PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) sudah menjadi isu yang sangat
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Gender
Pengertian gender menurut para ahli, antara lain :
Gender adalah peran sosial dimana peran laki-laki dan peran
perempuan ditentukan (Suprijadi dan Siskel, 2004).
Gender adalah perbedaan status dan peran antara perempuan dan lakilaki
yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan nilai budaya yang
berlaku dalam periode waktu tertentu (WHO, 2001).
Gender adalah perbedaan peran dan tanggung jawab sosial bagi
perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh budaya (Azwar, 2001).
Kesetaraan Gender
Inti dari kesetaraan Gender adalah menganggap semua orang pada
kedudukan yang sama dan sejajar (equality), baik itu laki-laki maupun
perempuan. Dengan mempunyai kedudukan yang sama, maka setiap individu
mempunyai hak-hak yang sama, menghargai fungsi dan tugas masing-masing,
sehingga tidak ada salah satu pihak yang mereka berkuasa, merasa lebih baik atau
lebih
tinggi
kedudukannya
dari
pihak
lainnya.
Singkatnya,
inti
dari
Ketidakadilan Gender
Menurut Wariyanto (2003) ada lima bentuk ketidakadilan gender yang
lazim ditemui.
1. Marjinalisasi (peminggiran ekonomi): banyak bentuk peminggiran
ekonomi perempuan, salah satu yang paling nyata adalah lemahnya
peluang perempuan terhadap sumber-sumber ekonomi seperti, tanah,
kredit dan pasar.
2. Subordinasi (penomorduaan): perempuan tak mempunyai peluang untuk
mengambil keputusan yang menyangkut dirinya.
3. Beban kerja berlebih; perempuan umumnya memiliki tiga peran (triple
role), yakni produktif, reproduktif dan memelihara masyarakat yang lebih
2.4
oleh masih rendahnya peluang yang dimiliki perempuan untuk bekerja dan
berusaha, serta rendahnya akses perempuan terhadap sumber daya ekonomi,
teknologi, informasi, pasar, kredit dan modal kerja. Meskipun penghasilan
perempuan pekerja memberikan konstribusi yang cukup signifikan terhadap
pendapatan dan kesejahteraan keluarga, perempuan masih dianggap sebagai
pencari nafkah tambahan dan pekerja keluarga. Kesemua ini berdampak pada
masih rendahnya partisipasi, akses dan manfaat yang dinikmati perempuan dalam
pembangunan, antara lain ditandai oleh rendahnya tingkat partisipasi angkatan
kerja perempuan yaitu 51,2% dibanding laki-laki yaitu 83,6% (Susenas 1999).
4
dan
memperkuat
kelembagaan,
koordinasi,
dan
jaringan
itu
perempuan untuk
juga
program
pemerintah
meningkatkan kualitas
dalam
pemberdayaan
kedudukan
b.
c.
dan penanggulangannya;
Pengembangan dan penyempurnaan perangkat hukum dan kebijakan
peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan di berbagai
d.
e.
f.
terhadap perempuan.
Pembangunan pusat pelayanan terpadu berbasis rumah sakit dan
berbasis masyarakat di tingkat propinsi dan kabupaten/kota sebagai
sarana perlindungan perempuan korban kekerasan, termasuk perempuan
g.
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
gender merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
pembedaan antara laki-laki dan perempuan secara sosial. Kelompok atribut dan
perilaku yang dibentuk secara kultural yang ada pada laki-laki dan perempuan.
Sementara jenis kelamin merupakan suatu hal yang membedakan antara laki-laki
dan perempuan dilihat dari sifat ciri fisik aslinya (alami) yang melekat pada
seseorang sebagai pemberian Tuhan YME yang tidak bisa berubah.
3.2
Saran
Dengan adanya perbedaan jenis kelamin yang secara alami sudah ada
dalam diri seseorang sebagai pemberian Tuhan YME yang tidak dapat ditawar
lagi. Kita sebagai mahkluk sosial yang demokratis dan saling membutuhkan harus
saling menghormati dan menghargai semua orang tanpa memandang gender.
Karena pada hakikatnya semua gender mempunyai hak dan kewajiban yang sama
sebagai manusia sehingga harus mempunyai kesempatan yang sama pula dalam
semua hal yang bersifat non-kodrati. Agar kemanpuan yang dimiliki tersebut
dapat diekspresikan dengan maksimal untuk memperbaiki atau meningkatkan
mutu dan taraf hidup individu itu sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nikmatus Sholihah. 2006. Gender dan Jenis Kelamin. Online: www. http.
Gender dan Jenis Kelamin.html. Diakses, 1-9-2008.
2. http://id.shvoong.com/society-and-news/gender/2220358-pengertiangender-menurut-para-ahli/
3. http://www.scribd.com/doc/15564947/Ketimpangan-Gender-2
4. Siswono. 2007. Perwujudan Kesetaraan Gender Menguntungkan Anak.
Online:http://www.suarapembaruan.com. Diakses, 26-9-2008.