Anda di halaman 1dari 8

MID TEST

PANCASILA

Dosen Pengampu :

DR. NURHARSYA KHAER HANAFIE, S.H., M.H.

Disusun Oleh:

Siti Nurhaliza A.

(230512500020)

Sastra Inggris A

PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS

JURUSAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023

1
RANGKUMAN

 Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi memiliki tujuan untuk mengenalkan dan


memahamkan mahasiswa tentang nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
bangsa Indonesia. Materi yang diajarkan dalam pendidikan Pancasila meliputi
pengenalan terhadap sila-sila Pancasila, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,
serta penerapan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pertama, pengenalan terhadap sila-sila Pancasila menjadi fokus utama dalam pendidikan
Pancasila di perguruan tinggi. Sila-sila Pancasila terdiri dari Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Siswa diajarkan untuk memahami makna dan penerapan dari setiap sila
tersebut.

Selanjutnya materi pendidikan Pancasila juga mencakup pemahaman tentang nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Nilai-nilai seperti keadilan, persatuan, kesetaraan, kebebasan, dan
gotong royong menjadi landasan dalam memahami Pancasila. Siswa diajarkan untuk
menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berinteraksi dengan
masyarakat.

Penerapan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara juga menjadi
bagian penting dalam pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Siswa diajarkan untuk
memahami bagaimana Pancasila menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab sebagai warga negara yang baik. Mereka juga mengajar untuk menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam berbagai konteks, seperti dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

2
Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi juga mencakup pemahaman tentang sejarah dan
perkembangan Pancasila. Mahasiswa mengajarkan tentang perjuangan para pendiri bangsa dalam
merumuskan Pancasila sebagai dasar negara. Mereka juga mempelajari perkembangan Pancasila
seiring dengan perubahan sosial dan konteks global yang terjadi.

Dalam rangka memperdalam pemahaman tentang pendidikan Pancasila di perguruan tinggi,


terdapat beberapa referensi yang dapat digunakan sebagai sumber belajar. Beberapa di antaranya
adalah buku “Pancasila sebagai Dasar Negara” oleh Soekarno, “Pancasila sebagai Ideologi
Terbuka” oleh Soeharto, “Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi” oleh D. Mulyana,
“Pancasila dan Pendidikan Karakter” oleh A. Sudrajat, dan “Pendidikan Pancasila : Konsep,
Teori, dan Implementasi" oleh K. Hidayat.

Dengan memahami dan menginternalisasi materi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi,


diharapkan mahasiswa dapat menjadi warga negara yang memiliki kesadaran akan nilai-nilai
Pancasila dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta dalam membangun
masyarakat yang adil, demokratis, dan demokratis.

 Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila.
Sila-sila Pancasila meliputi Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan

3
Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara memiliki tujuan untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang adil, makmur, dan berkeadilan. Nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila meliputi keadilan, persatuan, kesetaraan, kebebasan, dan gotong royong.

Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi bertujuan untuk memahamkan mahasiswa tentang


nilai-nilai Pancasila, sejarah dan perkembangannya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari. Melalui pendidikan Pancasila, diharapkan peserta didik dapat menjadi warga negara yang
bertanggung jawab, memiliki sikap toleran, menghormati perbedaan, dan berkontribusi dalam
membangun bangsa.

Pancasila juga memiliki relevansi dalam konteks global dan perubahan sosial yang terjadi.
Dalam era globalisasi, Pancasila menjadi landasan untuk menjaga keutuhan bangsa, menghadapi
tantangan global, dan memperkuat hubungan antarbangsa.

Dalam rangka mempelajari dan memahami Pancasila, terdapat berbagai literatur yang dapat
digunakan sebagai referensi, seperti buku-buku karya Soekarno, Soeharto, Mulyana, Sudrajat,
dan Hidayat. Referensi ini dapat membantu dalam memperdalam pemahaman tentang Pancasila
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan pemahaman yang baik tentang Pancasila, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen
perubahan yang mampu membangun masyarakat yang adil, beradab, dan berkeadilan sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila pertama mengajarkan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini
mencerminkan rasa ketergantungan manusia terhadap kekuatan yang lebih tinggi dan
mengajarkan nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.

4
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua menekankan pentingnya menghargai martabat dan hak asasi manusia. Nilai-nilai
seperti keadilan, keadilan, dan keberagaman dijunjung tinggi dalam sila ini.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia


Sila ketiga mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Nilai-nilai seperti
gotong royong, toleransi, dan menghormati perbedaan menjadi landasan dalam mencapai
persatuan.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat menekankan pentingnya partisipasi aktif rakyat dalam pengambilan keputusan
negara. Prinsip demokrasi, musyawarah, dan keterbukaan menjadi nilai yang dijunjung tinggi
dalam sila ini.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Sila kelima mengajarkan pentingnya pembangunan yang merata dan adil bagi seluruh rakyat
Indonesia. Nilai-nilai seperti keadilan ekonomi, kesetaraan sosial, dan perlindungan terhadap
masyarakat yang lemah menjadi fokus dalam sila ini.

5
Pancasila sebagai Falsafah adalah konsep dasar yang menjadi landasan ideologi negara
Indonesia. Falsafah ini terdiri dari lima sila yang mengandung nilai-nilai moral, sosial, dan
politik yang menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengajarkan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa sebagai sumber segala kehidupan dan kekuatan. Sila ini mengakui keberagaman
agama dan mengajak untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-
hari.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menekankan pentingnya menghormati
martabat dan hak asasi manusia. Sila ini mengajarkan kesetaraan, keadilan, dan sikap saling
menghargai dalam berinteraksi dengan sesama manusia.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia, mengajarkan pentingnya membangun persatuan dan kesatuan di
tengah perbedaan. Sila ini mengajak untuk menghargai keberagaman suku, agama, ras, dan adat
istiadat, serta menjunjung tinggi semangat gotong royong dalam membangun bangsa.

Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan, menekankan pentingnya demokrasi dalam pengambilan
keputusan. Sila ini mengajarkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan
negara dan menghormati prinsip-prinsip demokrasi.

Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengajarkan pentingnya pembagian
sumber daya yang adil dan pemerataan kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini
mengajak untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta memastikan kesejahteraan
bagi semua lapisan masyarakat.

Pancasila sebagai Falsafah menjadi landasan dalam pembentukan negara Indonesia yang
berdasarkan keadilan, persatuan, dan kesejahteraan. Nilai-nilai dalam Pancasila
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tatanan pemerintahan, pendidikan,

6
maupun dalam hubungan sosial masyarakat. Dengan memahami dan mengamalkan Pancasila
sebagai Falsafah, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang adil, beradab, dan harmonis.

7
DAFTAR PUSTAKA
1. Soekarno. (1963). Pancasila sebagai Dasar Negara. Jakarta: Departemen Penerang RI.
2. Soeharto. (1983). Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. Jakarta: Departemen Penerang RI.
3. Mulyana, D. (2008). Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
4. Sudrajat, A. (2010). Pancasila dan Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
5. Hidayat, K. (2015). Pendidikan Pancasila: Konsep, Teori, dan Implementasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai