Anda di halaman 1dari 12

KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM

MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

PENULIS 1 : PERMASSANDI

EMAIL : PERMASSANDIDENDI@GMAIL.COM

PENULIS PENULIS 2 : SITI NOVIATUZZAHRA

EMAIL : SITINOVIATUZZAHRANOVI0510@GMAIL.COM

PENULIS 3 : ROSA ADINANINGRUM

EMAIL : ROSAADIN13@GMAIL.COM

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB

UIN SULTAN MAULANA HASSANUDDIN BANTEN

Abstrak

Jurnal ini kami buat dengan judul Pancasila sebagai Paradigma kehidupan dalam masyarakat berbangsa
dan bernegara, jurnal ini dibuat karena masih banyak orang yang tidak mengetahui tentang Pancasila
dan cara mengimplementasikan nya dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat tentu diwajibkan
untuk mengamalkan nilai-nilai sila Pancasila demi terciptanya kehidupan yang sejahtera. Tujuan kami
membuat jurnal ini untuk menunaikan tugas yang diberi oleh bapak dosen dan untuk menambah
wawasan kami tentang Pancasila, juga untuk menambah pengalaman kami dalam membuat karya
tulis.Metode yang kami gunakan, kami meneliti buku yang kami baca dan mengutip dari buku-buku
tersebut untuk mengisi pembahasan dalam jurnal ini. Adapun isi pembahasan nya mengenai pengertian
paradigma, Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang politik, ekonomi, sosial budaya, hukum,
kehidupan antar umat beragama dan IPTEK, Pancasila sebagai paradigma reformasi dan Pancasila
sebagai paradigma kehidupan kampus. Selain di kehidupan masyarakat adapula dalam kehidupan
kampus sebagai mahasiswa yang mampu menjamin masadepan akan kesejahteraan nya suatu bangsa dan
peran mahasiswa dalam keterlibatan di masyarakat

1. PENDAHULUAN maka dari itu agar teciptanya masyarakat


Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang tertib dijabarkan lah paradigm –
yang dimana seluruh masyarakat paradigmapancasila.
Indonesia harus memahami dan
mengetahui makna yang terkandung
didalamnya agar dapat diaplikasikan di 2. METODE PENELITIAN
kehidupan yang sedang kita jalani ini. Hasil karya ini diambil dari berbagai
Indonesia tak luput dari berbagai macam referansi – referensi buku para penulis
tatacara dan juga hokum yang berlaku yang ahli dibidang nya, dengan cara
membaca dan memahami apa yang sudah sifat, ciri, serta karakter ilmu pengetahuan
ditulis kita tuangkan dalam karya tulisan itu sendiri. Secara filosofis, hakikat
ini. kedudukan Pancasila sebagai paradigma
3. TEMUAN PENELITIAN pembangunan nasional mengandung suatu
Dari penelitian jurnal ini kami konsekuensi bahwa dalam segala aspek
menemukan bahwa pengamalah Pancasila pembangunan nasional kita harus
sangat berpengaruh terhadap kehidupan mendasarkan pada hakikat nilai sila-sila
suatu bangsa, contohnya pengamalan sila Pancasila. Oleh karena itu, hakikat nilai
pertama 'ketuhanan yang maha esa' dalam sila-sila Pancasila mendasarkan diri pada
sila ini terkandung kewajiban untuk dasar ontologis manusia sebagai subjek
menjalankan ajaran agama Islam dan pendukung pokok sila-sila Pancasila
disertakan kebebasan untuk memeluk sekaligus sebagai pendukung pokok
agama sesuai kepercayaan masing-masing. negara. Hal ini berdasarkan pada
Hal ini adalah toleransi antar umat kenyataan objektif bahwa Pancasila
beragama, dengan toleransi maka tidak merupakan dasar negara dan negara
akan ada pertikaian, pelecehan, saling adalah organisasi (persekutuan hidup)
menghina antar umat beragama. Dengan manusia. Oleh karena itu, negara dalam
hal itu, kehidupan bermasyarakat akan rangka mewujudkan tujuannya melalui
menjadi tentram sehingga masyarakat pembangunan nasional untuk mewujudkan
dapat berkembang ditengah perbedaan tujuan seluruh warganya harus
yang ada pada masyarakat. dikembalikan pada dasar-dasar hakikat
manusia “monopluralis”.Unsur-unsur
4. PEMBAHASAN hakikat manusia “monoplurails” meliputi
susunan kodrat manusia, rohani (jiwa) dan
DEFINISI PARADIGMA raga, sifat kodrat manusia makhluk
individu dan makhluk sosial, serta
Istilah paradigma pada awalnya
kedudukan kodrat manusia sebagai
berkembang dalam dunia ilmu
pengetahuan, terutama dalam kaitannya makhluk pribadi berdiri sendiri dan
dengan filsafat ilmu pengetahuan. Secara sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Karena pembangunan nasional sebagai
terminologis tokoh yang mengembangkan
upaya praktis untuk mewujudkan tujuan
istilah tersebut dalam dunia ilmu
tersebut, pembangunan haruslah
pengetahuan adalah Thomas S. Kuhn
dalam bukunya yang berjudul The berdasarkan pada paradigma hakikat
manusia “monopluralis” tersebut.
Structure of Scientific Revolution. 22
Pancasila sebagai Paradigma
Intisari pengertian paradigma adalah suatu
Pembangunan adalah nilai-nilai
asumsi- asumsi dasar dan asumsi-asumsi
dasar Pancasila secara normatif menjadi
teoretis yang umum (sumber nilai)
kerangka acuan setiap
sehingga merupakan suatu sumber hukum,
metode, serta penerapan dalam ilmu aspek pembangunan nasional di Indonesia.
pengetahuan yang sangat menentukan Ini merupakan konsekuensi pengakuan
bangsa Indonesia atas Pancasila II, asas persatuan (sila III), dan asas
sebagai dasar negara. keadilan (sila V).

Pancasila sebagai Paradigma Edi Rohani dalam bukunya yang berjudul


Pembangunan Politik Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (2019), menjelaskan
Pembangunan politik merupakan aspek bahwa secara garis besar, pancasila
penting yang harus diwujudkan dalam sebagai paradigma pembangunan politik
kehidupan berbangsa dan bernegara. memiliki arti bahwa pancasila bersifat
Sebab hampir semua kebijakan publik sosial-politik bangsa dalam cita-cita
berhubungan erat dengan kegiatan politik. bersama yang ingin diwujudkan dengan
Dalam proses pembangunan politik, warga menggunakan nilai-nilai dalam pancasila.
negara Indonesia harus ditempatkan
sebagai subjek politik bukan hanya Lebih lanjut, Edi menjelaskan
sekedar objek politik. Nilai pancasila implementasi nilai-nilai pancasila dalam
bersumber dari kodrat manusia, sehingga pembangunan politik, sebagai berikut:
pembangunan politik harus bisa
➢ Penerapan dan pelaksanaan
meningkatkan harkat dan martabat keadilan sosial mencakup
manusia. Selain pancasila, sistem politik keadilan politik, budaya, agama,
Indonesia juga bersumber dari manusia dan ekonomi dalam kehidupan
sebagai subjek sehingga dalam proses sehari-hari.
pembangunan politik harus mampu ➢ Mementingkan kepentingan
menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat (demokrasi) bilamana
rakyat. Sistem politik Indonesia harus dalam pengambilan keputusan.
sesuai dengan pancasila sebagai ➢ Melaksanakan keadilan sosial dan
paradigma, yaitu sistem politik demokrasi. penentuan prioritas kerakyatan
Demokrasi berarti kekuasaan berasal dari berdasarkan konsep
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
mempertahankan kesatuan.
➢ Menggunakan pendekatan
Heri Herdiawanto dan kawan-kawan kemanusiaan yang adil dan
dalam bukunya yang berjudul beradab demi mencapai tujuan
Spiritualisme Pancasila (2018), keadilan.
menjelaskan bahwa pembangunan politik
➢ Nilai-nilai keadilan sosial,
di Indonesia harus didasarkan pada asas demokrasi, persatuan, dan
kerakyataan yang terkadung dalam sila ke- kemanusiaan bersumber pada nilai
IV pancasila. Selanjutnya pembangunan Ketuhanan Yang Maha Esa.
politik juga harus didasarkan pada asas-
asas yang lain sesuai dengan sila Pancasila.
Maka secara berturut-turut, pembangunan
politik di Indonesia didasarkan pada asas Pancasila Sebagai Paradigma
ketuhanan (sila I), asas kemanusiaan (sila Pembangunan Bidang Ekonomi
Dalam pembangunan ekonomi, Ketika gelombang gerakan reformasi
pemerintah harus berlandaskan Pancasila melanda Indonesia maka seluruh aturan
terutama sila kelima, yaitu keadilan sosial main dalam wacana politik mengalami
bagi seluruh rakyat Indonesia. keruntuhan, terutama praktik-praktik elit,
Dengan pijakan ekonomi kerakyatan, politik yang dihinggapi penyakit KKN.
kebijakan ekonomi harus ditujukan Bangsa Indonesia ingin mengadakan suatu
sebesar-besarnya untuk kemakmuran perubahan, yaitu menata kembali
rakyat. Selain itu, pembangunan ekonomi kehidupan berbangsa dan bernegara demi
harus berdasarkan moralitas kemanusiaan terwujudnya masyarakat yang sejahtera,
dan Ketuhanan. masyarakat yang memiliki rasa
kemanusiaan yang menghargai hak-hak
asasi manusia, masyarakat yang
Pancasila Sebagai Paradigma demokratis yang bermoral religius, serta
Pembangunan Hukum masyarakat yang bermoral kemanusiaan
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia adalah yang adil dan beradab. Sehingga
salah satu tujuan negara Indonesia. Indonesia bisa maju dalam segala aspek.
Maka dari itu, untuk mewujudkannya, 1. Gerakan Reformasi
diperlukan perlindungan hukum kepada
semua warga negara tanpa diskriminasi. keberhasilan gerakan reformasi pada
Dengan demikian, substansi hukum yang awalnya ditandai dengan turunnya
dikembangkan harus merupakan Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei
perwujudan sila-sila yang terkandung 1998, yang kemudian disusul dengan
dalam Pancasila. dinaikkannya Wakil Presiden Prof. Dr. B.J.
Habibie menggantikan kedudukan
Pancasila Sebagai Paradigma Soeharto sebagai presiden. Hal itu diikuti
Pembangunan Sosial Budaya dengan pembentukan Kabinet Reformasi
Pembangunan sosial budaya harus mampu Pembangunan. Pemerintahan Habibie ini
meningkatkan harkat dan martabat adalah pemerintahan transisi, yang akan
manusia, yaitu menjadi manusia yang mengantarkan rakyat Indonesia untuk
berbudaya dan beradab. melakukan reformasi secara menyeluruh,
Kemudian berdasarkan sila persatuan terutama pengubahan 5 Undang-Undang
Indonesia, pembangunan sosial budaya Politik tahun 1985 kemudian diikuti
dikembangkan atas dasar penghargaan dengan reformasi ekonomi yang
terhadap budaya-budaya yang beragam di bersangkutan denga perlindungan hukum
Nusantara sehingga perlu diwujudkan Undang-
Undang Anti Monopoli, Undang-Undang
Persaingan Sehat, undang-Undang
PANCASILA SEBAGAI
Kepailitan, Undang-Undang Usaha Kecil,
PARADIGMA REFORMASI Undang-Undang Bank Sentral, Undang-
Undang Perlindungan Konsumen, legalitas dalam arti hukum. Reformasi
Undang-Undang Perlindungan Buruh dan dilakukan ke arah suatu perubahan ke arah
sebagainya. Dengan demikian, reformasi kondisi keadaan yang lebih baik.
harus diikuti juga dengan reformasi Perubahan yang dilakukan dalam
hukum bersama aparat penegaknya serta reformasi harus mengarah pada suatu
reformasi pada berbagai instansi keadaan dalam kehidupan rakyat yang
pemerintahan. lebih baik dalam segala aspeknya antara
lain bidang politik, ekonomi, sosial
a. Reformasi pada intinya merupakan budaya, dan kehidupan keagamaan.
suatu gerakan untuk mengembalikan
keadaan bangsa kepada dasar nilai-nilai c. Reformasi dilakukan dengan didasari
sebagaimana yang dicita-citakan oleh moral dan etika sebagai manusia yang
bangsa Indonesia. Tanpa Iandasan Berketuhanan Yang Maha Esa, serta
ideologis yang jelas dan kuat maka terjaminnya persatuan dan kesatuan suatu
gerakan reformasi akan mengarah kepada bangsa
anarkisme, disintegrasi bangsa, dan
akhirnya jatuh pada suatu kehancuran 2. Pancasila sebagai Dasar Cita-Cita
bangsa dan negara Indonesia sebagaimana Reformasi
yang telah terjadi di Uni Sovyet dan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,
Yugoslavia sebagai pandangan hidup bangsa
b. Suatu gerakan reformasi dilakukan Indonesia dalam perjalanan sejarah.
dengan berdasar pada suatu perangkat Namun demikian, tampaknya Pancasila
hukum tertentu (dalam hal ini UUD) tidak diletakkan dalam kedudukan dan
sebagai kerangka acuan reformasi. fungsi yang sebenarnya. Pada masa Orde
Reformasi pada prinsipnya merupakan Lama, pelaksanaan Pancasila dalam
gerakan untuk mengadakan suatu negara sangat jelas penyimpanan
perubahan untuk mengembalikan pada nya,bahkan bertentangan, misalnya
suatu tatanan struktural yang ada karena Manipol Usdek dan Nasakom yang
adanya suatu penyimpangan. Reformasi bertentangan dengan Pancasila. Presiden
mengembalikan negara pada dasar serta seumur hidup serta praktik-praktik
sistem negara demokrasi, bahwa kekuasaan diktator Masa Orde Baru
kedaulatan adalah di tangan rakyat Pancasila digunakan sebagai alat
sebagaimana terkandung dalam pasal 1. legitimasi politik oleh penguasa sehingga
Reformasi diharuskan untuk kedudukan Pancasila sebagai sumber nilai
mengembalikan dan melakukan perubahan dikaburkan dengan praktik kebijaksanaan
ke arah sistem negara hukum, dalam arti pelaksana penguasa negara. Misalnya,
yang sebenarnya sebagaimana terkandung setiap kebijakan penguasa negara
dalam penjelasan UUD yaitu harus adanya senantiasa berlindung di balik ideologi
perlindungan hak-hak asasi manusia, Pancasila sehingga setiap tindakan
peradilan yang bebas dari penguasa, serta
dan kebijaksanaan penguasa negara b. Reformasi yang berkemanusiaan yang
senantiasa dilegitimasi oleh ideologi adil dan beradab, yang berarti bahwa
Pancasila. Sebagai konsekuensinya, setiap reformasi harus dilakukan dengan dasar-
warga negara yang tidak mendukung dasar nilai-nilai martabat manusia yang
kebijaksanaan tersebut dianggap beradab. Oleh karena itu, reformasi harus
bertentangan dengan Pancasila. Asas dilandasi oleh moral kemanusiaan yang
kekeluargaan sebagaimana terkandung luhur, yang menghargai nilai-nilai
dalam Pancasila disalahgunakan menjadi kemanusiaan, menjunjung tinggi nilai-
praktik nepotisme, sehingga merajalela nilai kemanusiaan bahkan reformasi
kolusi dan korupsi.Reformasi dalam menargetkan ke arah penataan kembali
perspektif Pancasila pada hakikatnya suatu kehidupan negara yang menghargai
harus berdasarkan pada nilai-nilai harkat dan martabat manusia, yang secara
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan pasti menghargai hak-hak asasi numusia.
yang adil dan beradab, Persatuan Reformasi menentang segala praktik
Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin eksploitasi, penindasan oleh manusia
oleh hikmat kebijaksanaan dalam terhadap manusia lain, oleh golongan satu
permusyawaratan perwakilan serta terhadap gotongan lain, bahkan oleh
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat penguasa terhadap rakyatnya. Untuk
Indonesia. Secara rinci dapat dijelaskan bangsa yang majemuk seperti bangsa
sebagai berikut. Indonesia maka semangat reformasi yang
berdasar pada kemanusiaan menentang
a. Reformasi yang Berketuhanan Yang praktik-praktik yang
maha Esa, yang berarti bahwa suatu
gerakan ke arah perubahan harus mengarah pada diskriminasi dan dominasi
mengarah pada suatu kondisi yang lebih sosial, baik alasaperbedaan suku, ras, asal-
baik bagi kehidupan manusia sebagai usul, maupun agama. Reformasi yang
makhluk Tuhan. Karena hakikatnya dijiwai nilai-nilai kernanusiaan tidak
manusia merupakan makhluk Tuhan Yang membenarkan perilaku yang biadab,
Maha Esa yang sempurna dan yang seperti membakar, menganiaya, menjarah,
berakal budi, sehingga senantiasa bersifat memperkosa, dan bentuk-bentuk
dinamis dengan selalu melakukan suatu kebrutalan lainnya yang mengarah pada
perubahan ke arah suatu kehidupan praktik anarkisme. Reformasi yang
kemanusiaan yang lebih baik. Reformasi berkemanusiaan harus memberantas
harus berlandasakan moral religius dan sampai tuntas Korupsi, Kolusi dan
hasil reformasi harus meningkatkan Nepotisme yang telah sedemikian
kehidupan keagamaan. Oleh karena itu, mengakar pada kehidupan kenegaraan
reformasi yang dijiwai nilai-nilai religius pemerintahan Orde Baru.
yang tidak membenarkan adanya tindak
pengerusakan dan penganiayaan yang c. Semangat reformasi harus berdasarkan
merugikan orang lain serta bentuk-bentuk pada nilai persatuan, sehingga reformasi
kekerasan lainnya. harus menjamin tetap tegaknya negara dan
bangsa Indonesia. Reformasi harus melakukan perubahan dan penataan
menghindarkan diri dari praktik-praktik kembali, pada hakikatnya bukan hanya
yang mengarah pada disintegrasi bangsa, bertujuan demi perubahan itu sendiri,
upaya separatisme baik atas dasar namun perubahan dan penataan demi
kedaerahan, suku, maupun agama. kehidupan bersama yang berkeadilan.
Reformasi memiliki makna menata Perlindungan terhadap hak asasi, peradilan
kembali kehidupan bangsa dan bernegara yang benar-benar babas dari kekuasaan,
sehingga reformasi justru harus mengarah serta legalitas dalam arti hukum, harus
pada lebih kuatnya persatuan dan kesatuan benar-benar dapat terwujudkan. Dengan
bangsa. Reformasi juga harus senantiasa demikian, rakyat benar-benar menikmati
dijiwai asas kebersama sebagai suatu hakserta kewajibannya berdasarkan
bangsa Indonesia. prinsip-prinsip keadilan sosial. Oleh
karena itu, reformasi hukum baik yang
d. Semangat dan jiwa reformasi harus menyangkut materi hukum maupun aparat
berakar pada asas kerakyatan sebab justru pelaksana dan penegak hukum merupakan
permasalah dasar gerakan reformasi target reformasi yang mendesak untuk
adalah pada prinsip kerakyatan. Penataan terciptanya suatu keadilan dalam
kembali secara menyeluruh dalam segala kehidupan rakyat.
aspek pelaksanaan pemerintahan negara
harus meletakkan kerakyatan sebagai 3. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi
paradigmanya. Rakyat merupakan sebagai Hukum
awal mula kekuasaan negara yang
sekaligus sebagai tujuan kekuasaan negara. Pada era reformasi, seruan dan tuntutan
Dalam pengertian inilah maka reformasi rakyat terhadap pembaharuan hukum
harus mampu mengembalikan pada menjadi suatu keharusan karena proses
tatanan pemerintahan negara yang benar- reformasi yang melakukan penataan
benar bersifat demokratis, artinya kembali tidak mungkin dilakukan tanpa
rakyatlah sebagai pemegang kekuasaan melakukan perubahan-perubahan terhadap
tertinggi dalam negara. peraturan perundang-undangan. Agenda
yang lebih konkret yang diperjuangkan
e. Visi dasar reformasi harus jelas, yaitu para reformis yang paling mendesak
demi terwujudnya keadilan sosial bagi adalah reformasi bidang hukum, karena
seluruh rakyat Indonesia. Gerakan ketika hukum dipegang oleh orang yang
reformasi yang melakukan perubahan dan tidak bertanggung jawab maka ia akan
penataan kembali dalam berbagai bidang bertindak seenaknya bahkan tidak sesuai
kehidupan negara harus memiliki tujuan dengan hukum yang seharusnya
yang jelas, yaitu terwujudnya tujuan dijalankan.
bersama sebagai negara hukum yaitu
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Pancasila Sebagai Paradigma Dalam
Indonesia. Oleh karena itu, hendaklah Kehidupan Kampus
disadari bahwa gerakan reformasi yang
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, nilai ketuhanan bagi kehidupan
pandangan hidup bangsa serta ideologi masyarakat kampus. Kampus sebagai
bangsa dan negara, bukanlah hanya lembaga pendidikan yang memiliki tiga
merupakan rangkaian kata-kata yang tugas pokok dalam PP.No.60 tahun
indah namun harus diwujudkan dan 199,yang disebut Tridharma Perguruan
diaktualisasikan dalam berbagai bidang Tinggi yaitu dengan tujuan untuk (a)
dalam berbagai kehidupan berbangsa dan menyiapkan peserta didik menjadi
bernegara. Khususnya dikalangan anggota masyarakat yang memiliki
mahasiswa yang sedang belajar kemampuan akademik, (b)
bagaimana cara menanggapi kedepannya mengembangkan dan meyebarluaskan
untuk masalah negara. Aktualisasi ilmu pengetahuan teknologi atau kesenian
pancasila adalah bagaimana nilai-nilai serta mengupayakan penggunaannya
pancasila benar-benar dapat tercermin untuk meningkatkan taraf kehidupan
dalam sikap dan perilaku seluruh warga masyarakat dan memperkaya kebudayaan
negara mulai dari aparatur dan pimpinan nasional (c) pengabdian kepada
nasional sampai kepada rakyat biasa. masyarakat harus senantiasa terikat nilai
Aktualisasi pancasila dapat dibedakan yaitu nilai ketuhanan dan kemanusiaan
menjadi dua macam yaitu aktualisasi yang terkandung dalam pancasila terdapat
objektif dan aktualisasi subjektif, dalam sila yang kedua. Jadi perguruan
aktualisasi pancasila yang objektif yaitu tinggi atau yang biasa disebut dengan
aktualisasi yang kelembagaan negara kampus, tidak hanya mengajar akan tetapi
antara lain legislatif, eksekutif, maupun mendidik mahasiswa khususnya yang
yudikatif. Lembaga ini masing – masing memilih jurusan ke pendidikan pancasila
mempunyai peran besar terhadap negara, dimana dengan didikan tersebut
dan sangat berdampak positif bagi negara mahasiswa akan lebih didampingi baik
dan masyarakat. Selain itu juga meliputi secara intelektual dan emosional, contoh
bidang – bidang lain seperti politik umumnya seperti bagaimana cara
ekonomi, hukum terutama dalam mahasiswa bergaul dalam sehari-hari
penjabaran undang – undang, garis – garis mereka dengan berpedoman pada
besar haluan negara, hankam, pendidikan pancasila .
maupun bidang kenegaraan lainnya.
Adapun aktualisasi pancasila yang Kampus merupakan wadah kegiatan
subjektif adalah aktualisasi pancasila pada pendidikan, penelitian, dan pengabdian
setiap individu terutama dalam aspek masyarakat sekaligus merupakan tempat
moral dalam kaitannya dengan hidup untuk mengembangkan nilai – nilai luhur
negara dan masyarakat. selain itu dikampus juga mahasiswa dapat
bertukar fikiran saling berpendapat satu
Pancasila dalam kehidupan kampus sama lain, kampus juga merupakan wadah
harus memegang peranan penting perkembangan nilai-nilai moral, dimana
kerangka acuan, pola pikir dan landasan seluruh warganya di harapkan menjunjung
nilai- nilai kemanusiaan yang didasari tinggi sikap yang menjiwai moralitas dan
dijiwai oleh pancasila. Masyarakat mau yang menolong jadi, marilah kita
kampus sebagai masyarakat ilmiah harus sebagai mahasiswa pencetus terjadinya
benar-benar mengamalkan budaya reformasi yang berlandaskan pancasila
akademik seperti sikap kerja sama dalam paradigma dalam masyarakat kampus.
berbagai hal misalnya seperti dalam Fungsi kampus itu sendiri adalah selain
berdiskusi, berargumen, membantu untuk wadah sarana pendidikan juga
sesama mahasiswa yang lain,santun sebagai tempat menimba ilmu, dimana
mencintai kemajuan ilmu dan teknologi. elemen mahasiswa memegang peran
Serta masyarakat kampus wajib senantiasa utama dalam mengatur, mengendalikan,
bertanggung jawab secara moral atas dan mentaati segala peraturan yang ada
kebenaran obyektif, bertanggung jawab dikampus. Jadi pancasila sebagai
terhadap masyarakat dan negara, serta paradigma kehidupan kampus adalah
mengabdi pada kesejahteraan pancasila sbagai sudut pandang atau
kemanusiaan yang didasarkan pada nilai kerangka acuan dalam melakukan
ketuhanan. Oleh karena itu sikap aktivitas dikehidupan kampus. Kehidupan
masyarakat kampus tidak boleh tercemar kampus yang kita ketahui terdiri dari
oleh kepentingan-kepentingan politik beberapa elemen, yaitu mahasiswa, dan
penguasa sehingga benar-benar luhur dan dosen. Sekelompok elemen tersebutlah
mulia. Mahasiswa harus obyektif dan yang mengisi kehidupan kampus setiap
benar-benar berdasarkan kepentingan harinya. Mengisi kehidupan kampus itu
moral demi harkat dan martabat manusia, sendiri adalah selain untuk wadah sarana
bukan karena kepentingan politik terutama pendidikan juga sebagai tempat menimba
kepentingan kekuasaan politik dan ilmu, dimana elemen mahasiswa
konspirasi kekuatan internasional yang memegang peran utama dalam mengatur,
ingin menghancurkan negara indonesia. mengendalikan,dan mentaati segala
Perlu kita sadari bahwa dalam penegakan peraturan yang ada dikampus. Pancasila
hak asasi tersebut, pelanggaran hak asasi sebagai landasan yang utama tidak hanya
dapat dilakukan oleh seseorang kelompok berlaku dalam satu unsur saja, namun
orang termasuk aparat negara, penguasa terdapat dalam berbagai unsur yaitu: ilmu
negara baik disengaja ataupun tidak pengetahuan, hukum, HAM, sosial politik,
disengaja. Dewasa ini kita melihat dalam ekonomi, dan kebudayaan. Dalam arti
menegakkan hal asasi sering kali kurang dalam arti, bahwa pancasila bisa
adil hal ini dapat menyebabkan bebeapa diterapkan dan dijalankan dalam unsur –
gangguan yang membuat kerugian. unsur tersebut sesuai dengan nilai – nilai
Misalnya korban kerusuhan yang terdapat pada pancasila tersebut(sila
sambas,sampit,poso dan lainnya tidak ada ke-1s/d sila ke-5).
kelompok yang mau memperjuangkannya,
padahal hak asasi mereka sudah diinjak – Adapun peran mahasiswa di
injak jelaslah kejadian serta menderitanya masyarakat keterlibatan mahasiswa dalam
mereka sama, Akan tetapi tetap tidak ada kegiatan masyarakat dapat dilakukan
sejauh kegiatan itu memiliki relevansi
langsung dengan kematangan ilmu bagi lulusan SMA yang memiliki motivasi
pengetahuan yang diminati. Keterlibatan dan dukungan dana yang cukup.
mahasiswa terhadap masalah sosial
sebatas mahasiswa seharusnya memiliki Pengadaan dana yang cukup besar itu
komitmen yang kuat terhadap membutuhksn bantuan masyarakat yang
pengembangan tugas akademik sebagai secara langsung untuk pengadaan sarana
contoh keterlibatan mahasiswa dalam dan prasarana belajar. Ada juga Kampus
masalah politik, harus bersifat meningkat sebagai kekuatan moral pengembangan
visi akademisnya, pengembangan hukum dan HAM. Hukum, hak asasi
wawasan, pengayaan substansi dan manusia (HAM) dan demokrasi.
kedewasaannya. Mahasiswa sebagai Ketiganya sulit dilaksanakan karena
pribadi yang sedang belajar berperoses sering diinjak – injak bahkan dikebiri
untuk menjadi ilmuwan sehingga masih orang atau kaena kita tidak mau dan tidak
membutuhkan bimbingan dan pembinaan mampu melaksanakan dan menegakannya.
akademik yang intensif dari para dosen. Ketidakmampuan melaksanakan hukum,
Mahasiswa dapat bereperan sebagai HAM, dan demokrasi, sampai dunia
pembawa pembaharuan agen of internasional menyetop bantuan, pbb
modernation terutama membantu menyorotnya, negara-negara berpaling
masyarakat miskin yang masih tertinggal membenci negara dan bangsa kita. hal ini
guna meningkatkan pendapatnya. disebabkan oleh ketidaktahuan, kurang
Mahasiswa perlu belajar agar dapat penghormatan, dan kurang memberi
mengkomunikasikan hasil – hasil jaminan kepada tegaknya hukum, HAM,
penelitian, hasila kajian penelitian ilmiah, dan demokrasi dinegara ini. Oleh karena
dan hasil diskusi ilmu pengetahuan kepada itu, semua lembaga harus secara bersama-
masyarakat, dengan adanya wawasan sama berupaya melaksanakan dan
masyarakat yang luas juga mempererat menegakkan hukum, HAM, demokrasi,
kekeluargaan. Dalamtataran bahasa lebih-lebih kampus diharapkan menjadi
indonesia yang sederhana sehingga dapat kekuatan moral (moral force) dalam
membantu masyarakat miskin yang masih mengembagkannya. HAM adalah hak-hak
tertinggal guna meningkatkan bawaan kodrat yang dimiliki semua orang
pendapatnya. Mahasiswa perlu belajar pada segala jaman, yang tidak bersifat
agar dapat mengkomunikasikan hasil – khusus dimiliki oleh orang-orang khusus
hasil penelitian, laporan hasil kajian melainkan pemiliknya tanpa perbedaan
ilmiah dan hasil diskusi ilmu pengetahuan, ras, agama, bangsa, kedudukan, atau jenis
kepada masyaakat dalam tataran bahasa kelamin dan demokrasi adalah cara yang
indonesia yang sederhana sehingga dapat dipakai dalam menyelesaikan masalah –
diterima semua pihak. Tidak semua orang masalah berkehidupan. Selain itu, fakto
dalam masyarakat dapat meraih peluang lain yang dapat menunjang tegaknya
masuk kuliah dibangku perguruan tinggi. HAM adalah stabilitas negara. Stabilitas
Peluang masuk perguruan tinggi hanyalah negara maksdunya adalah negara,
masyarakat dan perangkat dalam keadaan
stabil lahir dan batin, tidak terjadi pokok budaya akademik, berorientasi
kekacauan dalam negara itu sendiri yang kemasa depan, artinya masyarakat
berakibatkan terjadinya hal – hal negatif akademik harusmampu mengantisipasi
pada negaranya apabila tidak ditindak suatu kegiatan ilmiah masa depan.
lanjuti oleh pemerintah. Serta terjamin
dari unsur pengacau dari luar negara. 5. KESIMPULAN
Stabilitas yang dimaksud juga mencakupi Kesimpulannya Pancasila adalah dasar
stabilitas dibidang politik, ekonomi, dan negara yang sudah melekat dalam diri
keamanan. Berperan tidaknya kampus negara ini sejak zaman kemerdekaan
sebagai kekuatan moral dalam sebagai masyarakatnya kita harus
pengembangan hukum dan HAM sangat
berpegang teguh pada apa yang sudah di
tergantung kepada terbina atau tidaknya perjuangkan oleh para pahlawan. Pondasi
demokrasi. Untuk itu kesadaran yang yang kuat bisa menciptakan negara yang
tinggi dari masyarakat terhadap kuat juga kokoh,teguh pendirian dengan
intelektualitas yang memadai, dan dasar negara sehingga persatuan dan
stabilitas negara yang terjamin perlu ada. kesatuan bangsa tetap terpelihara. Seluruh
Mahasiswa juga harus berbagi ilmu yang negara di dunia ini bisa berdiri atas dasar
didapat kepada masyarakat dengan bahasa pondasi yang kuat jadi timbul lah
yang sederhana, karena banyak pengakuan – pengakuan bangsa lain
masyarakat diluar sana yang tidak tahu terhadap bangsa yang sudah berdiri.
bagaimana cara menjaga hak dan Apalagi kita sebagai mahasiswa harus
kewajiban menjadi warga negara serta
menjunjung tinggi dasar negara ikut
mengajarkan etika sopan dan santun berpartisipasi dalam memakmurkan
dalam sikap mau menerima beda pendapat negara, mahasiswa adalah agent of change
dalam musyawarah dan mufakat sebagai yang dimana kita berpegang teguh pada
penjelmaan demokrasi pancasila. Juga keadilan dan hukum dinegara ini.
menghargai perbedaan-perbedaan baik Mahasisiwa bukan soal belajar dan belajar
visi maupun misi dalam sebuah tapi memikirkan bagaimana negara ini
musyawarah baik itu etnis, agama, suku, mempunyai penerus-penerus yang siap
budaya hingga gender. membela negaranya demi persatuan dan
Seperti yang kita ketahui pula bahwa kesatuan dari sabang sampai merauke.
kita sebagai mahasiswa tidak hanya
Pancasila sebagai dasar filsafat negara
belajar dikampus dan membimbing republik Indonesia. Ada beberapa hal
masyarakat mahasiswa harus mempunyai yang perlu masa zaman dahulu terkait
tekad yang tinggi untuk sukses mencapai sejarah Indonesia sebelum proses dan
tujuan yang diinginkan. Kita harus setelah perumusan Pancasila sebagai dasar
mempunyai modalitas untuk kedepannya negara. Hal ini berkaitan dengan
memiliki dan menjunjung tinggi tradisi
perjuangan kerajaan dalam
ilmiah, yang berarti masyarakat akademik mempertahankan eksistensi bangsa
harus memilih karakter ilmiah sebagai inti
Indonesia. Dalam proses reformasi dewasa Asep Sulaiman, PENDIDKAN
ini nilai-nilai Pancasila merupakan suatu PANCASILA DAN
pangkal tolaj balik dalam bidang politik, KEWARGANEGARAAN ( BANDUNG :
social, ekonomi, hukum serta kebijakan CV Arfino Raya, 2015 )
internasional dewasa ini. Hal inilah dalam
wacana ilmiah dewasa ini. Hal inilah FAHRI ZULFIKAR – DETIK EDU
dalam wacana ilmiah dewasa ini Tugas kuliah.blogspot
diistilahkan bahwa Pancasila sebagai
paradigma dalam kehidupan berbangsa
dan negara. Istilah paradigm merupakan
suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-
asumsi teoretis yang umum (merupakan
suatu sumber nilai ). Sehingga merupakan
suatu sumber hukum-hukum, metode, seru
penerapan dalam ilmu pengetahuan itu
sendiri, kemudian didalam Pancasila itu
sendiri terdapat paradigma pembangunan
diantaranya meliputi :

1. Pancasila sebagai paradigma


bidanhg politik
2. Pancasila sebagai paradigma
dibidang hukum
3. Pancasila sebagai paradigma
dalam pembangunan ekonomi
4. Pancasila sebagai paradigma
dalam pembangunan social
budaya
5. Pancasila sebagai paradigma
dalam pembangunan kehidupan
antar umat beragama
6. Pancasila sebagai paradigma
dalam pembangunan ipteks

Kemudian aktualisasi Pancasila


terdiri dari dua macam yaitu
aktualisasi objektif dan subjektif.

6. REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai