Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU ISU-ISU KONTEMPORER

SEX DAN GENDER

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD SAHLAN 1810128210012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2020

A. Isu sex dan gender


Beberapa saat yang lalu ramai di perbincangkan antara kesetaraan
wanita dengan pria. Berbicara mengenai konsep gender harus dibedakan
kata gender dengan kata sex (jenis kelamin). Pengertian jenis kelamin
merupakan penyifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang
ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu.
Misalnya, bahwa manusia jenis laki-laki bersifat seperti daftar berikut ini:
laki-laki adalah manusia yang memiliki penis, jakun dan memproduksi
sperma. Sedangkan perempuan memiliki alat reproduksi seperi rahim dan
saluran untuk melahirkan, memiliki sel telur, memiliki vagina, dan
mempunyai payudara.
seks dan gender mempunyai arti ang berbeda meski mengacu pada
pembahasan yang sama yaitu soal peran lali-laki dan perempuan. Akibat
dari keselahpahaman tersebut memicu terjadinya ketidakadilan dalam
memperlakukan perempuan bahkan terjadi pelecehan. Dan ironisnya,
keselahpahaman tentang pemaknaan sek dan gender ikut serta dalam
melestarikan budaya patriarki (sistem sosial yang menempatkan laki-laki
sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran
kepemimpinan).

B. Dilihat dari sudut pandang ilmu sosial


1. Sosiologi
Dilihat dari sisi ilmu sosiologi hal ini akan menimbulkan pandangan
dalam masyarakat dengan tanda kutip bahwa tuhan menciptakan
derajar wanita lebih rendah dibaandingkan daril aki-laki, namun
seiring berkembbangnya zaman, pandangan inni semakkin memudar
dengan adanya emansipasi wanita dimana wanita berhak mendapat
kesetaraan derajat dengan laki-laki.

2. Ekonomi
Dari sudut paandang ekonomi, perkmbangan zaman ini tentu nya
sangat berdampak positif,, dimana SDM yang berjenis kelamin wanita
disini juga akan turut ikut andil dalam mengembangkan perekonomian
di suatu negara. Jadi menurut saya disini tidak hanya laki-laki yang
membangun perekonomian pribadi mapun negara namun disini
perempuan juga ikut andil dalam peran perbaikan perekonomian.
3. Politik
Pasca disahkannya undang-undang keterwakilan perempuan dalam
partai politik menyebabkan kaum perempuan terjun ke dunia politik.
Namun keterlibatan kaum perempuan di ranah politik, khususnya
dalam kelembagaan formal masih jauh dari yang diharapkan. Sejak
konsep gender berkembang, tidak dapat dipungkiri lagi peran
perempuan dalam pembangunan telah mengalami pembaharuan. Di
bidang pendidikan misalnya, perempuan telah mengalami peningkatan
akses pendidikan yang setara dengan laki-laki. Posisi-posisi penting
baik di pemerintahan maupun non pemerintahan cukup banyak
dijalankan oleh perempuan.
Dalam bidang politik, yang seringkali disebut sebagai dunia laki-
laki, aspirasi perempuan juga telah mendapat tempat walaupun belum
semua aspek terwakili. Salah satu yang perlu diperhitungkan
keberadaannya dalam dunia politik sekarang adalah kaum perempuan
dimana selain merupakan pemberi suara terbanyak, perempuan juga
sudah banyak yang terlibat langsung dalam partai politik misalnya
sebagai pengurus partai, pengambil keputusan dan sebagai calon
anggota legislatif (Caleg).

C. Manfaat bagi pembelajaran IPS


Jadi manfaat kesetaraan gender yang marak dilakukan sekarang bagi
pembelajaran ips adalah ditujukan bagi pembinaan generasi penerus usia
dini agar memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata
kehidupannya, menghayati keharusan dan pentingnya bermasyarakat
dengan penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan di
lingkungannya sebagai insan sosial dan warga negara yang baik. Dalam
masyarakat pada umumnya bersifat kompleks dan tidak dapat dipahami
dengan pandangan satu segi saja. Dengan IPS problem tersebut dapat
dipahami dari berbagai segi yaitu dari segi geografi, sejarah, antropologi,
dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://digilib.uin-suka.ac.id/28367/2/11530087_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-
TERAKHIR.pdf
- M. Quraish shihab, perempuan: dari cinta sampai seks dari nikah mut’ah
sampai nikah sunnah dari bias lama sampai bias baru (Tangerang, lentera hati
2005), hlm 2.
- Sugihastuti dan siti hartinisastriyani, glosarium seks, dan gender, (yogyakarta
CarravatiBooks, jili 2007), hlm, 211-212.
2. https://media.neliti.com/media/publications/285781-implikasi-budaya-patriarki-
dalam-kesetar-3e48e847.pdf
- 6Amelia Fauzia, et. al, Realitas dan Cita Kesetaraan Gender di UIN Jakarta,
Cet.I; (Jakarta: McGill IAIN-Indonesia, 2004), h. 18-22
- 7 Ollenburger, Jane C, dan Helen A. Moore, A Sociology of Women,
diterjemahkan oleh Budi Sucahyono, Yan Sumaryana, dengan judul “Sosiologi
Wanita”, Cet. I; (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), h. 65. 8 . Ibid., h. 67.
3. file:///C:/Users/acer/Downloads/229-353-1-PB.pdf
- The POLITICS: Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Vol. 1 No.
2, July 2015 | P-ISSN: 2407-9138
- Jurnal Al-Maiyyah, Volume 10 No. 1 Januari-Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai