Anda di halaman 1dari 22

KESALAHAN UMUM PELAKSANAAN

PERKERASAN BETON SEMEN

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Webinar Continuous Quality Improvement


1 Definisi Beton
Beton adalah suatu campuran
yang terdiri dari pasir, kerikil,
batu pecah, atau agregat lainnya
yang dicampur menjadi satu
dengan suatu pasta yang terbuat
dari semen dan air membentuk
suatu massa seperti batuan

Webinar Continuous Quality Improvement 2


2
1. Agregat Halus
Bahan
Lolos ayakan 4.75 mm harus terdiri dari partikel pasir alami atau
batu pecah halus dan partikel halus lainya

2. Agregat Kasar
Tertahan pada ayakan 4.75 mm harus terdiri dari partikel atau
pecahan batu yang keras dan awet yang memenuhi persyaratan.
Bahan yang pecah bila berulang-ulang dibasahi dan dikeringkan
tidak boleh digunakan

3. Air
4. Semen

Agregat Halus Agregat Kasar *Sumber Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2

Webinar Continuous Quality Improvement 3


Bahan
Ketentuan Pasal 7.1.2.2) Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2
1. Agregat Halus Air yang digunakan untuk campuran beton, harus bersih, dan bebas
dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa,
2. Agregat Kasar gula atau organik. Air harus diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi
ketentuan dalam SNI 7974:2016. Apabila timbul keraguan atas mutu air
3. Air yang diusulkan dan karena sesuatu sebab pengujian air seperti di atas tidak
dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan
4. Semen mortar semen dan pasir standar dengan memakai air yang diusulkan dan
dengan memakai air murni hasil sulingan. Air yang diusulkan dapat
digunakan apabila kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7
(tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan
minimum 90% dari kuat tekan mortar dengan air suling untuk periode
umur yang sama. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan

*Sumber Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2

Webinar Continuous Quality Improvement 4


Bahan
1. Agregat Halus
2. Agregat Kasar
3. Air
4. Semen

*Sumber Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2

Webinar Continuous Quality Improvement 5


3 Kuat Tekan
Benda Uji Kubus 15 x 15 x 15 cm (sudah tidak digunakan
dalam Spesifikasi Umum Bina Marga)
PBI 1971 N.I-2
• Satuan kuat tekan karakteristik = kg/cm2
• Notasi mutu beton K-XXX
• K-250  Beton dengan kuat tekan karateristik = 250 kg/cm2
Benda Uji Silinder Ø 15 cm Tinggi 30 cm
SNI 1974:2011 Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda
Uji. Silinder yang Dicetak
• Kuat Tekan Minimum yang disyaratkan = fc’
• Satuan kuat tekan = MPa
• fc’ 25  Beton dengan kuat tekan yang disyaratkan
minimum = 25 MPa
1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2
Benda Uji Silinder Benda Uji Kubus

Webinar Continuous Quality Improvement 6


4 Kuat Lentur

Benda Uji Balok 500 x 150 x 150 mm


SNI 4431:2011 Cara uji kuat lentur beton normal dengan
dua titik pembebanan
• Kuat Lentur yang disyaratkan = FS
• Satuan kuat lentur = MPa
• FS 4.5  Beton dengan kuat lentur minimum = 4.5 MPa

Webinar Continuous Quality Improvement 7


5 Hubungan K – fc’ – fs
Hubungan K – fc’= rumus
Hubungan fs – fc’ = empiris
Dibutuhkan minimal 16 (enam belas)
benda uji dalam pengujian kuat tekan
dan kuat lentur beton, dengan rincian:
• 8 benda uji untuk Kuat Tekan
• 8 benda uji untuk Kuat Lentur
Yang dicetak dari campuran/batch yang
sama.

SNI 6880:2016 Spesifikasi Beton Struktural dan


SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural mendefinisikan
fc’ sebagai kekuatan tekan beton yang disyaratkan (dengan benda uji
silinder yang dicetak), sehingga tidak diperlukan lagi hubungan antara
kekuatan tekan dari benda uji kubus dengan benda uji silinder.

Webinar Continuous Quality Improvement 8


6 Ketebalan & Kekuatan Kurang
Mengacu pada spesifikasi umum 2018
revisi 2, apabila pelaksanaan pekerjaan di
lapangan memiliki ketebalan dan
kekuatan beton kurang dari rencana,
maka dapat diberlakukan penyesuaian
harga satuan pekerjaan berdasarkan
besarnya nilai kekurangan tersebut

Webinar Continuous Quality Improvement 9


Rigid Pavement
7 Bukan Solusi Sapu Jagat

6 November Pelaksanaan Paket Peningkatan Struktur Jalan Batas Kota Bojonegoro – Padangan (KBK)
2012 STA. 113+100 s/d 124+600

2 November Pelaksanaan Paket Peningkatan Struktur Jalan Batas Kota Bojonegoro – Padangan
2019 STA. 115+650 s/d 115+695 – Sisi Kanan (Desa Leran)

Webinar Continuous Quality Improvement 10


8 Dokumentasi Common Mistake
pada Perkerasan Beton

Keausan permukaan yang berlebihan/ Celah sambungan memanjang yang


Mutu beton yang rendah Acuan yang buruk/pembukaan cetakan terlalu awal
terbuka

Keausan permukaan yang berlebihan/ Differential Settlement


Waktu pemotongan yang terlambat
Mutu beton yang rendah (Perbedaan Penurunan Badan Jalan)

Webinar Continuous Quality Improvement 11


9 Penggunaan Material yang Kotor
• Semakin banyak material yang
halus (lumpur/clay) akan
menaikkan kebutuhan air
pencampur dalam produksi
beton.
• Menyebabkan (bleeding) lapisan
yang lemah pada permukaan
beton
• Menyebabkan potensi terjadinya
retak susut menjadi semakin
besar

Webinar Continuous Quality Improvement 12


10 Perencanaan Campuran Tidak Dilakukan Secara
Lengkap
• Kekuatan perlu adalah parameter yang
Konversi kekuatan : harus dicapai saat perancangan
3 hari 40%
7 hari 65% campuran, sedangkan kekuatan yang
28 hari 100% disyaratkan adalah parameter yang
akan digunakan sebagai pembanding
dari hasil pelaksanaan di lapangan
(Minimum 100% + Margin)
Kekuatan Hasil Mix Design
(= 100% + Margin)

Kekuatan Perlu
• Kekuatan perlu harus dirancang dengan
mempertimbangkan metode kerja dan
kondisi lapangan
Kekuatan Beton (N/mm2)

Margin

Kekuatan Karakteristik/

• Secara umum, uji kekuatan beton harus


Kekuatan yang disyaratkan

(= 100%)

dilakukan sampai umur 28 hari, dan


Kekuatan Hasil Trial Mix

(Minimum 90% Kuat tekan perlu)

bukan konversi dari umur yang lebih


3 7 28 muda.
Umur (hari)

Webinar Continuous Quality Improvement


11 Menganggap Semua Beton Semen Adalah
Sama

• Secara umum beton untuk pelat lantai


jembatan diukur berdasarkan kuat
tekannya, sedangkan beton untuk pelat
perkerasan kaku diukur berdasarkan
kuat lenturnya.
• Saat ini, ada lima jenis semen Portland
berdasarkan SNI, dan memiliki korelasi
kekuatan tekan dan lentur yang berbeda.
• SNI 2049-2014, Portland Cement;
• SNI 7064 2014, Semen Portland Komposit PCC ;
• SNI 0302 2014, Semen Portland Pozzolan PPC;
• SNI 8363 2017, Semen Portland Slag dan
Pengaruh perbedaan tipe semen • SNI 8912:2020, Spesifikasi unjuk Kerja Semen Hidrolis.
terhadap kekuatan tekan dan
kekuatan lentur beton

Webinar Continuous Quality Improvement


12 Acuan Dianggap Hanya Berfungsi Menahan
Adukan

• Acuan harus memiliki sambungan yang


rapat untuk mencegah bocor, cukup
kaku agar dimensi beton stabil, dan
kuat untuk menahan beton pada
Beton keropos akibat acuan yang
bocor
tempatnya.
• Pemasangan acuan yang buruk dapat
berakibat kurangnya ketebalan yang
harus dipenuhi setelah beton
Pemasangan acuan yang
buruk
mengeras.

Webinar Continuous Quality Improvement


13 Pemasangan Ruji dan Batang Pengikat yang
Tidak Tepat

• Ruji yang arah pemasangannya


tidak tepat akan menghambat
fungsinya untuk mengakomodasi
Pemasangan tie bar yang
proses muai dan susut
• Batang pengikat yang bukan dari
buruk

jenis baja sirip (BjTS) akan


berpotensi lepas dari beton dan
berpotensi penyebab pumping
pada sambungan memanjang.
Pemasangan ruji yang
buruk

Webinar Continuous Quality Improvement


14 Menganggap cuaca cerah sebagai kondisi yang
paling baik untuk bekerja

• Pada iklim tropis, kondisi ideal


pengecoran beton dibatasi pada tingkat
penguapan maksimum 1 kg/m2/jam.
• Temperatur beton dipengaruhi oleh
temperatur komponen penyusunnya,
sehingga upaya terbaik pengendalian
temperatur dapat dimulai dari
pengendalian temperatur komponen
terbanyak yaitu agregat dengan
disimpan pada tempat yang teduh.

Webinar Continuous Quality Improvement


15 Proses Perawatan yang Tidak Sempurna

• Tujuan dari perawatan


adalah menjamin air yang
dibutuhkan oleh beton
untuk proses hidrasi selalu
Curing compound yang tidak
tersedia.
merata

• Kekuatan beton yang tidak


dirawat bisa mencapai
50%* lebih rendah
dibandingkan beton yang
Perawatan yang tidak
merata
dirawat. Sumber :
concretenetwork.com

Webinar Continuous Quality Improvement


16 Terlambat Melakukan Penggergajian
• Retak terjadi sebagai
kompensasi atas proses
pemuaian dan penyusutan
yang terjadi secara alamiah.
• Retak harus terjadi pada
sambungan gergajian, agar
mudah ditutup menggunakan
sealant yang sesuai.
• Penggergajian harus dilakukan
Penggergajian yang terlambat
pada rentang waktu yang tepat

Webinar Continuous Quality Improvement


17 Jalan Beton Dilintasi Kendaraan Terlalu
Dini

• Perkerasan beton semen dapat


dibuka untuk lalulintas setelah
kekuatannya mencapai 4,05 MPa
(90% dari 4,5 MPa)
Jalan beton yang belum cukup kuat dilintasi
kendaraan • Tergantung dari perancangan
campuran dan bahan yang
digunakan, secara umum 90% dari
kekuatan yang disyaratkan dapat
tercapai pada umur 14 hari, 7 hari,
atau bahkan 3 hari.

Webinar Continuous Quality Improvement


18 Benda Uji Untuk Pengendalian Mutu Tidak
Memenuhi Syarat

• Minimal sepasang balok untuk uji lentur


(28 hari) harus dicetak di lapangan untuk
setiap 30 m3 atau 50 m3 perkerasan
beton yang dilaksanakan.
• Hubungan kekuatan lentur dengan
kekuatan tekan dari beton harus dibuat
berdasarkan pengujian silinder dan balok
beton yang dicetak dari campuran yang
sama.
• Beton inti terpaksa diambil/diuji jika
ditemukan keraguran terhadap hasil
pengukuran yang ada.

Webinar Continuous Quality Improvement


Terima Kasih
Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Media sosial : ditbintekjatan ditbintekjatan ditbintekjatan ditbintekjatan

Anda mungkin juga menyukai