Anda di halaman 1dari 19

Spesifikasi dan

Karakteristik Beton
01
Deskripsi
Beton
Pengertian
Beton merupakan suatu campuran yang terdiri dari semen, air, agregat halus, dan
agregat kasar atau agregat agregat lain yang dicampur jadi satu.

Adapun beberapa peraturan yang mengatur tentang beton yaitu:


● PBI 1971 ● SNI 03-2461-1991
● SNI 03-2847-2002 ● SNI 03-2492-1991
● SK SNI S-05-1989-F ● SNI 03-2496-1991
● SNI 03 2492 1991 ● SNI 03-2834-1992
● SNI 03-1726-1989 ● SNI 03-3403-1991-03
● SNI 03-1727-1989-F
● SNI 03-1974-1990
● SNI 03-2458-1991
Bahan Penyusun Beton

Semen Air
01 Semen berfungsi sebagai
perekat bahan penyusun
02 Tidak boleh mengandung
minyak, asam, atau bahan
beton. lain yang dapat merusak
beton.
Bahan Penyusun Beton

Agregat Halus Agregat Kasar


03 ▪

Berbutir tajam & keras.
Tidak mudah lapuk.
04 • Bersifat padat & keras,
tidak berpori.
▪ Kadar lumpur tidak. • Kadar lumpur tidak
boleh ≥ 5% dari berat boleh ≥ 1%.
kering.
▪ Tidak menggunakan
pasir laut.
Bahan Penyusun Beton

Bahan Tambah (Admixture)


05 Merupakan bahan lain yang bertujuan mengubah sifat adukan/
betonnya seperti memperlambat/mempercepat waktu adukan.
Karakteristik
02 Beton
Kekuatan Beton
1) Kuat Tekan
Sifat utama beton adalah kuat tekan, jadi mutu beton ditentukan berdasarkan kuat
tekannya.
Menurut Asroni (2010: 15), mutu beron dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
❑ Mutu beton dengan fc’ kurang dari 10 Mpa, digunakan untuk beton non struktur
seperti kolom praktis.
❑ Mutu beton dengan fc’ antara 10 Mpa – 20 Mpa, digunakan untuk beton struktur
seperti kolom, balok, pelat dan sebagainya.
❑ Mutu beton dengan fc’ 20 Mpa keatas, digunakan untuk struktur beton tahan
gempa.
𝑃
F=
𝐴
P = beban tekan
A = luas permukaan benda uji
Kekuatan Beton
2) Kuat Tarik
Saat beton mengalami beban tarik, yang terjadi adalah retak. Hal ini yang menjadi
kelemahan beton. Untuk mengantisipasi hal tersebut dapat mengkombinasikan beton
dengan baja tulangan. 𝑓 = 0,33 𝑓𝑐′
𝑐𝑟
𝑓𝑐𝑟 = kuat tarik langsung
fc’ = kuat tekan

3) Modulus Elastisitas
Merupakan rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap regangan yang timbul
akibat tegangan tersebut.
𝐸𝑐 = 4700 𝑓𝑐′
Sifat Beton Segar
1) Kemudahan Pengerjaan (workability)
Bersifat plastis dan semakin plastis maka semakin mudah
dikerjakan.
Unsur yang mempengaruhi diantaranya:
● Jumlah air
● Kandungan semen
● Gradasi campuran agregat
● Bentuk agregat kasar
● Butir maksimum agregat
Sifat Beton Segar
2) Segregasi
Kecenderungan butir agregat kasar untuk melepaskan diri dari
campuran beton menyebabkan keropos.
Penyebab:
• Kurang semen
• Terlalu banyak air
• Besar agregat maks > 40 mm
Pencegahan:
• Penuangan beton diperpendek
• Penggunaan air sesuai kebutuhan
• Ukuran agregat sesuai syarat
Sifat Beton Segar
3) Bleeding
Air akan cenderung naik ke permukaan beton yang baru
dipadatkan. Hal ini dinamakan bleeding.
Penyebab:
• Susunan butir agregat
• Banyaknya air
• Proses pemadatan
Pencegahan:
• Menambah jumlah semen
• Sebisa mungkin sedikit penggunaan air
• Menggunakan butir halus yang lebih banyak
03
Spesifikasi
Beton
Spesifikasi Beton
Konversi Mutu Beton PBI 1971 ke SNI 02-2847-2002
Spesifikasi Beton
Konversi Kuat Tekan Beton Berdasarkan Hari
i (hari) 3 7 14 21 28

fi 0,46 0,70 0,88 0,96 1,00

𝑓𝑐 ′ 𝑖 10
Fc’ = Fc’i = = 21,74 MPa
𝑓𝑖 0,46
Fc’ = fc’ umur i hari Fc = 10 MPa
fi = factor umur pada i hari fi = 0,46

Contoh :
Apabila kuat tekan suatu beton sebesar 10 Mpa pada umur 3 hari , berapakah kekuatan
beton yang sesungguhnya?
Spesifikasi Beton
Konversi Kuat Tekan Beton Berdasarkan Bentuk Sampel
Benda Uji Perbandingan Kuat Tekan
Kubus 15 x 15 x 15 cm 1,00
Kubus 20 x 20 x 20 cm 0,95
Silinder D 15 cm, tinggi 30 cm 0,83

Contoh :
Diketahui fc’ = 5 Mpa dengan benda uji berbentuk kubus 15 x 15 x 15 cm, maka nilai fc
dengan bentuk benda uji silinder adalah …
Fc’ = 5 x 0,83 = 4,15 MPa
https://youtu.be/jDUQO-
bn8pU?si=CX72VoXoYOeqGG9Y
Uji Slump
https://youtu.be/oZk6zxESlz4?si=jgL8g
gGrmUdZM_na
Cor
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai