Anda di halaman 1dari 4

Pancasila mengandung di dalamnya nilai yang dikembangkan dan dikembangkan dalam diri

manusia sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Menurut Plato, nilai
adalah dunia konsep, dunia ide, dunia universal, dan dunia nilai adalah dunia realitas yang
permanen. Esensi nilai lebih penting daripada pemahaman psikologis. Pendapat lain berpendapat
bahwa nilai hanya ditentukan oleh apa yang dinilai dan apa yang dinilai. Misalnya batu permata
berlian. Berlian memang berharga, tetapi nilai berlian hanya nyata bila ada hakimnya. Item tidak
memiliki nilai jika tidak dinilai. Oleh karena itu, nilai sesuatu atau sesuatu ditentukan oleh hasil
interaksi antara objek yang dinilai dengan objek yang dinilai. Nilai secara inheren terkait dengan
objek yang dinilai, bukan karena setiap orang memiliki pandangan yang berbeda terhadap objek
tersebut. Misalnya pemandangan pegunungan. Beberapa orang menganggap pemandangannya
sangat indah sementara yang lain menganggapnya biasa-biasa saja. Ini membuktikan bahwa tidak
ada nilai yang melekat pada objek.

Hakikat Pancasila adalah Pancasila sebagai pedoman hidup bagi rakyat dan Pancasila sebagai
dasar negara. Pancasila sebagai dasar negara merupakan nilai inti dalam mengatur penyelenggaraan
negara. Pancasila mengandung nilai-nilai penting dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara Indonesia. Nilai-nilai tersebut pada hakikatnya merupakan budaya bangsa.
Oleh karena itu, nilai-nilai tersebut harus menjadi standar bersama bagi masyarakat Indonesia untuk
menguasai bangsa, menjaga keutuhan bangsa dan memperbaiki nasib bangsa. Nilai-nilai Pancasila
sebenarnya merupakan cita-cita hidup yang dicita-citakan bangsa Indonesia. Dalam hal ini nilai-nilai
tersebut menjadi pedoman bagi tercapainya kemaslahatan bersama dan merupakan kriteria
penentu keberhasilan upaya perbaikan negara. Pancasila sebagai nilai mengandung berbagai nilai,
antara lain nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai keseragaman, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan. Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

Berkaitan dengan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara


dan bernegara, sebagai konsekuensi logis dari pengakuan kehendak yang dimulai dari dalam atau
terkekang dari dalam, hal ini mengarah pada hal-hal sebagai berikut:

1. Rasa Iman

Kesadaran kehendak atas rasa percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa ada sesuatu di
luar manusia yang menciptakan seluruh isi manusia dan alam semesta, sekaligus memelihara dan
mengatur ciptaan Tuhan. Dalam pelajaran ketuhanan yang besar, bangsa Indonesia menyatakan
keimanan dan ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaannya,
menurut prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia,
tumbuh sikap saling menghormati dan kerjasama antar pemeluk agama yang berbeda agama,
sehingga tercipta kerukunan yang tetap antara sesama pemeluk agama dan kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada kontradiksi antara Pancasila dan agama, dan tidak perlu ada
kontradiksi. Pelajaran pertama dilatarbelakangi oleh suasana religi dan religius, sehingga saling
melengkapi. Misalnya, umat Islam yang berpuasa di bulan Ramadhan dan umat beragama lain tetap
menghormatinya dengan tidak makan di depan umat Islam yang berpuasa. Mengakui bahwa agama
dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah hubungan pribadi dengan Tuhan
Yang Maha Esa yang dipercaya dan diyakini, saling menghormati kebebasan untuk beribadah
menurut agama dan kepercayaannya masing-masing, dan lain-lain. Hindari memaksakan agama dan
kepercayaan pada orang-orang.
2. Kemanusiaan

Kesadaran akan keinginan untuk kemanusiaan adalah jiwa yang selalu ingin berhubungan
dengan orang. Yang satu membutuhkan yang lain dan sebaliknya. Kemudian seseorang harus hidup
dalam masyarakat. Tanpa kehidupan sosial, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Orang
Indonesia saling membutuhkan. Manusia dilahirkan sama karena manusia makhluk ciptaan Tuhan
ada batasnya. Manusia diperlakukan secara bermartabat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,
dengan persamaan hak dan kewajiban dasar, tanpa membedakan ras, asal usul, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kelas sosial, warna kulit, dll meningkat. Hal ini mengembangkan sikap
saling mengasihi sesama manusia, sikap toleransi, dan sikap tidak sewenang-wenang terhadap orang
lain. Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti melindungi nilai-nilai kemanusiaan, aktif terlibat
dalam kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Dengan mengakui
bahwa orang-orang adalah sama, orang Indonesia merasa menjadi bagian dari semua dan oleh
karena itu mengembangkan rasa hormat dan kerjasama dengan negara lain.

3. Kebangsaan

Negara Indonesia adalah bagian dari dunia. Namun secara sadar, orang Indonesia memiliki
keunikan dan ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan orang lain. Untuk mencapai hal ini,
orang Indonesia harus memiliki hak yang sama dan hidup berdampingan secara damai dengan
negara lain. Indonesia memiliki aturan dan peraturannya sendiri, dan konkritnya adalah penyatuan
Indonesia. Hal ini tercermin atau diwujudkan dalam hak dan kewajiban warga negara. Nilai
persatuan Indonesia berarti berjuang untuk mempersatukan dan mempersatukan rakyat untuk
meningkatkan rasa nasionalisme dalam satu kesatuan bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada saat yang sama, Persatuan Indonesia mengakui dan menghargai sepenuhnya kebhinekaan
bangsa Indonesia.

4. Rasa demokrasi

Orang-orang diperhatikan dan ingin bergabung dengan kelompok dari lingkungan mereka.
Rasa memiliki dan partisipasi ini tercermin dalam rasa demokrasi. Nilai kerakyatan yang berpedoman
pada kearifan musyawarah/perwakilan meliputi pentingnya pemerintahan bagi rakyat melalui
musyawarah dan mufakat oleh rakyat, oleh rakyat, dan oleh lembaga perwakilan. Keputusan diambil
dengan musyawarah. Gagasan untuk mencapai mufakat ini merasuki semangat kekeluargaan yang
menjadi ciri khas negara Indonesia. Masyarakat Indonesia menghormati dan mendukung hasil
keputusan konsultasi tersebut. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat akan menerima dan
melaksanakannya dengan itikad baik dan tanggung jawab.

5. Rasa keadilan

Rasa keadilan ketika apa yang menjadi milik orang lain diberikan kepada apa yang sebenarnya
menjadi miliknya, dan apa yang menjadi milik kita diberikan kepada dirinya sendiri. Keadilan
dikaitkan dengan setiap aspek kehidupan manusia dan masyarakat. Nilai keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia meliputi makna dan tujuan yang mendasari: tercapainya masyarakat Indonesia
yang adil dan sejahtera lahir dan batin. Nilai-nilai dasarnya bersifat abstrak dan normatif. Karena
sifatnya yang abstrak dan normatif, maka isinya tidak dapat dimanipulasi. Agar operasional dan
eksplisit, perlu diubah menjadi nilai instrumental.
Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila tidak terlepas dari pengaruh globalisasi.
Pancasila diakui oleh negara kita sebagai perusahaan dengan nilai hidup yang luhur. Pancasila yang
digali dari budaya dan peradaban Indonesia mengandung kebenaran dan nilai luhur bangsa
Indonesia. Pancasila ditetapkan sebagai ideologi nasional. Dengan kata lain, Pancasila menjadi
pandangan hidup bangsa dan menyentuh seluruh aspek kehidupan berbangsa. Dengan cara ini,
Pancasila memberikan dasar dan filter untuk menyerap dan menerapkan pengaruh eksternal. Hal ini
menimbulkan berbagai variasi pada setiap unsur Pancasila.

Bertentangan dengan pelajaran pertama adalah bom Bali, yang merenggut banyak nyawa.
Para pelaku mengebom untuk alasan jihad, yang jelas bertentangan dengan nilai pelajaran pertama
Wandhead dalam membunuh nyawa seseorang, bahkan untuk alasan jihad.

Perilaku menyimpang pada prinsip sila kedua adalah ketidakadilan terhadap orang miskin oleh
lembaga publik. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dihadapi oleh semua pemerintah di
seluruh dunia. Contoh di atas hanyalah potret ketidakadilan pemerintah terhadap masyarakat miskin
dan kurangnya tindak lanjut pemerintah dalam memberikan dukungan dan jaminan kepada
masyarakat miskin. Banyak daerah miskin di Indonesia yang tidak berbau pemerintahan. Gizi buruk
masih terjadi di kalangan masyarakat miskin. Hal ini terutama disebabkan oleh tidak memadainya
cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Mereka juga sangat membutuhkan dukungan
sosial, misalnya untuk orang cacat, orang tua dan anak yatim. Dalam hal ini merupakan bentuk
penyimpangan dari nilai-nilai kemanusiaan. Kasus lainnya adalah tragedi kemanusiaan Trisacti.
Demonstrasi mahasiswa yang menyerukan reformasi dan pengunduran diri Presiden Suharto telah
menarik orang dari berbagai langkah kehidupan. Salah satu momen kunci perjuangan mahasiswa
adalah pembunuhan empat mahasiswa Universitas Trisakti, Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto,
Hafidin Royan dan Hendrawan Sie. Mereka ditembak mati oleh aparat keamanan saat aksi damai
dan Palpit kosong di Kampus A Universitas Trisakti.

Pelajaran persatuan Indonesia membawa bangsa Indonesia ke dalam persatuan, kesatuan dan
demi kepentingan dan keamanan bangsa dan negara dan bukan untuk kepentingan perseorangan
dan golongan. Tetapi karena nilai pelajaran ketiga ini mulai berkurang, dimulailah pemisahan Timor
Timur dari negara kesatuan Republik Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa persatuan bangsa
Indonesia semakin melemah. Lebih jauh lagi, banyak perbedaan pendapat yang muncul dapat
dengan mudah mengarah pada masyarakat Indonesia yang dominan melalui diskusi dan perpecahan
yang tidak bertanggung jawab di antara kelas-kelas sosial.

Dengan berpedoman pada kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, nilai-nilai kerakyatan meliputi pentingnya pemerintahan bagi rakyat
melalui musyawarah dan mufakat oleh rakyat, oleh rakyat, dan oleh lembaga perwakilan.
Menunjukkan penyimpangan dari pelajaran keempat Pancasila adalah tindakan wakil rakyat yang
memalukan dan tidak dapat diandalkan. Wakil rakyat sering menunjukkan perilaku yang
mengkhawatirkan rakyat ketika memecahkan masalah untuk kepentingan rakyat, pertempuran lisan
dan pertempuran pertama ditampilkan di depan kamera, inilah yang disebut kedewasaan
demokrasi. Kebebasan berpendapat dan berpendapat benar-benar dihayati oleh anggota DPR
karena sebenarnya DPR adalah lembaga perwakilan. Ini sangat menyimpang dari misi rakyat. Banyak
anggota DPR dan MPR yang kita temui di Senayan untuk rapat legislatif dan tahunan selalu tidur
nyenyak.
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidak hanya memiliki tujuan, tetapi juga
makna yang mendasar. Dengan kata lain, mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
lahir dan batin. Penyimpangan dari pelajaran kelima termasuk kemiskinan. Indonesia adalah negara
yang penuh dengan paradoks. Negara ini subur dan kaya akan alam, tetapi kebanyakan orang
dianggap miskin. Hal ini sebenarnya disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia
karena latar belakang pendidikan mereka yang masih relatif rendah dan kualitas moral para
pemimpinnya yang kurang baik. Penting adalah ketimpangan pembangunan di beberapa daerah,
dengan tingkat kemiskinan yang rendah di beberapa bagian Indonesia dan tingkat kemiskinan yang
tinggi di tempat lain. Oleh karena itu, ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak adil terhadap
kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang menyebabkan kemiskinan.

Anda mungkin juga menyukai