Anda di halaman 1dari 12

Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Masyarakat

Berbangsa Dan Bernegara


Krisna Ali Pratama, Tasya Hurul Aini, Sarah Yuniar

Abstrak

Paradigma dapat diartikan sebagai keutuhan konseptual yang sarat


akan muatan ajaran, teori, dalil, bahkan juga pandangan hidup, untuk dijadikan
dasar dan arah pengembangan segala hal.
Pada dasarnya, konsep “paradigma” yang pertama kalinya dipopulerkan oleh
Thomas Kuhn, berarti sebuah model berpikir dalam ilmu pengetahuan.
Paradigma besar manfaatnya, oleh karena konsep ini mampu menyederhanakan
dan menerangkan suatu fenomena yang kompleks menjadi separangkat konsep
dasar yang utuh.
Masalah yang paling dasar dalam wacana kita sekarang ini adalah
mempertanyakan – dan menjawab – sudahkah Pancasila merupakan sebuah
paradigma yang mapu menerangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di Indonesia pada umumnya, dan kehidupan sosial politik pada
khususnya?

Pendahuluan

Pancasila sebagai dasar ideologi dan paradigma negara Republik Indonesia.


Ada beberapa hal yang berpengaruh pada zamanya terkait sejarah indonesia sebelum
proses dan setelah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan
dengan banyak hal atau peristiwa yang terjadi menemani perjalanan Pancasila,
sehingga berdirilah pancasila seperti sekarang ini didepan semua bangsa Indonesia.
Mulai peristiwa pertama saat pancasila dicetuskan sudah menuai banyak konflik di
internal para pencetusnya dan masih banyak lagi.
Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan masalah Pancasila adalah
mengenai awal dicetuskannya Pancasila tentang sila pertama. Memang dari sejarah
awal perkembangan bangsa Indonesia dapat kita lihat bahwa komponen
masyarakatnya terbentuk dari dua kelompok besar yaitu kelompok agamais dan
Nasionalis. Maka, setelah banyak aspek memperbincangkan pancasila sebagai dasar
Negara ini dibuat sebagai catatan perjalanan Pancasiladari jaman ke jaman, agar kita
senantiasa tidak melupakan sejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar Negara,
dan juga dapat digunakan untuk rnenjadi penengah bagi pihak yang sedang berbeda
pendapat tentang dasar Negara.

Pembahasan

A. Pengertian Paradigma

Istilah “Paradigma” pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan


terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan. Secara terminologis
tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah
Thomas S. Kuhn dalam bukunya yang berjudul “The Structure of Scientific
Revolution” paradigma juga merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-
asumsi teoretis yang umum (merupakan suatu sumber nilai). sehingga merupakan
suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu pengetahuan
sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

Asal usul Arti paradigma ditinjau dari beberapa bahasa diantaranya, menurut
bahasa inggris paradigma berarti keadaan lingkungan. Sedangkan menurut bahasa
yunani paradigma yakni ‘para’ yang berarti disamping, disebelah, dan dikenal.
Kemudian menurut kamus psikologi paradigma diartikan sebagai satu model atau
pola mendemonstrasikan semua fungsi yang memungkinkan dari apa yang
tersajikan.

B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

1. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Politik

Yang dimaksud pancasila sebagai paradigma pembangunan politik adalah


meletakkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber nilai politik,
Sumber nilai politik harus mengacu pada nilai-nilai pancasila terutama sila ke-4
dimana semua praktik-praktik politik harus berkembang atas asas kerakyatan.

Warga indonesia sebagai warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau
pelaku politik bukan sekedar sebagai objek politik. Karena pancasila bertolak dari
kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat
martabat manusia juga mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat.
Kekuasan yang dimaksud adalah kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
2. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Hukum

Salah satu tujuan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa


Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa
tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja tetapi juga
rakyat Indonesia sebagai keseluruhan. Atas dasar tersebut sistem dan keamanan
adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan
pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem keamanan rakyat semesta.

3. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Ekonomi

Sesuai dengan Paradigma Pancasila dalam pembangunan ekonomi, sistem


ekonomi harus mendasarkan pada moralitas ketuhanan, dan kemanusiaan. Hal itu
bertujuan untuk mensejahterakan rakyat secara keseluruhan. Pengembangan
ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari monopoli serta persaingan bebas
yang nantinya akan memberikan keuntungan besar pada pihak-pihak yang kuat
dalam bidang ekonomi. Sedangkan, pengusaha-pengusaha kecil akan dirugikan
dengan adanya sistem persaingan bebas dalam perekonomian.

4. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Sosial Budaya

Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya adalah


mendasarkan pembangunan sosial budaya berdasarkan nilai-nilai yang telah ada
dalam masyarakat. Nilai-nilai yang ada pada masyarakat pada hakikatnya merupakan
dasar dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam rangka pembangunan
sosial budaya, Pancasila merupakan sumber normatif yang bertujuan untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia. Menjadikan warga negara menjadi
masyarakat yang beradab dan berbudaya.

5. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Kehidupan Antar Umat


Beragama.

Pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental bagi umat


beragama untuk dapat hidup secara damai dalam kehidupan beragama di negara
Indonesia. Sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung pada nilai pancasila sila
pertama dan sila kedua yang berbunyi ketuhanan yang esa dan kemanusiaan yang
adil dan beradab. Negara Indonesia sangat terbuka dengan umat beragama lainya.
Negara Indonesia juga memberikan kebebasan kepada warganya untuk memeluk
agama serta menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinanya masing-masing.
6. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah hasil dari upaya manusia
yang meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak dalam meningkatkan kesejahteraan dan
martabat manusia. Pancasila memberikan dasar-dasar nilai bagi pengembangan
IPTEK sebagai hasil kebudayaan manusia yaitu harus didasarkan pada moral
ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

7. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional

Negara dalam mewujudkan salah satu tujuannya yaitu pembangun nasional


maka seluruh warganya harus dikembalikan pada dasar-dasar hakekat manusia itu
sendiri.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung konsekuensi
bahwa dalam segala pembangunan nasional harus berdasarkan pada hakikat
nilainilai pancasila dan hakikat nilai-nilai pancasila harus berdasarkan pada
hakikat manusia Yang meliputi aspek jiwa (akal, rasa dan kehendak),aspek
badan, aspek individu, ,aspek makhluk sosial, aspek pribadi dan aspek kehidupan
Ketuhanannya. Kemudian pembangunan nasional dijabarkan ke berbagai bidang
pragmatis seperti ekonomi, politik, hukum, pendidikan, sosial, budaya, ilmu
pengetahuan, teknologi, kehidupan agama dan lain-lain.

8. Pancasila Sebagai Paradigma Pembaharuan Hukum danpenegakkan HAM

Runtuhnya Orde Baru tanggal 21 Mei 1998 ditandai dengan rusaknya


bidang hukum. Produk hukum baik materi maupun penegakannya semakin jauh
dari nilai- nilai kemanusiaan, kerakyatan, dan keadilan. Padahal Pancasila
merupakan cita- cita hukum, kerangka berfikir, sumber nilai dan sumber arah
penyusunan dan perubahan hukum positif di Indonesia, sehingga fungsi Pancasila
sebagai paradigma hukum atau berbagai pembaharuan hukum di Indonesia.

Indonesia adalah negara hukum, maka segala tindakan kenegaraan harus diatur
oleh ketentuan-ketentuan yuridis, sehingga ada supremasi hukum,menjamin hak-
hak asasi .manusia dan hak-hak asasi manusia dijunjung tinggi serta dilindungi.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun tentang Hak Asasi
Manusia, di dalam konsiderannya yang dimaksud Hak Asasi Manusia ialah
seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan YME dam merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Selain hak asasi manusia, UU No.39 Tahun 1999 juga menentukan Kewajiban
Dasar Manusia, yaitu seperangkat kewajiban jika tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksana dan tegaknya Hak Asasi Manusia.
Lebih lanjut UU tersebut menegaskan, demi tegaknya hak asasi manusia, maka
semua bentuk pelanggaran HAM yang dapat dilakukan oleh perorangan,
kelompok orang atau penguasa negara dan aparat negara baik yang disengaja
maupun tidak disengaja harus dihindari.

9. Pancasila sebagai paradigma reformasi

Inti reformasi adalah memelihara segala yang sudah baik dari kinerja
bangsa dan negara dimasa lampau, mengoreksi segala kekurangannya, sambil
merintis pembaharuan untuk menjawab tantangan masa depan. Pelaksanaan
kehidupan berbangsa dan bernegara masa lalu memerlukan identifikasi, mana
yang masih perlu pertahankan dan mana yang harus diperbaiki. Hal ini mutlak
diperlukan dalam upaya pemantapan kebijaksanaan nasional untuk menyongsong
dan mencapai masa depan bangsa yang aman dan sejahtera.

Peranan Pancasila dalam era reformasi harus nampak sebagai paradigma


ketatanegaraan, artinya Pancasila menjadi kerangka pikir atau pola pikir bangsa
Indonesia, khususnya sebagai Dasar Negara. Reformasi politik pada dasarnya
berkenaan dengan masalah kekuasaan yang memang diperlukan oleh negara
maupun untuk menunaikan dua tugas pokok yaitu memberikan kesejahteraan dan
menjamin keamanan bagi seluruh warganya.

C. Macam-Macam Dari Aktualisasi Pancasila

Pancasila juga sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta ideologi
bangsa dan negara, bukanlah hanya merupakan rangkaian kata – kata yang indah
namun harus diwujudkan dan di aktualisasikan dalam berbagai bidang dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Aktualisasi Pancasila dapat
dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasi objektif dan subjektif.
1. Aktualisasi Pancasila Objektif

Aktualisasi pancasila objektif yaitu aktualisasi pancasila dalam berbagai bidang


kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan Negara antara lain meliputi
legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang
aktualisasi lainnya seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran ke
dalam undang-undang, GBHN, pertahanan keamanan, pendidikan maupun bidang
kenegaraan lainnya.

2. Aktualisasi Pancasila Subjektif

Aktualisasi pancasila subjektif adalah aktualisasi pancasila pada setiap individu


terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup Negara dan masyarakat.
Aktualisasi yang subjektif tersebut tidak terkecuali baik warga Negara biasa, aparat
penyelenggara Negara, penguasa Negara, terutama kalangan elit politik dalam
kegiatan politik perlu mawas diri agar memiliki moral ketuhanan dan kemanusiaan
sebagaimana terkandung dalam pancasila.

Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa hal yang
perlu masa zaman dahulu terkait sejarah indonesia sebelum proses dan setelah
perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan

kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi bangsa indonesia. Dalam proses


reformasi dewasa ini nilai-nilai pancasila merupakan suatu pangkal tolak baik
dalam bidang politik, sosial, ekonomi, hukum serta kebijakan internasional
dewasa ini.

Hal inilah dalam wacana ilmiah dewasa ini diistilahkan bahwa panacasila sebagai
paradigma dalam kehidupan berbangsa dan negara. Istilah paradigma merupakan
suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoretis yang umum (merupakan suatu
sumber nilai). sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, seru
penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta
karakter ilmu pengetahuan itu sendiri, kemudian didalam pancasila itu sendiri
terdapat paradigma pembangunan diantaranya meliputi:
a. Pancasila sebagai paradigma dibidang politik
b. Pancasila sebagai paradigma dibidang hukum
c. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ekonomi
d. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya
e. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan kehidupan antar umat beragama
f. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ipteks
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Calam dan Sobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan bernegara”, Jurnal
SAINTIKOM, Volume 4, No. 1, Januari 2008.
Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi , Bandung: Alfabeta, 2012.
Lubis, Maulana Arafat, pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi pendidikan abad ke 21,
Medan: Akasha Sakti, 2018.
Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma Offeet, 2010.
Rahayu, Ani Sri, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jakarta: Bumi Aksara, 2017.
http://anakmudaberbagi.blogspot.com/2013/06/makalah-pancasila-sebagai- paradigma.html.
http://ayups87.wordpress.com/2013/11/01/pancasila-sebagai-paradigma-kehidupan-dalam-
bermasyarakat-berbangsa-dan-bernegara-singkat

Sesi pertanyaan dan jawaban kelompok 8 :


1. Rizki Ramadhan : Siapa dan mengapa teori pancasila sebagai paradigma dibagi dalam beberapa
bidang? Apakah mampu terterapkan/terimplementasikan?
2. Adhi Permana : Jelaskan penerapan nilai-nilai pancasila sebagai paradigma pembangunan
dibidang pendidikan?
3. Devi Rahmawati : Dalam materi terdapat kata “ Pancasila sebagai paradigma pembaharuan
hukum dan penegakan HAM “ namun menurut saya hukum diindonesia belum menunjukan
adanya keadilan, mengapa demikian ?
4. Latip Ridwan : Kenapa kita harus punya negara dan kenapa kita harus mempunyai paradigma ?
5. Sopi Awaliyah : Apa contoh fungsi paradigma dimasyarakat ?
6. Dirga Alfarel : Reformasi yang diparadigmakan pancasila diletakan dalam ?

Jawaban :
1. Karena paradigma pancasila itu sendiri mencakup banyak aspek kehidupan yang memiliki
peranan penting dalam mensejahterakan, mengatur kewenangan, dan memberikan jaminan
keamanan bagi rakyat. Adanya demikian karena makna dari paradigma itu sendiri dan mengapa
sangat berperan penting dalam aspek kehidupan masyarakat indonesia karena itu merupakan
tujuan dari pancasila itu sendiri yang demikian itu kesimpulan dari paradigma pancasila yang
dibagi dalam berbagai bidang.
2. Penerapan nilai-nilai yang terkandung pada pancasila mulai dari penerapan sila pertama hingga
sila kelima dilembaga pendidikan disekolah yaitu peserta didik tidak hanya mengembangkan daya
intelektualnya namun juga sikap dan perilakunya, menunjang keberhasilan peserta didik dalam
proses belajar mengajar untuk itu guru diharuskan memiliki 5 karakter untuk memfasilitasi belajar
mengajar terhadap peserta didik.
3. Karena nilai-nilai dalam pancasila maupun ideologi itu sendiri sangat penting untuk
diwujudkan. Maka dalam hal ini paradigma sangat berperan penting namun kesadaran dari setiap
individu juga tidak kalah penting karna sejatinya paradigma hanyalah sebagai rujukan, pedoman dan
tuntunan dalam merealisasikan nilai-nilai pancasila.
4. Negara adalah suatu lembaga yang mengikat masyarakatnya dalam aturan yang terkumpul
dalam sebuah wilayah teritory dan memiliki kekuasaan, kewenangan, kebijakan tersendiri yang
diatur oleh badan pemerintahan negaranya. Dalam suatu negara dipastikan terdapat rakyat yang
menjalankan aturannya bahkan juga badan pemerintahannya itu sendiri bersumber dari
masyarakat yang dipilih atau ditetapkan karna kesepakatan tertentu tergantung bentuk negaranya.
Maka dapat disimpulkan bahwa negara dan rakyat adalah dwitunggal (dua kesatuan) yang
didalamnya terjalin hubungan saling menguntungkan (simbiosis mutualisme).
5. Melakukan berbagai kegiatan yang positif seperti mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan
mampu berkontribusi nyata. Mahasiswa adalah penyambung lidah rakyat agent of change dan
lainnya. Maka dari itu mahasiswa harus mengetahui porsi dari tugas mereka masing-masing
dalam mengabdi kepada masyarakat.
6. Reformasi sebagai paradigma pancasila diletakan dalam jiwa suatu bangsa dan negara yang
harus diterapkan dalam kehidupan rakyatnya.

Keterangan
No NIM NAMA
Sakit Izin Alpa Hadir

1. 201310026 Tasya Hurul Aini ✓


2. 201310028 Krisna Ali Pratama
~

3. 201310029 Taufik Hidayatul Isro

4. 201310030 Sholahuddin ✓

5. 201310031 Sita Ulmi Nurfadillah


6. 201310032 Sarah Yuniar
7. 201310033 Lisna Musdalifah ✓

8. 201310034 Isman Hidayatullah

9. 201310035 Sopi Awaliyah ✓

10. 201310036 Devi Rahmawati


11. 201310037 Siti Qurotul Uyun
~
12. 201310038 Faturrahman

~
13. 201310039 Najmul Munir

14. 201310040 Latip Ridwan

15. 201310041 Muhamad Aulia Ahsan ✓

16. 201310042 Haekal Aulia Rizki ✓


~
17. 201310043 Nurhayanah

18. 201310044 Dirga Al-Farrel


Keterangan:
19. 201310045 Nasrohu (~) Keluar/Join dipertengahan
presentasi
20. 201310046 Dede Taufik

21. 201310047 Indra Fikri

22. 201310048 Adhi Pramana Syahid

23. 201310049 Rizki Ramadhan

24 201310050 Khoiru Ummah

25. 201310051 Karina Septiliana

Anda mungkin juga menyukai