Anda di halaman 1dari 5

ESSAY

“Pancasila dan Tantangan Konsumerisme dalam


Pengembangan IPTEK”

Oleh:
Nama: NATACIA LIE
NIM: 40011423620037
Kelas: A

AKUNTANSI PERPAJAKAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Pancasila memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) di Indonesia. Sebagai dasar nilai, Pancasila diharapkan
dapat memberikan dampak luas pada kemaslahatan kehidupan bangsa Indonesia,
memastikan bahwa kemajuan IPTEK tidak hanya berkembang dan maju, tetapi
juga diimbangi dengan penerapan nilai-nilai luhur ideologi bangsa di seluruh
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar nilai
mengandung dimensi ontologis, epistemologi, dan aksiologi, yang memungkinkan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi pedoman dalam
pengembangan IPTEK.

Hal ini mencakup aspek-aspek seperti tidak bertentangan dengan nilai-nilai


Pancasila, menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal
pengembangan IPTEK, dan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai rambu
normatif bagi pengembangan IPTEK. Esai ini akan membahas Pancasila sebagai
dasar nilai di Indonesia, menjadi perhatian dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK).Konsumerisme, yang menjadi kebencanaan
global, juga menjadi tantangan dalam pengembangan IPTEK di Indonesia,seperti
contoh pada Kasus Hate Speech yang kini Tengah marak di situs media sosial.

Hate Speech adalah ujaran kebencian yang mencakup hinaan atau hasutan
yang tidak mengenal batas umur dan perlu diketahui oleh masyarakat. Hate
speech sering kali terjadi di media sosial dan dipengaruhi oleh faktor literasi
terhadap informasi di media sosial yang dinilai masih rendah. Kasus Praktik
ujaran kebencian (hate speech) ini tidak hanya dilakukan di dunia maya tetapi
juga terjadi di dunia nyata. Banyaknya penetapan tersangka kasus hate speech
tidak asing lagi di telinga kita. Berdasarkan data Polri selama 2023 terdapat 3.325
kasus kejahatan hate speech atau ujaran kebencian. Angka tersebut naik 44,99%
dari tahun sebelumnya, yang berjumlah 1.829 kasus Praktik ujaran kebencian
(hate speech) selalu di latar belakangi oleh persoalan SARA (suku, ras, agama)
sebagaimana indonesia merupakan negara yang berbasis pluralisme atau
menjunjung tinggi kebaragaman.
Hate speech atau ujaran kebencian memiliki dampak negatif yang
melanggar nilai-nilai persatuan, kesatuan, dan kemanusiaan yang adil dan
beradab. Hate speech dapat memecah belah persatuan dan kesatuan, serta
menimbulkan konflik sosial.

1.Tantangan yang di picu akibat Hate Speech dalam perkembangan IPTEK

Tantangan yang dipicu akibat hate speech menurut Pancasila sangatlah besar.
Hate speech dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.merendahkan
martabat manusia dan memicu diskriminasi, yang menganggu ketentuan
kemanusiaan yang adil dan beradab, merugikan hak asasi manusia dan
kepentingan rakyat, serta memperburuk ketimpangan sosial dan merugikan
kelompok yang lebih lemah atau menganggu keadilan sosial yang menjadi dasar
nilai-nilai Pancasila. Hal ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang
menekankan pentingnya menjaga persatuan, menghargai martabat manusia,
memperjuangkan kepentingan rakyat, memperjuangkan keadilan sosial, dan
menghormati agama dan keyakinan masing-masing individu.

Untuk mengatasi tantangan ini, Pancasila dapat dijadikan pedoman dalam


meredamkan tantangan IPTEK tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengajarkan nilai-nilai Pancasila, seperti persatuan, kemanusiaan yang adil dan
beradab, kerakyatan, keadilan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa, serta
memperhatikan nilai-nilai tersebut dalam penggunaan media sosial.

2. Peran dan Nilai Pancasila dalam pengembangan IPTEK akibat Hate Speech

Peran serta nilai nilai Pancasila dapat di aplikasikan dalam mengatasi


praktik Hate speech .Pertama, nilai ketuhanan yang Maha Esa Nilai ini
menekankan pentingnya menghormati agama dan keyakinan masing-masing
individu ,hal ini dapat diterapkan dengan menghindari ujaran kebencian yang
merendahkan agama dan keyakinan seseorang. Kedua, nilai kemanusiaan yang
adil dan beradab , nilai ini menekankan pentingnya menghargai martabat manusia
dan memperlakukan semua orang dengan adil dan beradab,hal ini dapat
diaplikasikan dengan menghindari ujaran kebencian yang merendahkan martabat
manusia dan memicu diskriminasi. Ketiga, Nilai persatuan , nilai ini menekankan
pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi
dan golongan,Nilai ini dapat diterapkan dengan menghindari ujaran kebencian
yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.Keempat, Kerakyatan
yang di pimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
Nilai ini menekankan pentingnya menghargai hak asasi manusia dan
memperjuangkan kepentingan rakyat,nilai kerakyatan ini dapat diterapkan dengan
menghindari ujaran kebencian yang merugikan hak asasi manusia dan
kepentingan rakyat. Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ,Nilai
ini menekankan pentingnya memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, nilai keadilan sosial dapat diterapkan dengan memprioritaskan suatu
keadilan dalam menghadapi ujaran kebencian yang memperburuk ketimpangan
sosial dan merugikan kelompok yang lebih lemah.

Oleh karena itu, Pancasila dapat dijadikan pedoman dalam mengatasi


permasalahan dalam pengembangan IPTEK yang sedang terjadi pada saat ini dan
memberikan ilmu pengetahuan terhadap penggunaan media sosial agar terhindar
dari adanya dampak negatif dari Hate Speech. Dengan demikian, nilai-nilai
Pancasila dapat menjadi solusi dalam mengatasi tantangan yang dipicu akibat hate
speech.

Kesimpulannya, Pancasila memiliki peran penting dalam pengembangan


IPTEK terutama dalam kasus hate speech. Dalam pegembangkan IPTEK, penting
untuk mempertimbangkan Pancasila sebagai pedoman dan mencegah kemajuan
teknologi yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini akan membantu
menjaga stabilitas nasional dan menghormati eksistensi wujud dan perananan
Pancasila sebagai paradigma nasionalisme yang sejati. Mengenai konsumerisme,
pengembangan IPTEK yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila dapat membantu
dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan etis bagi konsumen, serta
mencegah penyebaran hate speech yang dapat merugikan konsumen secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penting untuk menjaga
keselarasan antara pengembangan IPTEK dengan nilai-nilai Pancasila agar tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap Masyarakat.

Sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro, kita juga dapat menggunakan


platform media sosial dan publikasi kampus untuk menyuarakan isu perundungan.
Membagikan informasi, kisah inspiratif, serta mendorong partisipasi aktif dalam
diskusi online dapat menjadi langkah efektif untuk merangkul seluruh komunitas
kampus.

Dalam mengatasi perundungan, mari kita jadikan kepedulian terhadap sesama


sebagai nilai yang mengakar dalam budi pekerti kita. Universitas Diponegoro
adalah rumah bersama bagi kita semua, dan bersama-sama, kita bisa menciptakan
lingkungan yang lebih baik, lebih adil, dan lebih menghargai satu sama lain. Mari
bersatu, berbicara, dan bertindak untuk mencapai visi kampus yang bebas dari
perundungan.

Demikian pidato singkat yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas perhatian
dan mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan yang ada.

Selamat siang

Salam Sejahtera

Referensi/ sumber:

1. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jed/article/view/4515

Anda mungkin juga menyukai