Anda di halaman 1dari 19

KESALAHAN-KESALAHAN UMUM

PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Webinar Continuous Quality Improvement


KESALAHAN PEKERJAAN BETON
DI LAPANGAN

Webinar Continuous Quality Improvement


1. Ketidaksempurnaan Sistem Bekisting
Sistem bekisting yang tidak
sempurna bisa menyebabkan
kebocoran beton bahkan
kegagalan bangunan

Jembatan Marlboro – Aceh Tenggara

Pier Head Tol BECAKAYU

Box Culvert Tol Menado-Bitung

Webinar Continuous Quality Improvement


2. Penambahan Air pada Beton Oleh Pekerja
Tujuan dari penambahan air ini
menurut versi pekerja adalah untuk
mempermudah saat perataan beton di
bekisting.

Dari sisi teknis, penambahan air yang


berlebihan akan berpengaruh dengan
mutu beton yang dihasilkan.

Webinar Continuous Quality Improvement


3. Tinggi Jatuh Campuran Beton pada
Saat Pengecoran Terlalu Tinggi
Tinggi jatuh maksimal campuran beton
pada saat pengecoran = 1,5 m
Jika tinggi jatuh agregat ke dalam
cetakan/bekisting lebih dari 1,5 m 
gunakan pipa tremi atau alat concrete
pump.

!!! Tinggi jatuh yang


terlalu tinggi SEGREGASI
menyebabkan segregasi

Webinar Continuous Quality Improvement


4. Tidak Melakukan Perawatan Beton
Tujuan dilakukan perawatan beton :
Mendapatkan kekuatan
beton yang maksimal.
Menjaga stabilitas
Menjaga perbedaan suhu dimensi struktur
beton dengan lingkungan konstruksi.
sekitar.

Beton yang mengalami


Menjaga beton
retak susut akibat tidak
agar dilakukan perawatan
mendapatkan
kadar air yang
tepat. Menjaga beton dari keretakan.

Acuan : Spesifikasi Umum 2018 untuk Pekerjaan Jalan dan Jembatan Revisi 2 Divisi 7 Seksi 7.1

Webinar Continuous Quality Improvement


5. Bored Pile Tidak Memakai Beton
Memadat Sendiri (Self Compacting
Concrete)
• Pondasi bored pile Pondasi yang
dipasang dengan cara mengebor tanah
dengan diameter tertentu hingga
mencapai kedalaman yang sudah
ditentukan, kemudian tulangan baja yang
telah dirakit dimasukkan ke dalam lubang
bor tersebut dan dilanjutkan dengan
pengisian agregat material beton ke dalam
lubang.
• Beton memadat sendiri (SCC) beton
yang tidak memerlukan penggetaran untuk
pemadatannya, dapat mengalir karena
beratnya sendiri, sehingga dapat mengisi
penuh acuan dan memperoleh hasil beton
yang padat dan kedap tanpa pemadatan,
bahkan pada penulangan yang rapat
• Dengan kedalaman bored pile dan
tulangan yang rapat akan kesulitan untuk
mengisi celah bila tidak memakai beton
SCC

Webinar Continuous Quality Improvement


6. Beton Bervolume Besar (mass concrete)
Tidak Memakai Fly Ash
• Mass concrete  segala volume beton
dengan dimensi yang cukup besar
sehingga perlu pengendalian thermal
terhadap panas yang ditimbulkan akibat
proses hidrasi semen (bisa terjadi retak
pada umur awal beton)
• Penggunaan fly ash dapat mengurangi
penggunaan jumlah semen sehingga
menurunkan temperatur beton. FLY ASH
• Maksimum temperatur beton bervolume
besar adalah 71°C

Webinar Continuous Quality Improvement


7. Beton di Laut Tidak Menggunakan Fly
Ash/ Suplementary cementitious material
(SCM)
Penggunaan Suplementary
cementitious material (SCM)
seperti fly ash membuat beton
lebih kedap dan dapat mengatasi
penetrasi klorida dari air laut
Suplementary cementitious material (SCM)

Webinar Continuous Quality Improvement


KESALAHAN PEKERJAAN BAJA
TULANGAN DI LAPANGAN

Webinar Continuous Quality Improvement


8. Penempatan Baja Tulangan yang Salah atau
Tidak Tepat
Baja tulangan harus bebas dari tanah setidaknya 150 mm dengan cara
ditempatkan di atas batang-batang kayu dan harus terlindung dari hujan.

Webinar Continuous Quality Improvement


9. Baja Tulangan Dibengkokkan Berulang
Kali
Baja tulangan yang dibengkokkan lebih dari satu kali pada tempat
yang sama tidak diizinkan digunakan pada pekerjaan karena akan
merusak atau melemahkan bahan.

Webinar Continuous Quality Improvement


KESALAHAN PEKERJAAN BAJA
STRUKTUR DI LAPANGAN

Webinar Continuous Quality Improvement


10. Pengencangan Baut yang Tidak
Dikalibrasi
• Setiap peralatan yang digunakan untuk
pengencangan baut harus dikalibrasi secara
teratur dan dibuktikan dengan sertifikat
kalibrasi sebelum pekerjaan pengencangan
baut dilaksanakan
• Acuan :
 SNI 8458:2017 Metode uji
pengencangan baut mutu tinggi
Pengencangan baut di lapangan  No 14/SE/M/2015 Pedoman
pemasangan baut jembatan

Contoh alat kalibrasi Kunci Torsi


Kunci torsi tipe manual dan mekanis

Webinar Continuous Quality Improvement


Lubang baut tidak boleh diperbesar
dengan memakai api/las karena akan
merusak atau melemahkan bahan

11. Lubang Baut Diperbesar dengan Cara Dilas


Webinar Continuous Quality Improvement
12. Pengecatan Dilakukan Tanpa Surface
Preparation yang Cukup
Persiapan permukaan pengecatan pada pelat baja
dimaksudkan untuk memberikan tingkat kebersihan
dan kedalaman profile permukaan baja, agar cat
yang diaplikasi di atas permukaan baja tersebut
dapat merekat dengan baik sesuai fungsi dan durasi
yang diharapkan.

• Hasil pengecatan yang baik sangat


dipengaruhi oleh tingkat kebersihan dan
kekasaran permukaan baja.
Persiapan permukaan pada pekerjaan pengecatan • Kegagalan pengecatan pada pelat baja
umumnya diakibatkan oleh persiapan
permukaan dan aplikasi yang tidak benar yang
tidak memenuhi ketentuan yang
dipersyaratkan.
Acuan :
 No 26/SE/M/2015 Pedoman
perlindungan komponen baja jembatan
Alat pembersih permukaan baja dengan cara pengecatan
Webinar Continuous Quality Improvement
13. Kesalahan Stake Out
• Kesalahan pada saat
pematokan (stake out)
pemancangan pondasi dapat
menyebabkan posisi pilar tidak
berada pada center pile cap
menyesuaikan dengan
geometri bangunan atas.

Webinar Continuous Quality Improvement


14. Kecelakaan Konstruksi pada Saat Erection
dan Stressing PCI Girder > 40 m
Tol Antasari-Depok Tol Pasuruan-Probolinggo

Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Tol Pemalang-Batang

Webinar Continuous Quality Improvement


Terima Kasih
Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Media sosial : ditbintekjatan ditbintekjatan ditbintekjatan ditbintekjatan

Anda mungkin juga menyukai