Anda di halaman 1dari 5

Tugas Personal ke - 1

(Minggu 2 / Sesi 3)

1. Gambarkan struktur organisasi di perusahaan/ divisi/ departemen dimana Anda berkerja dan
klasifikasikan berdasarkan hierarchy organizations mulai dari Top Executives hingga First-Level
Managers! Bagi Anda yang belum bekerja, silahkan ambil salah satu contoh struktur organisasi di
Indonesia:

Jawaban : berikut struktur organisasi di perusahaan saya dengan hirarki organisasi

Direktur
Utama/CEO

Staff Ahli Direktur Komisaris Top Executives


Direktur Keuangan Utama

SVP Controller Middle Level

VP FInancial
Accounting &
Reporting

Manager Invoice Manager Invoice Manager Manager


& Payment & Collection Finance MOR Finance RU First Level
Managers

2. Berkaitan dengan pertanyaan no.1, korelasikan hierarchy organizations dengan type of plans!
Berikan masing-masing contoh kongkretnya.
Jawaban:

hierarchy organizations tentunya sangat berkorelasi dengan type of plans atau tipe rencana,
Karena hirarki organisasi disusun dan dibentuk berdasarkan goals dari perusahaan yang diturunkan
ke dalam strategic plans atau rencana strategis.
Rencana Strategis sendiri merupakan rencana yang diterapkan pada organisasi secara keseluruhan
dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi. Berikut korelasi hierarchy organizations dengan
type of plans :
1. Hirarki organisasi pada top eksekutif, atau pada manajer pada tingkat tertinggi, seperti
direktur, komisaris utama, dan para wakil direktur, sering disebut berada pada tingkat
perencanaan strategis. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi secara keseluruhan.
2. Middle Level Manager yang mencakup manajer wilayah, kepala divisi, dan direktur produk
berada pada tingkat pengendalian manajemen. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi
berdasarkan departementalisasi, wilayah, produk atau divisi. Merumuskan rencana dan sasaran

MGMT6072- Introduction to Management and Business-R4


operasional jangka menengah, merumuskan strategi, menyusun prosedur, melakukan
pengendalian dan membuat keputusan operasional berdasarkan lingkup tanggung jawabnya.
Jadi, manajer tingkat menengah memerlukan informasi berdasarkan divisinya. Khusus untuk
departemen persedian barang, manajer membutuhkan informasi rinci tentang produk yang
paling diminati oleh pasar, sehingga dapat dibuat perencanaan yang matang untuk menjamin
persedian produk tersebut.
3. First Level Manager, mencakup kepala departemen, supervisor, pimpinan proyek, berada pada
manajemen tingkat pengendalian operasional. Bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana
dan sasaran operasional, membuat keputusan jangka pendek. berdasarkan arah kebijakan,
prosedur dan pedoman yang telah ditetapkan, serta mengendalikan transaksi harian. Jadi
manajer tingkat ini membutuhkan informasi rinci dari pergerakan setiap transaksi agar dapat
melakukan control terhadap proses tersebut.

3. Uraikan apa yang Anda


ketahui tentang gambar ini?

Gambar diatas menjelaskan mengenai proses identifikasi strategi, target, serta tujuan, sampai dengan
tahap implementasi atas kebijakan dan evaluasi hasilnya dengan tools yang disebut swot analysis.
Tools ini digunakan sebagai alat bantu pembuatan keputusan dalam Perusahaan ataupun organisasi.

Berdasarkan pemaparan diatas swot anaysis sendiri dibagi dari 2 sisi yaitu eksternal dan internal.
Berikut sekilas penjelasan terkait detail dari kedua sisi tersebut :
1. Dari sisi internal
Strengths (kekuatan)
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi khusus atau
keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau keunggulan komparatif
lembaga pendidikan tersebut. Hal ini bisa dilihat jika sebuah lembaga pendidikan harus
memiliki skill atau keterampilan yang bisa disalurkan bagi perserta didik, lulusan terbaik atau
hasil andalan, maupun kelebihan-kelebihan lain yang dapat membuat sekolah tersebut unggul
dari pesaing-pesaingnya serta dapat memuaskan steakholders maupun pelanggan (peserta
didik, orang tua, masyarakat dan bangsa). Sebagai contoh dari bidang keunggulan, antara lain
kekuatan pada sumber keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan di masyrakat,
loyalitas pengguna dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan. Sedangkan
keunggulan lembaga pendidikan di era otonomi pendidikan atara lain yaitu sumber daya

MGMT6072- Introduction to Management and Business-R4


manusia yang secara kuantitatif besar, hanya saja perlu pembenahan dari kualitas. Selain
itu antusiasme pelaksanaan pendidikan yang sangat tinggi, didukung dengan sarana prasarana
pendidikan yang cukup memadai. Hal lain dari faktor keunggulan lembaga pendidikan adalah
kebutuhan masyarakat terhadap yang bersifat transendental sangat tinggi, dan itu sangat
mungkin diharapkan dari proses pendidikan lembaga pendidikan yang agamis.
Bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mengenali kekuatan dasar lembaga tersebut sebagai
langkah awal atau tonggak menuju pendidikan yang berbasis kualitas tinggi merupakan hal
yang sangat penting. Mengenali kekuatan dan terus melakukan refleksi adalah sebuah langkah
besar untuk menuju kemajuan bagi lembaga pendidikan.

Weakness (kelemahan)
Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu tetapi yang terpenting adalah
bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan bisa meminimalisasi
kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan
yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain. Kelemahan ini dapat berupa kelemahan
dalam sarana dan prasarana, kualitas atau kemampuan tenaga pendidik, lemahnya
kepercayaan masyarakat, tidak sesuainya antara hasil lulusan dengan kebutuhan masyarakat
atau dunia usaha dan industri dan lain-lain

2. Dari sisi eksternal


Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan bahkan menjadi
formulasi dalam lembaga pendidikan. Situasi lingkungan tersebut misalnya:
a. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik.
b. Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian.
c. Perubahan dalam keadaan persaingan.
d. Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya.
Peluang pengembangan dalam lembaga pendidikan dapat dilakukan antara lain  yaitu:
a. Di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti ini diperlukan peran
serta pendidikan agama  yang lebih dominan.
b. Pada kehidupan masyarakat kota dan modern yang cenderung konsumtif dan
hedonis, membutuhkan petunjuk jiwa, sehingga kajian-kajian agama berdimensi
sufistik kian menjamur. Ini menjadi salah satu peluang bagi pengembangan
lembaga pendidikan  ke depan.
c. Secara historis dan realitas, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim,
bahkan merupakan komunitas muslim terbesar di seluruh dunia. Ini adalah

MGMT6072- Introduction to Management and Business-R4


peluang yang sangat strategi bagi pentingnya manajemen pengembangan lembaga
pendidikan.
Threats (ancaman)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan. Jika sebuah
ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang atau penghambat bagi
maju dan peranannya sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah
minat peserta didik baru yang menurun, motivasi belajar peserta didik yang rendah,
kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain

4. Jelaskan 5 competitive forces! Menurut Anda, apakah masih relevan diterapkan dalam industri
dewasa ini ?
5 Competitive Forces dari Michael Porter menyatakan, terdapat lima kekuatan yang
mempengaruhi persaingan dalam industri, sebagai berikut :
1. Ancaman dari pendatang baru (threat of new entrants).
Pendatang baru dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang telah ada, karena
menghasilkan kapasitas produksi tambahan, dimana kapasitas tambahan ini akan
menekan agar biaya bagi pembeli rendah, yang mengakibatkan turunnya penjualan dan
laba bagi perusahaan yang ada dalam industri tersebut. Seringkali pendatang baru
memiliki sumber daya dalam jumlah besar dan memiliki kemauan yang kuat untuk
memperoleh pangsa pasar.
2. Ancaman dari produk pengganti (threat of substitute products).
Apabila harga yang ditawarkan produk pengganti tersebut akan lebih murah/rendah dan
mutu serta kemampuan kinerja produk pengganti tersebut sama atau melebihi dari produk
sebelumnya.
3. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok (bargaining power of suppliers).
Pemasok merupakan ancaman serius bagi perusahaan- perusahaan, jika berintegrasi ke
depan ke arah industri pembeli.
4. Kekuatan tawar-menawar dari pembeli (bargaining power of buyers),
Dimana pembeli lebih suka membeli produk dengan harga serendah mungkin. Hal ini
mengakibatkan industri dapat memperoleh pengembalian (laba) serendah mungkin.
Pembeli akan menuntut kualitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik serta harga
yang murah, dimana hal ini mendorong persaingan antar perusahaan dalam suatu industri.

MGMT6072- Introduction to Management and Business-R4


5. Persaingan kompetitif di antara anggota industri (rivalry among competitive firms)
Dimana perusahaan bersaing secara aktif satu dengan lainnya untuk mencapai daya saing
strategis dan laba yang tinggi.
Konsep ini sendiri saya pikir masih cukup relevan dalam industri saat ini, namun juga tidak
dapat dipungkiri peranan teknologi sangat mempengaruhi pendekatan di persaingan industri
yang terus berkembang, semakin transparan dan semakin mudah untuk proses kompetisi
terbuka yang tidak hanya regional bahkan ke tingkat yang lebih jauh lagi.

MGMT6072- Introduction to Management and Business-R4

Anda mungkin juga menyukai