(Minggu 3 / Sesi 4)
Anggota :
2201862594-Monica Amir
2201862303-Wahyu Al Fashshi
Pengantar:
Tugas kelompok pertama akan mengambil bahan dari materi-materi yang dibahas pada
minggu ketiga, baik yang berasal dari Lecturer Notes, materi ppt, buku yang menjadi bahan
referensi, dan peraturan perundangan yang terkait dengan materi minggu pertama dan kedua.
Uraian Tugas:
1. Latar Belakang
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi pengambilan judul ini mulai dari perlindungan
konsumen, badan hukum perusahaan, kewajiban hukum atas perpajakan yang diwajibkan ke
owner dan driver, manajemen yang mampu melakukan pengambilan keputusan sepihak
kepada driver,sampai status kerjasama finansial owner dan drivernya apakah sebagai
karyawan atau mitra. Seperti kita ketahui bersama sebagai konsumen transportasi berbasis
aplikasi, kita itu dilindungi oleh hukum. Menurut Koordinator Komisi Edukasi dan
Komunikasi BPKN, David M.L. Tobing, bentuk perlindungan terhadap konsumen pengguna
jasa transportasi online ini pada saat terjadi pemesanan. Jika pemesanan sudah dilakukan
namun pengendara transportasi berbasis aplikasi tersebut tidak datang atau memenuhi
pemesanan, telah masuk kategori wanprestasi. Disini kita pahami bersama pada saat
pemesanan dan pengendara menyanggupinya, telah terjadi perikatan yang sah secara hukum.
Jika cara pemesanan jasa transportasi menggunakan aplikasi seperti yang dilakukan Go-Jek,
GrabBike dan sebagainya justru bisa dengan cepat mengatasi tak terpenuhinya pemesanan
konsumen. Menurutnya, para perusahaan tersebut bisa menjadi perantara dan
menindaklanjuti kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi itu.
Disini kita selaku konsumen perlu mengamati apakah memang syarat sah nya persetujuan
tersebut telah terpenuhi, apabila belum tentunya hal yang selama ini kita laksanakan bisa jadi
bukan sesuatu yang sah dimata hukum karena dalam membuat perjanjian, tentu kita harus
tahu apa yang di sepakati. Penawaran yang diberikan oleh perusahaan ojek online kepada
konsumen tidak harus dalam bentuk tertulis, dapat saja dalam bentuk lisan, asalkan pada saat
perjanjian dibuat dalam bentuk tertulis, apa yang dituangkan dalam perjanjian tertulis tersebut
sesuai dengan penawaran yang diberikan yang telah diterima oleh kita selaku konsumen.
Disisi lain selaku driver yang telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan ojek online
tersebut, berarti pihak driver harus mematuhi perjanjian tersebut. karena semua perjanjian
yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
Dari Permasalahan hokum yang terjadi dari proses bisnis gojek di atas, kita dapat menarik
kesimpulan bahwa dalam menjalani proses bisnisnya baik pihak Perusahaan ojek online,
driver, maupun penumpang berkewajiban untuk memiliki landasan hukum dalam
pelaksanaan proses bisnisnya, serta bagi driver dan konsumen berhak untuk mendapat
jaminan keselamatan selama menggunakan alat angkutan umum. Perusahaan angkutan umum
wajib bertanggung jawab atas kerugian yang diakibatkan oleh segala wanprestasi maupun
perbuatan orang yang dipekerjakan dalam kegiatan penyelenggaraan angkutan. Selain itu
Perusahaan Angkutan Umum bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh
Penumpang yang meninggal dunia atau luka akibat penyelenggaraan angkutan, kecuali
disebabkan oleh suatu kejadian yang tidak dapat dicegah atau dihindari atau karena kesalahan
Penumpang.
Disamping itu dalam pelaksanaan proses bisnisnya perusahaan wajib mengasuransikan baik
driver maupun pengguna jasa apabila pengguna menderita kecelakaan dalam pengangkutan,
antara lain sesuai dengan yang telah dituliaskan dasar hukumnya pada peraturan perundangan
yaitu UU Nomor 22 Tahun2009 TentangLalu Lintas dan Angkutan Jalan2, UU Nomor 33
Tahun1964 TentangDana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang, PP Nomor 17
Tahun1965 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan
Penumpang4. UU Nomor 34 Tahun1964 TentangDana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan5. PP
Nomor 18 Tahun1965 TentangKetentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.
4. Driver dan Pengemudi kendaraan bermotor dan pengguna jalan raya lebih mematuhi
peraturan lalu lintas dan lebih tertib dalam berlalu lintas sehingga bisa
meminimalisasi kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian Penguna Jalan,
Referensi :
1. https://ekbis.sindonews.com/read/1365946/34/tarif-taksi-online-ditentukan-menhub-
atau-gubernur-mulai-juni-2019-1545834854
2. (http://www.hukumonline.com/pusatdata...angkutan-jalan