Abstrak
Artikel ini membahas bagaimana implementasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan mengintegrasikan nilai-nilai
Pancasila dapat menjadi solusi efektif dalam menangani dan mengurangi kasus diskriminasi gender di Indonesia.
Pendekatan ini mencakup langkah-langkah konkret dalam pendidikan kewarganegaraan, kebijakan publik, dan
pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan perubahan positif. Artikel ini juga menyoroti upaya-upaya yang telah
diambil oleh pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat sipil dalam menghadapi tantangan diskriminasi
gender.
Kata kunci: Diskriminasi, Gender, Pancasila
Abstract
This article discusses how the implementation of Citizenship Education by integrating Pancasila values can be an
effective solution in handling and reducing cases of gender discrimination in Indonesia. This approach includes
concrete steps in civic education, public policy, and community empowerment to create positive change. This article
also highlights the efforts that have been taken by governments, non-governmental organizations and civil society to
address the challenges of gender discrimination.
Keywords: Discrimination, Gender, Pancasila
1
Implementasi Nilai Pancasila dalam Diskriminasi Gender
semacam ini tidak hanya merugikan individu secara kehidupan, serta mewujudkan masyarakat yang adil,
emosional, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan demokratis, dan berkeadilan sesuai dengan semangat
mental dan kesejahteraan psikologis mereka. Pancasila. Implementasi ini bukan hanya tanggung jawab
Selain itu, diskriminasi gender di media sosial pemerintah dan lembaga pendidikan, tetapi juga tanggung
juga dapat memperkuat ketidaksetaraan gender di jawab seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama
masyarakat secara lebih luas. Ketika perilaku menciptakan perubahan yang positif dan inklusif dalam
diskriminatif dianggap sebagai norma atau diterima menangani kasus diskriminasi gender di Indonesia.
secara luas, hal ini dapat menghambat kemajuan menuju
kesetaraan gender. METODE
Indonesia, sebagai negara yang berlandaskan Jenis penelitian merupakan penelitian
Pancasila, memiliki komitmen untuk mewujudkan menggunakan studi literatur, yaitu serangkaian kegiatan
keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan bagi seluruh yang berkaitan dengan metode pengumpulan data
warganya. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelola bahan
salah satu instrumen penting dalam merealisasikan nilai- penelitian (Ruslan, 2008:31). Menurut Nazir (1998:112)
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu studi kepustakaan merupakan langkah yang penting
tantangan serius yang dihadapi Indonesia adalah kasus dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik
diskriminasi gender, yang melibatkan ketidaksetaraan penelitian, Langkah selanjutnya adalah melakukan
dan perlakuan tidak adil terhadap individu berdasarkan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan
jenis kelamin mereka. dengan topik penelitian.
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran Dalam pencarian teori ini, peneliti akan
strategis dalam mengatasi dan mencegah kasus mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari
diskriminasi gender. Melalui pendidikan ini, generasi kepustakaan yang berhubungan. Sumber-sumber
muda dapat diberdayakan untuk memahami, kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal, majalah,
menghormati, dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-
sebagai landasan utama dalam membangun masyarakat sumber lainnya yang sesuai (internet, koran, dll).
yang inklusif dan berkeadilan. Implementasi nilai-nilai Penulis melakukan kajian kepustakaan berbasis
Pancasila dalam PKn menjadi kunci untuk menciptakan penelitian, laporan, berita yang dapat menjadi kajian
lingkungan pendidikan yang mendukung kesetaraan teoritis dalam diskursus implementasi Pendidikan
gender. Kewarganegaraan melalui Nilai Pancasila dalam Kasus
Dalam konteks ini, implementasi Pendidikan Diskriminasi Gender. Setelah itu penulis memberikan
Kewarganegaraan melibatkan strategi pembelajaran yang argumentasi yang berbasis atas kajian kepustakaan guna
mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila secara konkret menunjukkan korelasi nilai pancasila dalam mewujudkan
dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat. Hal ini kesetaraan gender di Indonesia.
mencakup pemahaman mendalam tentang nilai-nilai
dasar Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, HASIL DAN PEMBAHASAN
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, Gender dan Jenis Kelamin
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan Pengertian gender diperkenalkan oleh para
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial ilmuwan sosial untuk mendefinisikan perbedaan antara
bagi seluruh rakyat Indonesia. laki-laki dan perempuan yang bersifat bawaan sebagai
Pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila ciptaan Tuhan dan yang bersifat bentukan budaya yang
dalam PKn sebagai upaya menangani kasus diskriminasi dipelajari dan diimplementasikan sejak kecil. Perbedaan
gender tidak hanya untuk mengubah persepsi dan sikap peran gender ini sangat membantu kita untuk memikirkan
masyarakat, tetapi juga untuk menciptakan perubahan kembali tentang pembagian peran yang selama ini
struktural dalam kelembagaan pendidikan dan dianggap telah melekat pada manusia perempuan dan laki-
masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, penguatan laki untuk membangun gambaran relasi gender yang
peran guru sebagai fasilitator pembelajaran yang efektif dinamis dan tepat serta cocok dengan kenyataan yang ada
dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila terhadap dalam masyarakat. Perbedaan konsep gender secara sosial
isu-isu gender menjadi hal yang krusial. telah melahirkan perbedaan peran perempuan dan laki-
Dengan menggali lebih dalam melalui laki dalam masyarakatnya. Secara umum adanya gender
implementasi Pendidikan Kewarganegaraan, diharapkan telah melahirkan perbedaan peran, tanggung jawab, fungsi
masyarakat Indonesia dapat membangun budaya yang dan bahkan ruang tempat dimana manusia beraktivitas.
menghargai perbedaan gender, mendorong partisipasi Sedemikian rupanya perbedaan gender ini melekat pada
aktif perempuan dan laki-laki dalam berbagai aspek
Implementasi Nilai Pancasila dalam Diskriminasi Gender
3
Implementasi Nilai Pancasila dalam Diskriminasi Gender
5
Implementasi Nilai Pancasila dalam Diskriminasi Gender
7
Implementasi Nilai Pancasila dalam Diskriminasi Gender
implementasi sila keempat dapat melibatkan dan interseks. Perbedaan gender dibentuk oleh
beberapa aspek. Pertama, mendorong partisipasi Masyarakat, karenanya dapat berubah dari waktu ke
aktif masyarakat dalam menangani kasus waktu, namun diyakini sebagai sesuatu yang baku
diskriminasi gender, hal tersebut dapat dilakukan (kodrat). Diskriminasi gender sampai sekarang masih
melalui dialog, forum diskusim atau mekanisme merajalela hingga ke media sosial. Dengan mudahnya
partisipatif lainnya. Kedua, menekankan prinsip oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab berkomentar
demokrasi dan keterbukaan dalam penanganan negative tentang gender tertentu. Untuk meminimalisir
kasus diskriminasi gender, termasuk dalam perilaku diskriminasi gender tersebut dapat
penyelenggaraan investigasi dan proses hukum. diimplementasikan melalui Pendidikan Kewarganegaraan
Ketiga, mendukung keterlibatan organisasi karena sesuai tujuannya yaitu untuk membentuk generasi
masyarakat dan kelompok advokasi gender muda agar menjadi Masyarakat yang baik, cinta tanah air,
dalam memastikan kebijakan-kebijakan yang bertanggungjawab dan siap untuk hidup ditengah
dilaksanakan efektif dan sesuai dengan Masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan dalam
kebutuhan masyarakat. mengatasi perilaku diskriminasi gender di media sosial ini
Dengan menerapkan nilai-nilai sila kemudian dapat diimplementasikan melalui nilai-nilai
keempat Pancasila, diharapkan penanganan pancasila yang mengandung banyak nilai kemanusiaan.
kasus diskriminasi gender dapat melibatkan
seluruh elemen masyarakat, menciptakan
DAFTAR PUSTAKA
lingkungan yang adil, dan memberikan suara
kepada semua warga negara, tanpa memandang Iqbal, M. F., & Harianto, S. (2022). Prasangka,
jenis kelamin atau gender mereka. Ketidaksetaraan, dan Diskriminasi Gender dalam
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Kehidupan Mahasiswa Kota Surabaya: Tinjauan
Indonesia Pemikiran Konflik Karl Marx. Jurnal Ilmiah Ilmu
Sila kelima dalam Pancasila adalah Sosial, 8(2), 187–199.
"Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat https://doi.org/10.23887/jiis.v8i2.52926
Indonesia." Implementasi Sila Kelima dapat
memberikan landasan yang kuat dalam Widodo, W. R. S. M., Nurudin, & Widiya Yutanti.
menangani kasus diskriminasi gender di (2021). Kesetaraan Gender dalam Konstruksi
Indonesia. Berikut adalah beberapa aspek Media Sosial. Jurnal Komunikasi Nusantara, 3(1),
44–55. https://doi.org/10.33366/jkn.v3i1.73
implementasi Sila Kelima untuk menangani
diskriminasi gender. Pertama, mendorong
Salamor, A. M., & Salamor, Y. B. (2022). Edukasi
pemberian peluang yang setara bagi laki-laki dan Hukum Dan Pencegahan Kekerasan Gender Di
perempuan dalam berbagai sektor kehidupan. Media Sosial. Community Development Journal :
Kedua, mendorong pemberdayaan ekonomi Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 770–773.
perempuan dengan memberikan akses yang https://doi.org/10.31004/cdj.v3i2.4696
setara terhadap peluang ekonomi, seperti
pendidikan vokasional, pelatihan keterampulan, Rahmayati, R., Ramadhan, S., & Afnita, A. (2021).
dan dukungan kewirausahaan. Ketiga, Diskriminasi Gender Dalam Novel Perempuan
Terpasung Karya Hani Naqshabandi: Kajian
menerapkan pendidikan yang mempromosikan
Feminisme Sastra. Kajian Linguistik Dan Sastra,
kesetaraan gender, baik di Tingkat sekolah 6(1), 84–95. https://doi.org/10.23917/kls.v6i1.7188
maupun melalui Pendidikan informal.
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pratiwi, E. F., Sa’aadah, S. S., Dewi, D. A., &
Sila Kelima Pancasila dalam berbagai aspek Furnamasari, Y. F. (2021). Implementasi
kehidupan masyarakat, diharapkan dapat Pendidikan Kewarganegaraan melalui Nilai
terwujud keadilan sosial yang merata bagi Pancasila dalam Menangani Kasus Bullying. Jurnal
seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang jenis Basicedu, 5(6), 5472–5480.
kelamin. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1648