Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Arif Alfarizi

NIM : 220501042

PRODI : PAI SORE

MATA KULIAH : Pendidikan Pancasila

1. a. Pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan suatu
sistem yang membentuk satu kesatuan yang utuh, saling berkaitan satu dengan yang lain yang
dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Implementasi Pancasila sebagai sistem etika dapat terwujud apabila pemerintah dan
masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang ada dalam pancasila dengan mengedepankan
prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-
sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku
manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya. Pentingnya pancasia sebagai sistem
etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu normatif untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dengan demikian, pelanggaran dalam
kehidupan bernegara, seperti korupsi (penyalahgunaan kekuasaan) dapat diminimalkan
. Contohnya yaitu ,Menerapkan sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling
menghargai, saling mencintai, dan tolong-menolong di antara sesama manusia dan anak
bangsa

2. Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah perilaku yang sangat dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari. Semua warga negara Indonesia perlu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari, Maka dari itu, sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila adalah sikap
yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.
Sehingga, seseorang selalu berpedoman pada nilai-nilai Pancasila yang menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, dalam setiap perilaku sehari-hari.
CONTOHNYA YAKNI:
 Saling menghormati dan bekerja sama dengan penganut agama atau kepercayaan lain
 Selalu menjaga persatuan antar warga negara Indonesia
 Mampu mengendalikan diri ketika menghadapi sesuatu yang tidak sesuai harapan
 Senantiasa menjalankan ajaran agama sesuai keyakinan masing-masing, sebagai
upaya mengendalikan diri
 Membina kerukunan antar umat beragama, baik yang seagama maupun tidak
 Selalu menaati aturan/hukum yang berlaku di masyarakat
 Menumbuhkan kesetiakawanan sosial
3. Belom
4. Pancasila menjadi dasar dalam pengembangan iptek memiliki tujuan dalam memberi jaminan
kesejahteraan masyarakat dan melindungi bangsa dari pengaruh yang buruk. Adanya ilmu
pengetahuan dan teknologi tentunya merupakan hasil kebudayaan masyarakat yang perlu
didasarkan pada nilai luhur Pancasila (Astuti & Dewi, 2021). Berkembangnya iptek dapat
memberikan pengaruh baik serta buruk untuk keberlangsungan hidup masyarakat. Pengaruh
positif yang dirasakan seperti hadirnya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberi
kemudahan kegiatan produksi karena dengan munculnya kemajuan pada iptek dapat
menghasilkan beragam mesin yang bisa membantu untuk menunjang serta membantu
pekerjaan manusia selain itu juga membantu memasarkan produk melalui sosial media.
Dampak positif lainnya seperti memudahkan untuk berkomunikasi serta memudahkan dalam
proses pembelajaran
Contohnya:
 Iptek yang dikembangkan perlu dapat menghormati pada keyakinan masyarakat
Indonesia.
 Iptek dalam pengembangannya perlu berdasarkan dalam pengembangan manusia
dan nilai-nilai kemanusiaan.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan unsur yang dapat menyeragamkan
kebudayaan serta mempererat persatuan dan memberikan perkembangan pada
pendidikan.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi harus demokratis serta merata.
 Memperkecil kesenjangan dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi,
mendistribusikan iptek secara merata untuk mendukung masyarakat dan
membuatnya lebih sejahtera

5. Korupsi merupakan sebuah kata yang pasti sering kita dengar, bahkan setiap hari kita
disuguhkan dengan berita di televisi tentang kasus korupsi yang tiada henti. Korupsi
bagaikan
sebuah benalu sosial yang merusak sendi-sendi kehidupan, struktur pemerintahan dan
bahkan dapat menjadi penghambat utama dalam pembangunan. Perspektif sosiologi memandang
bahwa korupsi adalah sebuah masalah sosial, masalah institusional dan masalah struktural.
Korupsi terjadi di semua sektor dan dilakukan oleh sebagian besar lapisan masyarakat, maka
dianggap sebagai penyakit sosial. Korupsi merupakan perbuatan yang bertentangan dengan kaidah

umum yang berlaku di masyarakat

Korupsi di negara Indonesia


ini dapat diibaratkan sebagai
sebuah “warisan haram”
Korupsi di Indonesia ini diibaratkan seperti warisan tanpa surat wasiat. Ia tetap lestari dan dengan
mudahnya berkembang sekalipun diharamkan
oleh aturan hukum yang berlaku dalam tiap orde pemerintahan yang datang silih berganti.
Hampir semua segi kehidupan terjangkit korupsi, baik dari kalangan elit maupun para pejabat
kerah putih. Apabila disederhanakan penyebab korupsi meliputi dua faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.

Contoh kasus kasus korupsi yang biasanya terjadi:

 Menyontek
 Bolos kuliah dan titip absen
 Selalu terlambat
 Copy-paste tugas teman
 Manipulasi laporan pertanggungjawaban (LPJ)
 Memberi hadiah untuk dosen
 Memalsukan data beasiswa

Anda mungkin juga menyukai