Anda di halaman 1dari 11

Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan Dalam bermasyarakat,be

bernegara
KELOMPOK 4

01 Rayhan Mufti (09020582024028)

02 Alda Zahara (09020582024056)

03 Mulyana (09020582024076)

04 Amelia Safitri (09020582024046)


Pengertian Paragdima
Istilah “Paradigma” pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan
terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan. Secara terminologis tokoh
yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S.
Khun dalam bukunya yang berjudul “The Structure of Scientific Revolution” paradigma
juga merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsiasumsi teoretis yang umum
(merupakan suatu sumber nilai). sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum,
metode, seru penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri
serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. Paradigma itu juga sendiri merupakan asumsi-
asumsi dasar dan asumsi-asumsi nilai (merupakan sumber nilai) sehingga merupakan
suatu sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan yang menentukan
sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan sendiri
Pancasila Sebagai Paradigma Politik

Masyarakat Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai


pelaku politik bukan sekadar objek politik. Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai
paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter Berdasar hal itu,
sistem politik Indonesia harus dikembangkanatas asas kerakyatan sesuai dengan
sila Ke IV Pancasila. Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial politik
diartikan bahwa Pancasila bersifat sosial politik bangsa dalam cita-cita bersama
yang ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila.
Pancasila Sebagai Paradigma Politik Hukum

Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya
oleh penyelenggara negara saja tetapi juga rakyat Indonesia sebagai keseluruhan. Atas dasar tersebut
sistem dan keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan
pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem keamanan rakyat semesta.

Menurut ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum, dengan demikian semua peraturan perundang-undangan di Indonesia harus tidak boleh
bertentangan dengan pancasila sebagai Dasar Negara. Pembukaan UUD 1945 yang memuat pancasila
tidak boleh dirubah oleh siapapun juga termasuk MPR. Hal ini didasarkan pada Pasal 3 dan Pasal 37
karena merubah isi pembukaan berarti pembubaran negara.
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Ekonomi
Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan pembangunan ekonomi
berpijak pada nilai moral daripada pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas
ketuhanan sila Ke-I Pancasila dan kemanusiaan sila Ke-II Pancasila.Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas
dan humanistis akan menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang menghargai hakikat
manusia,baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun makhluk tuhan.Sistem ekonomi yang berdasar
pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada
manusia lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui
kepemilikan individu. Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek.
Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan
pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.
Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang
berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari
nilai-nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri
dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan
menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara.
Aktualisasi Pancasila

Aktualisasi pancasila di masa kini sering sekali menjadi pertanyaan. Apakah beda nilai pancasila masih
digunakan di era yang telah menginjak lebih dari 70 tahun sejak pancasila dibuat. Pancasila hingga saat ini menjadi
ideologi atau cara pandang bangsa indonesia. Itulah salah satu bukti bahwa pancasila masih di jalankan hingga sekarang
ini. Apabila telah tidak ada aktualisasi pancasila, maka pancasila tak lain hanyalah sekedar lambang bagi negara
indonesia ini. Aktualisasi pancasila merupakan penuangan nilai-nilai pancasila ke dalam norma-norma yang berlaku di
kehidupan berbangsa dan juga bernegara. Permasalhan utama dalam aktuliasasi pancasila ialah bagaimana wujud
realisasi nilai-nilai pancasila yang universal ke dalam norma yang erkait langsung dengan nilai pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintah negara.

Pancasila juga sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta ideologi bangsa dan negara, bukanlah
hanya merupakan rangkaian kata – kata yang indah namun harus diwujudkan dan di aktualisasikan dalam berbagai
bidang dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam
yaitu aktualisasi objektif dan subjektif.
Aktualisasi Pancasila

1. Aktualisasi Pancasila Objektif


Aktualisasi pancasila objektif yaitu aktualisasi pancasila dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi
kelembagaan Negara antara lain meliputi legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang
aktualisasi lainnya seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran ke dalam undang-undang, GBHN,
pertahanan keamanan, pendidikan maupun bidang kenegaraan lainnya.

2. Aktualisasi Pancasila Subjektif


Aktualisasi pancasila subjektif adalah aktualisasi pancasila pada setiap individu terutama dalam aspek moral dalam
kaitannya dengan hidup Negara dan masyarakat. Aktualisasi yang subjektif tersebut tidak terkecuali baik warga Negara
biasa, aparat penyelenggara Negara, penguasa Negara, terutama kalangan elit politik dalam kegiatan politik perlu mawas
diri agar memiliki moral ketuhanan dan kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam pancasila.
Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa hal yang perlu masa
zaman dahulu terkait sejarah indonesia sebelum proses dan setelah perumusan pancasila sebagai dasar
negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi bangsa
indonesia. Dalam proses reformasi dewasa ini nilai-nilai pancasila merupakan suatu pangkal tolak baik
dalam bidang politik, sosial, ekonomi, hukum serta kebijakan internasional dewasa ini.

Hal inilah dalam wacana ilmiah dewasa ini diistilahkan bahwa panacasila sebagai paradigma
dalam kehidupan berbangsa dan negara. Istilah paradigma merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan
asumsi-asumsi teoretis yang umum (merupakan suatu sumber nilai). sehingga merupakan suatu
sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan
sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai