DOSEN PEMBIMBING
ULVI MARIATI, S.Kp, M.Kes
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
1. ADELA RESA PUTRI
2. DELSY NURRIZMA
3. RAHMI ANDRITA YUDA
4. RENA AFRI NINGSIH
5. WIWIE PUTRI ADILA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “MODEL KONSEPTUAL ASUHAN
KEBIDANAN“ ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini diajukan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Kebidanan.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan
masukan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk
dapat menyelesaikan makalah ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh kata sempurna, baik dari segi
kalimat, isi maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan
semuanya, sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengadopsi dari beberapa model lainnya berdasarkan teori-teori yang sudah ada
sehingga tercipta sebuah model kebidanan sesuai dengan filosofi kebutuhan baik
dari segi bidan sebagai profesi maupun wanita dan keluarga sebagai fokus
pelayanan asuhan kebidanan. Model kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu
akan memberikan sumbangan yang berarti dalam menurunkan angka kematian ibu
dan angka kematian bayi yang mengutamakan upaya preventif dan promotif.
negara dengan berdasarkan dari beberapa teori yang sudah ada disamping dari
Model kebidanan ini dapat dijadikan tolak ukur bagi bidan dalam
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN TEORI
Teori atau Theory sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan
fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan pemikiran yang dalam dalam hal ini
Beberapa pengertian tentang teori dan konsep menurut Simpson dan Weiner
2. Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau
Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi
dasar suatu disiplin ilmu. Konseptual model berkembang dari wawasan intuitif
model dapat memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu
3
4
kedokteran, ilmu kebidanan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu
kepada ibu dalam masa prakonsepsi, konsepsi, masa hamil, ibu bersalin,
keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling, dan pendidikan
pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam
kepada ibu dan bayi dengan pengurangan dalam memberikan anestesi epidural,
postpartum
5
5. Melakukan rujukan
ilmupengetahuan.
5. Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatsan tertentu. Commented [A1]: Apakah ngak pa2? Kalo ini dimasukkan wei?
6
Konseptual model kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi
sayang dan promosi pada hak asasi manusia untuk semua. ICM percaya bahwa
nasibnya.
pimpinan
kebutuhan untuk:
a. Mengembangkan profesi
2014).
baru lahir
8
persalinan normal
dan masyarakat
kebidanan. Model medis merupakan salah satu model yang yang telah
2008). Tujuan dari model ini adalah sebagai kerangka kerja untuk
2008).
(Marmi & Margianti, 2014). Model ini juga biasanya digunakan dalam
Model medikal ini kurang cocok untuk praktik kebidanan karena terlalu
banyak yang terpengaruh pada model medikal ini (Marmi & Margianti,
2014).
dkk, 2008). Model ini juga berfokus pada sarana komunikasi dengan bidan-
c. Partisipasi masyarakat.
d. Kerja sama yang baik antara pemerintah dengan sektor lain yang
terkait.
e. Primary Health Care (PHC) adalah dasar pelayanan utama dari sistem
ilmu pengetahuan yang logis dan metode sosial yang tepat serta teknologi
melalui partisipasi dan merupakan nilai dalam masyarakat dan negara yang
dan ketentuannya.
dan pengontrolannya.
e. Imunisasi.
Margianti, 2014).
12
Kesehatan ibu dan anak diidentifikasikan dalam model ini sebagai salah
Queensland
persalinan.
mitranya atau keluarga, budaya atau sub kultur bidan tersebut, dan
lebih berkualitas.
Hubungan antara wanita, bidan, dan dokter harus didasari oleh rasa
masalah medis atau perilndungan hukum untuk wanita untuk alasan apapun,
jika wanita tersebut tidak mampu berbicara atas namanya sendiri. Persepsi
dalam tim, tetapi praktik mahasiswa akan dibatasi oleh bidan dan akan
akan semakin berkurang dalam praktik dan hanya akan menjadi penasihat
bassed
2017)
therapeutic yang terdiri dari sebuah kesadaran dan menjaga hubungan yang
yang berkualitas. Tanggung jawab dan kejujuran merupakan hal yang harus
keluarganya.
16
keluarga balajar satu sama lain untuk menentukan rencana dan memberikan
asuhan yang baik sesuai dengan kebutuhan, khususnya untuk klien. Dengan
proses ini akan terbuka komunikasi dan membangun komitmen dari bidan
Dengan pendekatan ini diharapkan klien bisa mandiri secara dini. Hal ini
yang telah menunjukkan hasil yang baik, dimana resiko yang terjadi pada
ibu bisa segera diketahui. Kemandirian dari klien atau komponen integral
dari home based midwifery care dan dapat diterapkan sebagai sebuah model
pada wanita yang memilih melahirkan di rumah sakit. (Marmi & Margianti,
2014)
midwifery care dan asuhan ini berorientasi pada wanita. Dalam hal ini
2016).
17
sebagai berikut:
antenatal;
efektif;
penelitian dan teori tentang kesehatan ibu dan anak khususnya ibu bersalin.
18
Penelitian dan pengamatan dilakukan lebih dari 20 tahun dengan lebih dari 6000
responden.
yang timbul dalam pencapaian peran menjadi ibu diberikan kode kemudian
dianalisis.
bertujuan untuk:
keduanya.
seorang ibu melihat dirinya terkait dengan peran ibu yang akan
pengalamandirinya.
a. Anticipatory stage
b. Honeymoon stage
Pada tahap ini ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasarnya, pada
c. Plateu stage
Pada tahap ini ibu akan mecoba sepenuhnya apakah ia telah mampu
menjadi ibu, tahap ini memerlukan waktu beberapa minggu dan ibu
d. Disengagement
20
Menurut Rubin identitas ibu dicapai melalui proses Taking In, Taking On,
Dan Letting Go (Estiwidani, dkk, 2008). Rubin melihat beberapa tahap aktivitas
a. Takin on, pada tahap ini wanita meniru dan melakukan peran ibu
b. Takin in, wanita tidak hanya meniru sudah mulai membayangkan peran
c. Taking hold, tahapan ini terjadi pada hari ke-2 sampai hari ke-4
dirinya, yaitu:
a. Mimicry (meniru)
e. Griefwork.
fase ini ibu tidak hanya meniru tetapi sudah mulai membayangkan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Martha Rider Sleutel tahun 2003, hasil
mengurangi kecemasan dan ketakutan yang dirasakan oleh ibu dan merupakan
sebuah strategi agar ibu percaya diri dan meninkmati pengalaman persalinannya
hal ini selaras dengan Teori Rubin (Sleutel, 2003). Commented [A3]: Aku rasa ini nggak pa2 dimasukkan
menerapkan hasil penelitian dalam asuhan terhadap ibu. Dalam teori nya Mercer
lebih menekankan pada stres antepartum dalam pencapaian peran ibu. Orang
wanita pada waktu melahirkan. Ia mengidentifikasi seorang wanita pada hari awal
postpartum, menunjukan bahwa wanita lebih mendekatkan diri pada bayi daripada
melakukan tugasnya sebagai seorang ibu. Ada dua pokok pembahasan dalam teori
Mercer:
22
sosial, rasa percaya diri, penguasaan rasa takut, keraguan dan depresi.
sendiri. Diungkapkan oleh Mercer bahwa 1-2 juta ibu di Amerika gagal
hanya pribadi wanita yang menjadi ibu dalam melaksanakan peran ibu.
b. Pencapaian peran ibu. Peran ibu dicapai dalam kurun waktu tertentu
kepuasan dan penghargaan peran. Peran aktif wanita sebagai ibu dan
antepartum terhadap fungsi keluarga. Dalam hal ini diuraikan efek dari
(Novianty, 2017).
Faktor ibu
d. Stress social
e. Dukungan social
f. Konsep diri
g. Sifat pribadi
Faktor bayi
24
a. Temperamen
b. Kesehatan bayi
Faktor lain
b. Status perkawinan
c. Status ekonomi
Pada teori ini Mercer juga menekankan bahwa tiga fase adaptasi ibu pada
Secara psikologis ibu khawatir terhadap resiko menjadi ibu. Masa pemulihan ini
sangat penting karena bila fungsi tubuh tidak kembali sperti semula akan
hubungannya dengan personal berdasarkan teori peran ibu, wanita memiliki jati
diri yang dibutuhkan sepanjang kehidupan social. Peran bidan yang dihadapkan
tugasnya sebagai seorang ibu dan mengidentifikasi faktor apa saja yang dapat
yang lebih luas yaitu kebutuhan ibu dan ayah dalam persiapan menjadi
orang tua.
bantuaan.
c. The goal : goal dan intervensi. Kebutuhan setiap individu perlu diketahui
yang dibutuhkan
administrasi yang dibebankan dengan manfaat antenatal dan jenis pelayanan yang
faktor resiko dan keefektifan asuhan antenatal terhadap hasil yang diinginkan
belum terpenuhi. Pada teori ini, konsep yang penting dalam pelayanan antenatal
yaitu:
g. Waktu
Klien ikut bertanggung jawab dalam dan ambil bagian dalam pelayanan yang
diberikan. Konsep yang dibuat oleh Lehrman ini di uji coba oleh Morten dan
menambahkan 3 komponen :
1) Mendengar aktif
2) Mengkaji
3) Klarifikasi
4) Humor
6) Pengakuan
7) Fasilitasi
8) Pemeberian izin
dukungan.
bersikap terbuka, sehingga antara bidan dan klien terlihat akrab serta
Ball mengumukakan teori “kursi goyang” yang dibentuk dari tiga elemen,
melaksanakan tugasnya sebagai ibu, baik secara fisik dan pskologis. Psikologis
disini tidak hanya mempunyai pengaruh pada emosi saja tetapi juga untuk
memenuhi kebutuhan lainnya, khususnya kebutuhan untuk menjadi orang tua atau
masapascapartum.
(peran ibu).
seseorang. Akan tetapi dengan dukungan yang berarti, wanita akan mendapatkan
system keluarga dan sosialnya. Persipapan yang sudah diantisipasi oleh seorang
pelayananmaternitas.
b. Dalam teori kursi goyang kursi dibentuk oleh tiga elemen, yaitu
PENUTUP
A. Kesimpulan
keilmuan yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang
yang mendasari disiplin ilmu serta memberi kerangka untuk memahami dan
kebidanan.
Teori yang mendasari model asuhan kebidanan diantaranya teori dari Reva
Rubin yang menekankan pada pencapaian peran ibu, Ramona Mercer tentang
stress adaptasi, Ela Joy Lehrman tentang aspek praktik bidan pada ibu hamil dan
maternitas yang meliputi the agent, the recipient, te goal and te means.
B. Saran
Sebagai bidan kita harus dapat menempatkan diri kita dalam mengambil
29
DAFTAR PUSTAKA
Estiwidani, D., Meilani, N., Widyasih, H., & Widyastuti, Y. (2008). Konsep
Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
ICM. (2014). Core Document," Philosophy and Model of Midwifery Care". The
Hague, The Netherlands: www.internationalmidwives.org.
30