Anda di halaman 1dari 14

Perum Perusahaan Negara Indonesia (Perhutani)

D
E Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang memiliki tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan

F perencanaan, pengurusan, pengusahaan, dan perlindungan di wilayah kerjanya.

I Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)


N
Wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya. Kegiatan pengelolaan hutan berkaitan
I
dengan ilmu teknis kehutanan dan ilmu-ilmu lain yang mendukung bagi berjalannya kegiatan pengelolaan hutan
S
baik ilmu fisik maupun sosial. Kesatuan Pengelolaan Hutan dipimpin oleh Administratur (ADM).
I
– Agroforestry Tebu
D
Penyediaan lahan kawasan hutan untuk budidaya tanaman tebu melalui pola kerjasama operasional dengan
E
Perum Perhutani, Perusahaan Swasta lain yang memiliki kerjasama dengan Perum Perhutani, Perkebunan swasta
F
yang memiliki lahan HGU, dan Instansi/lembaga yang memiliki lahan HPL yang diadakan untuk kepentingan
I pengembangan usaha perusahaan dalam rangka perluasan lahan tanaman tebu.
N
I Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)
S Lembaga yang merupakan berkumpulnya sekelompok masyarakat dan atau gabungan kelompok tani hutan yang
I beraktivitas dalam kegiatan lingkungan hidup terutama pengelolaan hutan bersama masyarakat.
DASAR HUKUM
PELAKSANAAN AGROFORESTRY TEBU
No. Uraian Nomor Tentang Tanggal
Keputusan Bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia,
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
- 02/SKB/OT.050/M/8/2016 Indonesia, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan
- PKS.3/MENLHK/SETJEN/PIA.0/8/2016 Pertanahan Nasional Republik Indonesia, dan Menteri
1 SKB 4 Menteri 05 Agustus 2016
- 14/SKB/VIII/2016 Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Tentang
- SKB-189/MBU/08/2016 Pembentukan Tim Percepatan Pencadangan Lahan Untuk
Investasi Pertanian Khususnya Industri Gula Berbasis Tebu,
Jagung, dan Sapi
Peraturan Menteri Lingkungan Kerjasama Penggunaan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan
2 P.81/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 05 Oktober 2016
Hidup dan Kehutanan Untuk Mendukung Ketahahanan Pangan
Keputusan Direksi Perum Pedoman Agroforestri Tebu Untuk Mendukung Ketahanan
3 234/Kpts/Dir/2016 29 Desember 2016
Perhutani Pangan Dalam Kawasan Hutan Produksi Perum Perhutani
Nota Kesepemahaman Memorandum Of Understanding
Nota Kesepemahaman (MoU) Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Kegiatan
- 3/MoU/DIR/2017
4 Memorandum Of Understanding Budidaya Tanaman Tebu Guna Mendukung Ketahanan 17 Maret 2017
- XX-KONTR/17.048
(MoU) Pangan Antara Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan
Negara dengan PT Perkebunana Nusantara X
Persetujuan Kerjasama Penggunaan dan Pemanfaatan
Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Budidaya Tanaman Tebu
antara PT. Perkebunan Nusantara X dengan Perum
5 Persetujuan Kementerian LHK S.249/MENLHK/SETJEN/PIA.2/7/2017 17 Juli 2017
Perhutani, di Wilayah Pengelolaan Perum Perhutani Divisi
Regional Jawa Timur Seluas ± 5.661,50 (lima ribu enam
ratus enam puluh satu dan lima puluh per seratus) hektar
Prosedur Kerja Agroforestry Tebu Dalam Kawasan Hutan
6 Prosedur Kerja PK-SMPHT.02.1-006 11 September 2017
Perum Perhutani
LANJUTAN
Dasar Hukum….
No. Uraian Nomor Tentang Tanggal
Perjanjian Kerjasama Penggunaan dan Pemanfaatan
Perjanjian Kerjasama PG. Kawasan Hutan Perum Perhutani Untuk Kegiatan Budidaya
- 01/PKS.Agro/MJK/Divre Jatim/2017 Tebu Guna Mendukung Ketahanan Pangan Antara
7 Gempolkrep dengan KPH 04 Oktober 2017
- XX-KONTR/17.019 Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara dengan PT.
Mojokerto
Perkebunan Nusantara X
Perjanjian Kerjasama Penggunaan dan Pemanfaatan
Perjanjian Kerjasama PG. Kawasan Hutan Perum Perhutani Untuk Kegiatan Budidaya
- 062/PKS/Bjn/DIVRE-JATIM/2017 Tebu Guna Mendukung Ketahanan Pangan Antara
8 Djombang Baru dengan KPH 04 Oktober 2017
- EA-PERJA/17.001 Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara dengan PT.
Bojonegoro
Perkebunan Nusantara X
Perjanjian Kerjasama Penggunaan dan Pemanfaatan
Perjanjian Kerjasama PG. Kawasan Hutan Perum Perhutani Untuk Kegiatan Budidaya
- 27/PKS/BTR/DivreJatim/2017 Tebu Guna Mendukung Ketahanan Pangan Antara
9 Modjopanggoong dengan KPH 04 Oktober 2017
-EA-KONTR/17.125 Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara dengan PT.
Blitar
Perkebunan Nusantara X
Perjanjian Kerjasama Penggunaan dan Pemanfaatan
Kawasan Hutan Perum Perhutani Untuk Kegiatan Budidaya
Perjanjian Kerjasama PG. Lestari - 148/PKS/JBG/DIVRE JATIM/2018 Tebu Guna Mendukung Ketahanan Pangan Antara
10 22 Juni 2018
dengan KPH Jombang -XX-KONTR/18.168 Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara dengan PT.
Perkebunan Nusantara X
DIREKSI
DIREKTUR UTAMA

Struktur Organisasi DIREKTUR KOMERSIL DIREKTUR OPERASIONAL

PERENCANAAN & KOORDINATOR


(Kabag. Budidaya & Sarpram)

PENANGGUNG JAWAB PENGAWAS


(General Manajer Pabrik Gula) A. Pengawas Kualitas
1. Kabag. Quality Assurance
2. Kabag. Perencanaan Strategis
B. Pengawas Keuangan
MANAJER PROYEK 1. Kabag. Keuangan
PIMPINAN PELAKSANA 2. Kabag. Akuntansi
(Manajer Tanaman) C. Pengawas Precurement
ASISTEN PROYEK 1. Kabag. PBJ
2. Kepala SPI

BAGIAN KEUANGAN PG
1. Manajer Keuangan
2. Asisten PP

OPERASIONAL PROYEK
(Asman. Budidaya & Sarpram)

KEBUN I KEBUN II KEBUN III KEBUN IV...dst


1. Asisten Muda 1. Asisten Muda 1. Asisten Muda 1. Asisten Muda
2. Asisten Muda 2. Asisten Muda 2. Asisten Muda 2. Asisten Muda
PG. DJOMBANG BARU
DIVRE JAWA TIMUR DENGAN
TOTAL LUAS KERJASAMA KPH BOJONEGORO
5.661,5 HA PKS sesuai Ijin LHK : 748,0 Ha
(Sesuai Ijin LHK No. 249 Tahun 2019) Riil MT. 17/18 : 8,6 Ha
Riil MT. 18/19 : 8,6 Ha
Riil MT. 19/20 : 59,388 Ha

PG MODJOPANGGOONG PG LESTARI PG GEMPOLKREP


DENGAN DENGAN DENGAN
KPH BLITAR KPH JOMBANG KPH MOJOKERTO
PKS sesuai Ijin LHK : 2.695,5 Ha PKS sesuai Ijin LHK : 664,4 Ha PKS sesuai Ijin LHK : 1.553,6 Ha
Riil MT. 17/18 :- Riil MT. 17/18 :- Riil MT. 17/18 : 23,2 Ha
Riil MT. 18/19 :- Riil MT. 18/19 : 13,535 Ha Riil MT. 18/19 : 201,494 Ha
Riil MT. 19/20 :- Riil MT. 19/20 : 53,810 Ha Riil MT. 19/20 : 201,494 Ha
PERJANJIAN KERJASAMA SESUAI IJIN KEMENTERIAN LHK
KESATUAN REALISASI TANAM (Ha)
PABRIK GULA
PENGELOAAN HUTAN LUAS (Ha) WAKTU PKS PER MUSIM TANAM (MT)
%
(KPH) 2017/2018 2018/2019 2019/2020
PG. Gempolkrep Mojokerto 1,553.6 04 Oktober 2017 23.175 201.494 201.494 12.97
PG. Djombang Baru Bojonegoro 748.0 04 Oktober 2017 8.600 8.600 59.234 7.92
PG. Lestari Jombang 664.4 22 Juni 2018 - 13.535 53.81 8.10
PG. Modjopanggoong Blitar 2,695.5 04 Oktober 2017 - - - -
JUMLAH 5,661.5 31.775 223.629 314.538 5.56
STRENGTHS (Kekuatan) WEAKNESSES (Kelemahan)
Legal Perijinan (Payung hukum) Pelaksanaan Agroforestry tebu jelas (SKB
1 Pelaksanaan pola kerjama penanaman antara PG dengan KPH (Normatif) tidak
4 Menteri sampai PKS antara PG dengan KPH) berjalan sebagaimana yang diharapkan (sesuai PKS)
Pemantauan pelaksanaan penanaman Agroforestry tebu langsung dari
2 Pemahaman tugas & kewajiban dijajaran KPH kebawah tentang kerjasama
Holding dan Kementerian Agroforestry tebu masih kurang
Supporting dari BOD tinggi 3 Support dari jajaran BKPH & RPH masih kurang
Pengawalan dari Bagian Renstra, Budidaya & Sarpram, SPI secara
4 Terdapat Interest kepentingan oknum BKPH/RPH dengan pesanggem/LMDH
periodik
Kesiapan Pabrik Gula Penggiling 5 Sebagian besar lahan dalam pengelolaan/ penguasaan para pesanggem/ LMDH
Keterlibatan pesanggem/LMDH masih terbatas pada tenaga kerja dan tenaga
Mekanisasi; Traktor besar beserta Implement nya tersedia di PG 6
pengamanan
Semangat SDM untuk menyelenggarakan penanaman Agroforestry
7 Sarana prasarana dan Infrastruktur didalam kawasaan hutan untuk kegiatan budidaya
cukup tinggi tanaman tebu tidak memadai dan jarak ke PG relatif jauh
Kondisi tanah; sedikit berbatu, berbukit, Solum tanah sedang, Lahan Kering & Tadah
8 hujan dan tanah cepat kering
Masa tanam tidak optimal/ pola B menyebabkan stagnasi pada batang tebu
9 (Produktivitas rendah)
10 Biaya Kebun tinggi (Land Clearing & Land Preparation)
Alat berat (Buldozer, Excavator) untuk pekerjaan Land Clearing dan Land Preparation
11 masih mengandalkan pihak ke 3
12 Timbul biaya-biaya yang tidak terduga diluar ketentuan PKS
13 Tenaga Kerja belum terampil; sistem kerja harian dan mahal
14 Kontrol sosial masyarakat tinggi
15 Terbatasnya Kompetensi & jumlah SDM internal untuk menangani Agroforestry
16 Kesiapan bibit untuk tanam jauh dari lokasi lahan
17 Penyiapan pembiayaan kebun dan kewajiban (DPH + Keamanan) tidak tepat waktu
OPPORTUNITIES (Peluang) THREATS (Ancaman)
Jaminan Lahan untuk penanaman dan Bahan baku tebu tersedia (Ijin
Kementerian LHK No. S 249/MenLHK/Setjen/PIA.2/7/2017 untuk 1 Resistensi pesanggem/ LMDH terhadap Agroforestry Tebu
penanaman tebu dilahan perhutani selama 10 Tahun (bisa diperpanjang)
Tuntutan pesanggem/ LMDH/ Masyarakat beragam khususnya pengusul
Potensi Rendemen tinggi 2
IPHPS (Ijin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial/ Perhutanan Sosial)
Pelaksanaan penanaman Agroforestry Tebu melibatkan Peran serta Pesanggem/ LMDH tidak rela kehilangan lahan garapan dan sumber mata
3
pesanggem/ LMDH/ KUD/ Koperasi dalam secara langsung (Pola TR-KS PH) pencaharian
Menganulir dampak sosial dan lingkungan bisa mengajukan bantuan
4 Kerawanan sosial tinggi; tebu rawan terbakar & pengerusakan
sarana prasarana jalan, irigasi, sosial melalui program CSR/PKBL
PT PERKEBUNAN NUSANTARA X PENGEMBANGAN LAHAN PERKEBUNAN
Jl Jembatan Merah 3-11 Surabaya 60175
Telepon : 031-3523143 (hunting) Fax : 031-3523167
Homepage : http//www.ptpn10.co.id
Email : contact@ptpn10.co.id
DEFINISI - DEFINISI
Pola Kemitraan Tebu Rakyat Intensifikasi(TRI)

Program Intensifikasi Penanaman tebu dalam rangka menunjang industry gula industry gula Indonesia yang
ditetapkan melalui Intruksi Presiden No. 9 tahun 1975 dimana pengelolaan tebu dilakukan oleh masyarakat/petani
dengan tujuan meningkatkan pendapatan petani, memenuhi kebutuhan gula dalam negeri, mengalihkan system
sewa menjadi system budidaya tebu dilahan sendiri dimana Pabrik Gula sebagai Pembina teknis budidaya
tanaman tebu bahkan fasilitas pembiayaan/ kredit yang dimulai dari pendaftaran areal sampai dengan SHU
diterima oleh petani dengan system bagi hasil produksi antara petani dengan pabrik gula

Pola Tebu Sendiri (TS) Imbalan Penggunaan Lahan/ Sewa (IPL) – TS IPL

Pelaksanaan penanaman tebu dilahan petani/ masyarakat dimana pelaksanaan penanamannya sampai dengan tebu digiling
dilaksanakan oleh Pabrik Gula, pemilik lahan (petani/ masyarakat) mendapat kompensasi biaya sewa (imbalan penggunaan lahan
untuk tanaman tebu yang disewakan kepada pabrik gula.
Lanjutan Definisi …
Hak Guna Usaha (HGU)
Hak khusus untuk mengusahakan tanah yang bukan miliknya sendiri atas tanah yang dikuasai langsung oleh negara dalam jangka
waktu tertentu untuk perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan.

Hak Pengelolaan Lahan (HPL)


Hak menguasai dari negara atas tanah yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang haknya untuk
merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah, menggunakan untuk keperluan pelaksanaan tugasnya.

Pola Kerjasama Operasional (KSO)


Pelaksanaan penanaman tebu PT. Perkebunan Nusantara X (Pabrik Gula) dengan menggunakan asset yang dimiliki pihak ke 3 (tiga),
Perkebunan Swasta yang memiliki kontrak kerjasama dengan Perum Perhutani, Perusahaan swasta yang memiliki lahan HGU, dan
Instansi/lembaga yang memiliki lahan HPL serta Perusahaan/Perseorangan yang memiliki SHM yang kemudian sepakat melakukan
perjanjian kerjasama operasional dan secara bersama menanggung risiko usaha penanaman tebu tersebut.

Pembelian Lahan
Pengembangan lahan dengan pola akuisisi (take over) menjadi Lahan Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan terhadap lahan Perusahaan
swasta yang memiliki lahan HGU, Instansi/lembaga yang memiliki lahan HPL, Perusahaan/Perseorangan yang memiliki SHM dan
Pemilik Petok D/ Girik/ Letter C/ Surat Ijo/ Rincik/ Wigendom atau Eigendom Verponding).
WILAYAH PENGEMBANGAN
Kabupaten Tuban

Kabupaten Lamongan

Kabupaten Bojonegoro

1. Pola Tebu Rakyat


2. Pola TS IPL

Kabupaten Tulungagung

Kabupaten Trenggalek

Kabupaten Blitar

1. Pola Tebu Rakyat


2. Pola TS IPL
3. Pola KSO
4. Pembelian Lahan
Terima Kasih
BAGIAN BUDIDAYA DAN SARPRAM
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X
Jl. Jembatan Merah No. 3-11
Surabaya 60175

Tel : (031) 3523143 (Hunting)

Email :
contact@ptpn10.co.id
Agroforestry.N10@ptpn10.co.id

Anda mungkin juga menyukai