Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Disusun oleh :

Nesa Amanda Putri


Respi Revina Purba
Fitri Amalia
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Adabeberapa hal yang perlu masa zaman dahulu terkait
sejarah indonesia sebelum proses dan setelah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan
perjuangan kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi bangsa indonesia. Adapun kerajaan dan masa kebangkitan seperti
kerajaan kutai, sriwijaya, majapahit, dan masa kebangkitan indonesia. Pancasila juga merupakan sebagai dasar Negara
bangsa Indonesia hingga sekarang telah mengalami perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang waktu tersebut
banyak hal atau peristiwayang terjadi menemani perjalanan Pancasila, sehingga berdirilah pancasila seperti sekarang ini
didepan semua bangsa Indonesia. Mulai peristiwa pertama saat pancasila dicetuskan sudah menuai banyak konflik diinternal
para pencetusnya hingga sekarang pun di era reformasi dan globalisasi Pancasilamasih hangat diperbincangkan oleh banyak
kalangan berpendidikan terutama kalangan Politik dan mahasiswa.
Bab I PENDAHULUAN
Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan masalahPancasilaadalah mengenai awal dicetuskan nya
Pancasila tentang sila pertama. Memang dari sejarahawal perkembangan bangsa Indonesia dapat kita lihat bahwa komponen
masyarakatnyaterbentuk dari dua kelompok besar yaitu kelompok agamais dalam hal ini didominasi oleh kelompok agama
Islam dan yang kedua adalah kelompok Nasionalis. Kedua kelompok tersebut berperan besar dalam pembuatan rancangan
dasar Negara kita tercinta ini. Maka, setelah banyak aspek memperbincangkan pancasila sebagai dasar Negara ini dibuat
sebagai catatan perjalanan
Pancasila dari jaman ke jaman, agar kitasenantiasa tidak melupakan sejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar Negara,
dan juga dapat digunakan untuk rnenjadi penengah bagi pihak yang sedang berbeda pendapat tentangdasar Negara supaya ke
depan kita tetap seperti semboyan kita yaitu "Bhinneka Tunggal Ika". Terutama hal tersebut dalam penerapan nya dalam
kehidupan kita, Termasuk di lingkungan sekitar kita.
 
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari paradigma?
2. Bagaimana pancasila sebagai paradigma pembangunan?
3. Apa saja macam-macam dari aktualisasi pancasila?
 
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari paradigma
2. Mengetahui panacasila sebagai paradigma pembangunan
3. Mengetahui macam-macam dari aktualisasi pancasila.
 
Bab II LANDASAN TEORI
Pancasila merupakan dasar dan falsafah bagi bangsa Indonesia. Pancasila merupakan wujud dari cita-cita bagi
bangsa Indonesia demi menjaga kedaulatan, ketentraman, kedamaian, persatuan dan kesejahteraan bagi bangsa dan negara
Indonesia.
 
A. Pancasila sebagai paradigma pembangunan publik
Berdasarkan dari pancasila, sistem politik di Indonesia haruslah mengikuti pedoman dari sila ke 4 (empat) dari pancasila
yang didasarkan azas dan moral pancasila. Sistem politik di Indonesia dikembangkan atas moral Ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan.
 
B. Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi
Sistem ekonomi di Indonesia haruslah berdasarkan sila ke 1 dari pancasila dan kemanusiaan berdasarkan sila ke 2 dari
pancasila yang dapat dikembangkan menjadi sistem ekonomi yang moralitas dan humanistis yang menghasilkan sistem
ekonomi yang berperikemanusiaan.
 
C. Pancasila sebagai paradigma pembangunan sosial budaya
Pada pembangunan sosial budaya, mencakup semua sila yang ada di pancasila yang dapat dijadikan sebagai pedoman dan
landasan dalam membangun, yaitu:
 
Bab II LANDASAN TEORI
1.Sila pertama, yang menunjukkan tidak ada satupun suku, golongan atau komunitas setempat di Indonesia yang tidak
percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 
2. Sila kedua, yang menunjukkan nilai budaya harus dijunjung tinggi oleh seluruh bangsa Indonesia tanpa membedakan suku,
agama, ras, budaya dan adat istiadat.
 
3. Sila ketiga, yang menunjukkan nilai kebudayaan yang tekad bagi seluruh masyarakat di Indonesia yang berbeda suku,
agama, ras, budaya dan adat istiadat dapat mempersatukan diri sebagai satu tanah air yaitu tanah air Indonesia.
 
4. Sila keempat, yang mencerminkan nilai budaya yang penyebarannya sangat luas dan majemuk melakukan kesepakatan
melalui musyawarah. Sila ini relevan untuk mengendalikan nilai budaya yang mementingkan kepentingan perorangan.
 
5. Sila kelima, yang menunjukkan nilai-nilai keadilan sosial yang menjadikan landasan pembangunan, semangat perjuangan
demi memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalam ketertiban, keamanan dan
perdamaian abad
 
Bab III PEMBAHASAN
A. . Pengertian Paradigma

Arti paradigma ditinjau dari asal-usul dari beberapa bahasadiantaranya, menurut bahasa inggris paradigma berarti
keadaan lingkungan. Sedangkan menurut bahasa yunani paradigma yakni ‘para’ yang berarti disamping, disebelah, dan
dikenal. Kemudian menurut kamus psikologi paradigma diartikan sebagai satu model atau pola mendemonstrasikan semua
fungsi yang memungkinkan dari apa yang tersajikan.
Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya hasil-hasil penelitian manusia,
sehingga dalam perkembangannya terdapat suatu kemungkinan yang sangat besar ditemukannya kelemahan-kelemahan pada
teori yang telah ada, danikalau demikian maka ilmuwan akan kembali pada asumsi-asumsi dasar serta asumsi teoretis
sehingga dengan demikian perkembangan ilmu pengetahuan kembali meng-kaji paradigma dari ilmu pengetahuan tersebut
atau dengan lain perkataan ilmu pengetahuan harus mengkaji dasar ontologis.
Misalnya dalam ilmu-ilmu sosial manakala suatu teori yangdidasarkan pada suatu hasil penelitian inilah yang
mendasarkan pada metode kuantitatif yang mengkaji manusia dan masyarakat berdasarkan pada sifat-sifat yang parsial,
terukur, korelatif dan positivistik maka temyata hasil dari ilmu pengetahuan tersebut secara epistemologis hanya mengkaji
satu aspek saja dari objek ilmu pengetahuan yaitu manusia. Oleh karena itu kalangan ilmuwan sosial kembali mengkaji
paradigma ilmu tersebut yaitu manusia. Berdasarkan hakikat-nya manusia dalam kenyataan objektifnya bersifat ganda
bahkan multidimensi.
 
Bab III PEMBAHASAN
2. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Hukum
Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungisegenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal
ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja tetapi juga rakyat
Indonesia sebagai keseluruhan. Atas dasar tersebut sistem dan keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen
bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem keamanan rakyat
semesta. Menurut ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 Pancasil merupakan sumber dari segala sumber hukum, dengan
demikian semua peraturan perundang-undangan di Indonesia harus tidak boleh bertentangan dengan pancasila sebagai Dasar
Negara. Pembukaan UUD 1945 yang memuat pancasila tidak boleh dirubah oleh siapapun juga termasuk MPR. Hal ini
didasarkan pada Pasal 3 dan Pasal 37 karena merubah isi pembukaan berarti pembubaran negara.
 
3. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Ekonomi
Sesuai dengan Paradigma Pancasila dalam pembangunanekonomi, sistem ekonomi harus mendasarkan pada moralitas
ketuhanan, dan kemanusiaan. Hal itu bertujuan untuk mensejahterakanrakyat secara keseluruhan. Pengembangan ekonomi
harus mampu menghindarkan diri dari monopoli serta persaingan bebas yang nantinya akan memberikan keuntungan besar
pada pihak-pihak yang kuat dalam bidang ekonomi. Sedangkan, pengusaha-pengusaha kecil akan dirugikan dengan adanya
sistem persaingan bebas dalam perekonomian.
Sesuai denganUUD 1945 pasal 33, menyebutkan bahwa sistem persaingan bebas dan monopoli dilarang dalam
perekonomian.
Bab III PEMBAHASAN
B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
 
1. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Politik
Yang dimaksud pancasila sebagai paradigma pembangunan politik adalah meletakkan nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila sebagai sumber nilai politik . Sumber nilai politik harus mengacu pada nilai-nilai pancasila terutama sila ke-
4 dimana semua praktik-praktik
politik harus berkembang atas asas kerakyatan. Hal ini dikarenakan warga negara merupakan pelaku politik sehingga
masyarakat harusmampu menempatkan kekuasaan tertingginya sebagai warga negara Indonesia yang menganut sistem
politik demokrasi dimana kekuasaannyan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Warga indonesia sebagai warga negara harus ditempatkansebagai subejek atau pelaku politik bukan sekedar sebagai
objek politik. Karena pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat
martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subyek harus mampu menempatkan
kekuasaan tertinggi pada rakyat.Kekuasan yang dimaksud adalah kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem
politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter.
Berdasarkan hal tersebut sistem politik Indonesia harusdikembangkan atas asas kerakyatan yaiyu terletak pada sila keempat
pancasila. Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik di dasarkan pada asas-asas moral dari pada sila-sila pada
pancasila.
1.  
Bab III PEMBAHASAN
4. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Sosial Budaya
Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budayaadalah mendasarkan pembangunan sosial budaya
berdasarkan nilainilai yang telah ada dalam masyarakat. Nilai-nilai yang ada padamasyarakat pada hakikatnya merupakan
dasar dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam rangka pembangunan sosial budaya, Pancasila merupakan
sumber normatif yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Menjadikan warga negara menjadi
masyarakat yang beradab dan berbudaya.

5. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Kehidupan Antar Umat Beragama.


Pada proses reformasi dewasa ini di beberapa wilayah negara Indo-nesia terjadi konflik sosial yang bersumber pada masalah
SARA, terutama bersumber pada masalah agama. Hal ini menunjukkan kemunduran bangsa Indonesia ke arah kehidupan
beragamayang tidak berkemanusiaan. Tragedi di Ambon,Poso, Medan, Mataram, Kupang serta daerah-daerah lainnya
aenunjukkan betapa semakin melemahnya toleransi kehidupan beragama yang berdasarkan kemanusiaan yang adil dan
beradab. Oleh karena itu merupakan suatu tugas berat bagi bangsa Indonesia untuk mengembalikan suasana kehidupan
beragama yang penuh perdamaian, saling menghargai,saling menghormati dan saling mencintaisebagai sesama umat manusia
yang beradab.Pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundammental bagi umat bangsa Indonesiauntuk hidup
secara damai dalam kehidupan beragama di negara Indonesia tercinta ini. Manusia adalah sebagai makhluk Tuhan yang
Maha Esa, oleh karena itu manusia wajib untuk beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa dalam wilayah negara di mana
mereka hidup.
Bab III PEMBAHASAN
6. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan IPTEK

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah hasil dariupaya manusia yang meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak
dalam meningkatkan kesejahteraan dan martabat manusia. Pancasila memberikan dasar-dasar nilai bagi pengembangan
IPTEK sebagai hasil kebudayaan manusia yaitu harus didasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan
beradab. Kemudian ada beberapa makna dalam pancasila dalam pembangunan IPTEK yaitu:
a. Sila ketuhanan yang maha esa memberikaan arti bahwa iptektidak hanya memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan
dandiciptakan, namun juga dipertimbangkan maksud-maksudnya dan akibatnya, apakah merugikan manusia dan alam
sekitarnya.
b. Sila kemanusiaan yang adil dan beradap memberikan dasar moralitas bahwa dalam pengembangan IPTEK haruslah
bersikap beradap, pengembangan iptek yang merugikan tidak akan mewujudkan tujuan sebenarnya Iptek yaitu kesejahteraan.
c. Sila persatuan indonesia memberikan arti bahwa pengembangan iptek hendaknya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme,
sehingga pengembangan iptek dapat memunculkan persatuan.
d. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan, mendasari pengembangan
iptek secara demokratis, artinya setiap individu bebas dalam melakukan pengembangan iptek. Para pengembang iptek harus
bersikapterbuka, artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan teori lainnya.
e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, memberikan arti bahwa pengembangan iptek harus menjaga
keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.
 
Bab III PEMBAHASAN
C. Macam-Macam Dari Aktualisasi Pancasila

Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasiobjektifdan subjektif.
1. AktualisasiPancasilaObjektif
yaitu aktualisasi pancasila dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan Negara antara
lain meliputi legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang aktualisasi lainnya seperti politik,
ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran kedalam undangundang, GBHN, pertahanan keamanan, pendidikan maupun
bidang kenegaraan lainnya.

2. AktualisasiPancasilaSubjektif
adalah aktualisasi pancasila pada setiap individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup Negara
dan masyarakat. Aktualisasi yang subjektif tersebut tidak terkecuali baikwarga Negara biasa, aparat penyelenggara Negara,
penguasa Negara, terutama kalangan elit politik dalam kegiatan politik perlu mawas diri agar memiliki moral ketuhanan dan
kemanusiaan sebagai manater kandung dalam pancasila.
Bab IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa hal yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah
indonesia sebelum proses dan setelah perumusan pancasilasebagaidasarnegara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan
dalam mempertahankan ekstitensi bangsa indonesia. Dalam proses reformasidewasa ini nilai-nilai pancasila merupakan suatu
pangkal tolak baik dalam bidang politik, sosial,ekonomi, hukum serta kebijakan internasional dewasa ini.

B. Saran
Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti sampai disini saja menggalii lmu tentang pembelajaran
pancasila, tentunya mengenai media pembelajaran pancasila. Kami berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan
mengetahui problematika pada pembelajaran khususnya pancasila, mengingat peran pendidik bagi siswa sangatlah dipandang
penting untuk perkembangan pendidikan di negara indonesia tercintaini.
Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal penyajiannya maka dari itu kita harus giat belajar agar
dapat menjadi lebih baik lagi. Segala saran yang bersifat membangun kami sangat menunggunya untuk perbaikan dari ppt
ini. Akhir kata kami ucapkant erimakasih.
 
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai