Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

TENTANG
“DISKRIMINASI GENDER”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK VII (7)

NAMA: 1.ALEXA ANASTASYA HALIK


2.AMIN SARUDIMAN OLE
3.FATMALA
4.HANIM AINUN

KELAS: XI MIA 5

SMA NEGERI 1 RAHA

TAHUN AJARAN

2022/2023
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi,
hak, tanggung jawab, dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai sosial, budaya dan
adat istiadat dari kelompok masyarakat yang dapat berubah menurut waktu dan serta
kondisi setempat ( Harien, 2013). Gender tidak sama dengan kodrat. Kodrat adalah
sesuatu yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, sehingga manusia tidak mampu
untuk merubah dan menolak. Ketidakadilan gender merupakan kondisi tidak adil
akibat dari sistem dan struktur sosial , sehingga perempuan maupun laki-laki menjadi
korban dari pada sistem tersebut (dimuat dalam Badan Pusat Statistik).

Diskriminasi gender pada saat ini masih berlangsung diberbagai aspek


kehidupan di seluruh dunia, walaupun ditemukan banyak sekali kemajuan dalam
kesetaraan gender pada beberapa dekade terakhir ini. Kesenjangan gender terjadi
begitu luas dalam hal akses terhadap kendali atas sumber daya, dalam kesempatan
ekonomi, kekuasaan, dan hak bersuara politik. Telah banyak berbagai upaya
dilakukan untuk mendorong terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender, namun
upaya ini masih jauh dari harapan. Pemerintah sendiri, selaku pemegang kekuasaan
sudah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menjawab berbagai tantangan terkait
dengan permasalahan gender yang ada di negara ini.

Kebijakan “Pengarusutaman” gender pada momentum regulasi bagi


pemberdayaan perempuan ditandai dengan diundangkannya inpres No.9 Tahun 2000.
Inpres ini mengisyaratkan bahwa dalam pembangunan harus dimasukkan analisa
gender pada program-program kerja dan seluruh kegiatan instansi pemerintah dan
organisasi kemasyarakatan lainnya, mulai dari tahap perencanaan program,
pelaksanaan program sampai monitoring dan evaluasi program tersebut.
Pengarusutaman gender adalah salah satu strategi pembangunan yang dilakukan
dengan cara pengintegrasian pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan kepentingan
perempuan dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi dari seluruh kebijakan, program, proyek dan kegiatan di berbagai kehidupan
dan pembangunan.

Hal ini tentu menjadi peristiwa penting bagi kaum perempuan dalam
memperoleh kesetaraan dan kesamaan akses dalam berbagai bidang, termasuk
ekonomi. Inpres ini sangat penting karena peran perempuan dalam pembangunan
sering disepelekan, terutama di negara-negara berkembang. Posisinya dalam
pembangunan selalu dibawah laki-laki ( Rosalina, 2007).

Dalam setiap kehidupan tidak terlepas dari peran dan sentuhan perempuan.
Peran perempuan sangat beragam dalam kehidupan. Perempuan pekerja bukan merupakan hal baru
Kehidupan sehari-hari. Kepanyakan perempuan saat ini memiki peran ganda, yaitu mengurus rumah
Tangga dan bekerja.
2
Dengan pemberdayaan perempuan, perempuan akan meningkatkan
kemandiriannya. Kemandirian yang dimiliki oleh seorang perempuan, misal sektor
ekonomi, bisa meningkatkan pendapatan rumah tangga. Jika hal ini dilakukan oleh
perempuan secara tidak langsung, hal itu akan meningkatkan pendapatan per kapita
suatu daerah. Dan dengan adanya kewirausahaan sangat penting bagi kaum
perempuan. Regulasi ini seharusnya menjadi dasar bagi pengambil kebijakan,
khusunya ekonomi, bahwa kemudahan akses bagi kaum erempuan untuk mandiri
melalui kesetaraan dengan laki-laki dalam hal fasilitas wirausaha. Perempuan dengan
demikian juga berhak memperoleh perlakuan yang sama dengan laki-laki terhadap
akses-akses sumber ekonomi.

Saat ini, kesadaran akan kesetaraan gender semakin meningkat. Perempuan


telah banyak merambah kehidupan publik yang selama ini didominasi oleh kaum
pria. Partisipasi perempuan di dunia kerja telah memberikan kontribusi yang besar
terhadap kesejahteraan keluarga khususnya di bidang ekonomi. Kehadiran
perempuan pekerja besar manfaatnya dan perlu. Sebagai partner kaum pria, tidak
hanya di rumah tapi juga dalam bekerja dengan menyalurkan potensi dan bakat-bakat
mereka. Peningkatan partisipasi kerja tersebut bukan hanya mempengaruhi pasar
kerja, tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan perempuan itu sendiri dan
kesejahteraan keluarga. Perempuan yang bekerja akan menambah penghasilan
keluarga yang secara otomatis akan meningkatkan kualitas gizi, kesehatan dan
kesejahteraan keluarga.

Dalam sebagian besar masyarakat kita, peran serta perempuan didalam


kontribusi ekonominya, kadangkala diremehkan dan dianggap hanya sebagai
pendapatan sampingan. Image bahwa laki- laki pencari nafkah didalam suatu
rumah tangga demikian melekat didalam kehidupan masyarakat, akibatnya
perempuan bekerja hanya sebagai tambahan. Sementara kita melihat betapa besarnya
kontribusi perempuan bekerja terhadap ekonomi rumah tangga itu. Berdasarkan
pembagian kerja dalam rumah tangga pada suatu masyarakat, jelas bahwa kedudukan
dan peran seorang Ibu adalah penanggungjawab urusan rumah tangga dan
pengasuhan anak. Namun dalam perkembangannya, pembagian kerja yang tidak
tertulis ini mengalami banyak perubahan. Seorang Ibu dapat berperan sebagai
pencari nafkah/ekonomi keluarga.

Hal ini terjadi karena tuntutan ekonomi dalam rumah tangga semakin
bertambah, sehingga seorang Ibu turut serta mengatasi berbagai tuntutan tersebut.
Namun keterbatasan perempuan dalam pendidikan dan keterampilan menyebabkan
perempuan mau bekerja pada semua jenis pekerjaan, dan yang paling dominan
bekerja pada sektor informal. Sektor informal yang dimaksud adalah sebagai pelaku
usaha mikro. Dengan didukungnya keputusan Menteri Keuangan
No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, usaha mikro adalah usaha produktif
milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil
penjualan paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun.

Perkembangan ekonomi menuntut setiap keluarga untuk memenuhi kebutuhan


hidup sehari-hari. Saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja, tetapi istri juga
harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Perempuan yang pada jaman
dulu hanya berperan sebagai seorang ibu yang mengurus rumah tangga dan anak-
anak, kini mempunyai peran lain yaitu sebagai perempuan yang harus bekerja.
3

Sehingga dalam hal ini perempuan mempunyai peran ganda, di satu sisi perempuan
dituntut untuk bertanggung jawab dalam mengurus dan membina keluarga secara
baik, namun di sisi lain, sebagai seorang pendidik atau pengajar yang harus bekerja
sesuai dengan standar kinerja dengan menunjukkan performance kerja yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. .Apa yang di maksud dengan Diskriminasi (ketidak setaraan) gender?


2. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari Diskriminasi (ketidak setaraan) gender?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan Diskriminasi (ketidak setaraan) gender?
4. Apa saja upaya yang dilakukan untuk menghentikan diskriminas
(ketidak setaraan) gender?

1.3 Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari diskriminasi gender yaitu


Untuk mengetahui Perbedaan peran,tanggung jawab,hak,dan fungsi serta ruang
aktivitas bagi laki-laki dan perempuan .

1.4 Manfaat Makalah

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak-pihak


yang berkepentingan diantaranya :

1. Bagi Akademisi
Hasil makalah dapat dijadikan tambahan informasi dan bahan referensi
untuk makalah selanjutnya yang berkaitan dengan Diskriminasi (kesetaraan) Gender.

2. Bagi Penulis
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sebagai persyaratan
Untuk nilai tugas. Selain itu makalah ini dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan.

3. Bagi Pihak Lain


Untuk mengetahui apa saja yang dapat menimbulkan diskriminasi (kesetaraan) Gender
Di masyarakat,serta sebagai tambahan informasi bagi yang ingin mengetahui tentang diskriminasi
Gender di masyarakat.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN DISKRIMINASI GENDER

Diskriminasi gender merupakan perlakuan tidak setara antara laki-laki dan perempuan
Yang mempengaruhi pengalaman hidup suatu individu. Menurut definisi kamus besar Bahasa
Indonesia (KBBI) daring, diskriminasi gender merupakan pembedaan sikap dan perlakuan terhadap
sesame manusia berdasarkan pembedaan jenis kelamin. Sedangkan menurut kamus besar
bahasa inggris Cambridge daring,sexual discrimination is a situation in which someone is treated
less well because of their sex,usually when a woman is treated less well than a man ( situasi yang
terjadi karena perlakuan kureang baik terhadap seseorang, biasanya perempuan,jika dibandingkan
dengan perlakuan terhadap laki-laki).Diskriminasi gender paling jelas terlihat dalam dunia kerja
yang tanpa disadari masih menganut konsep otoritas yang patriarkis.

Wright (2013) menjabarkan tiga poin mengenai konsep otoritas yang selalu relavan dengan
Diskriminasi gender dalam dunia kerja. Pertama, otoritas dinilai dari posisi maupun kedudukan,
Baik karena status individu atau tanggung jawab yang menguntungkan bagi individu.kedua,
Otoritas merupakan salah satu cara utama untuk mendapatkan keuntungan tambahan di luar
Penghasilan primer.ketiga, yang mungkin paling signifikan, kekuatan posisi atau kedudukan
Dalam hierarki otoritas dapat manjadi salah satu mekanisme utama yang terus mempertahankan
Diskriminasi gender dalam dunia kerja.

B.DAMPAK YANG DI TIMBULKAN DARI DISKRIMINASI GENDER

Dampak dari diiskriminasi gender sering terjadi pada perempuan, misalnya diskriminasi gender
Yang dialami perempuan di tempat kerja,baik itu perbedaan beban kerja, gaji, dan tanggung jawab
Hingga pelecehan seksual yang berpotensi menggangnggu kesehatan mental.melansir dari
Healthshots, kesehatan mental yang ternganggu akibat diskriminasi membuat perempuan rentan
Mengalami depresi. Diskriminasi gender juga berdampak pada aspek pembangunan,mulai dari
Ekonomi, sosial hingga pertahanan dan keamanan. Beberapa lembaga internasional melihat
Ketidaksetaraan akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga akses keuangan.

Dampak yang ditimbulkan dari diskriminasi gender juga terjadi pada Jepang yang menjadi
salah satu Negara dengan partisipasi wanita yang cukup rendah dalam
Parlemen dan dunia kerja di antara negara-negara maju dengan menduduki peringkat 19
Dalam rangking Human Delvelopment Index.di antara Negara-negara Asia Timur, peringkat
Jepang jauh lebih rendah dari jika dibandingkan dengan cina yang berada di peringkat 7 tetapi
Masih tinggi di bandingkan dengan korea selatan yang menduduki posisi 22.diskriminasi
Gender terhadap OL (Office Lady) diperlihatkan dengan adanya konsep otoritas patriarkis,
Sistem penggajian yang tidak adil antara laki-laki dan perempuan. Selain diskriminasi
Yang telah disebutkan sebelumnya, OL juga mendapatkan pelecehan, baik pelecehan kekuasaan
Maupun pelecehan seksual.tak jarang pelecehan-pelecehan tersebut berujung kematian yang di
Sebabkan oleh kelelehan dalam bekerja, dan pelecehan seksual yang terjadi sehingga mengalami
Depresi (Androphobia). Androphobia di mana penyakit ini akan muncul ketika berdekatan
5
Langsung dengan laki-laki. Salah satunya adalah kasus bunuh diri karyawati yang terjadi di jepang
Tahun 2015.

Dilansir dari laman sankei shimbun, karyawati perusahaan periklanan dentsu, takahashi Matsuri
Umur 24 tahun bunuh diri pada 25 desember 2015 dengan cara terjun dari bangunan asramanya
dikarenakan tidak kuat menghadapi jam kerja dan lembur yang terus-menerus bahkan saat libur.
dalam pesan twitter yang dikirimkan takahashi ke ibu dan temen-temannya, ia menuliskan bahwa
ia hanya tidur dua jam per hari dan kerap menuliskan kalau ia “inggin mati saja kalau terus-
menerus seperti ini” dan “aku lebih baik mati saja “.terindikasi juga bahwa takahashi mengalami
power harassment (pelecehan kekuasaan) dari atasannya. Sejak saat berita itu turun, denstu
tidak memberikan komentar apapun mengenai kasus yang menimpa karyawatinya.pada tahun
2016, ceo perusahaan periklanan denstu mengundurkan diri sebagai respon atas karyawatinya yang
Bunuh diri. Tahun 2017 pengadilan menetapkan denda sebesar 500,000 yen kepada denstu atas
Kematian takahashi.

C.FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA DISKRIMINASI GENDER

Ada tujuh (7) faktor yang menyebabkan terjadinya diskriminasi gender yaitu:

1.Sistem Budaya Patrilineal


Sistem budaya patrilineal adalah sistem yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang
Kekuasaan. sistem ini menyebabkan wanita sering kali tidak di perhatikan hak-hak dan
Pendapatnya. Hal ini membuat kurangnya peran wanita di segala aspek kehidupan
berMasyarakat.

2.Tingkat Pendidikan
Masih banyak orang tua berpendidikan rendah yang mengakibatkan langgengnya anggapan
Bahwa kedudukan laki-laki lebih unggul dari pada perempuan, serta belum adanya pemahaman
Mengenai kesetaraan gender.

3.Faktor Ekonomi
Masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah kebawah cenderung memberikan kesempatan
Lebih luas kepada anak laki-lakinya untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, karena nantinya
Laki-laki akan menjadi tulang punggung keluarga.

4.Keterbatasan Sarana dan Prasarana


Keterbatasan sarana dan prasarana karena pembanngunan yang tidak merata menyebabkan
Masyarakat akan cenderung mendahulukan laki-laki dibandingkan perempuan.

5.pelabelan sifat-sifat tertentu (Stereotipe)


Stereotipe atau labeling yang melekat pada diri perempuan biasanya berbau negatif seperti
Lemah,penakut,cengeng,dan sebagainya sehingga memunculkan perbedaan dengan anak laki-laki
Yang di beri label kuat, pemberani, tabah, sehingga laki-laki dianggap pantas untuk segala hal.
6
6.Subordinasi
Subordinasi yaitu adanya perilaku menomor dua kan anak perempuan hamper di segala bidang,
Hingga perempuan di tempatkan sebagai posisi yang lebih rendah dari pada laki-laki.

7.Kekerasan (Violense)
Kekerasan (violence) yaitu kekerasan yang terjadi pada diri perempuan baik secara fisik maupun
Psikis.

4.UPAYA YANG DI LAKUKAN UNTUK MENYELESAIKAN DISKRIMINASI GENDER

Ada lima (5) upaya yang di lakukan untuk menyelesaikan diskriminasi gender Yaitu:

1.Posisi perempuan di masyarakat sama dengan laki-laki


Walaupun masih ada kasus di mana posisi perempuan tidak terlalu penting dalam masyarakat.
Misalnya saja, perempuan tidak ikut andil dalam menentukan suatu kebijakan di desa. Perempuan
Tetap memiliki posisi penting di masyarakat untuk menentukan keputusan, demi keadilan bagi
Perempuan maupun laki-laki.

2.Mendapatkan kesempatan pendidikan formal setinggi-tingginya


Kalau dahulu di masa abad ke 18 dan sebelumnya, perempuan tidak boleh sekolah setinggi
Mungkin atau bahkan tidak di perbolehkan sekolah sama sekali.perempuan di anjurkan menikah
Walau pun masih berumur belasan tahun dan belum memiliki kesiapan fisik dan mental. Fakta ini
Masih di jumpai di masyarakat yang bersekolah rendah. Sekarang perempuan sudah di perbolehkan
Menempuh sekolah setinggi mungkin.

3.Tidak Diperlakukan Kasar


Perempuan sering kali di jadikan objek, bukan subjek, oleh laki-laki yang melakukan kekerasan.
Hal ini biasa terjadi dalam lingkup rumahtangga dan hubungan pacaran. Bahkan dalam kasus
Pelecehan seksual pun sering di lakukan kekerasan fisik terhadap perempuan.tentu ini melanggar
Hak seseorang untuk diperlakukan baik oleh sesama. Perempuan dan laki-laki tetap memilki
Kesetaraan dan keadilan satu sama lain.

4.Tidak ada kesenjangan di dunia pekerjaan


Unntuk meraih kesenjangan gender di dunia pekerjaan, pemimpin perusahaan harus mengerti
Juga seksualitas pada manusia. Misalnya perempuan yang sedang hamil di beri toleransi jam
kerja atau cuti beberapa waktu sampai kondisinya memungkinkan untuk bekrja lagi.

5.Memiliki hak kepentingan yang sama


Perempuan memiliki hak hukum untuk akses ke property, tanah, dan memiliki akses ke
pinjaman bank dan kredit. Sebuah keputusan ini dibuat untuk keadilan dan menghindari tidak
di untungnya perempuan atas dominasi laki-laki yang memanfaat kan kelemahan hukum yang ada.
7

BAB 3
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di ambil yaitu diskriminasi gender adalah perlakuan tidak setara antara
Laki-laki dan perempuan yang mempengaruhi pengalaman hidup suatu individu.dan juga beberapa
Upaya untuk menyelesaikan diskriminasi gender yaitu posisi perempuan di masyarakat sama
Dengan laki-laki, mendapatkan kesempatan pendidikan formal setinggi-tingginya, tidak diperlakukan
Kasar, tidak ada kesenjangan di dunia pekerjaan, dan memiliki hak kepentingan yang sama.

B.SARAN
Saran yang dapat di ambil dari pembuatan makalah ini yaitu:
1.Pemerintah membuka kesempatan luas bagi pria dan wanita untuk berkarya.
2.pemerintah menyajikan akses pendidikan yang sama luas bagi pria dan wanita termasuk dalam
Kesempatan memperoleh beasiswa prestisius.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha esa, karena atas berkat
Rahmat dan karunia-Nya lah,makalah ini dapat terselesaikan dengan baik,benar,dan
tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata pelajaran sosiologi dengan judul “diskriminasi gender”.dengan membuat
tugas ini kami di harapkan mampu untuk lebih mengetahui diskriminasi gender yang ada.

Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
Makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
Adanya saran yang positif bagi kami yang di mana kami adalah penulis dari makalah ini.

Harapan dari kami semua semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi
orang-orang yang ingin mengetahui tentang diskriminasi gender yang ada di beberapa
Negara termaksud Indonesia.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………..
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………….
1.3 TUJUAN……………………………………………………………………………………………..
1.4 MANFAAT…………………………………………………………………………………………..
BAB 2 PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN DISKRIMINASI GENDER…………………………………………………….
B.DAMPAK DISKRIMINASI GENDER…………………………………………………………..
C.FAKTOR YANG MENYEBABKAN DISKRIMINASI SOSIAL…………………………..
D.UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENYELESAIKAN
DISKRIMINASI GENDER………………………………………………………………………..
BAB 3 PENUTUP
A.KESIMPULAN……………………………………………………………………………………….
B.SARAN………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai