Anda di halaman 1dari 5

Tugas Manajemen Dan Organisasi

Hanifah Nur Aini

PGMI IV

2011200438

1. visi adalah tujuan utama atau main idea dari didirikannya suatu organisasi atau lembaga dan
perusahaan. Intinya, visi menjadi alasan utama dari dibentuknya lembaga tersebut.
Kemudian misi adalah serangkaian hal yang dilakukan untuk mencapai sebuah visi.
2. SWOT merupakan salah satu bentuk metode analisis terhadap kelebihan dan kekurangan
yang dimiliki sekaligus tantangan yang akan dan sudah harus dihadapi. SWOT sendiri pada
dasarnya adalah singkatan dari empat kata yang dikenal dengan empat elemen.
a. Strength (kekuatan)
Unsur atau elemen pertama di dalam SWOT adalah strength atau kekuatan. Merupakan
unsur yang menunjukan kelebihan dan kekuatan yang dimiliki oleh mahasiswa. dalam
proses analisis SWOT untuk diri sendiri para mahasiswa perlu mengetahui dulu apa saja
kelebihan yang dimiliki. Kelebihan inilah yang menjadi kekuatan bagi mahasiswa
tersebut. 
Kelebihan wajib dikenal atau diketahui dan disadari di awal saat proses analisis
kemampuan diri sendiri. Supaya bisa tahu apa yang bisa dikembangkan, aset apa yang
dimiliki untuk mencapai suatu tujuan, dan sebagainya.
Lalu, bagaimana mengetahui kekuatan diri sendiri? Mulailah dulu dengan mencari tahu
apa yang paling disukai oleh diri sendiri selaku mahasiswa. Selain itu, cek juga prestasi apa
yang dimiliki selama menempuh pendidikan dan itu bentuknya apa atau di bidang apa? 
Jika sudah diketahui, maka akan lebih mudah menarik kesimpulan mengenai daftar
kekuatan yang dimiliki. Kenapa disebut daftar? Sebab secara umum, setiap mahasiswa
memiliki lebih dari satu kekuatan. Meskipun pada akhirnya hanya ada satu atau dua yang
lebih dominan atau lebih menonjol. 
b. Weakness (kelemahan)
Dalam tahap ini, mahasiswa yang bersangkutan perlu bersikap jujur dan objektif. Dalam
artian, sadar betul apa kelebihan yang dimiliki dan diakui atau diamini juga oleh orang
sekitar. Entah itu keluarga sendiri, teman kost, atau teman kuliah. 
Sama seperti kelebihan, setiap orang dijamin memiliki kelemahan atau kekurangan.
Meskipun ada beberapa orang yang tidak menyadarinya, bisa karena memang karakternya
yang narsis bisa juga karena belum pernah melakukan analisis terhadap diri sendiri.
Jika kelemahan sudah teridentifikasi dengan baik, maka akan memudahkan mahasiswa
untuk mengetahui solusi terbaik. Jadi, proses analisis SWOT terhadap kelemahan adalah
hal penting dan dijamin tidak akan merasa rendah diri setelahnya. Hal ini terjamin karena
tujuannya untuk mencari solusi bukan menyalahkan diri sendiri.
c. Opportunity (peluang)
Jika ada peluang dan ada modal atau sumberdaya untuk memanfaatkan peluang tersebut,
maka kesempatan untuk sukses menjadi terbuka lebih lebar. Peluang ini bisa disadari jauh
sebelum mahasiswa masuk ke sebuah perguruan tinggi. 
Misalnya pada saat memilih salah satu dari sekian jurusan yang sama-sama disukai.
Maka mahasiswa bisa melihat peluang lulusannya, yaitu dari kesempatan kerja yang ada di
lapangan. Jika mengutamakan cepat kerja pasca lulus, dijamin akan memilih jurusan yang
pilihan profesinya banyak atau minimal kebutuhan SDM-nya tinggi.
d. Threat (ancaman)
Ancaman ini yang membuat kekuatan bia kehilangan peran dan peluang menguap begitu
saja. 
Maka harus diwaspadai dan disadari sejak awal lewat analisis SWOT. Selama kuliah
bentuk ancaman ini sangat beragam, dan sebagai mahasiswa yang kritis dan cerdas. Ada
kebutuhan untuk bisa menyadarinya sejak dini, salah satunya dengan melakukan analisis
SWOT tadi. 
Contoh ancaman yang bisa dihadapi para mahasiswa adalah adanya pertumbuhan
kompetitor atau pesaing yang banyak. Misalnya saja, ada kampus lain dengan akreditasi
yang bagus juga mampu mencetak lulusan dalam jumlah besar.
3. Tujuan organisasi secara umum adalah untuk mencapai atau merealisasikan keinginan atau
cita-cita bersama dari tiap anggota organisasi untuk mendapatkan keuntungan dan
keberhasilan dari tujuan organisasi serta untuk mengatasi terbatasnya kemandirian dan
kemampuan pribadi untuk mencapai tujuan Bersama.
Adapun tujuan manajemen yang diklasifikasikan menjadi beberapa poin :
a. Mewujudkan Efektivitas Kerja
Tujuan yang pertama yakni menciptakan kinerja yang efektif serta terarah. Sebab dengan
efektivitas kerja yang baik, maka akan mempermudah suatu organisasi untuk bisa
mencapai tujuannya dengan efektif pula.
b. Semua Bagian dalam Organisasi dapat Terkoordinasi
Efisiensi serta efektifitas kerja hanya bisa diwujudkan ketika setiap bagian dalam
organisasi dapat saling berkoordinasi dengan baik. Sedangkan koordinasi yang baik dapat
tercipta dengan adanya manajemen di dalam organisasi.
Sebab itulah tujuan adanya manajemen dalam organisasi selanjutnya yaitu mengkoordinir
setiap individu dan juga divisi. Dengan begitu operasional dapat berjalan lebih lancar
serta tertata.
c. Membentuk Lingkungan Kerja yang Kondusif
Dua poin sebelumnya dapat terwujud hanya ketika setiap individu dalam organisasi
merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya. Hal itu juga menjadi bagian dari tujuan
adanya manajemen dalam organisasi.
Lingkungan kerja yang kondusif serta nyaman, akan sangat mempengaruhi motivasi kerja
setiap individu di dalamnya. Saat mereka bekerja dengan semangat, maka efektivitas
kerja pun akan meningkat.
4. unsur-unsur yang harus dipunya oleh suatu organisasi, antara lain:
a. Personil (man)
b. Kerja sama (team work)
c. Tujuan organisasi
d. Peralatan (equipment)
e. Lingkungan (environment)
f. Sumber daya alam (SDA)
Unsur Manajemen yang Perlu Diketahui
a. Man (Manusia) Manusia adalah unsur yang krusial terutama dalam memajukan
perusahaan.
b. Money (Uang)
c. Material (Bahan)
d. Machine (Mesin)
e. Method (Metode)
f. Market (Pasar)
5. Jenis Strategi Strategi meliputi strategi umum, strategi unit, dan strategi fungsional. Strategi
umum adalah keputusan pimpinan yang menentukan ruang lingkup dan arahan keseluruhan
organisasi. Di sini terjadi proses pengambilan keputusan tentang bisnis, pilihan strategi, dan
alokasi sumber daya. Proses tersebut mencakup fokus bisnis, upaya bisnis yang sehat, cara
mengembangkan keunggulan kompetitif (competitive advantage), dan menentukan prioritas
investasi. Strategi unit (business strategy) adalah keputusan pimpinan unit yang menentukan
arahan dan pedoman pelaksanaan unit mencapai tujuan.
a. Strategi umum
(corporate strategy) meliputi alternatif strategi pertumbuhan stabil, strategi
pertumbuhan, harvesting strategy, defensive strategy (retrenchment strategy), dan strategi
kombinasi (combination strategy). Strategi pertumbuhan stabil (stable growth strategy)
diterapkan jika organisasi sukses mengembangkan manajemen sumber daya dan mencapai
tujuan. Tujuannya adalah untuk mengatasi perubahan lingkungan yang sangat cepat,
singkat dan pertumbuhan organisasi yang lamban. Banyak organisasi menerapkan strategi
ini dalam waktu lama untuk pertumbuhan atau mengatasi kesulitan dengan tetap
mempertahankan stabilitas dan pelayanan tertentu.
b. Strategi Unit
Strategi unit (bussiness unit strategyi) berfokus pada pengembangan strategi di tiap unit
organisasi sehingga tiap unit mampu berkompetisi dan berhasil. Pengambilan keputusan
terpusat pada pembangunan dan perbaikan posisi kompetisi setiap unit, sehingga unit
tersebut mampu menarik pelanggan dan mengungguli pesaing dengan kinerja lebih baik.
Organisasi perlu mengembangkan keunggulan kompetitif secara berkelanjutan karena
keberhasilan kompetisi dapat dicapai melalui keunggulan pada satu atau beberapa bidang
yang menentukan sukses. Keunggulan tersebut antara lain meliputi teknologi, penampilan
produk, kemampuan petugas dan penjualan. Strategi kompetisi membuat sesuatu menjadi
berbeda dari yang lain dengan melakukan kegiatan yang menghasilkan produk yang unik
dan lebih baik dari pada produk pesaing. Strategi unit antara lain meliputi cost leadership,
differentiation, cost focus, differentiation focus, dan competitive tactics.
c. Strategi Fungsional
Strategi fungsional (functional strategy) menjalankan strategi umum dan strategi unit.
Setiap unit fungsional mempunyai strategi pilihan, yang terkait dengan strategi umum.
Karakteristik yang membedakan strategi fungsional dengan strategi umum dan strategi unit
adalah waktu yang pendek, produk dan pelayanan yang lebih spesifik, dan melibatkan
manajemen operasional. Strategi fungsional menjadi tanggung jawab unit: pemasaran,
keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan, dan sumber daya manusia. Setiap unit
memerlukan strategi yang dikerjakan di dalam dan di luar organisasi. Misalnya, FKM
memiliki strategi meningkatkan kemampuan dosen dengan mengirimkan belajar ke luar
negeri mengambil spesialisasi bidang epidemiologi. Strategi menjadi tanggung jawab unit
organisasi untuk menyelesaikan isu terkait dengan organisasi dan unitnya. Misalnya,
Departemen Kesehatan Lingkungan bertanggung jawab menentukan strategi unit dan
melaksanakan partnership kemitraan dengan University of Malaysia dalam program
pelatihan manajemen sumber daya air sehingga memberikan kontribusi mengatasi isu air di
Indonesia. Strategi fungsional bersifat lebih operasional untuk mengatasi isu terkait dengan
pelayanan, kemampuan tenaga, riset, dan lain lain.
d. Merumuskan Strategi
Banyak cara merumuskan strategi mencapai tujuan. Mintzberg, Ahlstrand, dan Lampel
memberikan 10 cara memformulasikan strategi. John Bryson mengembangkan beberapa
cara formulasi strategi. Pada dasarnya formulasi strategi meliputi metoda analitik,
berorientasi visi, dan bersifat increamental. Metoda analitik berupaya menyesuaikan
kekuatan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman yang telah teridentifikasi dalam
analisis lingkungan. Strategi ditentukan dengan kombinasi kekuatan dan peluang, kekuatan
dan ancaman; kelemahan dan peluang, kelemahan dan ancaman untuk mencapai
comparative advantages. Rumusan strategi metoda analitik menggunakan data untuk
membantu memperhitungkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi serta peluang
dan ancaman ekternal organisasi.
e. Implementasi Strategi
Pilihan strategi masih berupa konsep yang masih harus diterjemahkan menjadi program
implementasi yang praktis. Banyak organisasi nirlaba yang dengan susah payah membuang
waktu dan tenaga menyusun dan mencetak rencana strategis menjadi dokumen yang sangat
menarik tetapi tidak menjadi kenyataan praktis. Implementasi strategi tergantung pada
tujuan strategi dan besar masalah yang akan dipecahkan oleh organisasi. Berdasarkan besar
masalah dan waktu penyelesaian dibedakan empat pendekatan implementasi strategi yang
meliputi intervensi rutin, manajerial, berurutan, dan komplek. Semakin besar masalah dan
semakin pendek waktu semakin sulit tugas pimpinan untuk menyelesaikannya. Intervensi
rutin dilakukan ketika organisasi menghadapi masalah kecil dan waktu tidak mendesak
sehingga tidak memerlukan perubahan. Intervensi manajerial terjadi ketika organisasi
menghadapi masalah kecil tetapi dalam waktu yang mendesak. Dalam situasi organisasi
yang stabil, pimpinan terfokus pada pemecahan masalah tanpa menimbulkan dampak.
Sebaliknya, ketika organisasi menghadapi masalah besar yang menyangkut berbagai aspek,
maka pimpinan perlu mengadakan perubahan melalui intervensi berurutan untuk mengatasi
masalah dalam waktu beberapa tahun. Jika waktu terbatas dan mendesak perlu dilakukan
intervensi komplek melalui koordinasi, kerjasama, kelompok kerja atau mekanisme lain
untuk mengatasi masalah secara bersama
6. Prinsip-prinsip manajemen organisasi
a. Pembagian kerja (Division of work)
b. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
c. Disiplin (Discipline)
d. Kesatuan perintah (Unity of command)
e. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
f. Mengutamakan kebutuhan organisasi di atas kebutuhan sendiri.
g. Penggajian pegawai.

Anda mungkin juga menyukai