Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda

persalinan, dan setelah ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan.

Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut “kejadian

ketuban pecah dini” (periode laten). Kejadian KPD mendekati 10% dari semua

persalinan (Manuaba, 2012).

Berdasarkan data Word Health of Organization (WHO) tahun 2010 kejadian

KPD menyumbang 20% angka kematian ibu (AKI). Kejadian KPD di Indonesia

sebanyak 35,70-55,3% dari 17.665 kelahiran dan di rumah sakit pemerintah

sekitar 15-20%, sedangkan di rumah sakit swasta sekitar 20-30% dari total

persalinan (Depkes RI, 2012).

Departemen kesehatan menargetkan pengurangan angka kematian ibu dari 26,9 persen

menjadi 26 persen per 100.000 kelahiran hidup dan angka kelahiran yang dicapai pada tahun

2009. sBerdasarkanSurvei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran

hidup dan Angka Kematian Bayi AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup.

Melengkapi hal tersebut, data laporan dari daerah yang diterima Kementerian.

Di Indonesia ada tiga penyebab utama kematian ibu, yaitu perdarahan berkisar antara 40

persen hingga 60 persen dari total angka kematian ibu (AKI), Pre-

ekslampsi /eklampsia (20 persen ± 30 persen) dan infeksi jalan lahir (20 persen ± 30 persen).

Infeksi merupakan salah satu yang disebabkan oleh ketuban pecah dini. Jika ketuban sudah

pecah maka jalan telah terbuka untuk masuknya kuman, bakteri atauvirus. Dengan sering

dilakukan pemeriksaan dalam, maka dapat terjadi infeksi bagi ibu dan janinnya

1
Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri

berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi

korioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas

perinatal dan menyebabkan infeksi ibu. Insidensi ketuban pecah dini lebih kurang

10% dari semua kehamilan. Pada kehamilan aterm insidensinya bervariasi 6-19%.

Sedangkan pada kehamilan preterm insidensinya 2% dari semua kehamilan.

Hampir semua KPD pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau

persalinan akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput ketuban pecah. Sekitar

85% morbiditas dan mortalitas perinatal disebabkan oleh prematuritas. Ketuban

pecah dini berhubungan dengan penyebab kejadian prematuritas dengan insidensi

30-40%. Neonatologis dan ahli obstetri harus bekerja sebagai tim untuk

memastikan perawatan yang optimal untuk ibu dan janin

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan PRM /

KPD di RS Bhayangkara ?

1.3 Tujuan Penulis

1. Tujuan Umum

Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan PRM di RS Bhayangkara

Padang.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada ibu hamil dengan PRM/KPD di RS

Bhayangkara Padang.

b. Menegakkan diagnosa masalah dan kebutuhan pada ibu hamil dengan PRM/

KPD di RS Bhayangkara Padang.

2
c. Menentukan rencanaan tindakan pada ibu hamil dengan PRM di RS

Bhayangkara Padang.

d. Melaksanakan rencanaan tindakan data pada ibu hamil dengan PRM/KPD di

RS Bhayangkara Padang.

e. Melakukan evaluasi atas tindakan pada ibu hamil dengan PRM/KPD di RS

Bhayangkara Padang.

1.4 Manfaat penulisan

1. Manfaat Teoritis

Dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman secara langsung

dalam penerapan ilmu yang diperoleh selama akademik, menambah wawasan

dalam menangangani ibu hamil dengan PRM.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman

khususnya dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama ini,

khususnya dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan KPD di RS

Bhayangkara Padang.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan KPD yang dapat digunakan

sebagai acuan bagi praktik mahasiswa kebidanan.

c. Bagi Lahan Praktek

Dari hasil penulisan ini dapat memberikan masukan pada tenaga kesehatan

untuk lebih mempertahankan dan meningkatkan pelaksanaan praktek

3
layanan asuhan kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan KPD di RS

Bhayangkara Padang.

d. Bagi Klien

Sebagai bahan masukan dan tambahan ilmu pegetahuan serta pengalaman

dan melaksanakan tindakan-tindakan yang telah diberikan bidan.

e. Bagi Masyarakat

Hasil penulisan ini nantinya diharapkan dapat memberikan informasi dan

menambah wawasan masyarakat terutama ibu hamil dalam mengatasi KPD.

Anda mungkin juga menyukai