Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia tercermin dalam

perilaku. Masyarakat yang saling menghargai dan tidak membeda-bedakan etnis,

suku, budaya, dan agama yang beragam serta mampu hidup rukun bahkan

bekerja sama untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan bersama.

Letak geografis yang berada di jalur lalu lintas perdagangan internasional

antarabenua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudra Pasifik dan Samu

dramembuat Indonesia memiliki keberagaman yang luar biasa. Hal itu juga

disertai dengan keanekaragaman hayati sumber daya alam yang melimpah baik

di daratan maupun lautan.

Kondisi masyarakat Indonesia juga memiliki keragaman suku bangsa,

agama, ras, serta perbedaan golongan dalam masyarakat. Meskipun berbeda,

namun keragaman itu merupakan sumber kekayaan bangsa Indonesia yang perlu

dilestarikan untuk memperkuat kejayaan dan keunggulan bangsa. Oleh karena

itu, harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah hal yang sepatutnya

dipertahankan dalam menjalani keberagaman Indonesia.

Manusia diciptakan oleh Tuhan ada yang memiliki jenis kelamin

perempuan dan laki-laki. Secara biologis, ciri yang melekat pada masing-masing

jenis kelamin tidak dapat ditukar karena merupakan suatu kodrat atau ketentuan

dari Tuhan. Gender merupakan perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya,

yang berkaitan erat dengan peran, sifat, kedudukan, dan posisi dalam

masyarakat. Perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan, selain

disebabkan oleh faktor biologis sebagian besar justru terbentuk melalu proses

sosial dan kultural. Gender bisa dikategorikan sebagai perangkat operasional

dalam melakukan measure (pengukuran) terhadap persoalan laki-laki dan


perempuan terutama yang terkait dengan pembagian peran dalam masyarakat

yang dikonstruksi oleh masyarakat itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang hendak dikaji :

1. Apa makna dari harmoni dalam keberagaman gender dalam Masyarakat.

2. Apa upaya penyelesaian permasalahan gender.

3. Bagaimana faktor penyebab terjadinya permasalahan gender.

C. Tujuan

1. Memahami makna dari harmoni dalam keberagaman gender dalam

masyarakat.

2. Mengetahui upaya-upaya penyelesaian terhadap permasalhan gender.

3. Mengetahui faktor penyebab terjadinya permasalahan gender.

4.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Harmoni dalam Keberagaman Gender dalam Masyarakat

Harmoni dalam keberagaman gender dalam masyarakat merupakan konsep

di mana semua individu, terlepas dari identitas gender mereka, dapat hidup

berdampingan secara damai, menghormati satu sama lain, dan mendukung

keberagaman gender sebagai bagian integral dari masyarakat. Secara harfiah

gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin. Namun, dalam

makna sosial, gender merupakan suatu sifat yang melekat pada laki-laki dan

perempuan. Gender menunjukkan pembagian peran, kedudukan, dan tugas antara

laki-laki dan perempuan berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya.

Kesetaraan gender makin berkembang dan bukan hanya perlakuan yang

adil berdasarkan ciri-ciri fisik antara laki-laki dan perempuan. Tetapi mengarah

pula pada kompetensi kemampuan akademik atau keahlian yang dimiliki dari

setiap orang dalam kehidupan masyarakat. Tanpa membedakan jenis kelamin,

baik laki-laki maupun perempuan memperoleh kesempatan yang sama untuk

berperan sertadalam berbagai bidang kehidupan.

Pergeseran nilai sosial budaya memengaruhi profesi atau mata

pencaharian, maupun kedudukan seseorang dalam masyarakat. Sekarang ini,

sudah banyak kaum perempuan yang menduduki jabatan penting di instansi-

instansi pemerintah maupun swasta. Begitu juga dengan profesi, yang dulu

biasanya hanya dilakukan oleh kaum laki-laki, tetapi sekarang juga banyak

dilakukan oleh kaum Wanita.

Sebaliknya, kaum laki-laki juga saat ini banyak yang melakukan pekerjaan-

pekerjaan yang dahulu biasanya hanya dilakukan oleh kaum perempuan.

Misalnya, ada yang berprofesi sebagai penata rias, juru masak, desainer baju,

dsb. Dengan demikian, apapun profesi, kedudukan, atau jabatan di masyarakat,

baik-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berperan

serta dalam kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, pertahanan, dan


keamanan sesuai dengan kemampuan masing-masing yang menjadi cerminan

harmoni dalam keberagaman gender. Kesetaraan gender bukan berarti perempuan

dan laki-laki harus menjadi sama, yang utama adalah gender apa pun memiliki

kesempatan yang sama. Bisa jadi mungkin beberapa perempuan memang lebih

memilih untuk menjadi ibu rumah tangga seperti sedia kala, tidak ada yang salah

dengan hal tersebut. Pilihan keduanya tetaplah harus menjadi tanggung jawab,

pilihan, dan kesadaran masing-masing gender.

B. Upaya Penyelesaian Permasalahan Gender

Kesenjangan gender di berbagai bidang pembangunan dapat dilihat dari

masihrendahnya peluang yang dimiliki perempuan untuk bekerja dan berusaha,

sertarendahnya akses perempuan terhadap sumber daya ekonomi, teknologi,

informasi, pasar, kredit dan modal kerja.

Permasalahan gender pada masyarakat Indonesia, berupa isu-isu umum

yang berkaitan dengan gender, seperti kekerasan dalam rumah tangga, tradisi,

adatistiadat, dan berbagai problematika dalam hubungan bermasyarakat.

Faktor penyebab permasalahan gender diantaranya, yaitu marginalisasi

(peminggiranekonomi), subordinasi (penomorduaan), beban kerja berlebih, cap-

cap (stereotipe) negatif, kekerasan berbasis kodrat perempuan.

Salah satu upaya penyelesaian permasalahan gender tertuang dalam

kebijakan pembangunan yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan,

diarahkan untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses politik dan

jabatan publik.

Selain itu, program pemerintah dalam pemberdayaan perempuan untuk

meningkatkan kualitas hidup, peran, dan kedudukan, serta meningkatkan

perlindungan bagi perempuan terhadap berbagai bentuk kekerasan, eksploitasi,

dan diskriminasi dilakukan melalui berbagai cara berikut.

1. Peningkatan kualitas hidup perempuan melalui aksi afirmasi, terutama

dibidang pendidikan, Kesehatan, hukum, ketenagakerjaan, sosial, politik,

lingkungan hidup dan ekonomi.


2.

Meningkatkan pemberdayaan perempuan juga dapat mengatasi permasalah

gender yang selama ini masih lebih banyak menimpa perempuan. Ada banyak hal

yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan kaum

Perempuan, di antaranya sebagai berikut.

1. Melalui jalur pendidikan, baik formal maupun informal.

2. Terciptanya kemitraan yang baik antara laki-laki dan perempuan, baik di

ranah publik maupun domestik, dengan memiliki persepsi yang sama

tentang dimensi perbedaan dan persamaan.

3. Berupaya memberdayakan diri dengan cara meningkatkan rasa percaya

diri.

4. Memahami tujuan hidup dan dapat membuka diri untuk bermusyawarah.

Pesatnya arus informasi saat ini mengharuskan perempuan memanfaatkan

potensi dirinya melalui pengembangan karir di luar rumah.

5. Pelaksanaan, pelatihan/pendidikan analisis gender, agar dapat

meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran tentang gender,

serta meningkatkan kemampuan dalam kebijakan program/perencanaan

pembangunan.

6. Mengupayakan keterlibatan kaum perempuan dalam setiap proses

danpengambilan keputusan.
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, maka kami menyimpulkan bahwa gender tidak hanya

dibedakan berdasarkan jenis kelamin, namun juga menyangkut hubungan sosial yang

membedakan kedudukan, fungsi, dan peran dalam masyarakat. Perbedaan gender

sendiri tidak akan menjadi sebuah masalah jika masyarakat mampu bersifat adil dan

menghapus budaya hegemoni patriarkhi. Emansipasi wanita telah diperjuangkan oleh

para pahlawan, sekarang saatnya para wanita membuktikan bahwa perempuan bisa

setara dengan laki- laki, namun tidak melupakan kodrat para wanita. Namun,

faktanya emansipasi saat ini tidak pernah terwujud karena berbagai factor yang

berasal dari dalam masyarakat sendiri. Pemikiran negative dan kekhawatiran

masyarakat menyebabkan kesenjangan gender terjadi. Perempuan dianggap lemah

dan berada di bawah kuasa laki-laki. Hal ini lah yang menyebabkan berbagai macam

masalah, seperti tindak kekerasan dan eksploitasi. Hingga berbagai upaya dilakukan

agar kesenjangan gender tidak terjadi, dan besar harapan kami ketidak adilan gender

dapat teratasi agar perempuan bisa lebih dihargai dan diperlakukan sepantasnya.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini,tidak hanya perempuan, bahkan tiap orang lebih

menghargai sesama, lebih menghargai kesetaraan gender agar tidak ada lagi

diskriminasi maupun tindak eksploitasi gender. Besar harapan kami makalah ini dapat

bermanfaat untuk kalangan banyak, dan karena keterbatasan pengetahuan dan

referensi, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar

makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi

Anda mungkin juga menyukai