Anda di halaman 1dari 8

PANCASILA

SDGS 5 (Kesetaraan Gender)

Keadilan dan
Kesetaraan Gender
Disusun oleh:

AISYAH NURFAJRIANTI 1101223274


ANDINIA NUR’AFNI 1101223094
MAYANG GITA OKTAFIA 1101223405
MUHAMMAD HAIFAN GHANI 1101223126
RODEVO REGAN R 1101223296

DZULQARNAIN ALIF A FAIZAL 1101220374


MUHAMMAD ARIEF 1101223255

TELKOM UNIVERSITY

BANDUNG

2022
Abstark
Wawancara ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan
untuk mengetahui hasil bagaimana perspektif kesetaraan gender terhadap kemajuan untuk
pembangunan daerah di daerah kampus Telkom University dan sekitarnya. Gender merupakan
perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah
laku. Gender itu berasal dari bahasa latin “GENUS” yang berarti jenis atau tipe. Gender adalah
sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial
maupun budaya.

Perlu diketahui, pengertian gender berbeda dengan pengertian jenis kelamin.


Gender dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana individu yang lahir secara biologis sebagai
laki-laki dan perempuan yang kemudian memperoleh pencirian sosial sebagai laki-laki dan
perempuan melalui atribut-atribut maskulinitas dan feminitas yang sering didukung oleh nilai-
nilai atau sistem dan simbol di masyarakat yang bersangkutan. Lebih singkatnya, gender dapat
diartikan sebagai suatu konstruksi sosial atas seks, menjadi peran dan perilaku sosial. Menurut
Ilmu Sosiologi dan Antropologi, Gender itu sendiri adalah perilaku atau pembagian peran
antara laki-laki dan perempuan yang sudah dikonstruksikan atau dibentuk di masyarakat
tertentu dan pada masa waktu tertentu pula.

Kesetaraan Gender merupakan konsep dikembangkan dengan mengacu pada dua


instrumen internasional yang mendasar dalam hal ini yakni Deklarasi Universal Hak Asasi
Manuisa dan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan.
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa semua manusia dilahirkan bebas
dan sama. Dengan merujuk pada Deklarasi ini, Konevensi tentang Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi terhadap Perempuan mencantumkan istilah “hak yang sama untuk laki-laki dan
perempuan” dan “kesetaraan hak laki-laki dan perempuan.”

Konsep kesetaraan gender merujuk pada kesetaraan penuh laki-laki dan perempuan
untuk menikmati rangkaian lengkap hak-hak politik, ekonomi, sipil, sosial, dan budaya.
Konsep ini juga merujuk pada situasi di mana tidak ada individu yang ditolak aksesnya atas
hak-hak tersebut, atau hak-hak tersebut dirampas dari mereka, karena jenis kelamin mereka.
Konsep kesetaraan gender ini penting untuk memajukan bangsa dan negara, karena selain
mengurangi diskriminasi dan kesenjangan sosial antara laki-laki dan perempuan yang nantinya
akan berpengaruh pula pada persatuan bangsa dan negara, dengan kontribusi yang sama untuk
negara baik bagi laki-laki dan perempuan dapat memajukan bangsa dan negara. Keterampilan
dalam berbagai aspek di kehidupan ini tidak selalu ada pada satu gender saja, sebagai contoh
dalam hal memasak. Kita tahu bahwa memasak identik dengan pekerjaan seorang ibu rumah
tangga, tetapi diluar sana, banyak juga pria yang pandai dalam memasak. Hal tersebut
dibuktikan dengan banyaknya tokoh-tokoh besar yang ahli dalam kuliner. Begitupun dalam
politik, ekonomi, sipil, sosial, dan budaya, yang bisa memberikan kontribusi secara maksimal
bukan hanya pria, tetapi wanita juga. Diluar sana pasti banyak sekali wanita yang ahli dalam
hal-hal tersebut, tetapi terkendala oleh pemikiran di jaman dahulu bahwa, tugas seorang wanita
adalah sebagai pengurus rumah tangga, bukan sebagai pekerja, dan untuk bekerja adalah tugas
seorang pria.
A . Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat teridentifikasi beberapa masalah, antara
lain sebagai;
• Budaya hegemoni patriarkhi yang masih dijalani turun menurun mempengaruhi
paradigma masyarakat wacana kesetaran gender
• Kesenjangan dalam dunia pendidikan, perempuan dianggap tidak perlu pendidikan
yang tinggi, sedangkan laki laki perlu Pendidikan yang tinggi. Padahal dengan adanya
Pendidikan perempuan akan menjadi lebih kuat, mandiri, dan tangguh,
meskipun tidak luput dari kodratnya. Perempuan menjadi lebih bisa
mengupayakan kehidupan yang baik bagi dirinya dan keluarganya. Perempuan juga
lebih lebih siap dan mampu menghadapi tantangan hidup
• Akses dan kesempatan yang diberikan kepada perempuan untuk menduduki jabatan
penting belum seimbang dengan yang didapatkan kepada laki laki

PENGAMBILAN DATA

WAWANCARA.
1) Apa yang kamu pahami tentang gender?
2) Apa yang kamu ketahui tentang kesetaraan gender?
3) Menurut kamu, kesetaraan gender itu dibutuhkan atau tidak di massa sekarang dan juga
dimasa mendatang?(beserta alasannya)
4) Menurut kamu, kesetaraan gender ini dapat berpengaruh bagi kemajuan bangsa Indonesia
atau tidak?(Beserta alasannya)
5. A.) Kalau laki laki : sebagai pria apakah kamu merasa bisa lebih banyak melakukan
banyak hal dibandingkan perempuan?terutama pada partisipasi ekonomi,pengambilan
keputusan, juga pada perilaku,aspirasi, dan kebutuhan.

B) Kalau perempuan : sebagai wanita, apakah kamu merasa terbatas dalam melakukan
sesuatu dibandingkan dengan pria?, terutama pada partisipasi ekonomi,pengambilan
keputusan, juga pada perilaku aspirasi, dan kebutuhan

6. ) Jelaskan penerapan kesetaraan gender dalam kehidupan sehari hari!

# Berikut adalah link Google drive untuk mengakses file dokumentasi kelompok kami :
https://drive.google.com/drive/folders/1mS6ZVQ5T0liXNIG9jtistXnrpj6ZtnQ-
?usp=share_link
ANALISIS
Menurut analisa kelompok kami. Kesetaraan gender (gender equality) merupakan
konsep dikembangkan dengan mengacu pada dua instrumen internasional yang mendasar
dalam hal ini yakni Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Konvensi Penghapusan
Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
menyatakan bahwa semua manusia dilahirkan bebas dan sama. Dengan merujuk pada
Deklarasi ini, Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap
Perempuan mencantumkan istilah " hak yang sama untuk laki-laki dan perempuan " dan "
kesetaraan hak laki-laki dan perempuan "
Konsep kesetaraan gender merujuk pada kesetaraan penuh laki-laki dan perempuan
untuk menikmati rangkaian lengkap hak-hak politik , ekonomi , sipil , sosial dan budaya.
Konsep ini juga merujuk pada situasi di mana tidak ada individu yang ditolak aksesnya atas
hak-hak tersebut, atau hak-hak tersebut dirampas dari mereka, karena jenis kelamin mereka.
Pengertian kesetaraan gender merujuk kepada suatu keadaan setara antara laki-laki dan
perempuan dalam pemenuhan hak dan kewajiban.
Diskriminasi berdasarkan gender masih terjadi pada seluruh aspek kehidupan, di
seluruh dunia. Ini adalah fakta meskipun ada kemajuan yang cukup pesat dalam kesetaraan
gender dewasa ini. Sifat dan tingkat diskriminasi sangat bervariasi di berbagai negara atau
wilayah. Tidak ada satu wilayah pun di negara dunia ketiga di mana perempuan telah
menikmati kesetaraan dalam hak-hak hukum, sosial dan ekonomi. Kesenjangan gender dalam
kesempatan dan kendali atas sumber daya, ekonomi, kekuasaan, dan partisipasi politik terjadi
di mana-mana. Perempuan dan anak perempuan menanggung beban paling berat akibat
ketidaksetaraan yang terjadi, namun pada dasarnya ketidaksetaraan itu merugikan semua
orang. Oleh sebab itu, kesetaraan gender merupakan persoalan pokok suatu tujuan
pembangunan yang memiliki nilai tersendiri.
Kesetaraan gender akan memperkuat kemampuan negara untuk berkembang,
mengurangi kemiskinan, dan memerintah secara efektif. Dengan demikian mempromosikan
kesetaraan gender adalah bagian utama dari strategi pembangunan dalam rangka untuk
memberdayakan masyarakat (semua orang) perempuan dan laki-laki-untuk mengentaskan diri
dari kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Dan kami juga telah melakukan wawancara kepada beberapa orang. Mereka
menganggap bahwa kesetaraan gender itu diperlukan agar menghindari yang namanya
diskriminasi sosial dan kesenjangan sosial, dan kesetaraan gender bisa berpengaruh dalam
pembangunan berkelanjutan, walaupun saat ini keterlibatan perempuan dalam pembangunan
masih tergolong rendah di Indonesia. Menurut Global Gender Gap Report 2021, skor
ketimpangan gender di Indonesia mencapai 0,688 poin. Fakta ini cukup untuk menjelaskan
kenapa perempuan masih tertinggal dalam berbagai aspek pembangunan. Padahal,
perempuan adalah pihak yang paling mengetahui kebutuhan, permasalahan dan solusi bagi
permasalahan yang mereka hadapi. Maka dari itu, keterlibatan perempuan dalam penyusunan
dan pengambilan keputusan sangatlah penting. Walaupun begitu, kesetaraan gender pada
suatu negara akan turut memperkuat kemampuan untuk berkembang, keluar dari kemiskinan
dan menjalankan pemerintahan dengan efektif. Artinya, mengupayakan kesetaraan gender
merupakan strategi penting dalam pembangunan untuk memberdayakan masyarakat, baik
laki-laki maupun perempuan.
Pada tugas besar kali ini, kami mewawancarai 3 orang narasumber. Narasumber pertama
menjawab untuk pertanyaan nomor 2. beliau berpendapat bahwa “kesetaraan gender itu
adalah kesetaraan hak dan kewajiban antara pria dan wanita, jadi tidak ada diskriminasi
antara keduanya.” Narasumber kedua menjawab untuk pertanyaan nomor 1,3,4,5, dan 6.
jawaban yang beliau berikan semuanya berhubungan dengan diskriminasi dan juga
kesenjangan sosial antara pria dan wanita. Narasumber ketiga menjawab pertanyaan nomor 6
diatas dengan mengacu pada sejarah. Beliau menjelaskan kesenjangan sosial dan juga
diskriminasi antara pria dan wanita pada masa lalu, hingga akhirnya memunculkan konsep
keteraraan gender di masa ini. Jawaban dari para narasumber yang kami wawancarai
mengenai topik kesetaraan gender ini, baik untuk jawaban nomor 1-6, semua jawaban dari
mereka berhubungan dengan kesenjangan sosial dan juga diskriminasi. Karena memang pada
kenyataannya, konsep kesetaraan gender ini lahir karena adanya diskriminasi dan juga
kesenjangan sosial antara pria dan Wanita.

KESIMPULAN
Dengan demikiian, dengan adanya kesetaraan gender kita dapat merberdayakan
kemampuan masyarakat kita pada suatu hal yang sifatnya nasional agar kita bisa membangun
negri ini menuju ke kemajuan bangsa dan negara. Dan oleh karena itu kita sebagai manusia
harus menghormati satu sama lain, jangan pernah membeda bedakan antara yang satu dengan
yg lain termasuk juga ke gender. Agar kita mendapatkan kehidupan yang harmonis serta
terjaganya hubungan antara keduanya dan tidak terjadi suatu perselisihan diantara keduanya.

DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, N. (2012). KESETARAAN GENDER DALAM ATURAN HUKUM DAN
IMPLEMENTASINYA DI INDONESIA GENDER EQUALITY IN THE RULE OF LAW
IN INDONESIAN AND IMPLEMENTATION. Mason Publishing. https://e-
jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/view/375

Badan Pusat Statistik. (n.d.). Gender, Indeks Pembangunan Gender (IPG), dan Pemberdayaan
Gender (IDG). Bps.go.id. https://www.bps.go.id/subject/40/gender.html#subjekViewTab1

Putra. I. I. (2019, November 15). INDEKS KETIMPANGAN GENDER (IKG) DKI


JAKARTA TAHUN 2018. Statistik Sektoral Provinsi DKI Jakarta.
https://statistik.jakarta.go.id/indeks-ketimpangan-gender-ikg-dki-jakarta-tahun-2018/
Kesetaraan gender (Gender Equality). (n.d.). elearning.menlhk.go.id.
https://elearning.menlhk.go.id/pluginfile.php/854/mod_resource/content/1/analisis%20gende
r/kesetaraan_gender_gender_equality.html

(https://statistik.jakarta.go.id/indeks-ketimpangan-gender-ikg-dki-jakarta-tahun-2018/)
DOKUMENTASI
POSTER

Anda mungkin juga menyukai