Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TA 2021/2022

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN

1. Apa yang menyebabkan terjadinya pasang-surut dalam pemahaman dan


pelaksanaan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan.

Jawaban:
Nilai Nilai Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi
yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi
keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya
kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak
cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut,
sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah
terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan
sehari-hari.

Tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media


informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti
radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat
masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan
juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.
Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait
derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya
kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial
yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa
Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai
Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.

Adapun Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya pasang surut


pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila yaitu:

 Perilaku masyarakat yang beberapa menyimpang dari nilai-nilai


Pancasila. Tentu secara tak langsung, hal ini telah menciderai nilai-
nilai Pancasila, karena bagaimana tidak Pancasila seharusnya mampu
hadir menuntun masyarakat pada sikap dan perbuatan yang sesuai
dengan nilai-nilainya.
 Pendidikan dan pengajaran yang lebih menitikberatkan pemahaman
Pancasila hanyalah teori, namun secara realita banyak tidak
menunjukkan yang sebenarnya.

Perlu diketahui adalah Pancasila sebagai pedoman bagi kehidupan bangsa


dan bernegara. Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi jati
diri bangsa Indonesia karena kita masih seringkali melihat perilaku yang
tidak sesuai dengan nilai Pancasila dan hal itu ada di lingkungan sekitar
kita, juga sekolah yang memberikan cara yang keliru dalam mendidik siswa
dalam bernegara, contohnya seperti mewajibkan upacara bendera tapi ada
guru yang asik bermain ponsel atau tindakan yang persuasif terhadap
perilaku menyimpang siswa yang seharusnya tidak perlu dengan cara
kekerasan namun dengan didikan pengertian dan kasih sayang.

Oleh karena itu, semua pihak mampu bekerja sama mengupayakan


mengembalikan wibawa Pancasila yang sering pasang surut seperti ini,
agar bangsa ini tetap mampu memiliki pendirian untuk menghadapi masa
depan yang terus berdinamika.

Pancasila di masa mendatang akan mempertahankan otoritas negara dan


penegakan hukum serta menjadi pelindung hak-hak dasar warga negara
sebagai manusia. Oleh karena itu, sangat penting untuk menanamkan
kesadaran terhadap potensi bahaya gangguan dari luar yang dapat
merusak dan mengajak siswa untuk mempertahankan identitas bangsa
serta meningkatkan ketahanan mental dan ideologi bangsa.

2. Kasus korupsi terjadi dari masa ke masa tampaknya semakin merajalela


ke berbagai sektor pemerintahan. Bagaimana mengatasi kasus tersebut.

Jawaban:
Dalam mengatasi perilaku korupsi yang semakin merajalela bahkan sampai
ke sector pemerintahan, sebagai warga yang baik, yang beretika harusnya
kita menyadari dan menanamkan nilai nilai yang terkait pada Pancasila
agar tidak melakukan hal hal yang melanggar norma tersebut.

Dalam mengatasi kasus tersebut agar tidak terjadi pengulangan dengan


kasus yang sama maka pelanggar tersebut harusnya diberikan sanksi yang
setimpal agar kelak dapat menjadi pelajaran bagi orang orang yang ingin
melanggar peraturan.

Selanjutnya kita dapat menanamkan nilai Pancasila dalam semua aspek


berkehidupan yaitu :

1. Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas


yang mendekatkan diri manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan
kepada nilai agama yang dianutnya.
2. Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan
manusia lebih manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas
kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama.
3. Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa
kebersamaan (mitsein), cinta tanah air.
4. Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai
orang lain, mau mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan
kehendak kepada orang lain.
5. Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang
lain, kesediaan membantu kesulitan orang lain.
Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup. Hal-
hal penting yang sangat urgen bagi pengembangan Pancasila sebagai
sistem etika meliputi hal-hal sebagai berikut:
 Pertama, meletakkan sila-sila Pancasila sebagai sistem etika berarti
menempatkan Pancasila sebagai sumber moral dan inspirasi bagi
penentu sikap, tindakan, dan keputusan yang diambil setiap warga
negara.
 Kedua, Pancasila sebagai sistem etika memberi guidance bagi setiap
warga negara sehingga memiliki orientasi yang jelas dalam tata
pergaulan baik lokal, nasional, regional, maupun internasional.
 Ketiga, Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi dasar analisis bagi
berbagai kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara negara sehingga
tidak keluar dari semangat negara kebangsaan yang berjiwa
Pancasilais.
 Keempat, Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi filter untuk
menyaring pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan
masyarakat sebagai dampak globalisasi yang mempengaruhi pemikiran
warga negara.

3. Seiring tumbuhnya perekonomian global, sistem ekonomi Kapitalis mulai


berkembang di Indonesia sehingga kemakmuran lebih dirasakan sebagian
golongan. Padahal jika didasarkan atas sistem ekonomi pancasila
seharusnya kemakmuran dapat dirasakan masyarakat luas. Bagaimana
seharusnya peran pemerintah dalam menjamin implementasi sistem
ekonomi pancasila tersebut?

Jawaban:
Banyaknya sistem ekonomi yang tersebar di seluruh negara di dunia yang
mampu melahirkan adanya masalah ekonomi modern yang kerap kali
dialami para pebisnis yang kerepotan untuk menerapkannya pada bisnis
yang sedang dilakukan salah satunya sistem ekonomi kapitalis, oleh karena
itu di Indonesia ada beberapa sistem ekonomi yang diambil oleh para
pebisnis, salah satunya adalah sistem ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi
Pancasila diharapkan mampu menjadi satu sistem bisnis yang baik untuk
para pengusaha di Indonesia. Hal ini terbukti dari lahirnya para pendiri
perusahaan start up yang saat ini muncul di pasar konsumen Indonesia.

Sistem ekonomi Pancasila adalah suatu bentuk yang dijiwai oleh ideologi
Pancasila, tentunya dengan landasan kekeluargaan dan juga gotong
royong.
Seperti yang sudah kita ketahui, kebanyakan produksi masyarakat saat ini
merupakan usaha swasta yang bersandingan dengan perusahaan yang
mencakup di bidang pertanian, perbanan, pertambangan, transportasi, dll.
Sehingga dengan Sistem ekonomi Pancasila akan memberikan ruang
kebebasan pada seluruh warga negaranya agar bisa berusaha atau
membangun usaha perekonomian dengan adanya batasan dan berbagai
syarat yang sebelumnya sudah ditentukan.

Pada saat ini juga kita dapat mengetahui bahwa terdapat perkembangan
paham kapitalisme dan sosialisme. Kedua paham tersebut juga telah
terkandung dalam UUD 1945. Dan bagaimana pemerintah
mengimplementasikan pancasila dalam perumusan kebijakan ekonomi,
yaitu dengan berlandaskan pasal 23 ayat 1 yang mana DPR bersama
presiden akan menentukan titik keseimbangan dari paham kapitalisme dan
paham sosialisme sehingga sesuai dengan Pancasila. Contohnya adalah
dalam perumusan APBN.

4. Contoh kasus ketidakadilan ekonomi adalah perlakuan diskriminatif


pasien miskin di RSUD Tangerang. Korbannya antara lain adalah Aswanah
dan Asmiah dua pasien pemilik Jamkesmas dan Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM) mengeluhkan buruknya pelayanan RSUD Tanggerang
kepada pejabat Kementrian Kesehatan. Bukannya direspon, dua orang ini
justru tidak juga mendapatkan tindakan dari RSUD Tanggerang.
Bagaimana perspektif Pancasila mengarahkan solusi?

Jawaban:
Ketidakadilan di Indonesia sudah menyebar di berbagai aspek termasuk
aspek pelayanan publik dalam bidang kesehatan, banyak realitas yang
menunjukkan bahwa pelayanan publik bidang kesehatan seringkali menjadi
konsumsi publik masyarakat Indonesia seperti kebijakan- kebijakan
pemerintah yang tidak tersalurkan dengan baik. Penyimpangan kebijakan
yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat namun ada oknum yang
memanfaatkan kebijakan itu untuk keuntungan pribadi atau kelompok.
Tidak hanya penyimpangan kebijakan, tetapi kualitas kebijakan yang
tersalurkan tersebut tidak sesuai dengan seharusnya seperti adanya
diskriminasi bagi masyarakat yang memiliki kelemahan secara ekonomi dan
sosialnya sehingga seharusnya masyarakat yang lemah itu merasakan
kebijkan pemerintah untuk membantu kehidupannya justru menjadi
korban penyimpangan-penyimpangan tersebut.
Sesuai dengan sila ke 5 dalam Pancasila, dimana harusnya “Keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia” harusnya sila tersebut diterapkan dalam
praktik rumah sakit tersebut sehingga tidak membedakan mana pasien
yang datang dan berobat dengan subsidi dan pasien dengan biaya mandiri
tetap sama sama harus diberi pelayanan yang adil dan sama.

Bunyi sila ke-5 yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
merupakan perwujudan yang paling konkret dari prinsip-prinsip Pancasila.
Dalam sila kelima prinsip yang melekat adalah prinsip keadilan. Dalam
prinsip keadilan ini merupakan inti dari moral ketuhanan, merupakan
landasan pokok dari perikemanusiaan, simpul persatuan, dan matra
kedaulatan rakyat. Berarti keadilan sosial adalah perwujudan sekaligus
cerminan dari sila sila sebelumnya yang ada di dalam Pancasila.
Pengamalan Pancasila Sila ke 5.
 Melakukan perbuatan yang berbudi luhur seperti mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
 Bersikap adil terhadap sesame.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak-hak orang lain.
 Gemar menolong orang lain.
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
memeras terhadap orang lain.
 Tidak menggunakan hak milik untuk gaya hidup hedon dan mewah.
 Tidak menggunakan hak milik yang bertentangan atau merugikan
kepentingan umum.
 Memiliki sifat bekerja keras.
 Dapat menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
 Gemar melakukan kegiatan bersama untuk mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.

5. Dalam referensi dinyatakan bahwa Pancasila sebagai Ideologi Terbuka.


Apa yang dimaksudkan dengan keterbukaan tersebut? Dan apa yang
harus diperhatikan dalam keterbukaan ideologi Pancasila?

Jawaban:

Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yaitu ideologi yang terbuka


dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi
keberlangsungan hidup bangsa.

Maksud pancasila sebagai ideologi terbuka berarti pancasila tidak kaku dan
tidak tertutup melainkan reformatif, dinamis, dan terbuka.

Pancasila dapat hidup di berbagai zaman dan mampu mengatur kondisi


dinamika masyarakat yang sering mengalami perubahan. Keterbukaan
ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai yang ada di dalamnya.

Apa yang harus diperhatikan dalam keterbukaan ideologi Pancasila?


- Memiliki nilai dasar yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman yang fundamental
dan memiliki sifat universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang
baik dan benar.

- Terdapat nilai instrumental yang mencakup arahan, kebijakan, strategi,


sasaran, dan lembaga yang melaksanakannya. Konsep ini merupakan
perkembangan dari yang sebelumnya dasar. Berkatnya, penyesuaian
pelaksanaan dari sesuatu yang dasar akan lebih jelas untuk bisa
menyelesaikan masalah yang terjadi.

- Memiliki nilai praksis yang berarti realisasi dari instrumental yang sifatnya
nyata dan dapat digunakan untuk kehidupan bernegara. Dengan nilai ini,
Pancasila dapat melakukan pengembangan serta perubahan agar bisa
sesuai jika diterapkan dalam kondisi masyarakat Indonesia yang berubah.
Sebagai ideologi terbuka terdapat beberapa dimensi dalam Pancasila yaitu:

1. Dimensi idealis. Dimensi ini adalah nilai dasar yang menyangkut


ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Idealistis dari
Pancasila adalah mampu memberikan harapan, optimisme, dan motivasi
masyarakat sesuai cita-cita bangsa

2. Dimensi Normatif. Nilai dasar dalam Pancasila harus diperjelas dalam


aturan atau sistem norma negara. Pancasila dapat mengatur sesuatu secara
mendalam untuk pelaksanaannya melalui norma yang dibuat atau diubah.
3. Dimensi Realistis. Maksud dari dimensi realistis adalah Pancasila dapat
hidup dalam segala keadaan yang sedang terjadi di Indonesia. Berkat
dimensi ini, realita yang terdapat di Indonesia dapat diselesaikan dengan
keterbukaan ideologi negara.

Dengan adanya nilai dasar dan norma-norma normatif yang dapat diubah,
Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan nyata menghadapi berbagai
dinamika masyarakat Indonesia.

<Selamat mengerjakan, semoga sukses>

Anda mungkin juga menyukai