Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : SK.01/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1/2022
TENTANG
PENCABUTAN IZIN KONSESI KAWASAN HUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa perizinan sektor lingkungan hidup dan kehutanan


merupakan instrumen kebijakan untuk pengendalian dan
pengawasan dalam menjamin akses pemanfaatan hutan
yang dapat merefleksikan keadilan, tata kelola hutan yang
diselenggarakan secara bertanggung jawab;
b. bahwa dalam rangka optimalisasi produktivitas kawasan
hutan untuk penyiapan lapangan kerja dalam rangka
mendorong produktivitas untuk pertumbuhan Indonesia,
diperlukan pengendalian perizinan dan penertiban izin
konsesi;
c. bahwa pengendalian dan penertiban perizinan konsesi
merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan
pengelolaan hutan lestari (sustainable forest management)
dan pengendalian deforestasi yang sangat dibutuhkan
dalam rangka pencapaian FoLU Net Sink 2030;

THEODORA JELITA | DIUNDUH PADA 09 FEBRUARI 2022


-2-

d. bahwa terhadap perizinan yang telah dilakukan evaluasi


cukup mendesak untuk dicabut, bagi pemanfaatan dan
penggunaan kawasan hutan lebih lanjut untuk
kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan aspek
kelestarian lingkungan hidup;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d perlu
menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tentang Pencabutan Izin Konsesi Kawasan
Hutan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi


Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 Tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha berbasis Risiko;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kehutanan;

THEODORA JELITA | DIUNDUH PADA 09 FEBRUARI 2022


-3-

9. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang


Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa,
Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata
Alam;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan
Pelestarian Alam sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam
dan Kawasan Pelestarian Alam;
11. Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2020 tentang
Organisasi Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 3 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha
pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perencanaan Kehutanan,
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Perubahan
Peruntukan Kawasan hutan dan Perubahan Fungsi
Kawasan Hutan, serta Penggunaan Kawasan Hutan;
14. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 8 Tahun 2021 tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta
Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan
Produksi;
15. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

Memperhatikan : Arahan Presiden Republik Indonesia pada Rapat Intern


Kabinet Secara Terbatas tentang Pengendalian Penertiban
Perizinan Pertambangan, Kehutanan dan Pertanahan pada
tanggal 15 Nopember 2021;

THEODORA JELITA | DIUNDUH PADA 09 FEBRUARI 2022


-4-

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN TENTANG PENCABUTAN IZIN KONSESI
KAWASAN HUTAN.

KESATU : Izin konsesi kawasan hutan yang menjadi obyek kegiatan


evaluasi, penertiban dan pencabutan meliputi:
a. Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) atau
sebelumnya disebut HPH/IUPHHK-HA, merupakan
pemanfaatan kawasan hutan untuk kegiatan
pemanfaatan kayu yang tumbuh alami;
b. PBPH atau sebelumnya disebut HTI/IUPHHK-HT,
merupakan pemanfaatan kawasan hutan untuk
kegiatan pemanfaatan kayu tanaman budi daya;
c. Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan atau
sebelumnya disebut Izin Pinjam Pakai Kawasan
Hutan (IPPKH), untuk kepentingan pembangunan di
luar sektor kehutanan (antara lain pertambangan,
minyak bumi dan gas bumi, panas bumi, kelistrikan);
d. Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan, merupakan
perubahan peruntukan Kawasan Hutan Produksi
yang dapat Dikonversi dan/atau Hutan Produksi
menjadi bukan kawasan hutan serta tukar menukar
kawasan hutan; dan
e. Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam
(IUPSWA)/Ekowisata atau sebelumnya disebut
Hak/Izin Pengusahaan Pariwisata Alam merupakan
pemanfaatan berupa izin usaha yang diberikan
untuk penyediaan fasilitas sarana dan prasarana
yang diperlukan dalam kegiatan pariwisata alam
pada Kawasan Konservasi

KEDUA : Keputusan Menteri Kehutanan dan Keputusan Menteri


Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dicabut selama
periode September 2015 s/d Juni 2021 sebanyak 42 unit

THEODORA JELITA | DIUNDUH PADA 09 FEBRUARI 2022


-5-

perizinan/perusahaan seluas 812.796,93 Ha


sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini.

KETIGA : Keputusan Menteri Kehutanan dan Keputusan Menteri


Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dicabut terhitung
mulai tanggal 6 Januari 2022 sebagaimana ditetapkan
dengan Keputusan ini sebanyak 192 unit
perizinan/perusahaan seluas 3.126.439,36 Ha,
sebagaimana tercantum dalam lampiran II Keputusan ini.

KEEMPAT : Memerintahkan kepada:


a. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari,
b. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan; dan
c. Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan
Ekosistem,
untuk:
a. atas nama Menteri menerbitkan Keputusan tentang
Pencabutan Izin Setiap Perusahaan Pemegang izin
sebagaimana dimaksud dalam Amar KETIGA.
b. menyusun dan menetapkan peta arahan pemanfaatan
hutan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

KELIMA : Tim Pengendalian Perizinan Konsesi, Penertiban dan


Pencabutan Izin konsesi Kawasan hutan bersama
Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, Direktur
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, dan
Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan
Ekosistem melakukan Evaluasi dan Penertiban Izin Usaha
keseluruhan dimulai dengan izin-izin setidaknya
sebanyak 106 unit perizinan/perusahaan, seluas
1.369.567,55 Ha, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III Keputusan ini sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

THEODORA JELITA | DIUNDUH PADA 09 FEBRUARI 2022


-6-

KEENAM : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan, dan akan dilakukan perbaikan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 5 Januari 2022

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN


KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

SITI NURBAYA
Tembusan kepada Yth, :
1. Presiden Republik Indonesia.
2. Menteri Sekretaris Negara.
3. Sekretaris Kabinet.
4. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
5. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan.
6. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari; dan
7. Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem.

THEODORA JELITA | DIUNDUH PADA 09 FEBRUARI 2022

Anda mungkin juga menyukai