Anda di halaman 1dari 5

Bersedekah, Membawa Berkah

Pada hari minggu tanggal 10 Oktober 2021,

terlihat sepasang suami istri yang tengah berjualan di

sekitar pasar ikan. Mereka mulai berjualan pada

pukul 05.00 pagi. Keadaan pasar masih sepi, hanya

sedikit pembeli yang berdatangan. Sepasang suami

itu bernama Pak Jamal dan Bu Siti. Mereka juga

mempunyai 2 anak yang masih duduk di bangku SD

yang bernama Reza dan Putri. Reza & Putri selalu

membantu orang tuanya berjualan pada saat hari

minggu. Pak Jamal pun senang karena anaknya

sangat membantunya.

Sebelum berjualan, pak Jamal telah

berbelanja ikan di pelabuhan dekat rumah mereka.

Disana, mereka telah mengenal agen ikan yang

menawarkan harga murah agar dapat dijual kembali

ke pasar.

“Bang, ikan pesenan saya kemarin sudah disiapin

belum?” tanya pak Jamal pada Bang Udin, pria

penjual ikan yang masih muda.

“Sudah dong pak. Total harganya Rp. 400.000 ya

buat semuanya” jawab bang Udin.

“Bang, dapet potongan harga ngga nih?” pinta pak

Jamal.
“Yah belum bisa nih pak” jawah bang Udin.

“Yaudah nih uangnya, makasih ya” kata pak Jamal

sambil memberikan uang pada bang Udin.

Sesudah membeli ikan, pak Jamal

menghampiri istrinya yang telah menyiapkan tempat

berjualannya.

“Pak, gimana ikannya yang dateng seger-seger

ngga?” tanya bu Siti.

“Alhamdulillah bu, seger-seger dan gemuk-gemuk

nih kaya bapak” jawab pak Jamal sambil bergurau.

Tak lama kemudian, datanglah kedua anak

mereka yang siap membantu berjualan. Mereka pun

tak malu membantu orang tuanya berjualan di pasar.

“Loh, kok kalian pagi-pagi udah kesini?” tanya pak

Jamal pada anaknya.

“Iya pak, kan sekarang hari minggu. Harus kesini

dong bantuin bapak jualan” jawab Reza.

“Iya nih, lagian dirumah sepi banget jadi bosen.

Mending ke pasar aja” sambung Putri.

“Pinternya anak bapak” jawab pak Jamal pada kedua

anaknya.

“Pak, putri dibilang sama wali kelas putri kalau putri

belum bayar uang SPP 3 bulan. Katanya kalau Putri


ngga bayar, ngga bisa ikut ulangan akhir semester

pak” tutur Putri.

“Iya sabar ya nak, uang bapak juga muter buat beli

ikan di pelabuhan. Putri bilang sama wali kelas dulu

kalau akhir bulan nanti bapak lunasin semua kok.

Sabar ya” jawab pak Jamal sambil mengelus rambut

anaknya.

Tepat pukul 07.00 pagi, pasar sudah mulai

kedatangan banyak orang. Mulai ibu-ibu hingga

lansia bercampur dalam riuhnya Pasar Ikan Kota

Surabaya. Di pasar, Reza dan Putri membantu orang

tua mereka dengan cara mereka sendiri.

“Ikan segarrrrrrr, ikan murahhhhh, ikan

berkualitaaaaas ada disiniiiii” teriak kedua anak

tersebut.

Mereka tak pantang menyerah meskipun

belum ada seorang pun yang datang ke kios mereka.

Tak lama dari itu, terlihat nenek-nenek berbaju hitam

lusuh menghampiri kios mereka. Nenek tersebut

adalah pengemis yang biasanya datang ke pasar ikan

tersebut.

“Pak minta sedekahnya sedikit untuk saya pak. Saya

belum makan dari kemarin” pinta pengemis tersebut

pada pak Jamal.


”Saya juga tidak punya uang bu, ikan saja belum ada

yang dibeli” dalam hati pak Jamal.

“Ibu belum makan ya? Ini bu, ada sebungkus nasi

sama air putih buat ibu. Saya hanya bisa memberi ini,

silahkan dimakan bu” jawab pak Jamal sambil

memberikan nasi dan air putih pada pengemis

tersebut. Pengemis tersebut merasa sangat senang

karena Ia dapat makan hari ini.

“Bu, udah jam 9 kok gak ada yang beli ikan” tanya

Putri pada bu Siti.

“Sabar ya nak, habis ini ada yang beli kok” jawab bu

Siti pada anaknya.

Tak lama kemudian, banyak sekali orang

yang berdatangan ke kios mereka. Pak Jamal dan bu

Siti terlihat sangat sibuk melayani pembeli. Putri pun

terlihat sangat senang. Tak lupa, Reza dan Putri juga

tetap membantu orang tua mereka dengan

mempromosikan ikannya lagi kepada orang-orang

yang baru datang di pasar. Dengan ramainya kios

mereka, hingga perlahan ikan yang ada terjual habis

tak tersisa.

“Alhamdulillah, hari ini rame yang beli. Ikan pada

habis semua” ucap pak Jamal sambil membersihkan

kiosnya. Mereka pun bahu-membahu membersihkan

kios ikannya.
Sepulang dari pasar, bu Siti menghitung

pendapatan yang diperoleh dan Ia terkejut karna uang

yang didapat hari ini lebih banyak dibanding hari

biasanya. Tak hentinya Ia mengucap syukur kepada

Allah atas rezekinya hari ini.

“Pak, hari ini kita dapat uang lebih banyak. Besok

senin ibu mau ke sekolah Putri buat bayar uang SPP”

ucap bu Siti.

“Alhamdulillah bu, ini berkat kita ngasih makan

pengemis tadi. Meskipun kita tidak punya uang,

setidaknya kita bisa membantu dengan cara yang lain

yang kita bisa. Terima kasih Ya Allah.” Ucap syukur

pak Jamal atas rezeki yang didapatkan hari ini.

Ameylia Yosy (02) / XII-PH Reg

Anda mungkin juga menyukai