(Minggu 2 / Sesi 3)
Buatlah sebuah deskripsi 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12, spasi: 1,5.
1. Coba uraikan apa akar persoalan yang sering kali menghambat implementasi
kebijakan pembangunan bidang (pendidikan, politik, ekonomi, pertahanan dan
keamanan) di Indonesia sehingga belum sesuai dengan nilai-nilai Pancasila itu?
Bidang Ekonomi Keadilan dalam bidang ekonomi di negara kita belum bisa terwujud sebagaimana yang telah
diharapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Justru masalah yang paling miris di bidang
ekonomi yaitu masalah kemiskinan. Kemiskinan ini menjadi bukti dari penegakkan keadilan yang tidak sempurna
padahal dalam konstisusi telah ditetapkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara,
tapi pada kenyataanya malah menyimpang dari apa yang telah ditetapkan pada konstitusi, fakir miskin dan anak-
anak terlantar dibiarkan keliaran dijalan-jalan untuk mengemis, bahkan mereka tidur di bawah kolong jembatan
hanya dengan beralaskan kardus bekas. Masalah lain yang mencerminkan tidak adanya keadilan dalam bidang
ekonomi adalah pengeksploitasian terhadap buruh-buruh pabrik untuk bekerja selama berjam-jam tetapi dengan
tingkat upah yang sangat rendah. Sehingga dari eksploitasi tersebut perusahaan memperoleh keuntungan yang
sangat besar, karena perusahaan bisa mempekerjakan buruh yang murah dan yang mau bekerja keras untuk
kemajuan perusahaanya. Itulah sedikit potret mengenai bukti dari implementasi dari sila ke-5 yang tidak sesuai
dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/joko_untoro/implementasi-sila-ke-5-yang-tidak-sesuai-harapan-
rakyat_54f73ef7a3331158148b45dc
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/joko_untoro/implementasi-sila-ke-5-yang-tidak-sesuai-harapan-
rakyat_54f73ef7a3331158148b45dc
Pancasila merupakan sebuah landasan ideologi bangsa Indonesia. Perumusan dasar negara ini digagas oleh
beberapa orang negarawan pada masa kemerdekaan Indonesia. Pancasila dibuat mewakili seluruh originalitas
moral bangsa. Dimulai dari sila ketuhanan, sila kemanusiaan, sila persatuan, sila kerakyatan dan
permusyawaratan serta sila keadilan. Dengan begitu, secara keseluruhan asas-asas yang terkandung dalam
Pancasila diharapkan menjadi suatu cerminan dari bangsa Indonesia itu sendiri. Penerapan nilai Pancasila,
merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap warga negara asli Indonesia. Tidak peduli apakah ia seorang
negarawan, politisi, aktivis, pegawai negeri, pegawai swasta, mahasiswa/pelajar, petani, selebritis bahkan kaum
pekerja. Penerapan ini berlaku universal diseluruh wilayah kedaulatan Indonesia. Bangsa Indonesia akan
kehilangan jati dirinya jika tidak mampu menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kesehariannya. Namun tidak bisa
kita pungkiri, penerapan nilai-nilai pancasila secara utuh tersebut terasa sangat utopis jika kita lihat keadaan
sosial masyarakat Indonesia saat ini. Hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi dan
menjadikan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang berfikir lebih subjektif. Pengaruh tersebut, terbagi
pada dua faktor utama. Yang pertama adalah faktor internal dan kedua merupakan faktor eksternal. Faktor
internal yang menyebabkan minimnya penerapan nilai Pancasila bisa disebabkan berbagai hal. Salah satu
contoh, sistem pendidikan Indonesia yang kurang memperhatikan pembelajaran moral dan etika. Kita bisa
melihat bahwasanya standar pendidikan dan kelulusan sekolah-sekolah ditentukan oleh pelajaran-pelajaran
seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan Bahasa Inggris. Tidak satupun dari seluruh pelajaran tersebut
yang menitik beratkan pembelajaran kepada aspek moral dan etika. Sehingga dari pembelajaran tersebut, hanya
akan melahirkan siswa-siswa yang materialistis. Sedangkan dari faktor eksternal adalah banyaknya pengaruh
budaya dan peradaban luar negeri yang menyebabkan anjlok dan luruhnya jati diri bangsa yang telah dirangkum
dalam Pancasila. Kita sangat menyayangkan penyalahgunaan kebebasan seperti yang telah didengungkan oleh
negara lain tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Sebenarnya, HAM tersebut sudah termasuk kedalam Pancasila,
yaitunya dalam sila keadilan sosial. Saat ini, kebebasan HAM telah salahgunakan menjadi sebuah alibi dan
pembenaran atas kesalahan yang telah dilakukan oleh seseorang. Misalnya saja, alasan kebebasan HAM dan
hak ber-ekspresi yang seakan-akan ingin memperbolehkan masyarakat untuk berpakaian buka-bukaan.
Mereka membuat seolah-olah apa yang mereka lakukan adalah merupakan kebebasan yang hakiki. Tentusaja
hal ini sangat bertentangan dengan prinsip yang tertuang dalam sila ke-dua Pancasila Kemanusiaan yang adil
dan BERADAB. Dan hal tersebut bukanlah budaya dan kebiasaan bangsa Indonesia. Penerapan nilai-nilai
Pancasila harus tetap dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia agar tetap menjadi Bangsa Indonesia
yang benar-benar Indonesia. Karena pada dasarnya Pancasila adalah pondasi dasar negara yang terus
dipegang erat oleh bangsa Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas dan etika.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rigosempati/hambatan-penanaman-nilai-
pancasila_567bb61d8ffdfd3e105692bc
2) Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam bidang
sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan;
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu :
1. Kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa;
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama serta untuk
beribadah menurut agama dan kepercayaannnya;
3. Negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk agama dan aliran
kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di Indonesia;
4. Negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara terhadap agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah :
Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain diciptakan oleh
penciptanya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta wajib melaksanakan perintah Tuhan dan
menjauhi larangan-Nya.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang adil dan beradab,
antara lain :
1. Pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri;
2. Negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak memeperlakukan sesama manusia dengan
cara sewenang-wenang sebagai manifestasi sifat bangsa yang berbudaya tinggi;
3. Pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi setiap manusia;
4. Jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta kewajiban menjunjung
tinggi hukum dan pemerintahan yang ada bagi setiap warga negara.
Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah :
Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum.
2) Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN;
1. Perlindungan negara terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiba dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial;
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan, yaitu :
1. Penerapan kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di tangan rakyat dan dilakukan
oleh MPR;
2. Penerapan asas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala keputusan dalam negara
Indonesia, dan baru menggunakan pungutan suara terbanyak bila hal tersebut tidak dapat
dilaksanakan;
3. Jaminan bahwa seluruh warga negara dapat memperoleh keadilan yang sama sebagai
formulasi negara hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka, serta penyelenggaraan
kehidupan bernegara yang didasarkan atas konstitusi dan tidak bersifat absolute.
Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan adalah :
Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat
bagi kepentingan rakyat banyak.
3) Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik ;
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadlan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, antara lain :
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain.
Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai
dengan haknya.
Implementasi atau penerapan nilai-nilai dari sila-sila Pancasila menurut hasil dari
wawancara terhadap beberapa warga negara Indonesia sebagai sampel :
Nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dari dulu sampai sekarang tidak berubah. Nilai tersebut
mengantarkan kita untuk melakukan segala sesuatunya dalam rangka menjalankan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia. Nilai tersebut akan bermanfaat apabila nilai itu diterapkan atau diimplementasikan
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi tersebut dapat diwujudkan dengan
perilaku kita sebagai masyarakat selaku subyek pelaku implementasi.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa satu kegiatan dapat mencerminkan
implementasi dari semua sila Pancasila. Seperti contoh membantu sesama itu dapat
mencerminkan penerapan sila 1,2,3,4, dan 5 dari Pancasila, karena antar sila-sila dalam
Pancasila itu terdapat suatu keterkaitan yang kuat yang tak terpisahkan dimana apabila salah
satu nilai dari sila tersebut diamalkan, maka nilai-nilai sila yang lainpun akan teramalkan
pula.
Indonesia kini berada di era globalisasi yang memungkinkan segala sesuatunya dapat diakses
dengan begitu mudahnya, dimanapun, kapanpun, oleh siapapun. Hal tersebut menyebabkan
banyak informasi dam budaya dari luar Imdonesia dapat masuk dengan mudah. Tentu
masuknya hal tersebut memiliki dampak positif dan dampak negatif sebagai konsekuensi
yang harus diterima oleh semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
komunikasi. Apabila produk globalisasi tersebut membawa dampak yang baik dalam artian
positif, kita bisa menerima dan menyambut baik serta menyesuaikan hal tersebut untuk dapat
diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Akan tetapi apabila itu membawa dampak
yang tidak baik dalam artian dapat menimbulkan pengaruh negatif, kita sebagai warga negara
Indonesia tidak boleh langsung menerimanya begitu saja. Kita harus melakukan penyaringan
secara selektif agar dampak negatifnya tidak masuk ke dalam masyarakat Indonesia. Filter
yang dapat kita gunakan adalah Pancasila. Apabila hal tersebut sudah sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila maka hal tersebut boleh diterapkan.
Walaupun sudah ada Pancasila yang berfungsi sebagai filter, tetapi kenyataan bahwa nilai-
nilai dari sila-sila Pancasila yang sudah mulai tidak diterapkan atau dalam artian sudah
banyak terjadi penyimpangan terhadap implementasi nilai-nilai Pancasila tidak dapat
dipungkiri lagi. Hal ini terjadi kebanyakan pada kalangan muda. Banyak generasi muda yang
terkena dampak negatif dari globalisasi yang akhirnya melakukan tindakan negatif seperti
minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba, seks bebas, kurang santun dalam bertindak,
dan lain sebagainya. Di kalangan masyarakat umum juga tejadi banyaktindak kriminal,
korupsi, dekadensi moral, dan hal negatif lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Implementasi dari nilai-nilai Pancasila akan dapat terlaksana dengan baik dengan adanya
kemauan kita untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut untuk perbaikan kehidupan di
masyarakat dan menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup. Penanaman akan pentingnya
implementasi nilai-nilai Pancasila yang baik harus ditanamkan sejak dini. Penanaman itu
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Nilai-nilai luhur dari sila-sila Pancasila dari dulu hingga sekarang tidak pernah berubah, yang
mewakili kepribadian bangsa Indonesia. Akan tetapi dewasa ini penerapan atau implementasi
nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur, yang diakibatkan semakin pesatnya arus globalisasi,
dekadensi moral, dan sebagainya. Sebenarnya akan dapa tercipta kehidupan masyarakat
Indonesia yang baik apabila nilai-nilai Pancasila tersebut diamalkan sebgan baik pula.
Apabila salah satu sila Pancasila diterapkan, maka nilai dari sila yang lain akan terlaksana
juga karena antar sila yang satu dengan sila yang lain dalam Pancasila memiliki keterkaitan
yang kuat. Pancasila dapat berfungsi sebagai filter untuk menyaring pengaruh buruk dari luar
agar tidak masuk kedalam masyaraka Indonesia. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah
penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini, bisa melalui keluarga dan masyarakat, ataupun
melalui pelajaran PKn dan kuliah Pendidikan Pancasila.
Selain itu implikasi sila tersebut dalam pendidikan di sekolah adalah tersedianya
fasilitas tempat beribadah yang kebanyakan adalah tempat beribadah untuk umat Islam
yang setiap hari digunakan untuk shalat.
Dengan pengajaran yang demikian maka anak akan tergugah hatinya untuk
mencintai sesamanya. Hal ini terlihat dengan perwujudan dari anak yang mau peduli
dengan temannya, membantu temannya yang membutuhkan, menjenguk temannya
yang sakit, saling menyayangi dengan temannya, dan lain sebagainya.
Dari contoh yang sederhana demikian, maka kelak anak tersebut akan memiliki
jiwa kemanusiaan yang nantinya akan bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, ia tidak
akan menjadi pribad yang egois yang hanya mementingkan diri sendiri, namun ia akan
memperhatikan dan ikut merasakan kesusahan orang lain, terutama temannya sendiri.
Implikasi sila persatuan dalam pendidikan ini terwujud juga dengan adanya
upacara yang dapat mempersatukan mereka. Selain itu kegiatan-kegiatan di sekolah
yang melatih mereka untuk saling bersatu juga akan mengajarkan mereka tentang
makna persatuan. Contoh kegiatan yang diadakan sekolah tersebut adalah saat kegiatan
pramuka, lomba-lomba saat class meeting, pertukaran pelajar antar sekolah, perayaan
ulang tahun sekolah, kemudian dalam ekstrakurikuler juga dapat mengajarkan siswa
tentang pentingnya bekerja sama dan bersatu dalam pembentukan kegiatan serta acara
yang diadakan agar berjalan sukses. Dari ekstrakurikuler tersebut juga siswa diajarkan
untuk bersatu agar ekskul tersebut dapat berjalan lancar dan sukses.
Selain penerapan dari siswanya, guru beserta staff sekolah yang lainnya juga
harus bekerja sama agar membentuk siswa yang unggul serta mencintai tanah airnya.
Agar kelak setelah dewasa nanti siswa diharapkan bekerja sama dengan orang lain
dalam menghadapi persaingan dan masalah yang akan timbul dalam kehidupan
nantinya. Selain itu penerapan nilai persatuan ini terwujud dengan adanya Persatuan
Guru Republik Indonesia yang disingkat PGRI.
Pendidikan sekarang ini bukanlah pendidikan yang hanya ketika seorang guru
mengajarkan kepada muridnya tentang suatu materi yang kemudian murid menerima
begitu saja apa yang diberikan oleh gurunya. Namun pendidikan yang sekarang ini
adalah dimana seorang murid berhak menerima atau menyanggah, serta
mengemukakan pendapatnya. Karena sekarang biasanya murid lebih pintar dari guru,
dan pengetahuan yang diterima siswa bukan hanya dari guru semata. Saat ini guru
Implikasi sila keadilan dalam pendidikan dari segi pemerintah adalah dimana
pemerintah memberikan bantuan operasional yang sama kepada setiap sekolah sesuai
dengan jenjang pendidikannya masing-masing. Pemerintah memberikan bantuan yang
sama rata dan adil agar sekolah dapat melengkapi sarana dan prasarana serta fasilitas
yang kurang guna kesejahteraan sekolah.
Implikasi sila tersebut dalam pendidikan bagi muridnya sendiri adalah, dimana
tidak hanya seorang murid yang tidak memilih-milih teman, dia mau berteman dengan
siapa saja dan berlaku adil kepada semua temannya.