NIM : 2034290016
PRODI : Teknik Sipil
SEMESTER : 1 (Satu)
KELAS : Pagi
Pentingnya Menjaga Pancasila Di Era Globalisasi
Arti Pancasila Menurut KBBI adalah dasar negara serta falsafah bangsa dan negara
Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila, yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan (5) Keadilan social bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pancasila dalam pengertian ini sering disebut way of life.artinya Pancasila dipergunakan
sebagai petunjuk hidup sehari hari (Kemasyarakatan 2016). Pancasila digunakan sebagai
petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang .berarti
bahwa semua tingkah laku dan perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan
pancaran dari semua sila Pancasila .Keseluruhan sila di dalam Pancasila merupakan satu
kesatuan organis.Pancasila harus dihayati adalah Pancasila sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945.
Arti Pancasila Menurut Para Ahli :
Pengertian pancasila menurut Soekarno ialah isi jiwa bangsa Indonesia secara turun-
temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat, dengan demikian
Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi yakni falsafah bangsa Indonesia.
Pengertian pancasila menurut Notonegoro adalah dasar falsafah negara Indonesia,
sehingga dapat diartikan kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi
negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga dasar pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan serta bagian pertahanan bangsa dan negara.
Pengertian pancasila menurut Muhammad Yamin adalah lima dasar yang berisi pedoman
atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. Pancasila berasal dari kata panca yang
berarti lima dan sila berarti sendi, asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik.
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta dari India (bahasa
kasta Brahmana). Bahasa rakyat biasa disebut dengan bahasa Prakerta.
Pengertian pancasila menurut Prof. Dr. Nurcholish Majdid adalah modal untuk
mewujudkan demokrasi Indonesia, pancasila memberi dasar dan prasyarat asasi bagi demokrasi
dan tatanan politik Indonesia, pancasila menyumbang beberapa hal penting. Menurut Nurcholish,
adanya Pancasila dan UUD 1945 telah diterima oleh umat Muslim Indonesia.
Nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai atau
value adalah suatu sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Asal mula nilai - nilai
pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia adalah berasal dari perkembangan dan
pengalaman hidup bangsa Indonesia dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara, dimulai
sejak berdirinya bangsa Indonesia hingga era saat ini. Pancasila yang terdiri dari lima sila
merupakan asas- asas atau nilai- nilai moral bangsa Indonesia untuk dilaksanakan dalam
kehidupan sehari – hari dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Tabel. Nilai Pancasila dan operasionalisasinya (dalam Meinarno, 2013, 2016; Meinarno
dan Mashoedi, 2016, Putri dan Meinarno, 2016)
Paham-paham tersebut tidaklah sama dengan tujuan bangsa Indonesia yang tertera dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. (Indonesia n.d.). Di era globalisasi ini peran Pancasila
tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena
dengan adanya globalisasi batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai
kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat (Ginting 2017). Dalam era
Globalisasi, budaya Barat dapat masuk dengan mudah tanpa adanya batas dan pemisah antara
budaya Barat yang positif maupun negatif. Karena tak adanya pemisah, bangsa Indonesia harus
dapat dengan cermat memilih dan melilah budaya-budaya baru yang masuk agar tidak terbawa
arus globalisasi.
Globalisasi adalah era dimana tiap orang memiliki kebebasan dalam bidang politik,
ekonomi maupun sosial budaya. Kebebasan tersebut sering disalah artikan oleh sebagian orang.
Tiap kali kebebasan tersebut tidak mencermikan nilai-nilai Pancasila yang sering menjadi
pedoman bagi bangsa Indonesia untuk kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Nilai-nilai dalam Pancasila seiring waktu ditinggalkan dan dilupakan dan malah diganti oleh
paham-paham barat seperti paham Liberal, Komunis maupun Sosialis yang sangat berbeda bagi
bangsa.(Nadiroh n.d.).
Identitas global dalam penulisan ini adalah perasaan ikatan terhadap kebudayaan dunia
yang di dalamnya termasuk kesadaran pada kejadian, praktek, gaya hidup dan informasi dari
kebudayaan global (Arnett, 2002). Penulisan tentang identitas global dilakukan terhadap
mahasiswa dengan berlatar etnis berbeda di Iran. Mereka berasal dari Azeri Turk (Azerbaijan),
Fars, dan Kurdi di Universitas Tabriz. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa ketika identitas
global meningkat maka identitas lokalnya semakin rendah (Mahammadbakhsh, Fathiazar, Hobbi,
Ghodratpour, 2011). Namun temuan ini juga tidak dapat digeneralisasi. Temuan lain oleh Tsai
(2006) yang meneliti tentang globalisasi dan well being (wal afiat) menemukan bahwa dampak
globalisasi di negara berkembang tidak terlalu kuat atau bermakna daripada di negara industri.
Oleh karena analisisnya tidak dapat menguatkan dugaan bahwa globalisasi akan mengguncang
stabilitas negara.
Globalisasi telah merasuk ke dalam seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk di
dalamnya agama. Bahkan dapat dikatakan bahwa saat ini agama telah menemukan tanah yang
subur dan jalan yang mulus untuk berkembang secara global berkat kemajuan teknologi. Era
globalisasi menjadikan agama-agama yang ada dapat memperluas jaringannya melampaui
tempat kelahirannya. Perkembangan agama di zaman internet ini cukup pesat karena pengaruh
globalisasi. Saat ini tak terhitung banyaknya website yang menyediakan informasi tentang agama
yang memudahkan penyebaran agama sehingga terjadi pertambahan anggota atau pengikut yang
baru. Internet juga memungkinkan umat beragama untuk saling berhubungan meski tidak berada
dalam wilayah yang sama. Tak dapat dipungkiri bagaimana globalisasi mendatangkan banyak
manfaat dan kemajuan bagi agama.
Supratman (2013) memaparkan bahwa terdapat pengaruh baik positif maupun negatif
dari globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme sebagai berikut: