Anda di halaman 1dari 3

Selamat malam pak Iwan,

Berikut menurut saya mengapa mahasiswa perlu mempelajari pancasila, seperti kita ketahui
bersama seiring  perkembangan  zaman di era globalisasi saat ini turut mengiringi
adanya trend yang semakin dinamis dan selalu diwarnai oleh ketidakteraturan dan
ketidakpastian. Hal ini memunculkan kecenderungan permasalahan baru yang semakin
beragam dan multi dimensional.perkembangan teknologi informasi yang berkembang cepat,
telah membawa dampak bagi kehidupan manusia. Dapat berdampak menguntungkan  dan
merugikan ,berdampak menguntungkan apabila mampu memanfaatkannya untuk
meningkatkan taraf hidup. Namun juga dapat berdampak merugikan, apabila terperdaya
dengan pemanfaatan untuk kepentingan yang negatif. Hal ini berarti dampak teknologi
informasi berimplikasi secara langsung pada perubahan berbagai aspek kehidupan, termasuk
terhadap karakter generasi muda.

Dalam hal karakter mahasiswa sebagai pemuda kini menjadi sorotan tajam dalam
masyarakat. Berbagai sorotan tersebut termuat dalam media cetak, wawancara, dialog atau
gelar wicara di beberapa media elektronik. Ironisnya, persoalan yang muncul seperti
meningkatnya tindak kriminal,semakin menjadi-jadinya korupsi, kolusi dan nepotisme,
kekerasan, kejahatan seksual, pengrusakan, perkelahian massal, kehidupan yang konsumtif,
kehidupan politik yang tidak produktif, dan lain-lain yang seringkali menjadi topik
hangat  dan  tidak ada henti-hentinya untuk dibicarakan . Jika dilihat para pelaku tindakan-
tindakan tersebut justu sebagian berasal dari kalangan terpelajar secara pendidikan
akademisnya, jika kita telaah lebih dalam pendidikan di Indonesia saat ini cenderung lebih
mengedepankan penguasaan aspek keilmuan dan  kecerdasan, namun mengabaikan
pendidikan karakter. Pengetahuan tentang kaidah moral yang didapatkan dalam pendidikan
moral atau etika di sekolah-sekolah saat ini semakin ditinggalkan. Sebagian orang mulai tidak
memperhatikan lagi bahwa pendidikan tersebut berdampak pada perilaku seseorang.

Dalam mengahadapi masalah yang komplek seperti  di butuhkan pendidikan karakter  yang


dibangun melalui pendidikan, yang melibatkan  berbagai elemen bangsa terlebih sebagai
pemangku kepentingan seperti pendidikan pancasila misalnya. Dengan manajemen yang
seperti ini diharapkan dapat meminimalisir dan menangkal kemungkaran yang terjadi saat
ini. Pendidikan pancasila  diharapkan mampu menghadirkan karakter generasi muda yang
tidak hanya cerdas namun juga berkarakter. Maksudnya adalah generasi muda khususnya
mahasiswa yang tidak hanya berkompeten tatapi juga perduli terhadap kemajuan
Indonesia. Pendidikan pancasila sangatlah penting bagi para generasi muda Indonesia agar
dapat terbentuk karakter yang unggul dan bereakhlak mulia. Sehingga mampu bersaing,
beretika, bermoral, sopan dan santun dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Hal
tersebut yang menjadi beberapa pemikiran pentingnya pendidikan pancasila

Landasan Pendidikan Pancasila terdiri dari 4 hal

1. Landasan Historis

Berdasarkan dari landasan historis, Pancasila dirumuskan serta memiliki suatu tujuan yang
digunakan sebagai Dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya tersebut juga diambil dari
nilai-nilai pandangan hidup masyarakat.

2. Landasan Kultural
Pancasila menjadi salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus bisa diwariskan
kepada generasi penerus atau generasi selanjutnya. Secara kultural, unsur-unsur Pancasila itu
terdapat dalam adat istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, agama, kepercayaan dan
kebudayaan dalam negara Indonesia secara umum.

3. Landasan Yuridis

Landasan yuridis ini merupakan landasan yang berdasar atas aturan yang dibaut setelah
melalui perundingan dan permusyawarahan. Alinea ke-4 dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menjadi landasan yuridis konstitusional antara lain yang ada di dalamnya terdapat rumusan
dan susunan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara yang sah, benar serta otentik

4. Landasan Filosofis

Landasan filosofis bersumber dari adanya pandangan-pandangan di dalam filsafat


pendidikan, menyangkut keyakinan terhadap hakikat manusia, keyakinan mengenai adanya
sumber nilai, hakikat pengetahuan dan mengenai kehidupan yang lebih baik dijalankan.

2. Nilai-nilai umum yang terkandung dalam pancasila

Sila Pertama Pancasila (Nilai Ketuhanan)

 Sebuah keyakinan bahwa Tuhan itu ada dan memiliki sifat yang sempurna.
 Memiliki ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara melakukan semua
perintahNya dan menjauhi laranganNya.
 Saling hormat menghormati antar umat beragama.
 Adanya bentuk kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama
masing masing.

Sila Kedua Pancasila (Nilai kemanusiaan)

 Manusia memiliki hak dan martabat yang sama dan sejajar.


 Timbulnya pengakuan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang paling
sempurna.
 Dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan akan mendapat perlakuan adil dari dan
kepada manusia lain.
 Setiap manusia memiliki rasa solidaritas dan tenggang rasa yang tinggi sehingga
mereka tidak bisa bertindak seenaknya sendiri

Sila Ketiga Pancasila (Nilai persatuan)

 Menempatkan kepentingan, keselamatan, persatuan dan kesatuan bangsa diatas


kepentingan diri sendiri dan golongan.
 Mempunyai rasa cinta tanah air, bangsa serta negara dengan cara rela berkorban demi
kepentingan bangsanya sendiri.
 Mengakui semua suku bangsa termasuk dengan keanekaragaman budaya suku bangsa
tersebut. Hal ini tentunya dapat mendorong bangsa Indonesia menuju persatuan dan
kesatuan.
Sila Keempat Pancasila (Nilai kerakyatan)

 Rakyat Indonesia merupakan warga negara yang memiliki hak, kewajiban dan
kedudukan yang sama.
 Asas kekeluargaan digunakan untuk melakukan musyawarah serta mufakat.
 Mengutamakan segala kepentingan bersama dan kepentingan bangsa melebihi
kepentingan diri sendiri dan golongan.
 Melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan yang menyangkut banyak
orang.

Sila Kelima Pancasila (Nilai keadilan)

 Semua manusia memiliki derajat yang sama di mata hukum.


 Mencintai segala jenis pembangunan demi kemajuan bangsa.
 Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan derajat dan golongan.
 Adil dan bijaksana dalam segala tindakan.

Anda mungkin juga menyukai