1.Jelaskan Pengertian Paradigma dan Fungsi Kampus? • Menurut Kaelani Paradigma berkembang menjadi terminologi yang mengandung konotasi pengertian sumber nilai, kerangka berfikir, orientasi dasar, sumber asas, serat arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan, serta suatu proses dalam suatu bidang tertentu termasuk dalam bidang pembangunan, reformasi, maupun dalam pendidikan.Jadi, pancasila sebagai kehidupan kampus adalah pancasila sebagai sudut pandang atau kerangka acuan bagi kehidupan kampus. • Paradigma sangat erat kaitannya dengan cara berpikir seseorang ,yang dalam konteks ini cara berpikir mahasiswa tentang pancasila. • Fungsi dari kampus itu sendiri adalah selain untuk wadah sarana pendidikan juga sebagai tempat menimba ilmu, dimana elemen mahasiswa memegang peran utama dalam mengatur, mengendalikan, dan mentaati segala peraturan yang ada di kampus. 2. Kemukakan apa maksud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi ? Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, perguruan tinggi menyelenggarakan kegiatan yang disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari : • Pendidikan: Merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan manusia terdidik yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan IPTEK dan seni. • Penelitian Kegiatan dalam upaya menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, model, atau informasi baru guna memperkaya IPTEK dan seni. • Pengabdian Kepada Masyarakat Kegiatan yang memanfaatkan IPTEK dalam upaya memberi sumbangan demi kemajuan masyarakat. • Mengaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Kampus 3.Coba kemukakan tentang aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Kampus? • Mengaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan kampus yang kita ketahui terdiri dari beberapa elemen, yaitu : mahasiswa, dan dosen. Sekelompok elemen tersebutlah yang mengisi kehidupan kampus setiap harinya. • Fungsi dari kampus itu sendiri adalah selain untuk wadah sarana pendidikan juga sebagai tempat menimba/mendapatkan ilmu, dimana elemen mahasiswa memegang peran utama dalam mengatur, mengendalikan, dan mentaati segala peraturan yang ada di kampus. 4. Apa maksud dari Pancasila sebagai Landasan Utama berbagai Unsur? • Pancasila sebagai landasan yang utama tidak hanya berlaku dalam satu unsur saja, namun terdapat dalam berbagai unsur yaitu : ilmu pengetahuan, hukum, HAM, sosial politik, ekonomi, kebudayaan, dll. Dalam arti, bahwa pancasila bisa diterapkan dan dijalankan dalam unsur-unsur tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat pada pancasila tersebut (sila ke-1 s/d sila ke-5). • Sila ke-1 “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang berarti salah satu kegiatan kampus yang mengajarkan tentang memperdalam agama mahasiswa misalnya UKKI (suatu organisasi untuk memperdalam agama islam). • Sila ke-2 “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” yang berarti orang yang berada dikampus harus berprilaku adil dan beradab. Adil disini diartikan dimana dosen harus mengajarkan ilmunya dan mahasiswa mempelajarinya. Beradab disini diartikan harus berprilaku sopan dan saling menghargai. • Sila ke-3 “Persatuan Indonesia” yang berarti semua orang yang berada dilingkungan kampus harus bersatu, dimana mahasiswanya harus berprestasi untuk membangun Indonesia. • Sila ke-4 “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan” yang berarti dimana semua orang yang berada di lingkungan kampus mampu memimpin suatu organisasi dengan cara yang bijaksana dan harus mufakat demi kepentingan bersama. • Sila ke-5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” yang berarti dimana mahasiswa diajarkan untuk bersosialisasi kepada seluruh rakyat Indonesia. Misalnya memberikan masukkan suara untuk memberikan pendapat kepada pemerintah untuk mendengarkan bahwa rakyat Indonesia ingin keadilan. 5. Apa maksud tentang Peran Mahasiswa di Masyarakat, dan Apapula Contoh Peran Mahasiswa di Masyarakat? • Peran Mahasiswa dan keterlibatannya dalam kegiatan masyarakat dapat dilakukan sejauh kegiatan itu memiliki relevansi langsung dengan kematangan ilmu pengetahuan yang diminati. • Keterlibatan mahasiswa terhadap masalah sosial sebatas mahasiswa memiliki komitmen yang kuat terhadap pengembangan tugas akademis.. Sebagai contoh keterlibatan mahasiswa dalam masalah politik, harus bersifat peningkat visi akademisnya, pengembangan wawasan, pengayaan substansi dan kedewasaannya. • 1. Mahasiswa sebagai pribadi yang sedang belajar berproses “untuk menjadi” (ilmuwan) sehingga masih membutuhkan bimbingan dan pembinaan akdemik yang intensif dari para dosen. • 2. Mahasiswa dapat berperan sebagai perantara pembaharuan (agent of modernization) terutama membantu masyarakat miskin yang masih tertinggal guna meningkatkan pendapatannya. • 3. Mahasiswa perlu belajar untuk dapat mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian, laporan hasil kajian ilmiah, dan hasil diskusi ilmu pengetahuan kepada masyarakat dalam tataran bahasa indonesia yang sederhana sehingga dapat diterima semua pihak. Tidak semua orang dalam masyarakat dapat meraih peluang masuk kuliah di bangku perguruan tinggi. Peluang masuk perguruan tinggi hanyalah bagi lulusan SMA yang memiliki motivasi dan dukungan dana yang cukup. Pengadaan dana yang cukup besar itu membutuhkan bantuan masyarakat yang secara langsung digunakan untuk pengadaan prasarana dan sarana belajar. 6. Coba uraikan tentang Kampus sebagai Kekuatan Moral Pengembangan Hukum dan HAM, dan Apapula maksud tentang Persyaratan Tujuan yang agung dan baik dari HAM! • Kampus sebagai Kekuatan Moral Pengembangan Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), dan demokrasi. Ketiganya sulit dilaksanakan karena sering diinjak-injak bahkan dikebiri orang atau karena kita tidak mau dan tidak mampu melaksanakan dan menegakkannya. • Ketidakmampuan melaksanakan hukum, HAM, dan demokrasi, sampai-sampai dunia internasional menyetop bantuannya, PBB menyorotnya, negara-negara berpalinga dan membenci Negara dan bangsa kita. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan, kurang penghormatan, dan kurang memberi jaminan kepada tegaknya hukum, HAM, dan demokrasi di Negara ini. • Oleh karena itu, semua lembaga harus secara bersama-sama berupaya melaksanakan dan menegeakkan hukum, HAM, dan demokrasi, lebih-lebih kampus diharapkan menjadi kekuatan moral (moral force) dalam mengembangkannya. Persyaratan Tujuan yang agung dan baik dari HAM : • Menurut Djahiri (1976), tujuan yang agung dan baik dari HAM perlu didukung oleh beberapa persyaratan. Persayaratan itu antara lain: • Karakter manusia. • Karakter manusia untuk memiliki kesadaran dan daya serap terhadap tujuan HAM sangat diperlukan. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan tegak-tidaknya penghargaan serta pencapaian tujuan tersebut terjadi. • Karakteristik kesadaran jiwa manusia. • Dalam hal ini karakteristik kesadaran jiwa manusia sangat dituntut dalam menunjang tercapainya tujuan HAM. • Intelektualitas yang cukup memadai. • Semakin tinggi intelektualitas seseorang serta semakin banyak pengetahuan yang mendalam dan tinggi di bidang isi, hakikat, dan tujuan HAM, maka akan semakin tinggi usaha-usaha dan derajat kepatuhan untuk mencapai cita-cita tujuan tegaknya HAM 7. Terangkan dan jelaskan Apa maksud dari Stabilitas Negara Faktor Penunjang Tegaknya HAM ? • Selain itu, faktor lain yang dapat menunjang tegaknya HAM adalah stabilitas negara. • Stabilitas negara maksudnya adalah Negara, masyarakat, dan perangkat dalam keadaan stabil lahir dan batin, tidak terjadi kekacauan di dalam negara itu sendiri, serta terjamin dari unsur pengacau dari luar negara. Stabilitas yang dimaksud juga mencakupi stabilitas di bidang politik, ekonomi, dan keamanan. • Berperan tidaknya kampus sebagai kekuatan moral dalam penembangan hukum dan HAM sangat tergantung kepada terbina atau tidaknya demokrasi. Untuk itu, kesadaran yang tinggi, intelektualitas yang memadai, dan stabilitas negara yang terjamin perlu ada. 8. Apakah Pancasila dapat diimplementasikan dalam paradigma kehidupan kampus dan dan bagaimana pula implementasi Pancasila dalam kehidupan mahasiswa? • Sebagai mahasiswa tentunya memiliki lingkungan yang tepat untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Implementasi Pancasila sebagai paradigm kehidupan kampus tidak berbeda jauh dengan kehidupan kehidupan bernegara karena pada dasarnya tananan kehidupan di kampus memiliki kesamaan dengan tatanan negara. • Implementasi Pancasila sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Bila tidak menerapkan Pancasila sebagai landasan dalam berkehidupan bersama, maka dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat merugikan diri sendiri maupun oleh orang lain. Oleh karena itu, kita tidak boleh lupa untuk selalu melandaskan Pancasila dan tetap menjaga keutuhan nilai dari Pancasila itu sendiri. 9. Kemukakan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari: • Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa diharapkan mempu memahami, menganalisis, dan mengimplementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai mahasiswa harus selalu menjaga keutuhan nilai-nilai Pancasila agar tidak pudar karena budaya-budaya luar yang masuk ke Indonesia. Sebagai seorang mahasiswa yang memiliki peran sebagai 'Agent Of Change'. Mahasiswa harus dapat menerapkan dan menjalankan Pancasila sebagai pedoman hidup di dalam masyarakat dan kehidupan akademik. • Selain itu mahasiswa juga diharapkan tetap terus melatih dirinya menjadi pribadi-pribadi yang memiliki intelektual luas, kreatif, percaya diri, inovatif, dan memiliki hubungan sosial yang baik dan semangat tinggi untuk berkontribusi dalam masyarakat, bangsa dan negara;Implementasi Pancasila sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. • Bila tidak menerapkan Pancasila sebagai landasan dalam berkehidupan bersama, maka dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat merugikan diri sendiri maupun oleh orang lain. Oleh karena itu, kita tidak boleh lupa untuk selalu melandaskan Pancasila dan tetap menjaga keutuhan nilai dari Pancasila itu sendiri.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu