Anda di halaman 1dari 2

Nama :Sabda Vihan Azhar Mustaqhfirin

NIM :K2220070
Kelas :B2

Pancasila sebagai Sistem Etika untuk Menghindari Dekadensi Moral


Pancasila sebagai sistem etika di samping merupakan way of life bangsa Indonesia, juga merupakan
struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau panduan kepada setiap warga
negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku. Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan
untuk mengembangkan dimensi moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan
menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mahasiswa sebagai peserta didik termasuk anggota masyarakat ilmiah-akademik yang memerlukan
sistem etika yang orisinal dan komprehensif agar dapat mewarnai setiap keputusan yang diambilnya
dalam profesi ilmiah. Sebab keputusan ilmiah yang diambil tanpa pertimbangan moralitas, dapat
menjadi bumerang bagi dunia ilmiah itu sendiri sehingga menjadikan dunia ilmiah itu hampa nilai
(value –free).
Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang biasa, padang
rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Secara etimologis, etika
berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang
maupun masyarakat.
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur
perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, dalam
etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
 Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan diri
manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya.
 Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan manusia lebih
manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama.
 Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan (mitsein), cinta tanah
air.
 Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain, mau
mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan
membantu kesulitan orang lain.
Dekadensi moral merupakan pengikisan jati diri yang terkait merosotnya tentang nilai-nilai
keagamaan, nasionalisme, nilai sosial budaya bangsa danperkembangan moralitas individu.Dekadensi
moral yang melanda kehidupan masyarakat, terutama generasi muda membahayakan kelangsungan
hidup bernegara. Generasi muda yang tidak mendapat pendidikan karakter yang memadai dihadapkan
pada pluralitas nilai yang melanda Indonesia sebagai akibat globalisasi sehingga mereka kehilangan
arah. Dekadensi moral itu terjadi ketika pengaruh globalisasi tidak sejalan dengan nilai-nilai
Pancasila, tetapi justru nilai-nilai dari luar berlaku dominan. Contoh-contoh dekadensi moral, antara
lain penyalahgunaan narkoba, kebebasan tanpa batas, rendahnya rasa hormat kepada orang tua,
menipisnya rasa kejujuran, tawuran di kalangan para pelajar. Semua itu menunjukkan lemahnya
tatanan nilai moral dalam kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila sebagai sistem etika
diperlukan kehadirannya sejak dini, terutama dalam bentuk pendidikan karakter di sekolah-sekolah.
Contoh,remaja pada jaman sekarang ini sering terlibat tawuran atau perkelahian yang disebabkan
masalah-masalah ringan. Terkadang mereka tawuran antar sekolah,antar kelas bahkan seringkali ikut
demo tetapi hanya membuat ricuh berkelahi dengan sesama partisipan demo dan apparat negara.
Untuk mencegah atau menghilangkan perilaku tersebut kita bisa menanamkan sila ketiga,yaitu
Persatuan Indonesia. Apabila sila tersebut sudah tertanam pada setiap orang, maka peristiwa-peristiwa
yang tidak diinginkan seperti tawuran tidak akan terjadi pada lingkungan masyarakat,karena mereka
sadar jika semua itu saudara dan kita harus bersatu agar dapat membangun Indonesia yang lebih maju.
Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika, hal-hal penting yang sangat urgen bagi pengembangan
Pancasila sebagai sistem etika meliputi;
1.meletakkan sila-sila Pancasila sebagai sistem etika berarti menempatkan Pancasila sebagai sumber
moral dan inspirasi bagi penentu sikap, tindakan, dan keputusan yang diambil setiap warga negara.
2.Pancasila sebagai sistem etika memberi guidance bagi setiap warga negara sehingga memiliki
orientasi yang jelas dalam tata pergaulan baik lokal, nasional, regional, maupun internasional.
3.Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi dasar analisis bagi berbagai kebijakan yang dibuat oleh
penyelenggara negara sehingga tidak keluar dari jiwa Pancasilais.
4.Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi filter untuk menyaring pluralitas nilai yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai dampak globalisasi yang memengaruhi pemikiran
warga negara.
Penjabaran sila-sila Pancasila :
 Sila pertama,ketuhanan yang maha esa. Setiap warga Indonesia harus mematuhi norma-norma
agama dan menjalankan perintah atau kewajiban dalam agama yang diyakini.
 Sila kedua,kemanusiaan yang adil dan beradab. Setiap warga Indonesia harus bersikap baik
terhadap sesama,tidak ada perbuatan rasisme. Peraturan yang dibuat negara haruslah adil
terhadap seluruh warga Indonesia tanpa terkecuali.
 Sila ketiga,Persatuan Indonesia. Seluruh warga Indonesia harus saling tolong-menolong disaat
saudara terkena musibah,dan menghindari perkelahian atau tawuran.
 Sila keempat,kerakyaktan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Pemimpin Indonesia haruslah memimpin negara secara adil dan mendengar
suara-suara rakyat untuk kesejahteraan bangsa.
 Sila kelima, keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Setiap warga Indonesia
mempunyai hak perlindungan yang sama,peraturan yang sama tanpa memandang jabatan.
Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu,
di dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya. Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu
normatif untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Dengan demikian, perilaku dekadensi moral akan dapat dihindari dan terlahirlah bangsa Indonesia
yang maju.

Anda mungkin juga menyukai