Masyarakat yang menjadi konsumen barang dan jasa sangat
mengharapkan penyediaan barang dan jasa tidak mengalami gangguan sehingga perusahaan mampu memuaskan kebutuhan konsumen. 20 BAB III PEMBAHASAN A. Manajemen Sumber Daya Manusia Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia dan bagaimana hubungannya dengan proses manajemen? Jawab : Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi. (French dalam Soekidjo, 1991) Manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek “manusia” atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan, dan penilaian. Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan.Sesuai dengan fungsi MSDM yaitu hal ihwal staffing dan personalia dalam organisasi, yang mencakup analisis tugas/jabatan, rekrutmen dan seleksi calon tenaga kerja, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, penilaian dan pengembangan SDM. Karena sebagian atau seluruh tugas tentang penempatan personalia yang tepat untuk tugas yang tepat, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, promosi, pendisiplinan serta penilaian kerja untuk perbaikan kinerja merupakan tugas setiap manajer maka scope MSDM mencakup seluruh tugas tentang SDM yang diemban oleh setiap manajer. Dan aspek manajemen serta SDM demikian strategis dan demikian luasnya, maka MSDM melibatkan banyak aspek, 21 terutama dengan faktor-faktor lingkungan internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan eksternal (peluang dan ancaman). Tantangan manajer masa kini adalah merespons perubahan-perubahan eksternal agar faktor-faktor lingkungan internal perusahaan menjadi kuat dan kompetitif. B. Tren Penting Yang Mempengaruhi Manajemen Sumber Daya Manusia Pertanyaan : Bagaimana tren penting yang memengaruhi manajemen sumber daya manusia? Jawab : Tren lainnya adalah banyaknya hukum yang harus dilalui , efeknya adalah terbatasnya tindakan-tindakan manajer. Contohnya, hukum peluang kerja yang sama melarang diskriminasi berdasarkan ras, usia, jenis kelamin, atau Negara asal. Sesungguhnya semua manajer sekarang secara hukum terikat untuk membongkar dan memperbaiki kejadian-kejadian diskriminasi. Kepentingan kesehatan yang diamanatkan, keselamatan kerja dan tuntutan kesehatan, serta hukum hubungan serikat kerja manajemen adalah antara lain keterbatasan-keterbatasan hukum yang harus diperbaiki manajer, umumnya dengan bantuan manajemen SDM. Trend-trend seperti globalisasi dan inovasi teknologi mengubah cara pengelolaan perusahaan. Organisasi dewasa ini harus bergulat dengan trend-trend revolusioner : akselerasi produk dan perubahan teknologi, persaingan yang diglobalisasi, diregulasi, perubahan demografi, dan kecendrungan-kecendrungan ke arah masyarakat jasa dan zaman informasi. Trend-trend ini telah mengubah lapangan permainan yang di atasnya perusahaan-perusahaan harus bersaing. Dalam perusahaan-perusahaan yang telah berhasil menanggapi tantangan ini, mode baru dari pengorganisasian dan pengelolaan telah muncul. Sebagai contoh: Organisasi yang berbentuk pyramid yang tradisional memberi jalan kepada bentuk-bentuk organisasi baru. Pada berusahaan- perusahaan, cara baru pengorganisasian menekankan timfungsi silang (cross-fungsional) dan mendorong komunikasi antar departemen. Ada suatu pelonggaran tekanan yang berhubungan pada “pemancangan pada rantai komando” untuk mendapatkan pengambilan keputusan . Pada organisasi 22 lain ada konsep organisasi tanpa batasdimana karyawan tidak mengidentifikasikan diri dengan departemen-departemen yang terpisahmelainkan sebaliknya berinteraksi dengan siapa saja yang harus menyelesaikan pekerjaan itu. Para karyawan diberi kuasa untuk mengambil lebih banyak lagi keputusan.Para ahlimengatakan bahwa organisasi dewasa ini hendaknya menempatkan pelanggan pada puncak dan menekankan bahwa setiap perubahan yang dilakukan perusahaan hendaknya mengarah padapemuasan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu manajemen harus memberi kuasa kepada karyawan. C. Ciri-Ciri Penting Manajer Sumber Daya Manusia Pertanyaan : Sebutkan ciri-ciri penting manajer sumber daya manusia zaman sekarang? Jawab : Sistem nilai dan sikap seorang manajer sumber daya manusia profesional adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan aktualisasi diri yang kuat serta menghargai prestasi tinggi dan keuunggulan Seorang profesional dituntut untuk selalu ingin mencapai prestasi yang tinggi demi kepuasannya sendiri. Bagaimana ia dapat mendorong orang lain berprestasi bila ia sendiri memble aje kata anak jakarte! 2. Integritas moral yang tinggi Awal sebuah kehancuran bagi karir seorang profesional adalah apabila ia terbukti tidak dapat menjaga integritas moralnya. Imbalan yang diterima seorang manajer sumber daya manusia profesional dewasa ini sebenarnya sudah dapat membuatnya hidup cukup nyaman sebagai warga kelas menengah walaupun tidak akan membuatnya jadi kaya! Oleh karena itu, mereka yang cita-citanya menjadi kaya seharusnya memilih mejadi pengusaha atau enterpreneur. “Pelanggaran” yang paling sering terjadi adalah 23 memasukkan anggota keluarga sendiri sebagai karyawan perusahaan atau “pembengkokkan” peraturan perusahaan untuk sekelompok atau seorang karyawan tertentu yang mempunyai hubungan dekat dengannya! Bila hal ini sudah ia lakukan, bagaimana mungkin ia dapat melarang orang untuk melakukannya? 3. Senang belajar dan mencoba konsep baru Seorang manajer sumber daya manusia profesional seharusnya selalu memutakhirkan ilmunya atau istilah populer para konsultan adalah me-recharge kembali baterainya. Mereka yang tidak suka belajar walaupun hanya membaca majalah, jurnal, atau buku akan segera “ketinggalan zaman” dan menjadi katak dalam tempurung! 4. Bersedia menerima dan menjadi agen perubahan Seorang manajer profesional harus mengetahui dan menyadari betul bahwa lingkungan stratejik berubah dengan sangat pesat. Para manajer harus selalu siap menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dan turut aktif dalam melaksanakan perubahan yang dirancang mengikuti perubahan dalam visi, misi, dan strategi perusahaannya. 5. Senang bekerja dalam tim Seorang manajer atau direktur sumber daya manusia adalah anggota sebuah tim besar yang mengarahkan jalannya perusahaan. Sebagai seorang manajer, ia juga harus memimpin timnya sendiri yang menangani bidang sumber daya manusia. Pada saat yang bersamaan, ia juga harus mendorong penngembangan semangat kerja dalam tim didalam seluruh jajaran organisasi perusahaannya. 6. Bersikap “merakyat” Sikap ini sangat terkait dengan budaya organisasi tempatnya bekerja. Bila budaya perusahaannya “berbau feodalistik”, akan akan terlihat perbedaan-perbedaan dalam perlakuan terhadap karyawan pimpinan dan karyawan bawahan. Bila seorang manajer sumber daya manusia sudah dihinggapi sikap dan sistem feodal, akan sukar 24 baginya untuk bersikap “merakyat” dan bergaul secara akrab dengan semua tingkatan tanpa membeda-bedakan status dan kedudukan dalam perusahaannya. 7. Fleksibel dalam pergaulan lintas budaya Bukan hanya bagi mereka yang bekerja dalam lingkungan perusahaan multinasional, tetapi dalam perusahaan nasionalpun keperluan untuk memiliki pengetahuan tentang perbedaan budaya dan kemampuan untuk berinteraksi lintas budaya sangatlah penting. Akan sukar bagi seorang manajer sumber daya manusia untuk bekerja dalam lingkungan budaya yang berbeda dengan budayanya sendiri bila ia tidak memiliki sensitivitas dan fleksibilitas yang diperlukan. D. Kompetensi Manajemen Sumber Daya Manusia Pertanyaan : Sebutkan empat kompetensi manajer sumber daya manusia yang penting? Jawab : Untuk menjalankan peran ini, para manajer sumber daya manusia harus memiliki empat kompetensi utama yaitu : Komunikasi Seorang manajer sumber daya manusia harus dapat menjalin komunikasi dengan setiap orang di dalam organisasi – dari karyawan staf hingga hingga pimpinan puncak. Selain itu, keterampilan komunikasi juga diperlukan ketika berhubungan dengan penyedia tenaga alih daya (perusahaan outsourcing), pimpinan serikat pekerja, pejabat pemerintah, karyawan tingkat bawah, calon karyawan dan rekan sekerja. Diperlukan kepiawaian komunikasi untuk dapat berhubungan dengan berbagai lapisan masyarakat, baik di dalam perusahaan maupun di luar. Berkomunikasi dengan karyawan level bawah tentu berbeda dengan karyawan level staf atau pimpinan. 25 Memang membicarakan hal-hal yang terkait dengan bisnis perusahaan adalah harus. Namun ada kalanya untuk memecah kebekuan, komunikasi bisa diawali dari hal-hal kecil yang menyangkut keluarga. Ada pimpinan yang sangat senang kalau kita membicarakan prestasi anaknya di sekolah, dari situ pintu masuknya pembicaraan. Analisis dan Berpikir Kritis Keterampilan analisis dan berpikir kritis merupakan keharusan bagi seorang manajer sumber daya manusia. Ia harus mampu memberikan keputusan yang tepat dan terlibat dalam keputusan-keputusan penting di sejumlah bagian dalam perusahaan. Seorang manajer SDM masa kini dituntut memiliki pengetahuan bidang bisnis yang digeluti perusahaan tempat dia bekerja (business acumen), sehingga dia tidak tergagap kalau berinteraksi dengan unit atau divisi lain di luar SDM. Apalagi dalam konsep human capital, maka karyawan merupakan mitra (partner) bagi pimpinan untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Kemampuan menganalisis situasi dan melihat implikasi dari suatu keputusan tertentu dari suatu sudut pandang kritis adalah sangat bermanfaat bagi seorang pimpinan sumber daya manusia. Misalnya, keputusan untuk mengalihdayakan (outsource) satu atau beberapa fungsi sumber daya manusia, tentu memiliki implikasi terhadap individu karyawan maupun organisasi secara keseluruhan. Alihdaya (outsourcing) menjadi tren bukan saja di luar negeri tapi juga di Indonesia, semakin banyak pekerjaan yang dipercayakan kepada pihak luar agar perusahaan fokus pada bisnis inti. Para manajer sumber daya manusia juga terlibat mewakili perusahaan dalam urusan yang menyangkut pengangkatan maupun pemutusan hubungan kerja. Kadang-kadang menjadi manajer SDM juga harus menjadi raja tega, karena menjadi salah satu tugasnya untuk menyampaikan berita buruk kepada karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja. Meskipun demikian ia juga menjadi 26 pembawa khabar baik, ketika ada karyaan yang naik golongan atau dipromosikan. Pencipta Hubungan Departemen SDM harus mampu menjadi perekat bagi departem lain untuk mencapai sasaran organisasi melalui pengembangan sumber daya manusia. Untuk itu, manajer SDM harus mampu menciptakan kondisi bagi terjalinnya hubungan berbagai pihak dalam perusahaan demi meraih tujuan bersama. Salah satu tantangan yang dihadapi departemen SDM adalah membangun kepercayaan dengan karyawan. Banyak karyawan mengasosiasikan departemen SDM dengan kantor kepala sekolah, yang angker. Kesan karyawan terhadap departemen SDM adalah pembuat SP (Surat Peringatan) atau teguran soal disiplin. Dikatakan bahwa, seorang manajer SDM harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan kredibilitas dan kepercayaan, sekaligus menyeimbangkan perannya dalam melakukan pendampingan baik bagi organisasi maupun para karyawannya. Kepemimpinan Keterampilan memimpin merupakan kompetensi lain yang juga wajib dimiliki manajer SDM. Pada era departemen SDM hanya mengurusi soal administrasi, peran kepemimpinan mungkin kurang. Orang SDM umumnya ikut saja apa yang dimaui orang bisnis. Berbeda dengan kondisi sekarang dimana manajer SDM bertanggungjawab membuat rencana strategis bagi departemen SDM dan seluruh tenaga kerja. Karena itu, keterampilan kepemimpinan adalah penting, khususnya dalam proses pembuatan sebuah rencana strategis bagi tim manajemen perusahaan 27 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum permulaan abad ke-20 manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan sekehendak oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain. Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan pendekatan mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya yaitu recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development (pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja, dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi, meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas B. Saran Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi 28 penyempurnaan makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif