JURNAL ILMIAH
Oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2019
ANALISIS HUKUM BENTUK KEMITRAAN ANTARA PERUSAHAAN
JASA TRANSPORTASI BERBASIS ONLINE GO-JEK DENGAN DRIVER
GOJEK
Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing Pertama,
ABSTRAK
PT. GO-JEK indonesia dalam menjalankan bisnis menjalin kerjasarna dengan driver
kerjasama tersebut disebut perjanjian kernitraan antara PT. GO-JEK Indonesia dengan driver
GO-JEK. Banyak permasalahan terjadi didalam perjanjian PT.GO-JEK Indonesia dengan
driver GO-JEK diantaranya tidak ditanggung kesehatan dan keselamatan kerja driver GO-
JFK. Penelitian ini dilakukan guna menganalisis perjanjian kemitraan GO-JEK Indonesia
dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia dan perlindungan hukum yang harus
diberikan terhadap perjanjian kernitraan PT.GO-JEK Indonesia. Jenis penelitian ini adalah
penelitian hukum normatif dengan mmenggunakan pendekatan perundang-undangan, jurnal,
artikel, literature, dan karya tulis yang berhubungan dengan bentuk kemitraan PT. GO-JEK
Indonesia dengan driver. Hasil penelitian yaitu dalam perjanjian kemitraan menggunakan
KUHPerdata perjanjian pemberian kuasa dengan perjanjian persekutuan perdata dan
perlindungan hukum seharusnya pengaturan pada hak dan kewajiban para pihak,
Wanprestasi, dan Overmacht. Kemudian perlindungan yang harus diberikan PT.GO-JEK
kepada driver sesuai dengan perlindungan tenaga kerja yang terdapat dalam Undang Undang
Ketenagakerjaan.
ABSTRACT
PT. GOJEK Indonesia in carrying out business with the drivers of cooperation is called a
partnership agreement between PT. GO-JFK Indonesia with GO-JEK drivers. Many
problems occur in the agreement between PT.GOJEK Indonesia and GO-JEK drivers,
including the health and safety of GO-JEKdrivers. This research was conducted to analyze
the GO-JFK Indonesiapartnership agreement with the laws and regulations in Indonesia and
the legal protection that must be given to the PT. GO-JEK Indonesia partnership agreement.
This type of research is a normative legal research using the approachof legislation,
journals, articles, literature, and papers related to the partnership form of PT. GO-JEK
Indonesia with drivers. The result of the research is that in apartnership agreement using the
Civil Code the agreement granting power with civil alliance agreement and legal protection
should regulate the rights and obligations of the parties, Default, and Overmacht. Then the
protection that mustbe given by PT. GO-JEK to drivers is in accordance with the protection
of laborcontained in the Man power Act.
I. PENDAHULUAN
Kernuncujan jasa transportasi online ini tidak hanya sebatas mengantar atau
makanan, jasa pengiriman barang, jasa pindah rumah, dan jasa lainnya. Banyak
masyarakat Indonesia kemudian tertarik dan menggunakan aplikasi ojek online ini
Saiah satu merek ojek online yang berhasil merebut perhatian masyarakat ini
adalah GO-JEK. GOJEK ini sendiri dikelola oleh perusahaan PT. GO-JEK
Indonesia menjalin kerja sama dengan driver (pengemudi atau supir ojek yang
Undang - Undang Hukum Perdata adalah suatu perbuatan di mana satu orang atau
dua pihak yang menimbulkan hak dan kewajiban atas suatu prestasi.’ Artinya,
Kemitraan itu sendiri berdasar pada asas hukurn kebebasan berkontrak yang
merupakan asas yang menduduki posisi sentral dalam sebuah perjanjian dan
Berdasarkan asas ini terkandung suatu pandangan bahwa orang bebas untuk
perjanjian, bebas tentang apa yang diperjanjikan dan bebas untuk rnenetapkan
Dalam praktik dewasa ini, prinsip dan perjanjian kemitraan PT. GO-JEK
dengan driver menjadi konflik, banyak memunculkan kesan yang tidak seimbang
antar para pihak. Salah satunya, unjuk rasa yang dilakukan oleh driver GO-JEK
kepada perusahaan PT. GO-JEK Indonesia atas status pekerjaan sebagai mitra
menggelar aksi mogok kerja untuk menuntut dijadikan karyawan atau pekerja.3
sebagai berikut : 1). Bagaimana bentuk kemitraan antara PT. GO-JEK dengan
2
Agus Y. Her noko, Hukum Perfanjian : Asas Proporsionalitas dalam Kontrak
Komersial, hlm 108.
3 Alsadad Rudi dan Icha Rastika, Pengemudi GO-JEK Menuntut dijadikan Karyawan,
megapolitan.kompas.com/read/2015/11/16/11343711/Pengemudi.Gojek.Menuntut.Dijadikan.Kary
awan (dikases pada tanggal 2 April 2019)
iii
yang dicapai dari penelitian ini, antara lain : 1). Untuk menganalisis bentuk
kemitraan antara PT. GO-JEK dengan driver ditinjau dari peraturan Perundang-
kemitraan antara PT. GO-JEK dengan driver ditinjau dari peraturan Perundang-
undangan Indonesia . Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain : 1).
berikutnya dan perkembangan ilmu hukum khususnya hukum bisnis. 2). Manfaat
Praktis dari penelitian dapat dapat dijadikan pedoman oleh khususnya Driver GO-
JEK agar dapat menhetahui bentuk perjanjian kemitraan PT. GO-JEK INdonesia.
Di dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan antara lain : 1). Jenis
(Conceptual Approach), . 3). Jenis dan sumber bahan hukum, 1) bahan hukum
Primer,6 2) bahan hukum sekunder .3) .bahan hukum tersier. Teknik memperoleh
bahan hukum yaitu dengan studi dokument. Sedangkan analisis bahan hukum
Driver GO-JEK.
4 Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2004, hlm. 134
5
Harjono, Penelitian Hukum pada Kajian Hukum Murni, dalam Joni Ibrahim, Teori
Metode Penelitan Hukum Normatif, Banyumedia Publishing, Malang, 2005. Hlm.303
6
Amirudin, Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Ed 1, Cet. 1, PT.
Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm.30.
iv
II. PEMBAHASAN
dua pihak atau lebih dalarn jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan
kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung atas
menguntungkan yang melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, menengah dan usaha
besar.8
operasional agribisnis (KOA). Dan lima pola kemitraan diiatas PT. GOJEK
Indonesia melakukan hubungan hukum kemitraan dengan driver GOJEK dan para
pihak lainnya dengan menggunakan Pola kemitraan Sub Kontrak. Pola kemitraan
sub kontrak merupakan pola kemitraan antara perusahan mitra usaha yang
7
Jafar Hafšah Mohammad, 1 999,Kemitraan Usaha : Konsepsi dan Strategi, Pustaka
Sinar Harapan, hlm 33.
8
Indonesia, Undang Undang Nomor 20 Tahim 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil Dan
Menengah (LNR1 Tahun 1997 No. 91), Pasal.1 angka 13.
v
kontrak bersama yang meneakup volume, harga, mutu dan waktu.Untuk dapat
rnengetahui hubungan hukum para pihak dalain perjanjian kemitraan PT. GOJEK
Adapun beberapa pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak
PT. GOJEK Indonesia, antara lain: a) PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa, b)
hukum yang terikat pada perjanjian adalah 3 pihak yaitu AKAB (Aplikasi Karya
Anak Bangsa) sebagai pihak yang menyediakan aplikasi, PT. GOJEK adalah
perusahaan yang mengurus hubungan mitra dengan Mitra yang terkait pada sistem
aplikasi juga dan Mitra adalah pihak yang bekerjasama yang melaksanakan tugas
Hasil Analisis
AKAB dapat dikatakan adalah pihak yang membuat dan mengelola akun untuk
kerjasama antara mereka (GOJEK dan Mitra) dan juga menawarkan layanan pada
vi
konsumen yang selanjutnya digunakan mitra juga dalam melakukan layanan jasa,
Usaha/orang pemerintah.9
merupakan pemberi kuasa pada Mitra untuk melakukan layanan jasa yang
menyediakan uang yang mana GI mendanai AKAB untuk menyusun aplikasi dan
GOJEK dan tunduk pada aturan PT. GOJEK, untuk melakukan aktivitas jasa
9 lndonesia, Undang - Undang Nornor 11 Tahun 2008 frn tang Informasi dan Transaksi
Elektronik (LNRJ Tahun 2016 No. 251 TLNRI No. 5953), Pasal I angka 6.
vii
1618 dan 1619 KUHPerdata yang mana initra merupakan pihak yang
pemberian kuasa\ dapat didasarkan path Pasal 1792 KUHPerdata dimana mitra
merupakan pihak yang diberi kuasa oleh PT. GOJEK untuk menggunakan aplikasi
GOJEK dalam melakukan pelayanan jasa namun mitra pun harus mengikuti
segala ketentuan yang dibentuk oleh PT. GOJEK. Data yang ada megenai subyek
cukup sesuai dengan norma dan doktrin, maka dapat dikatakan bahwa data
dengan norma dan doktrin yang ada pada perjanjian persekutuan perdata,
Obyek yang ada pada hubungan perjanjian AKAB clengan PT. GOJEK
dan mitra adalah berupa aplikasi yang disediakan AKAB dalam hal ini dapat
dikategorikan dalam perjanjian persekutuan perdata yang mana sesuai pada Pasal
1619 KUHPerdata, dimana obyek dan persekutuan perdata dapat berupa barang,
uang, usaha. Disni ap!ikasi GOJEK dapat digolongkan sebagai barang. Obyek
yang ada pada hubungan perjanjian antara PT. GOJEK dan mitra adalah berupa
kuasa yang diberikan PT. GOJEK kepada mitra yang mana kuasa tersebut adalah
dalam bentuk pemberian akses akun pada mitra untuk menggunakan aplikasi GO-
JEK dimana mitra tidak dapat membuat ketentuan sendini dalam melakukan jasa,
melainkan hanya dapat melakukan jasa-jasa yang memang sudah ditentukan oleh
PT. GOJEK beserta tarif pembayarannya di dalarn aplikasi GOJEK. Hal ini sesuai
dengan Pasal 1793 KUHPerdata dimana kuasa dapat diberikan dan diterima
viii
dengan suatu akta umum, dengan suatu surat dibawah tangan, bahkan dengan
usaha. Dalam kasus ini AKAB telah memberikan barang berupa aplikasi. Hal ini
telah sesuai pada Pasal 1619 KUHPerdata. Selama itu juga kewajiban AKAB ini
sistem elektronik.
pemberi kuasa dimana PT. GOJEK Indonesia memberikan mitra kuasa untuk
disusun PT. GOJEK. Hal ini sesuai pada Pasal 1807 Kitab Undang-Undang
kekuasaan yang telah ia berikan kepadanya. Ia tidak terikat dengan pada apa yang
dilakukan diluar kekuasaan itu, kecuali jika ia telah menyetujui hal itu secara
10
lndonesia, Kitab Undang - Undang Hukum Perdata, (LNRI Tahun 1975 No. 12),
Pasal. 1807.
ix
mengajukan persyaratan yang dapat dipilih olefi driver apakah setuju atau tidak
tanggal disetujuinya kontrak ini oleh Mitra. Dengan ini Mitra memberikan
elektronik atas Perjanjian ini, mengakses dan menggunakan Aplikasi, Mitra akan
diartikan telah setuju untuk terikat oleh Persyaratan, yang merupakan sebuah
hubungan kontraktual kerja sama antara Mitra dan PGS. Mitra mempunyai
Perjanjian ini”. Kemudian hubungan lain yang paling mendasar yakni pada
hubungan mitra yang tidak memiliki atasan dan bawahan semua pekerja sama
baik AKAB, DAB, GPS dan Mitra. Kemudian dalam upah, upah pada perjanjian
kerja memiliki upah tetap tiap bulannya atau disebut gaji, sedangkan dalam
didapatkan dari antar jemput barang maupun jasa. Dan pada perjanjian pada
terdapat pada aplikasi GOJEK dan itupun atas kemauan dan keinginan Driver
aktifkan.
atau calon driver itu sama, kemudian syarat berkendara juga sama sebagai standar
angkutan jalan menyebukan bahwa GOJEK ini merupakan angkutan orang tidak
dalam trayek dengan kendaraan bermotor umum. Untuk dapat memperoleh izin
kuasa. Klausula Nomor 9 dan 11 di atas sesuai pada Pasal 1797 KUHPerdata yang
wajib melaksanakan kuasanya dan bertanggung jawab atas segala biaya, kerugian
danbunga yang timbul karena tidak dilaksanakannya kuasa itu. Begitu pula ja
wajib menyelesailcan unisan yang telah mulai dikerjakannya pada waktu pemberi
diselesaikannya”.12
Mitra membebaskan pihak PT. GO-JEK maupun AKAB dan segala tuntutan
atas pelaksanaan jasa yang dilakukan oleh mitra. Dan apabila terjadi perselisthan
menyatakan bahwa pthak PT. GO-JEK, AKAB dan Mitra akan menyelesaikan
12
lndonesia, Kitab Undang — Undang Hukurn Perdata(KUHPerdata), (LNPJ Tahun
1975 No. 12), Pasal. 1800.
xii
Indonesia dengan driver GO-JEK yakni keeelakaan dan semua resiko yang terjadi
adalah tanggung jawab mitra selaku driver GO-JEK. Yaitu terdapat pada bagian
maupun kewajiban yang disebabkan oeh kelalaian mitra, yang termasuk namun
mungkin timbul dan maupun sehubungan dengan penyediaan jassa oleh mitra
III. PENUTUP`
Kesimpulan
dengan Data yang diperoleh berupa Kontrak Elektronik Perjanjan Kemitraan GO-
kemitraan perjanjian kernitraan antara PT. GOJEK Indonesia dengan driver GO-
Perdata yaitu perjanjian campuran antara perjanjian pemberian kuasa pasal 1618
pasal, 1619 KUHPerdata dan pemberian kuasa pasal 1792, pasal 1793, pasal1797,
pasal 1800, pasal 1801, pasal 1809 KUHPerdata. Namun jika ditmjau dan
jalan bentuk kemitraan PT.GOJEK Indonesia tidak mengatur hubungan kerja dan
antara PT. GOJEK Indonesia dengan driver GOJEK sesuai dengan perjanjian
aplikassi yang dimana driver GOJEK tidak dalam trayek dan driver GOJEK
lalu untas dan angkutan jalan karena tidak menganut Undang-undang tersebut
Saran
GOJEK ini tidak sesuai seharusnya dibagian hak dan kewajiban selam pokok para
pihak juga dituliskan atau dijelaskan mengenai kewajiban pthak PT. GOJEK dan
AKAB pada mitra sehingga itu merupakan kejelasan. hak bagi mitra yang dapat
dituntut apabila tidak dipenuhi oleh pihak PT.GOJEK maupun AKAB. Dan ini
Bahwa perjanjjian kemitraan antara PT, GOJEK Indonesia dengan driver GOJEK
ini tidak sesuai seharusnya diberikan pembaharuan Perjanjian yang baru, Dimana
dalarn perjanjian tersebut jelas tertulis mengenai hak dan kewaj iban masing-
masing pihak dan pembaharuan mengenai hubungan kerja agar sesuai dengan
ap4bila driver bersangkutan sakit karena bekerja diluar ruangan serta memiliki
berada dilalu lintas perjalanan dan harus tunduk pada hukum pengangkutan.
xv
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2004, hlm. 134
Harjono, Penelitian Hukum pada Kajian Hukum Murni, dalam Joni Ibrahim, Teori
Metode Penelitan Hukum Normatif, Banyumedia Publishing, Malang, 2005.
Hlm.303
lndonesia, Undang - Undang Nornor 11 Tahun 2008 frn tang Informasi dan
Transaksi Elektronik (LNRJ Tahun 2016 No. 251 TLNRI No. 5953),
Pasal I angka 6.
Indonesia, Undang Undang Nomor 20 Tahim 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
Dan Menengah (LNR1 Tahun 1997 No. 91), Pasal.1 angka 13.
Alsadad Rudi dan Icha Rastika, Pengemudi GO-JEK Menuntut dijadikan Karyawan,
megapolitan.kompas.com/read/2015/11/16/11343711/Pengemudi.Gojek.Menuntut.Dijadika
n.Karyawan (dikases pada tanggal 2 April 2019)