
8 Kecamatan Jawab
tentang pemanfaatan Oktober
Kramat Jati Upaya KIA
buku KIA
Peningkatan
wawasan petugas Puskesmas Penanggung
9 Kecamatan Oktober Jawab
mengenai KTP/A Kramat Jati Upaya KIA
senam hamil
Puskesmas Penanggung
Agustus dan
10 Kecamatan Jawab
September
Kramat Jati Upaya KIA
Rapat Koordinasi
Puskesmas Penanggung
April dan
11 Petugas KIA dan KB Kecamatan Jawab
Agustus
Kramat Jati Upaya KIA
Supervisi fasilitatif ke
7 Kelurahan dan Penanggung
Klinik Bidan Praktik April dan
12 puskesmas Jawab
Oktober
Mandiri kecamatan Upaya KIA
orientasi MTBM ke
Puskesmas Penanggung
13 petugas KA Kecamatan Oktober Jawab
Kramat Jati Upaya KIA
Orientasi MTBM ke
Petugas PMB Wilayah Penanggung
September
14 Kecamatan Jawab
s.d. November
Kramat Jati Upaya KIA
pembinaan TK dan
Wilayah Penanggung
PAUD binaan September
15 Kecamatan Jawab
s.d. November
SDIDTK Kramat Jati Upaya KIA
peningkatan
wawasan kader dan
Wilayah Penanggung
petugas tentang September
16 Kecamatan Jawab
s.d. November
pengisian kohort Kramat Jati Upaya KIA
balita
Hal. 10
Kelas ibu balita
Wilayah Penanggung
September
17 Kecamatan Jawab
s.d. November
Kramat Jati Upaya KIA
pertemuan rutin
Wilayah Penanggung
petugas September
18 Kecamatan Jawab
s.d. November
MTBS Kramat Jati Upaya KIA
Supervisi pelayanan
Wilayah Penanggung
September
19 MTBS di PMB Kecamatan Jawab
s.d. November
Kramat Jati Upaya KIA
Orientasi program
7 Kelurahan dan Penanggung
September
20 PIKUMBANG puskesmas Jawab
s.d. November
kecamatan Upaya KIA
Kalakarya
Penanggung
KUA Kecamatan Oktober dan
21 Jawab
Kramat Jati November
Upaya KIA
Monitoring dan
Evaluasi layanan
7 Kelurahan dan Penanggung
Kesehatan Ibu dan April,
22 puskesmas Jawab
juli,okt,des
Anak kecamatan Upaya KIA
Hal. 11
BAB III
STANDAR FASILITAS
No Perlengkapan
Kriteria
Hal. 12
2. Tersedia Poster pendidikan kesehatan / brosur/leaflet
semua materi berikut tersedia:
penyuluhan • Tentang gizi ibu hamil, bayi balita
yang • Immunisasi WUS
dibutuhkan • Keluarga Berencana
• Menyusui bayi dan ASI eksklusif
• Asuhan Antenatal dan Postnatal
• Kebersihan diri/Cuci tangan dan kebersihan
lingkungan rumah/ air bersih dan jamban keluarga
• HIV/AIDS, Hepatitis pada ibu hamil
3. Dokumen di • Kohort ibu hamil ,bersalin dan nifas kohort bayi
Puskesmas • Catatan vaksinasi ibu hamil
• Formulir Laporan ke Suku Dinas kesehatan
• Catatan persalinan
• Buku catatan kunjungan KIA (ANC, PNC, Bayi dan
anak)
• Catatan rujukan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi balita
Hal. 13
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Hal. 14
4.2. Pertolongan Persalinan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan yang
aman yang dilakukan tenaga kesehatan yang kompeten dan diarahkan ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
Pada prinsipnya pertolongan persalinan harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Pencegahan infeksi
b. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar
c. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke fasilitas yang lebih tinggi
d. Melaksanakan inisiasi menyusu d ini(IMD)
e. Memberikan injeksi vitamin K I mg dan salep mata pada bayi baru lahir
Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan pertolongan
persalinan adalah: Dokter spesialis kebidanan, dokter, dan bidan
Hal. 15
4.4. Pelayanan Kesehatan Neonatus
Pelayanan kesehatan neonates adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang diberikan oleh petugas kesehatan yang kompeten kepada neonates
sedikitnya 3 kali selama periode 0-28 hari setelah lahir baik di fasilitas kesehatan
maupun melalui kujungan rumah.
Pelaksanaan Pelayanan kesehatan neonates:
a. Kunjungan neonatal pertama (KN 1) : kurun waktu 6-48 jam setelah lahir
b. Kunjungan neonatal kedua (KN 2) : kurun waktu 3-7 hari setelah lahir
c. Kunjungan neonatal ketiga (KN 3) : kurun waktu 8-28 hari setelah lahir
Pelayanan kesehatan neonatesdasar dilakukan secara komprehensif
dengan melakukan pemeriksaaan dan perawatan bayi baru lahir dan pemeriksaan
menggunakan pendekatan Menejemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk
memastikan bayi dalam keadaan sehat, yang meliputi:
1. Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir:
a. Perawatan tali pusat
b. ASI eksklusif
c. Injeksi vitamin K 1mg
d. Salep mata antibiotic
e. Imunisasi HB0
2. Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM
a. Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi, ikterus, diare,
berat badan rendah dan masalahpemberian ASI.
b. Pemberian imunisasi Hepatitis B0 bila belum diberikan pada waktu
perawatan bayi baru lahir
c. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif,
pencegahan dan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir
di rumah dengan menggunakan Buku KIA
d. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan
neonatus adalah: dokter, bidan dan perawat.
Hal. 16
4.5. Deteksi Dini Factor Dan Komplikasi Kebidanan Dan Neonatus Oleh
Tenaga Kesehatan Maupun Masyarakat
Deteksi dini kehamilan dengan factor risiko adalah kegiatan yang dilakukan
untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai factor risiko dan komlikasi
kebidanan.
Factor risiko pada ibu hamil adalah:
a. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
b. Anak lebih dari 4
c. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun
d. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm,
atau penambahan berat badan < 9kg selama masa kehamilan
e. Anemia dengan haemoglobin <11 g/dl
f. Tinggi badan < 145 cm, atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang
belakang
g. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan ini
h. Sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain: TBC, kelainan
jantung,ginjal,hati, psikiosis,kelainan endokrin (DM, sistemik lupus
eritematosus,dll), tumor dan keganasan
i. Riwayat kehamilan buruk: keguguran berulang, kehamilan ektopik terganggu,
molahidatidosa. KPD, bayi dengan cacat konginetal
j. Riwayat persalinan dengan komplikasi: SC, Vacum/forsep
k. Riwayat nifas dengan komplikasi: perdarahan pasca persalinan, infeksi masa
nifas, psikosis post partum
l. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi,dan riwayat
cacat congenital
m. Kelainan jumlah janin: kehamilan ganda, janin, janin dampit, monster
n. Kelainan besar janin: pertumbuhan janin terhambat, janin besar
o. Kelainan letak dan posisi janin: lintang/oblique, sungsang pada usia
kehamilan > 32 mgg
Hal. 17
b. Intra partum : robekan jalan lahir
c. Post partum : atonia uteri, retplas, solusio plasenta, plasenta inkarserata,
kelainan pembekuan darah, subinvolusi uteri
3. Hipertensi dalam kehamilan: tekanan darah tinggi (sistolik > 140 mmHg,
diastolic >90 mmHg) dengan atau tanpa edema pre-tibial
4. Ancaman persalinan premature
5. Infeksi berat dalam kehamilan: demaam berdarah, tifus abdominalis, sepsis
6. Distosia: persalinan macet, persalinan tak maju
7. Infeksi masa nifas
Faktor risiko pada neonatus sama dengan faktor risiko pada ibu hamil. Ibu
hamil yang memiliki factor risiko akan akan meningkatkan risiko terjadinya
komplikasi pada neonatus.
Tanda-tanda komplikasi pada neonatus:
a. Tidak mau menyusu
b. Riwayat kejang
c. Bergerak jika hanya dirangsang
d. Frekuensi napas < 35,5 C dan > 37,5 C
e. Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat
f. Merintih
g. Ada pustule kulit
h. Nanah banyak di mulut
i. Pusar kemerahan meluas ke dinding perut
j. Mata cekung dan cubitan kulit kembali sangat lamban
k. Timbul kuning dan atau tinja berwarna pucat
l. Berat badan menurut umur rendah dan atau ada masalah pemberian ASI
m. BBLR = <2500gr
n. Kelainan congenital seperti ada celah di bibir dan langit-langit
Hal. 18
h. Tetanus neonatorum
i. Masalah pemberian ASI
j. Trauma lahir, sindroma gangguanpernafasan, kelainan konginetal, dll..
Hal. 19
4.8. Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29
hari sampai 11 bulan setelah lahir.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi:
a. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 29 hari – 2 bulan
b. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 3 – 5 bulan
c. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 6 - 8 bulan
d. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 9 - 11 bulan
Hal. 20
Pelayanan KB bertujuan untuk menunda (merencanakan) kehamilan. Bagi
PUS yang ingin menjarangkan kehamilan, dapat menggunakan metode
kontrasepsi yang meliputi:
a. KB alamiah (system kalender, metode amenore laktasi, coitus interuptus)
b. Metode KB hormonal (pil, suntik, susuk)
c. Metode KB non hormonal (kondom, AKDR/IUD, vasektomi da tubektomi)
Disamping itu pengelola KB juga perlu memfokuskan sasaran pada
kategori PUS dengan “4 terlalu” (terlalu muda, tua, sering, dan banyak).
Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan KB kepada
masyarakat adalah: dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat.
Hal. 21
BAB V
LOGISTIK
Hal. 22
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
Hal. 23
Resiko yang mungkin terjadi adalah terganggunya psikis keluarga karena
dengan kedatangan petugas akan mengingatkan kembali kejadian kematian
ibu/bayi. Antisipasi yang dapat dilakukan adalah menjelaskan kepada
keluarga bahwa kunjungan ini sangat bermanfaat untuk data kesehatan
sehingga bisa untuk mengantisipasi tidak terulangnya kejadian yang sama
pada keluarga yang lain.
G. Kajian kasus kematian maternal/neonatal di Puskesmas
Resiko yang mungkin terjadi adalah terjadinya kesalahpahaman antar
petugas Karena harus menjelaskan kronologi kematian ibu/bayi. Antisipasi
yang dapat dilakukan adalah sebelum pelaksanaan kegiatan dibacakan
maksud dan tujuan kegiatan tersebut yang intinya untuk mengkaji penyebab
kematian supaya tidak terulang kembali oleh petugas yang lain jika kasus
tersebut bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Hal. 24
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Hal. 25
Resiko yang mungkin terjadi adalah terganggunya psikis terganggunya
psikiskaryawan puskesmas dan lintas sector terkait akibat tidak berkenan nya
keluarga/ibu itu sendiri atas kunjungan yang dilakukan petugas yang bisa saja
mengingatkan kejadian kronologi kematian ibu/bayi.
Antisipasi yang dapat dilakukan adalah menjelaskan kepada keluarga bahwa
kunjungan ini sangat bermanfaat untuk data kesehatan sehingga bisa untuk
mengantisipasi tidak terulangnya kejadian yang sama pada keluarga yang
lain.
G. Kajian kasus kematian maternal/neonatal di Puskesmas
Resiko yang mungkin terjadi adalah terjadinya kesalahpahaman antar
petugas atau bidan desa, karena harus menjelaskan kronologi kematian
ibu/bayi. Antisipasi yang dapat dilakukan adalah sebelum pelaksanaan
kegiatan dibacakan maksud dan tujuan kegiatan tersebut kepada sasaran
yang intinya untuk mengkaji penyebab kematian supaya tidak terulang
kembali oleh petugas yang lain jika kasus tersebut bisa diatasi dengan cepat
dan tepat.
Hal. 26
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Jumlah sasaran ibu hail dalam satu tahun dapat diperoleh melalui proyeksi
dihitung berdasarkan perkiraan jumlah iu hamil dengan menggunakan rumus
:
1,10 X angka kelahiran kasar (CBR) X Jumlah penduduk
Hal. 27
1 kali dalam trimester dua, dan 2 kali dalam trimester tiga disuatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Jumlah sasaran ibu bersalin dalam satu tahun dihitung dengan menggunakan
rumus:
1,05 X angka kelahiran kasar (CBR) X Jumlah penduduk
Hal. 28
e. Cakupan Pelayanan Neonatus Pertama ( Kn 1)
Adalah cakupan Neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada
6 – 48 jam setelah lahir di suatu wilaya kerja pada kurun waktu tertentu
Hal. 29
Rumus yang dipergunakan:
Jumlah ibu hamil yang berisiko yang ditemukan oleh kader atau
dukun bayi atau masyarakat disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu X 100
20% X jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Hal. 30
Rumus yang dipergunakan:
Jumlah bayi yang telah memperoleh 4 kali pelayanan kesehatan
sesuai standar disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
jumlah sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun X 100
Hal. 31
Rumus yang dipergunakan:
Jumlah peserta KB aktif disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu X 100
Jumlah seluruh PUS di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Hal. 32
BAB IX
PENUTUP
9.1. Kesimpulan
Pedoman Penyelenggaraan UKM KIA-KB dapat digunakan oleh petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak agar tercapai
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal,
bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
(NKKBS), meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh
kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia
seutuhnya, sebagai pedoman dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita.serta sebagai
pedoman dalam meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat ,
keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita,
anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
9.2. Saran
Untuk mencapai tujuan Pedoman Pemberdayaan UKM KIA-KB harus
melaksanakan kegiatan sesuai pedoman yang ada. Selain dengan menggunakan
pedoman pelayanan KIA, petugas kesehatan juga harus memberdayakan
masyarakat agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan mampu
mengatasi masalahnya secara mandiri.
Hal. 33
DAFTAR PUSTAKA
Hal. 34
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
NIP : 19720519199203204
Menyetujui,
Pembina, Pembimbing,
Hal. 35