Anda di halaman 1dari 4

MATERI BAB 5

PEMBELAJARAN 3:
Upaya penyelesaian masalah dalam keberagaman
masyarakat Indonesia

Konpetensi Dasar ( KD )

3.5 Menganalisis prinsif harmoni dalam keberagaman


suku, agama , ras dan antar golongan ( SARA ) , social,
budaya, ekonomi dan gender dalam bingkai Bhineka
Tunggal Ika.

A.Peta Kompetensi dan Aktivitas Belajar

Menganalisis prinsif
harmoni dalam
keberagaman suku,
Kegiatan
UpayaPenyelesaianMasala agama , ras dan Pembelajaranmengguna
h antar golongan kan pendekatansaintifk
dalamKeberagamanMasyar ( SARA ) , social, dengan modelproject
akatIndonesia budaya, ekonomi dan based learning,kajian
karakter
gender dalam ketokohan/biograf
bingkai Bhineka
Tunggal Ika.
BAHAN BACAAN
BACA BUKU PAKET HALAMAN 136 - 142

C. Upaya Penyelesaian Masalah dalam Keberagaman Masyarakat Indonesia

1. Upaya Penyelesaian Permasalahan Sosial Budaya

Upaya menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam bidang sosial budaya,


diantaranya adalah :

 meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan sosial.


 menciptakan hidup bersih dan sehat di lingkungan rumah, tempat tinggal,
sekolah, tempat-tempat umum, dan tempat kerja. Hal ini akan memengaruhi
kualitas mental dari masyarakat itu sendiri,
 seperti ungkapan Latin “Mens sana in corpore sano”, yang artinya di dalam tubuh
yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Hal ini mengandung makna bahwa jika badan
kita sehat dan bersih maka jiwa pun akan sehat, mental akan kuat dalam menghadapi
berbagai permasalahan yang muncul, baik masalah pribadi maupun masalah sosial.

 Upaya meningkatkan kesejahteraan sosial, dapat dilakukan diantaranya dengan cara :


- Membangun ketahanan sosial yang mampu memberi bantuan penyelamatan
dan pemberdayaan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial dan korban
bencana.
- Mencegah timbulnya gizi buruk dan turunnya kualitas generasi muda.
- Membangun apresiasi terhadap penduduk lanjut usia dan veteran .

 Untuk terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan membangun peradaban


bangsa, diantaranya dapat dilakukan dengan cara :
- Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional bangsa Indonesia.
- Pengembangan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya dalam rangka memilah-milah
nilai budaya yang kondusif dan serasi untuk menghadapi tantangan pembangunan
bangsa di masa depan.
- Kebebasan berkreasi dalam berkesenian untuk mencapai sasaran sebagai pemberi
inspirasi bagi kepekaan rasa terhadap totalitas kehidupan dengan tetap mengacu
pada etika, moral, estetika, dan agama.
- Memberikan perlindungan dan penghargaan terhadap hak cipta dan royalti bagi
pelaku seni dan budaya.
- Penggunaan media komunikasi dan informasi serta media massa kreatif, inovatif
dan edukatif .
- pembentukan opini publik yang positif dan peningkatan nilai tambah secara
ekonomi.
- Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda dalam
mengaktualisasikan segenap potensinya
- Bagi generasi muda, perlu dikembangkan minat dan semangat kewirausahaan yang
berdaya saing, unggul, dan mandiri.
- Melindungi segenap generasi muda dari bahaya destruktif terutama bahaya
Penyalahgunaan narkoba melalui gerakan pemberantasan dan peningkatan
kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkoba.
2. Upaya Penyelesaian Permasalahan ekonomi

Upaya dalam menyelesaikan masalah ekonomi di antaranya perlu dikembangkan


persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan terjadinya struktur pasar
monopolistik dan berbagai struktur pasar yang merugikan masyarakat.

Upaya pemerintah dalam mengembangkan kebijakan industri, perdagangan, dan


investasi dalam rangka meningkatkan daya saing global, dilakukan dengan membuka
aksesibilitas yang sama terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat
serta seluruh daerah melalui keunggulan kompetitif, terutama berbasis keunggulan
sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan menghapus segala bentuk
perlakuan diskriminatif dan hambatan.

Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil bagi masyarakat,
terutama bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar dengan mengembangkan sistem dana jaminan
sosial melalui program pemerintah.

3. Upaya Penyelesaian Permasalahan Gender

Kesenjangan gender di berbagai bidang pembangunan dapat dilihat dari masih


rendahnya peluang yang dimiliki perempuan untuk bekerja dan berusaha, serta
rendahnya akses perempuan terhadap sumber daya ekonomi, teknologi, informasi,
pasar, kredit dan modal kerja. Meskipun penghasilan perempuan pekerja memberikan
konstribusi yang cukup signifikan terhadap pendapatan dan kesejahteraan keluarga,
perempuan masih dianggap sebagai pencari nafkah tambahan dan pekerja keluarga.

Kebijakan pembangunan yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan, diarahkan
untuk: meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik;
meningkatkan taraf pendidikan dan layanan kesehatan serta bidang pembangunan
lainnya untuk mempertinggi kualitas hidup perempuan; menyempurnakan perangkat
hukum untuk melindungi setiap individu dari berbagai tindak kekerasan, eksploitasi, dan
diskriminasi.

Selain itu, program pemerintah dalam pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan


kualitas hidup, peran, dan kedudukan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan
dan  pembangunan, serta meningkatkan perlindungan bagi perempuan terhadap
berbagai bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.

Kegiatan pokok yang dilakukan sebagai berikut.

 Peningkatan kualitas hidup perempuan melalui aksi afirmasi, terutama di bidang


pendidikan, kesehatan, hukum, ketenagakerjaan, sosial, politik, lingkungan
hidup, dan ekonomi. 
 Peningkatan upaya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan,
eksploitasi, dan diskriminasi, termasuk upaya pencegahan dan
penanggulangannya.
 Pengembangan dan penyempurnaan perangkat hukum dan kebijakan
peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan di berbagai bidang
pembangunan di daerah.
 Pelaksanaan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) untuk peningkatan
kualitas hidup dan perlindungan perempuan di daerah.
 Penyusunan sistem pencatatan dan pelaporan, sistem penanganan dan
penyelesaian kasus tindak kekerasan, eksploitasi, serta diskriminasi terhadap
perempuan.
 Pembangunan pusat pelayanan terpadu berbasis rumah sakit dan berbasis
masyarakat di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai sarana perlindungan
perempuan korban kekerasan, termasuk perempuan korban kekerasan dalam
rumah tangga.
 Peningkatan peran masyarakat dan media dalam penanggulangan pornografi
dan pornoaksi.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan kaum
perempuan, di antaranya sebagai berikut.

 Melalui jalur pendidikan, baik formal maupun informal.


 Terciptanya kemitraan yang baik antara laki-laki dan perempuan, baik di ranah
publik maupun domestik, dengan memiliki persepsi yang sama tentang dimensi
perbedaan dan persamaan.
 Berupaya memberdayakan diri dengan cara meningkatkan rasa percaya diri.
 Memahami tujuan hidup dan dapat membuka diri untuk bermusyawarah.
Pesatnya arus informasi saat ini mengharuskan perempuan memanfaatkan
potensi dirinya melalui pengembangan karir di luar rumah.
 Pelaksanaan pelatihan/pendidikan analisis gender, agar dapat meningkatkan
pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran tentang gender, serta meningkatkan
kemampuan dalam kebijakan program/perencanaan pembangunan.
 Mengupayakan keterlibatan kaum perempuan dalam setiap proses dan
pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai