Anda di halaman 1dari 5

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN

DALAM BERMASYARAKAT,BERBANGSA DAN BERNEGARA

Ahmad Calam dan Sobirin

ABSTRAK

Pengertiaparadigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis


yang umum(merupakan suatu nilai), sehingga merupakan suatu sumber hukum-
hukum,metode,serupenerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan
sifat,ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.secara filosofis hakikat kedudukan
Pancasila sebagai paradigm pembangunan nasional mengandung suatu konsekuensi
bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional kita harus mendasarkan pada hakikat
nilai–nilai dari Pancasila. Oleh karena hakikat nilai sila-sila Pancasila mendasarkan diri
pada dasar ontologis manusia sebagai subjek pendukung pokok sila-sila Pancasila
sekaligus sebagai pendukung pokok negara.

A. PENDAHULUAN
Setelah dicapai konsensu nasional untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya
azas dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara,sampai saatnya
bangsa Indonesia untuk betul-betul membudayakan dan mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung dalam ideology bersama Indonesia itu.dalam sejarah pernah selama sepuluh
tahun BP-7,mulai dari pusat sampai kedaerah-daerah,telah berhasil menggerakan
pemasyarakatan nilai-nilai Pancasila, terutama melalui penataran-penataran p-4 dengan
berbagai type dan polanya.Sejauh ini se-Indonesia 2 juta orang atau 74% dari penduduk
usia dewasa,telah baerhasil di jangkau proses pemasyarakatan itu, pada saat krida
ketiga dari cabinet pembangunan V,BP-7 Pusat telah berperan aktif dalam merangsang
gerakan pembudayaan ideology Pancasila.demokrasi Pancasila dan P-4(eka prasetya
pancakrasa) dalam kehidupan bermasnyarakat, berbangsa dan bernegara.
Melalui kelompok setudi ini dan hasil-hasilnya BP-7 mampu merangsang gerakan
pengembangan pemikiran tentang Pancasila dan UUD 1945 di perguruan perguruan
tinggi, lembaga-lembaga penelitian dan pengkajian, dan di kalangang-kalangan lain di
seluruh tanah air.Dengan begitu pengembangan pemikiran tentang Pancasila dan UUD
1945 akan berkembang menjadi suatu gerrakan yang luas yang pada giliranya akan
berperan aktif dalam merangsang proses pembudayaan dan pengamalan Pancasila dan
UUD 1945 di berbagai lapisan masyarakat danbangsa Indonesia dalam berbagai bidang
kehidupan sehari-hari.
B. PENGERTIAN PARADIGMA
Istilah ‘paradigma’ pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan
terutama dalam kaitanya dengan filsafat ilmu pengetahuan. Secara terminologis tokoh
yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas
S,Khun dalam bukunga yang berjudul”the structure of scientific revolution”(1970:49). Inti
sari pengertian paradigm adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis
yang umum(merupakan suatu sumber nilai),sehingga merupakan suatu sumber hukum-
hukum,metode,serupenerapan dalam ilmu pengetahuansehingga sangat menentukan
sifat.ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri
Atas dasar kajian paradigm ilmu pengetahuan social tersebuat kemudian
dikembangkan metode baru berdasarkan hakikat dalam sifat paradigm ilmu tersebut yaitu
manusia,yaitu metode kualitatif.
C. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN
Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasnyarakat berbangsa bernegara bangsa
Indonesia melaksanakan pembangunan nasional.hal ini sebagai perwujudan praksis
dalam meningkatkan harkat dan martabat. Tujuan negara yang tertuang dalam
pembukaan UUD 19945 yang terinci adalah sebagai berikut : “melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia hal ini dalam kapasitasnya tujuan negara
hukum.Adapun rumusan “memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan
bangsa” hal ini dalam ppengertian negara hukum material yang secara keseluruhan
sebagai manifestasi tujuan khusus atau nasional.adapun selaku tujuan nasional juga
tujuan internasional(tujuan umum)” ikut melaksanakan-ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social:Hal ini diwujudkan
dalam tata pergaulan masyarakat internasional.
Konsekuaensinya dalam realisasi pembangunan nasional dalam berbagai bidang
untuk mewujudkan peningkatan harkat dan martabat manusia secara konsisten
berdasarkan pada nilai-nilai hakikat kodrat manusia tersebut.Maka pembangunan
nasional harus meliputi aspek jiwa(rohani):yang mencakup akal,rasa dan
kehendaka.aspek raga(jasmani), aspek individu,aspek makhluk sosila,aspek pribadi dan
juga aspek kehidupan ketuhannannya.Kemudian pada gilirannya dijabarkan dalam
berbagai bidang pembangunan antara lain, politik, ekonomihukum, pendidikan.sosial,
budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta bidang kehidupan agama.
D. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN IPTEK
Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan pengingkatan harkat dan
martabatnya makan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas
rohani manusia. Unsur jiwa(rohani) manusia meliputi aspek akal,rasa dan kehendak.Akal
merupakan potensi rokhaniah manusia dalam hubungan dengan intelektualitas,rasa
dalam bidang estetus, dan kehendak dalam bidang moral(etika).
Atas dasar kereativitas akalnya manusia mengembangkan iptek dalam rangka untuk
mengolah kekayaan alam yang disediakan oleh tuhan yang maha esa. Oleh karena itu
tujunayang efisial dari iptek adalah demi kesejahteraan umat manusia, sehingga iptek
pada hakikatnya tidak bebas nilai namun terikat oleh nilai. Dalam masalah ini Pancasila
telahmemberikan dasar nilai-nilai bagi pengembangan iptek demi kesejahteraan hidup
manusia. Pengembangan iptek demi kesejahteraan hidup manusia.Pengembangan iptek
sebagai hasil budaya manusia harus didasarkan pada moral ketuhanan dan
kemanusiaan yang adil dan beradab.

E. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN POLEKSOSBUD


Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai
tujuan bangsa.Adapun pembangunan dirinci dalam berbagai macam bidang antara lain
POLEKSOSBUD HANKAM.Dalam bidang kenegaraan penjabaran pembangunan
dituangkan dalam GBHN yang dirinci dalam bidang-bidang operasional serta target
pencapaianya.
Pembangunan yang merupak realisai praksis dalam negara untuk mencapai tujuan
seluruh warga harus mendasarkan pada hakikat manusia sebagai subjek pelaksana
sekaligus tujuan pembangunan. Hakikat menusia adalah ‘Monopluralis’ artinya meliputi
berbagai unsur yaitu rakhani-jasmani,individu-makhluk social serta manusia sebagai
pribadi-makhluk tuhan yang maha esa. Oleh karena itu hakikat manusia merupakan
sumber nilai bagi pengembangan POLEKSOSBUD HANKAM. Hal inilah yang sering di
ungkapkan dalam pelaksanaan pembangunan bahwa pembangunan hakikatnya
membangun manusia secara lengkap, secara utuh meliputi seluruh unsur hakikat
manusia minipliralis, atau dengan lain perkataan membangun martabat manusia.
F. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN BIDANG POLITIK
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harusmendasarkan pada dasar
ontologis manusia. Hal ini didasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah
sebagai subjek negara, oleh karena itu kehidupan politik dalam negara harus benar –
benar untuk merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia.
G. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN EKONOMI
Dalam dunia ilmu ekonomi boleh dikatakan jarang ditemukanpasar ekonomi yang
mendasarkan-pemikiran pengembangan ekonomi atas dasar moralitas kemanusiaan
dalam ketuhanan.sehingga lazinmya pengembangan ekonomi mengarah pada
persaingan bebas, dalam akhirnya yang kuat yang menang.
H. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA
Dalam pembangunan pengembangan aspek social budaya hendaknya didasarkan
atas system nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut.Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala
bidang .Sebagai anti klimaks proses reformasi dewasaini sering kita saksikan adanya
atagnasi nilai social budaya dalam masyarakat sehingga tidak mengherankan jikalau di
berbagai macam gejilak yang sangat memprihatinkan antara lain amuk roassa yang
cenderung anarkis, bentrok antar kelompok masyarakat satu dengan lainnya yang
muaranya adalah pada masalah politik.
Oleh karena itu dalam pengembangan social budaya pada masa reformasi dewasa
ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang demikian bangsa indoneisa sebagai dasar nilai
yaitu nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika Pancasila pada hakikatnya
bersifathumanistik,artinya nilai nilai Pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber
pada harkat martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.terdapat pada rumusan
dalam sila kedua Pancasila yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.
I. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN HANKAM
Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum demi tegaknya
hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan negara,baik
dalam rangka mengatur ketertiban warga.dalam rangka melindungi hak-hak
warganya.oleh karena itu negara bertujuan melindungi segenap wilayah negara dan
bangasanya.Atas dasar atas dasar pengertian itu maka keamanan merupakan syarat
mutlak tercapainya kesejahteraan warga negara. Adapun demi tegaknya integritas
seluruh masyarakat negara diperlukan suatu pertahanan negara. Untuk itu
diperlukan.aparat keamanan negara dan apparat penegak hukum negara.
J. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN KEHIDUPAN
BERAGAMA
Pada proses reformasi dewasa ini di beberapa wilayah negara Indonesia terjadi
konflik social yang bersumber pada masalah agama. Hal ini menunjukakan kemunduran
bangsa Indonesia kea rah kehidupan beragamayang tidak berperi kemanusiaan.tragedi
di ambon,poso,Madura,mataram,kupang serta daerah-daerah lainya menunjukan betapa
semakin melemahnya toleransi kehidupan beragama yang berdasarkan kemanusiaan
yang adil dan beradab.
K. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI
Reformasi dengan melakukan perubaha dalam berbagai bidang yangs erring
diteriakan dengan jargon reformasi total tidak mungkin melakukan perubahan terhadap
sumbernya itu sendiri.Mungkinkah reformasi dewasa ini akan mengubah kehidupan
bengsa Indonesia menjadi-tidak berketuhanan,tidak berkemanusiaan tidak bersatuan,
tidak berkerakyatan serta tidak berkeadilan. Dan kiranya hal itu tidak mungkin dilakukan.
Oleh karena itu justru sebaliknya reformasi itu harus mempunyai tujuan dasar cita-cita
serta platfromyang jelas bagi bangsa Indonesia nilai-nilai Pancasila itu yang merupakan
paradigm reformasi total tersebut.
L. DAFTAR PUSTAKA

Ismaun,1981,Tinjauan Pancasila Dasar Filsafat Negara Republik


Indonesia,C.V.Carya Remaja.
Kaelan,1983,Proses Perumusan Pancasila dan UUD 1945,liberty,Yogyakarta.
Kaelan.2008.Pendidikan Pancasila.Paradigma.Yogyakarta.
Laboratorium Pancasila IKIP Malang.1979,Pokok-Pokok Pembahasan Pancasila
Dasar Filsafat Negara,Usaha Nasional,Surabaya.
Jurnal Saintikom vol.4/No.1/Januari 2008
TUGAS PANCASILA
NAMA MUH.FARIS NAZAMMUDIN
NIM 1303040044

Anda mungkin juga menyukai