Diselenggarakan oleh:
BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH, BPSDM, KEMENTERIAN ESDM
Bekerja Sama dengan
PUSAT STUDI HUKUM ENERGI DAN PERTAMBANGAN (PUSHEP)
Pengelolaan Lingkungan dalam
Kegiatan Usaha Pertambangan dan
Penggunaan Kawasan Hutan untuk
Pertambangan
09 Maret 2022
Oleh
Dr. Drs. Budi Riyanto, S.H., M.Si.
Daftar isi
Penutup
1.Pengawasan
1.Amda
l
1.Peranan Kawasan Hutan
1.Landasan Hukum
1.Pengant
ar
ADD A FOOTER 3
Pengantar
Pembukaan UUD 1945 alenia 4
“Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum”
ADD A FOOTER 6
Sumber Daya Alam
Kehutanan
Pertambangan
ADD A FOOTER 7
Hutan
Hutan Hutan
Produksi Konservasi
Hutan Lindung
ADD A FOOTER 8
Hutan Konservasi
• Kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya.
ADD A FOOTER 9
Hutan Lindung
• Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan
untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi,
mencegah instrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah
ADD A FOOTER 10
Hutan Produksi
•Kawasan hutan yang hasilnya bisa dipakai
atau diambil, baik dalam bentuk kayu
maupun non-kayu.
ADD A FOOTER 11
Penggunaan Kawasan Hutan
• Penggunaan kawasan hutan (PKH) adalah penggunaan atas
sebagian kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar
kegiatan kehutanan tanpa merubah fungsi dan peruntukan
kawasan hutan tersebut. Kebijakan PKH bertujuan untuk mengatur
penggunaan kawasan hutan bagi kegiatan sektor lain yang
diharapkan menjadi upaya pemerintah dalam pengelolaan hutan
berkelanjutan.
ADD A FOOTER 12
Amdal
• Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya
disebut AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu
Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang perlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggara Usaha dan/atau Kegiatan
ADD A FOOTER 13
Pertambangan dalam Hutan Lindung
ADD A FOOTER 14
Pertambangan dalam Hutan Produksi
ADD A FOOTER 15
PENYEDERHANAAN DAN PERCEPATAN PROSES
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
Penyederhanaan dan Percepatan Mekanisme Penggunaan
Kawasan Hutan untuk pembangunan sektor di Luar Sektor
Kehutanan, dengan diterbitkan:
1. Perubahan PP tentang Penggunaan Kawasan Hutan
PP PP 23/2021tentang
PP 24/2010 jo diganti
PP61/2012
diubah Penyelenggaraan
105/2015 Kehutaan
C. Persetujuan Pelaksanaan
Kegiatan Survei denan Surat
Dirjen PKTL a.n MenLHK
A. PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
DENGAN KEPUTUSAN MENTERI
20
PPKH KEGIATAN-KEGIATAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (Pasal 367)
pertambangan meliputi pertambangan mineral, pertahanan dan keamanan, antara lain sarana dan
batubara, minyak dan gas bumi termasuk prasarana latihan tempur, stasiun radar, dan menara
sarana, prasarana, dan smelter pengintai, pos lintas batas negara (PLBN)
instalasi pembangkit, transmisi, distribusi listrik dan prasarana penunjang keselamatan umum antara lain
gardu induk serta teknologi energi baru dan keselamatan lalu lintas laut, udara, darat, karantina
terbarukan antara lain panas bumi dan sarana meteorologi, klimatologi dan geofisika
jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, jalur evakuasi bencana alam, penampungan
dan stasiun relay televisi serta stasiun bumi korban bencana alam dan lahan usahanya yang
pengamatan keantariksaan bersifat sementara
fasilitas umum
21
PENGGUNAAN KAWASAN HUNTUK PROYEK
PRIORITAS NASIONAL (Pasal 123 UUCK)
PermenLHK 7 /2021 pasal 368 Proyek Prioriatas
Nasional
(1) Penggunaan Kawasan Hutan untuk proyek prioritas
Pemerintah, dilakukan dengan ketentuan:
a. dalam hal pengadaan tanah dilakukan oleh
dilakukan Dilakukan oleh
instansi pemerintah melalui mekanisme selain instansi
Pelepasan Kawasan Hutan; atau oleh
pemerintah
b. dalam hal pengadaan tanah dilakukan oleh Pemerintah
selain instansi pemerintah, dengan ketentuan:
1. bersifat permanen dengan mekanisme
Bersifat Bersifat non
Pelepasan Kawasan Hutan; atau
permanen permanen
2. bersifat tidak permanen atau untuk
menghindari fragmentasi Kawasan Hutan
serta dapat menjadi bagian Pengelolaan Hutan
dengan mekanisme Persetujuan Penggunaan
Kawasan Hutan. Tidak menyebabkan
menyebabkan fragmentasi
(2) Penggunaan Kawasan Hutan untuk menghindari (seperti Jalan, Pipa
fragmentasi Migas SUTET)
fragmentasi Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b angka 2 (dua) antara lain
pembangunan jalan umum, jalan tol, jalan angkutan
produksi, jalur kereta, tower dan saluran Persetujuan
transmisi ketenagalistrikan, saluran transmisi Pelepasan
Penggunaan Kawasan
telekomunikasi, pipa minyak dan gas bumi, saluran Kawasan Hutan Hutan (PPKH)
air, saluran irigasi, pipa air minum dengan mekanisme
Penggunaan Kawasan Hutan
PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (PPKH) DARI MENTERI (Pasal 369)
Persetujuan
Penggunaan
Kawasan Hutan
diberikan dengan
pengendalian
24
KUOTA untuk Pertambangan Minerba
PENGENDALIAN PENGGUNAAN
1. Kuota 10 % KPH Kuota IPPKH Pertambangan Minerba
KAWASAN HUTAN (Pasal 372 – 374) maximal 10% dari luas KPH
2. Kuota 10% Pulau Kecil Kuota IPPKH Pertambangan
Minerba maksimal 10% dari luas Kawasan hutan produksi dan
hutan lindung pada Pulau Kecil
1 Batasan Luas 3. Kuota 10% di areal efektif IUPHHK Kuota IPPKH
Pertambangan Minerba 10 % dari luas efektif areal IUPHHK
26
PERSYARATAN PERMOHONAN PPKH (Pasal 379 – 382)
A. PERSYARATAN ADMINISTRASI B. PERSYARATAN TEKNIS
1) PERNYATAAN KOMITMEN : a. Surat Permohonan
a. menyelesaikan Tata Batas areal PPKH; b. peta skala paling kecil 1:50.000;
b. membayar PNBP Penggunaan Kawasan c. peta citra penginderaan jauh;
c. menyampaikan pernyataan bersedia mengganti biaya investasi d. rekomendasi gubernur tentang Penggunaan Kawasan
pengelolaan/pemanfaatan hutan kepada pengelola/pemegang perizinan Hutan;
berusaha pemanfaatan hasil hutan e. pertimbangan teknis Perum Perhutani dalam hal
d. membayar PNBP Kompensasi *) hanya utk PPKH di Provinsi dgn Kwasan permohonan berada dalam wilayah kerja Perum Perhutani;
Hutan dibawah Kecukupan Luas;
f. perizinan berusaha di bidangnya;
e. menyampaikan baseline Penggunaan Kawasan Hutan;
dalam belum memiliki perizinan berusaha dilengkapi :
f. menyampaikan perizinan berusaha **) dalam hal saat permohonan PPKH
belum memiliki perizinan berusaha; - keputusan/penetapan pemenang lelang wilayah
g. menyampaikan dokumen lingkungan dan persetujuan lingkungan **) dalam pertambangan untuk permohonan PPKH kegiatan
hal saat permohonan PPKH belum memiliki perizinan berusaha; pertambangan, atau
h. menyampaikan NIB **) dalam hal saat permohonan PPKH belum memiliki - penetapan/penugasan sebagai pelaksana pengembang
perizinan berusaha panas bumi untuk permohonan PPKH kegiatan panas
2) PAKTA INTEGRITAS; bumi;
1. sanggup untuk memenuhi semua kewajiban; g. dokumen lingkungan dan persetujuan lingkungan
2. semua dokumen yang dilampirkan dalam permohonan adalah sah; dalam belum memiliki perizinan berusaha dan belum
3. tidak melakukan kegiatan di lapangan sebelum mendapat surat persetujuan memiliki dokumen lingkungan, maka penyelesaian
pelaksanaan kegiatan dari Menteri; dokumen lingkungan dan persetujuan lingkungan
4. bersikap transparan, jujur, objektif dan akuntabel; dimasukkan dalam pernyataan komitmen
5. tidak memberi, menerima, menjanjikan hadiah/hiburan dalam bentuk
apapun yang berkaitan dengan permohonan;
6. melakukan permohonan perizinan sesuai prosedur dan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan Seluruh dokumen discan
7. dalam hal melanggar sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) sampai
dengan angka 6 (enam) siap menghadapi konsekuensi hukum. dimasukkan dalam
3) PROFIL BADAN USAHA ATAU BADAN HUKUM termasuk NPWP, KTP, 27
dan akta CD/FD
pendirian badan usaha /badan hukum;
ALUR PERMOHONAN PPKH
(Pasal 378 dan Pasal 383)
PPKH untuk kegiatan non
Non OSS
berusaka
PPKH
Diupload melalui
PPKH untuk kegiatan berusaka
System OSS
TELAAH TEKNIS,
Spasial, Kuota, Tutupan
permohonan Lahan, Gambut, Karst, Inpres
PPKH 5 / 2009 (PIPPIB), dll MenLHK menerbitkan PPKH NON BERUSAHA
melalui
Sistem PPKH
PPKH + Peta TIDAK MELALUI OSS
di KLHK TELAAH HUKUM
Kesesuaian fungsi KH Contoh Kegiatan
Bebas tumpang tindih (CnC)
permohonan mendapatkan - Latihan Tempur
terhadap perizinan lain
SK + Peta PPKH
Kesesuaian dokumen - Pos Lintas Batas Negara
- Istana Negara
Pemegang PPKH - Pertahanan Kemananan
Melakukan Pemenuhan
Komitmen - Bendungan
20 HK (a.l Tata Batas) - Jalan
- Jalur Kereta
- Penampungan korban
Penetapan Batas Areal bencana alam dan lahan
Kerja PPKH usahanya, yang bersifat
sementara
ALUR PPKH UNTUK KEGIATAN OPERASI PRODUKSI
2.a BAGI PELAKU USAHA YANG TELAH MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA
PROSES di OSS PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS
34 HK
Jk waktu pemenuhan
komitmen paling lama 1 Bagi pemegang PPKH yang belum memiliki Perizinan Berusaha,
(satu) tahun Komitmennya di tambah dengan :
e. menyampaikan perizinan berusaha yang telah berlaku efektif
f. menyampaikan dokumen lingkungan dan persetujuan
32
PROSES KERJASAMA PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (Pasal 384 - 385)
JENIS KEGIATAN PPKH KERJASAMA
a. religi non komersil, tempat ibadah, pemakaman;
b. wisata budaya non komersial;
c. penanaman/pemasangan kabel sepanjang alur/jalan;
PEMOHON Kadishut Prov/ Ka
d. PLTMH < 1 MW;
e. jalur listrik masuk desa < 70 kV;
KHDTK/ Dirut
f. kanal/saluran air tersier, normalisasi sungai/saluran irigasi, Perhutani
tanggul penahan banjir; mengajukan
g. rest area dan sarana keselamatan lalin; permohonan
h. peningkatan alur/jalan untuk jalan umum atau sarana Ka Dishut Prov
persetujuan ke KLHK
pengangkutan hasil produksi tidak termasuk pelebaran dan
pembuatan jln baru;
Ka KKHDTK
i. embung, cek dam, sabo, bangunan penampungan air lainnya Dirut Perhutani
dan pipa saluran air; PERSETUJUAN
j. papan iklan, portal, gardu pandang, dan tugu; KERJASAMA
k. penanaman oleh pihak di luar kehutanan untuk kegiatan Dari Dirjen a.n
reklamasi, dan rehabilitasi hutan;
l. latihan tempur dan sarana penunjangnya selain mess, Ka Dihut/Dirut MenLHK
perkantoran, gudang, dan jalan akses; Perhutani/ Ka KHDTK
m. alat ukur klimatologi dan geofisika; Melakukan
n. bumi perkemahan; atau PENILAIAN TEKNIS PKS
o. menara telekomunikasi. (dituangkan dalam Pemohon dengan Dishut
p. Lapangan tembak BA) Prov/KA
q. Kegiatan pasca tambang meliputi pemeliharaan tailing atau dam KHDTK/Perhutani
PERSYARATAN PERMOHONAN KERJASAMA (Pasal 385)
a. Surat Permohonan e. pakta integritas dalam bentuk akta notariil:
b. peta skala paling kecil 1:50.000; 1. sanggup untuk memenuhi semua kewajiban;
hardcopy dan shp-nya 2. semua dokumen yang dilampirkan dalam permohonan adalah
sah;
c. Dokumen Lingkungan (AMDAL,
UKL-UPL atau SPPL sesuai 3. tidak melakukan kegiatan di lapangan sebelum mendapat
ketentuan) dan Persetujuan surat persetujuan pelaksanaan kegiatan dari Menteri;
Lingkungan
4. bersikap transparan, jujur, objektif dan akuntabel;
d. perizinan berusaha di bidangnya 5. tidak memberi, menerima, menjanjikan hadiah/hiburan
yang masih berlaku minimal 6 bulan dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan permohonan;
6. melakukan permohonan perizinan sesuai prosedur dan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
7. dalam hal melanggar sebagaimana dimaksud pada angka 1
(satu) sampai dengan angka 6 (enam) siap menghadapi
konsekuensi hukum.
35
PPKH UNTUK KEGIATAN SURVEI
(Pasal 387)
Pemohon Survei
Telaah teknis 15 HK
Kegiatan survei (contoh survei Seismic 2D/3D, survey Panas Bumi, Survey Jalan Tol dll)
38
PELIMPAHAN KEWENANGAN PPKH KE GUBERNUR (PASAL 423 - 434 )
Perseorangan maksimal 5 Ha
pertambangan
rakyat
(Komersial)
Koperasi maksimal 10 Ha
PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (PPKH) DARI MENTERI (Pasal 424)
fasilitas umum
non komersial Penanaman pohon berkayu di kanan
< 5 (lima) kiri atau sekeliling PPKH
hektar
30 HK
42
TATA BATAS AREAL PPKH YANG DITERBITKAN GUBERNUR (Pasal 429)
Pemegang PPKH
Pemegang PPKH mengajukan Penetapan
boleh Penetapan Batas Batas Areal Kerja kepada
Gubernur, dilampiri
berkegiatan di Areal Kerja PKH - Hasil tata batas
Lapangan - Bukti pemenuhan
komitmen lainnya
PENGAWASAN
44
Definisi
45
Sasaran Pengawasan
Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan
terjadinya penyimpangan atas rencana atau target.
Sementara itu, tindakan yang dapat dilakukan adalah:
1.mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan;
2.menyarankan agar ditekan adanya pemborosan;
3.mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran
rencana.
ADD A FOOTER 46
Pasal 65 UU Nomor 41 tahun 1999
Ketentuan lebih lanjut tentang pengawasan kehutanan diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
1. Kelembagaan pengawasan,
2. Obyek pengawasan,
ADD A FOOTER 48
Obyek pengawasan meliputi :
ADD A FOOTER 49
Kewenangan pengawasan
Menteri dapat melakukan pengawasan terhadap pemegang perizinan
berusaha yang tidak dilakukan pengawasan oleh Gubernur. Pengawasan di
bidang kehutanan berdasarkan antara lain:
ADD A FOOTER 50
MONITORING DAN EVALUASI
ADD A FOOTER 51
MONEV (Pasal 412)
53
KEGIATAN MIGAS
TELAH TERBANGUN
Persyaratan
Pernyataan Komitmen
Pakta integritas dibuat dalam bentuk akta notariil atau surat pernyataan
bermeterai cukup bagi pemohon yang merupakan instansi pemerintah
Peta lokasi skala paling kecil 1:50.000
Dokumen Perizinan Berusaha atau sejenisnya yang telah diterbitkan oleh
instansi yang berwenang
Dokumen lingkungan
Kronologis keberadaan kegiatan dan dokumen pendukung yang sah
PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (PPKH)
ATAS KEGIATAN YANG TELAH SEBELUM UU
NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
Penghentian
VI PNBP Yang Berasal Dari Denda Administratif
Sementara Kegiatan Persetujuan
PASAL & Denda Penggunaan
110B Administratif,dan Kawasan Hutan
VII Paksaan Pemerintah atau Paksaan
Pemerintah
• PASAL 110A
• Wajib menyelesaikan persyaratan perizinan berusaha di bidang Kehutanan paling lambat 3 Tahun sejak
UUCK diundangkan
• Jika lewat dari 3 Tahun, sanksi:
- Sanksi administrasi 10 X besaran PSDH & DR, dan/atau
- Pencabutan izin
Identifikasi dan
Pemegang PPKH
verifikasi Status
Pelanggaran
Pemohon
Permo
honan Ke Telaah
Men Terbit Melakukan
Pemenuhan
MenLHK LHK PPKH Komitmen
Penetapan Sanksi
administrasi
Oleh Menteri
Persyaratan:
1.Penghentian 1. Persyaratan administrasi 20 HK
Sementara Kegiatan 2. Persyaratan Teknis
2.Perintah 3. Salinan Keputusan
Pembayaran Denda Penetapan Sanksi
adminstratif 4. Bukti Penyelesaian Sanksi
administratif
Pemegang PPKH Penetapan
Surat Penagihan dapat melaksanakan Batas Areal
Pembayaran oleh
kegiatan di lapangan Kerja PKH
Dirjen
PNBP
KLHK
3 thn 59
JENIS-JENIS KEGIATAN
PPKH (kegiatan yang telah terbangun)
PP 24/2021
1. Pertambangan;
2. Perkebunan
3. Minyak dan gas bumi,
4. panas bumi,
5. tambak,
6. pertanian,
7. Permukiman (pada provinsi yang
kecukupan kawasan hutan kurang)
8. wisata alam,
9. industri dan/atau sarana prasarana;
10. Kegiatan lain
60
SYARAT-SYARAT PERMOHONAN
PPKH (KETERLANJURAN)
PP 24/2021
I. PERSYARATAN ADMINISTRASI
a. Pernyataan Komitmen
b. Pakta integritas
c. profil badan usaha atau badan hukum termasuk NPWP, KTP, dan
akta pendirian badan usaha atau badan hukum
62
Penutup