Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syarifa Aini Syarif

Nim : 2205124536

Kelas : I A

G. Tugas Belajar Lanjut: Proyek Belajar pancasila sebagai sistem etika

Untuk memahami pancasila sebagai sistem etika, Anda dipersilahkan mencari informasi dari
berbagai sumber tentang:

1. Beberapa kasus yang memperlihatkan keterampilan individu atau kelompok dalam merumuskan
solusi atas problem moralitas bangsa(misalnya: kepatuhan membayar pajak, mencegah korupsi,
dan lain-lain) dengan pendekatan pancasila.
Jawab :
a. Upaya pencegahan korupsi
salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan pemberantasan
korupsi adalah melalui tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan ini dimaksudkan agar
masyarakat memiliki benteng diri yang kuat guna terhindar dari perbuatan yang mencerminkan
tindakan korupsi di dalam kehidupan sehari-hari mereka. Upaya pencegahan tindakan korupsi
dilakukan oleh permerintah berdasarkan nilai-nilai dasar Pancasila agar dalam tindakan
pencegahannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai dari Pancasila itu sendiri. Adapun tindakan
pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka melakukan upaya pemberantasan
korupsi di wilayah negara Indonesia diantaranya penanaman semangat nasional, melakukan
penerimaan pegawai secara jujur dan terbuka.

b. Masalah Kesadaran Perpajakan


Kesadaran perpajakan menjadi permasalahan utama bangsa, karena uang dari pajak
menjadi tulang punggung pembiayaan pembangunan. Masalah yang muncul adalah masih
banyak wajib Pajak Perorangan maupun badan (lembaga/ instansi /perusahaan/ dan lain-lain)
yang masih belum sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Laporan yang disampaikan
masih belum sesuai dengan harta dan penghasilan yang sebenarnya dimiliki, bahkan banyak
kekayaannya yang disembunyikan. Masih banyak warga negara yang belum terdaftar sebagai
Wajib Pajak, tidak membayar pajak tetapi ikut menikmati fasilitas yang disediakan oleh
pemerintah.

c. Masalah Disintegrasi Bangsa


Sebagai contoh acapkali mengemuka dalam wacana publik bahwa ada segelintir elit
politik di daerah yang memiliki pemahaman yang sempit tentang otonomi daerah. Mereka
terkadang memahami otonomi daerah sebagai bentuk keleluasaan pemerintah daerah untuk
membentuk kerajaan-kerajaan kecil. Implikasinya mereka menghendaki daerahnya
diistimewakan dengan berbagai alasan. Bukan itu saja, fenomena primordialisme pun terkadang
muncul dalam kehidupan masyarakat. Beberapa kali Anda menyaksikan di berbagai media
massa yang memberitakan elemen masyarakat tertentu memaksakan kehendaknya dengan cara
kekerasan kepada elemen masyarakat lainnya.

2. Beberapa contoh individu atau kelompok dilingkungan anda yang melaksanakan proyek belajar
implementasi pancasila dalam kehidupan nyata.
Jawab :
Sebenarnya implementasi Pancasila dapat kita lakukan kapan saja dan dimana saja
terlebih lagi bagi mahasiswa seperti saya. Sebagai mahasiswa tentunya memiliki lingkungan yang
tepat untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Implementasi Pancasila sebagai paradigm
kehidupan kampus tidak berbeda jauh dengan kehidupan bernegara karena pada dasarnya tananan
kehidupan di kampus memiliki kesamaan dengan tatanan negara. Jadi kampus itu memiliki
tatanan pembangunan seperti tatanan negara yaitu politik, ekonomi, budaya, hukum, dan
kehidupan beragama.

Untuk mencapai tujuan dari sebuah tatanan kehidupan bermasyarakat terutama


masyarakat kampus maka mahasiswa perlu merefleksikan nilai-nilai Pancasila tersebut dalam
kesehariannya. Sebagai mahasiswa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta rasa intelektual
yang besar kita dapat memanfaatkan kemampuan yang kita punya serta dukungan fasilitas
kampus untuk mencapai tujuan bersama. Pembangunan merupakan realisasi praktis dalam
kampus untuk mencapai tujuan seluruh mahasiswa harus mendasarkan pada hakikat manusia
sebagai subyek pelaksanan sekaligus tujuan pembangunan. Oleh karena itu, hakikat manusia
merupakan sumber nilai bagi pembangunan pengembangan kampus itu sendiri.
Berikut ini contoh bentuk implementasi Pancasila dalam kehidupan kampus yang bisa
diterapkan dalam kehidupan :
1) Ketuhanan yang Maha Esa
Sila pertama memiliki pengertian bahwa warga negara harus mengakui Tuhan yang Maha
Esa sebagai zat yang Utama di atas kehidupan yang ada. Bentuk pengakuan dapat berupa
meyakini dalam hati, perkataan, dan perilaku. Oleh karena itu, Pancasila menuntut warga negara
Indonesia untuk taat dalam beragama. Terlebih lagi kehidupan beragama di Indonesia sangatlah
kompleks terdapat beberapa keyakinan yang dianut oleh warga negara Indonesia dari mulai
Islam, Budha, Kristen, Katolik, Protestan, Hindu, dan lain sebagainya. Kehidupan yang seperti ini
tercermin dalam kehidupan kampus. Mahasiswa-mahasiswa yang ada di Kampus terdiri dari
berbagai jenis keyakinan yang dianut dan diyakini oleh masing-masing individu. Oleh karena itu,
jika sebagai mahasiswa tidak dapat merefleksikan sila pertama ini bisa jadi kehidupan kampus
akan sangat kacau dan nilai toleransi antar umat beragama akan rusak dan dapat menyebabkan
kekacauan dalam proses pembangunan.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab


Sila ini harus kita implementasikan dalam kehidupan kampus,dimana kampus memiliki
mahasiswa yang terdiri dari berbagai suku, ras, budaya, dan agama dari seluruh penjuru
Indonesia. Kehidupan kampus yang beragam membutuhkan nilai toleransi antar mahasiswa yang
cukup tinggi. Kita sebagai mahasiswa harus bias menghormati perbedaan-perbedaan yang ada di
antara mahasiswa-mahasiswa yang lain. Rasa menghormati antar mahasiswa dapat menimbulkan
keharmonisan dalam kehidupan kampus dan menjaga keberlangsungan pembangunan dalam
kehidupan kampus.

3. Persatuan Indonesia
Bila dikaitkan dalam kehidupan kampus sebagai contoh organisasi kemahasiswaan,
mereka membentuk suatu organisasi atau perkumpulan mahasiswa dari berbagai macam latar
belakang disiplin ilmu. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa adanya sikap dan upaya
untuk menjalin rasa kebersamaan diantara para mahasiswa sebagai bagian dari pembangunan dan
pemuda Indonesia. Selanjutnya sebagai mahasiswa saya juga harus menyadari bahwa penting rasa
persatuan harus saya tanamkan dalam diri saya supaya ketika saya mengikuti organisasi dapat
menyatukan kehidupan berbangsa bukan malah memecah pelah persatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan
Kehidupan politik di lingkungan kampus sangat penting adanya terkait keputusan-
keputusan yang akan diambil sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan pembangunan dalam
kehidupan kampus terlebih kita sebagai mahasiswa merupakan bagian dari pembangungan itu
sendiri. Sebagai contoh kehidupan politik di kampus adalah adanya kebiasaan untuk melakukan
musyawarah dan diskusi atau biasa disebut hearing terkait tentang isu-isu yang ada. Kebiasaan
seperti ini sangat dibutuhkan untuk menyatukan pendapat ataupun suara dan masukan dari
berbagai sumber supaya nantinya keputusan yang akan diambil dapat memperlancar proses
pembangunan kampus terlebih pembangunan nasional.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Sila ini mengandung makna yaitu adil atau dapat saya katakan sesuai porsi masing-
masing. Sebagai warga negara kita harus menjunjung tinggi nilai keadilan. Karena demi
kepentingan bersama dan banyak orang rasa keadilan perlu kita hadirkan dalam proses
pembangunan supaya nantinya tidak ada ketimpangan social yang terjadi dalam pembangunan.
Dalam kehidupan kampus nilai ini sangat kita perlukan supaya proses pembelajaran dan
pengembangan ilmu tidak terjadi ketimpangan antara disiplin ilmu satu dengan yang lain. Dengan
begitu akan tercipta keharmonisan dalam proses pengembangan ilmu.

Anda mungkin juga menyukai