Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fanti Dwi Amawati

NIM : 235100300111054
Fakultas : Teknologi Pertanian
Cluster : 45

PERAN PANCASILA DALAM


KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Indonesia dikatakan sedang mengalami masa ‘kebobrokan’. Kini


Indonesia dilanda krisis pemimpin dan petinggi Negara. Pemimpin dan
petinggi Negara yang ada saat ini dinilai belum mampu membawa rakyat
Indonesia pada kehidupan yang makmur, aman, damai, dan sejahtera.
Banyak sekali faktor penyebabnya, mulai dari kasus korupsi, politik praktis,
pengambilan keputusan yang lamban, dan lain sebagainya. Tetapi terdapat 1
hal yang paling menonjol saat ini, yaitu korupsi. Tidak dapat dipungkiri bahwa
Indonesia adalah surganya para koruptor. Berbagai modus tindak korupsi
dengan mudahnya dipraktikkan di bumi pertiwi ini.

Sedih dan malu rasanya mendengar bahwa saat ini Indonesia menjadi
Negara terkorup se-Asia Pasifik. Hal ini membuat banyak pihak mulai
menggalakkan program anti korupsi seperti memberikan pendidikan
berkarakter bagi generasi muda. Tidak hanya memberikan pendidikan
karakter yang baik saja yang dibutuhkan saat ini, tetapi juga membangun
semangat kebangsaan generasi baru untuk meraih masa depan yang
cemerlang.

Pancasila adalah ideologi dasar bagi Negara Indonesia. Nama ini


terdiri dari dua kata Sanskerta, “panca” yang berarti  lima dan “sila” yang
berarti prinsip atau asas.  Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah pendidikan yang mengingatkan
kita akan pentingnya hak-hak dan kewajiban suatu warga negara agar setiap
hal yang dikerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak
melenceng dari apa yang diharapkan.
Sebagai dasar dan ideologi negara, Pancasila merupakan
kesepakatan politik para pendiri ketika negara Indonesia berdiri. Nilai dan
kandungan yang terkandung dalam Pancasila telah diperhatikan dengan
seksama agar sesuai dengan pandangan dan karakteristik bangsa Indonesia.
Pancasila sering digolongkan sebagai ideologi perantara antara dua ideologi
besar yang paling berpengaruh di dunia. Pancasila tidak memahami
komunisme dan tidak memahami kapitalisme. Pancasila berusaha
memanfaatkan kebaikan dan menghilangkan keburukan yang terkandung
dalam kedua ideologi tersebut. Selain itu, Pancasila juga bisa fleksibel
dengan waktunya. Jika digali lebih dalam, Pancasila merupakan bentuk
ideologi yang paling sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia. Hal ini dapat
dibuktikan, misalnya dalam masalah ekonomi. Di sini kita mengambil contoh
kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Misalnya, di negara komunis X, faktor
produksi bersifat umum, sehingga tidak ada warga negara yang dapat secara
pribadi memiliki faktor produksi tersebut. Di sini, tingkat pendapatan akan
disamakan untuk semua warga negara X sehingga tidak mungkin
membedakan mereka yang sukses dalam karir mereka dari mereka yang
kurang sukses. Hal ini dapat menimbulkan kecenderungan seseorang untuk
malas bekerja. Kami kemudian membandingkannya dengan negara Y
termasuk kapitalisme. Di sini faktor-faktor produksi menjadi kekuasaan penuh
para pemilik modal sehingga mereka memiliki kendali penuh atas apa yang
mereka miliki. Di negara Y akan terjadi persaingan yang ketat diantara para
pemilik modal untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Keserakahan akan keuntungan dapat menyebabkan eksploitasi pekerja
secara besar-besaran, yang dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak
manusiawi bagi para kapitalis yang berkuasa dan penderitaan yang
berkepanjangan bagi para pekerja. Dampak negatif lainnya adalah munculnya
ketimpangan sosial di masyarakat karena perekonomian pada dasarnya
dikuasai oleh kaum kapitalis. Dibandingkan dengan kedua ideologi tersebut,
Pancasila memiliki visi yang berbeda karena Pancasila menerapkan sistem
demokrasi ekonomi dengan prinsip solidaritas, efisiensi, keadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian dan keberlanjutan,
menjaga keseimbangan antara kemajuan dan pemersatu ekonomi nasional.
Maksud uraian di atas adalah bahwa Pancasila
membolehkan/memperbolehkan warga negaranya untuk memiliki faktor-faktor
produksi sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Tetapi di
sini tanah, air dan kekayaan yang ada di dalamnya, serta faktor-faktor
produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak, semuanya dikuasai oleh
negara sehingga rakyat tidak perlu takut ditindas oleh pemiliknya. modal. Dari
contoh tersebut, jelaslah bahwa Pancasila dapat mengakomodir kepentingan
seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Pada hakekatnya, Pancasila dirancang untuk menjadi pedoman hidup


berbangsa dan bernegara. Peranan pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara terletak pada bagaimana seluruh rakyat Indonesia, dari
golongan bawah sampai golongan atas menerapkan nilai-nilai pancasila
dalam kehidupannya. Penerapan nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat
diterapkan dalam segala bidang kehidupan, baik dalam bidang pemerintahan
(politik), ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan, pendidikan, dll. Tiga
tingkatan nilai ideologi pancasila sebagai dasar penerapan peran pancasila
meliputi nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis. Untuk menerapkan
nilai-nilai Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan, terlebih dahulu perlu
disebutkan nilai-nilai dasar, yaitu nilai-nilai yang digariskan oleh para pendiri
Negara, yang berakar pada sejarah. kolonialisme. Nilai-nilai inti tidak akan
pernah bertahan dengan waktu. Kemudian arah selanjutnya adalah
melengkapi nilai-nilai instrumental yaitu nilai-nilai yang merupakan konstruksi
nilai-nilai dasar dan menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Nilai terakhir
yang menjadi pedoman pelaksanaan Pancasila adalah nilai pengamalan. Nilai
ini merupakan nilai yang sangat sulit untuk diisi karena merupakan realisasi
dari nilai-nilai pancasila. Penerapan nilai-nilai praktis tidak boleh bertentangan
dengan nilai-nilai inti agar penerapan nilai-nilai pancasila di era modern ini
dapat sesuai dengan maksud dan tujuan rumusan lahir pancasila. 

Bagi sebuah ideologi, yang terpenting adalah bukti penerapan dan


realisasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sebuah ideologi bisa saja memiliki formula yang sangat ideal dengan
modifikasi yang sangat logis dan konsisten pada tahap nilai fundamental dan
instrumentalnya, namun jika nilai praktis formula tersebut bukanlah realitas,
maka ideologi tersebut akan kehilangan kredibilitasnya.

Peran Pancasila berlaku untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila yang


akan berjalan dengan baik jika tidak ada celah/celah. Namun, semua realitas
alam mengalami proses atau perubahan. Ciri alamiah ini juga dapat
diterapkan pada ideologi Pancasila sebagai fakta. Dalam perjalanan panjang
kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sering mengalami berbagai
penyimpangan dalam perwujudan nilai-nilainya. Penyimpangan dari
pengamalan Pancasila dapat berupa penambahan, pengurangan, dan
penyimpangan dari makna sebenarnya. Meski pada saat yang sama sering
terjadi upaya penataan ulang. Munculnya proses perubahan (dinamis) dalam
perwujudan nilai-nilai pancasila tidak hanya disebabkan oleh kapasitas
(potensi) internal pancasila itu sendiri, tetapi oleh peristiwa atau faktor
eksternal di luar. Dinamika pendiskontoan nilai Pancasila seperti pendulum
(pendulum jam) yang selalu bergerak ke kanan dan kiri secara seimbang
yang tidak pernah berhenti di tengah jalan, sehingga pendulum sering
berubah dari waktu ke waktu. Banyak pengaruh budaya asing yang dikaitkan
dengan lunturnya nilai-nilai pancasila di era globalisasi ini. Karena kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), khususnya teknologi komunikasi,
gaya hidup masyarakat berubah dengan cepat. Tidak ada negara atau negara
bagian yang mampu mengisolasi dan menutup diri dari pengaruh budaya
asing. Hal yang sama berlaku untuk masalah ideologi. Pancasila harus
mampu menangani pengaruh budaya negara-negara asing, khususnya ilmu
pengetahuan dan teknologi modern serta bagasi filosofis dari di luar. Kita
harus bisa menyaring budaya asing yang masuk ke Indonesia dengan hanya
menggunakan pengetahuan dan teknologi asing secara selektif, namun tetap
berpedoman pada ideologi Pancasila. Namun Pancasila harus selalu
dimutakhirkan nilai-nilainya karena Pancasila adalah nilai-nilai yang dicita-
citakan dan ingin dicapai oleh masyarakat, sebaliknya Pancasila adalah
ideologi yang terbuka, mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan
zaman. nilai-nilai dasar Nilai-nilai Pacasila tetap dapat digunakan dalam
pergaulan internasional, khususnya antara Indonesia dengan negara-negara
di dunia pada era globalisasi.
Peranan Pancasila yang sesungguhnya dapat dilihat dalam perumusan
peraturan perundang-undangan yang berpedoman pada Pancasila. Ini adalah
contoh penerapan nilai-nilai instrumental Pancasila. Pada hakekatnya, setiap
peraturan perundang-undangan di semua tingkatan harus terbuka untuk dikaji
dan dievaluasi atau dievaluasi hubungannya dengan nilai-nilai inti Pancasila.
Hukum umumnya mencakup berbagai aspek kehidupan, baik itu politik,
budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, dll. Peraturan hukum berdasarkan
Pancasila harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh seluruh warga negara. Jika
seseorang melanggar peraturan perundang-undangan, maka ia akan
mendapat sanksi hukum sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya.
Sanksi hukum juga didasarkan pada Pancasila sebagai konsekuensi dari
Pancasila sebagai standar hukum. Pelaksanaan ketentuan perundang-
undangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan salah satu
perwujudan nilai-nilai praktis yang terkadang menyimpang dari kenyataan. 
Dalam bentuk peraturan perundang-undangan, peran Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara juga dapat diwujudkan melalui
pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam bentuk standar etika pribadi atau
kelompok, yang menjadi pedoman sikap dan perilaku. . Implementasi nilai-
nilai tersebut, seperti ibadah menurut keyakinan dan agama masing-masing
warga negara, juga dapat diwujudkan dalam lingkungan sosial, yaitu melalui
sikap saling menghargai, menghargai, tolong menolong dan peduli sesama
manusia. Sikap-sikap tersebut merupakan contoh pengamalan sila pertama
dan kedua Pancasila, yaitu nilai-nilai perintah Tuhan dan perintah
kemanusiaan. Sekaligus dapat diambil nilai-nilai dari ketiga pedoman
Pancasila yang meliputi prinsip hidup rukun, untuk menjaga persatuan
seluruh rakyat Indonesia. Jika pedoman ketiga ini dilaksanakan dengan baik,
maka tidak akan terjadi perpecahan bangsa Indonesia, dan tidak akan mudah
memecah belah bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Jika masalah tersebut
terjadi dalam skala kecil di lingkungan sosial atau dalam skala yang lebih
besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka pengambilan
keputusan dilakukan dengan pertimbangan untuk mencapai mufakat atau
menghindari penggunaan demokrasi dan kekerasan. Hal ini sesuai dengan
sila keempat Pancasila yaitu nilai-nilai sila kerakyatan yang berpedoman pada
kearifan refleksi/tindakan representatif. Untuk mengimplementasikan nilai
keadilan pada sila kelima dapat diwujudkan dengan menerapkan hak dan
kewajiban yang seimbang antara masyarakat dan pemerintah. Apabila
seluruh nilai-nilai Pancasila dapat diwujudkan, maka dapat dikatakan peranan
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara sangat baik dan
berdampak positif bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, masih diragukan
bahwa bangsa Indonesia sendiri sebagai pendukung ideologi ini belum
memahami makna nilai-nilai pancasila. Parahnya lagi, sebagian masyarakat
Indonesia tidak mengetahui isi dari Pancasila yang cukup dihafalkan. Saat
ini, pejabat publik, anggota parlemen atau tokoh masyarakat yang tidak hafal
Pancasila menimbulkan kekhawatiran. Apakah mereka terlalu banyak
menghadapi masalah ruang yang membuat mereka lupa akan isi Pancasila?
Atau menganggap Pancasila tidak penting, hilang begitu saja dari memori
otak? Apakah mereka tidak malu dengan anak TK yang bahkan tidak tahu
artinya. nasionalisme, tetapi mereka berulang kali membaca isi Pancasila dari
bibir kecil mereka? Ya, begitulah keadaan bangsa Indonesia. Ideologi yang
mereka anut dan puji kesempurnaannya ternyata tak lebih dari sekedar
formalitas. Mereka bahkan tidak tahu apa artinya. Anda tidak hanya
menghafal isinya lalu bagaimana menerapkannya. Mungkin hanya segelintir
orang di antara jutaan rakyat Indonesia yang mampu dan mau memahami,
memaknai dan menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila. Dan mungkin hanya
anak-anak yang dengan tulus dan gembira mau mengingat dan melafalkan
pasal-pasal pancasila. Harapannya penerapan nilai-nilai Pancasila saat ini
dan ke depan dapat lebih realistis dan menunjukkan kepada dunia bahwa
Pancasila dapat berperan dalam mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara Republik Indonesia. Pancasila dapat membawa kemakmuran bagi
bangsa Indonesia dan membawa kesuksesan yang cepat bagi Indonesia di
kancah regional dan internasional.
Daftar Pustaka
https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=48fb1468168e0c2fJmltdHM9MTY5MTc5ODQwMCZpZ3VpZD0zYTlhNm
Q2OC03ZWI3LTY2YmItMDdhMi03ZmExN2ZlZDY3MTAmaW5zaWQ9NTUx
Mg&ptn=3&hsh=3&fclid=3a9a6d68-7eb7-66bb-07a2-
7fa17fed6710&psq=apa+itu+pancasila&u=a1aHR0cHM6Ly9pZC53aWtpcGVk
aWEub3JnL3dpa2kvUGFuY2FzaWxh&ntb=1
https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=fe91bd5ac5858aa8JmltdHM9MTY5MTc5ODQwMCZpZ3VpZD0zYTlhN
mQ2OC03ZWI3LTY2YmItMDdhMi03ZmExN2ZlZDY3MTAmaW5zaWQ9NTIz
Nw&ptn=3&hsh=3&fclid=3a9a6d68-7eb7-66bb-07a2-
7fa17fed6710&psq=apa+itu+pancasila&u=a1aHR0cHM6Ly93d3cuZGV0aWs
uY29tL2VkdS9kZXRpa3BlZGlhL2QtNTU4MDY3MS9tZW5nZW5hbC1wYW5j
YXNpbGEtYXJ0aS1mdW5nc2ktZGFuLW1ha25hLXNldGlhcC 1zaWxh&ntb=1

Anda mungkin juga menyukai