Anda di halaman 1dari 32

KESALAHAN-KESALAHAN UMUM

PADA PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN


KONSTRUKSI JEMBATAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Webinar Continuous Quality Improvement


KESALAHAN UMUM PADA TAHAP
PERENCANAAN

Webinar Continuous Quality Improvement


1. Penentuan lokasi jembatan
• Terletak di daerah
endapan dan rawan
likuifaksi
• Perlu desain khusus
kegempaan
mempertimbangkan
analisa spesifik situs
dan pengaruh likuifaksi
pada fondasi jembatan

Jembatan Kilangan

Pier Head Tol BECAKAYU

Webinar Continuous Quality Improvement


2. Kesalahan Pengukuran dan Pematokan
(Stake Out)
• Kesalahan pada saat pematokan
(stake out) pemancangan pondasi
dapat menyebabkan posisi pilar
tidak berada pada center pile cap
menyesuaikan dengan geometri
bangunan atas.

Webinar Continuous Quality Improvement


3. Kualitas data penyelidikan tanah tidak
akurat
• Data penyelidikan tanah yang tidak akurat mengakibatkan desain kedalaman
fondasi tidak sesuai kondisi aktual lapangan
• Biaya konstruksi membengkak
Data desain Data review desain

STA 51+943 STA 52+901 STA 58+068,318 STA 58+093,318

Webinar Continuous Quality Improvement


Contoh kesalahan soil investigaton : Data tanah tidak
diambil di setiap lokasi bangunan bawah jembatan
Perbedaan kedalaman tanah keras pada titik
pondasi mengakibatkan kemungkinan
berkurangnya daya dukung pondasi, perubahan
tipe pondasi, pembengkakan biaya,

Pier Head Tol BECAKAYU

Webinar Continuous Quality Improvement


4. Penentuan panjang jembatan
• Desain awal tidak
mempertimbangkan
lintasan basah dari sungai
dan kondisi tanah dasar
oprit

Jembatan Kilangan

• Sehingga dilakukan
perubahan desain oprit
dari timbunan menjadi
pile slab Pier Head Tol BECAKAYU

Webinar Continuous Quality Improvement


5. Penentuan tipe bangunan bawah
jembatan

• Bangunan bawah 
Pemilihan jenis pondasi
apakah sumuran/tiang
pancang/bor pile

Webinar Continuous Quality Improvement


6. Penentuan tipe bangunan atas jembatan

• Bangunan atas misal :


Pemilihan tipe bangunan
atas di lingkungan korosif

Webinar Continuous Quality Improvement


KESALAHAN UMUM PEKERJAAN
BETON DI LAPANGAN

Webinar Continuous Quality Improvement


1. Ketidaksempurnaan Sistem Bekisting
• Sistem bekisting yang tidak
sempurna/tidak
diperhitungkan bisa
menyebabkan kebocoran
beton bahkan kegagalan
bangunan
Jembatan Marlboro – Aceh Tenggara

Box Culvert Tol Menado-Bitung


Pier Head Tol BECAKAYU

Webinar Continuous Quality Improvement


2. Penambahan Air pada Beton Oleh
Pekerja
• Tujuan dari penambahan air
ini menurut versi pekerja
adalah untuk mempermudah
saat perataan beton di
bekisting.
• Namun dari sisi teknis
penambahan air yang
berlebihan akan berpengaruh
dengan mutu beton yang
dihasilkan.

Webinar Continuous Quality Improvement


3. Tinggi Jatuh Campuran Beton pada Saat Pengecoran Terlalu
Tinggi
- Tinggi jatuh maksimal campuran
beton pada saat pengecoran = 1,5 m
- Tinggi jatuh yang terlalu tinggi
menyebabkan segregasi
• Jika tinggi jatuh agregat ke dalam
cetakan/bekisting lebih dari 1,5 m 
gunakan pipa tremi atau
Concrete Pump alat concrete pump.
Beton yang mengalami
segregasi

Pipa Tremi

Webinar Continuous Quality Improvement


4. Tidak Melakukan Perawatan Beton
Tujuan dilakukan perawatan beton :
• menjaga perbedaan suhu beton
dengan lingkungan sekitar.
• menjaga beton agar mendapatkan
kadar air yang tepat.
• menjaga stabilitas dimensi struktur
Perawatan beton setelah konstruksi.
pengecoran lantai jembatan
• mendapatkan kekuatan beton yang
maksimal.
• menjaga beton dari keretakan.
Acuan : Spesifikasi Umum 2018 untuk
Pekerjaan Jalan dan Jembatan Revisi 2
Divisi 7 Seksi 7.1
Beton yang mengalami
retak susut akibat tidak
dilakukan perawatan
Webinar Continuous Quality Improvement
5. Bored Pile Tidak Memakai Beton Memadat
Sendiri
(Self Compacting Concrete)
• Beton memadat sendiri (SCC)
adalah beton yang tidak
memerlukan penggetaran untuk
pemadatannya, dapat mengalir
karena beratnya sendiri, sehingga
dapat mengisi penuh acuan dan
memperoleh hasil beton yang
padat dan kedap tanpa
pemadatan, bahkan pada
penulangan yang rapat
• Dengan kedalaman bored pile
dan tulangan yang rapat akan
kesulitan untuk mengisi celah bila
tidak memakai beton SCC

Webinar Continuous Quality Improvement


6. Beton Bervolume Besar (mass concrete) Tidak

Memakai Fly Ash


• Mass concrete  segala volume beton
dengan dimensi yang cukup besar sehingga
perlu pengendalian thermal terhadap
panas yang ditimbulkan akibat proses
hidrasi semen (bisa terjadi retak pada
umur awal beton)
• Penggunaan fly ash dapat mengurangi
penggunaan jumlah semen sehingga
menurunkan temperatur beton.
• Maksimum temperatur beton bervolume
besar adalah 71°C

Webinar Continuous Quality Improvement


7. Beton di Laut Tidak Menggunakan Fly Ash/
Suplementary cementitious material (SCM)
• Penggunaan Suplementary
cementitious material (SCM)
seperti fly ash membuat beton
lebih kedap dan dapat mengatasi
penetrasi klorida dari air laut

Webinar Continuous Quality Improvement


8. Hubungan antara tiang pancang dengan pile
cap
yang tidak baik
• Seharusnya ujung atas tiang pancang
berada di dalam (tertanam) pile cap

hubungan tiang pancang dan pile cap


harus diperbaiki dengan cara dilakukan
perkuatan

Webinar Continuous Quality Improvement


KESALAHAN UMUM PEKERJAAN
BAJA TULANGAN DI LAPANGAN

Webinar Continuous Quality Improvement


1. Baja Tulangan Diletakkan Di Atas Tanah
dan /atau Tidak Terlindung dari Hujan
• Baja tulangan harus bebas dari
tanah setidaknya 150 mm
dengan cara ditempatkan di
atas batang-batang kayu dan
harus terlindung dari hujan

Webinar Continuous Quality Improvement


2. Baja Tulangan Dibengkokkan Berulang
Kali
• Baja tulangan yang
dibengkokkan lebih dari satu
kali pada tempat yang sama
tidak diizinkan digunakan pada
pekerjaan karena akan
merusak atau melemahkan
bahan

Webinar Continuous Quality Improvement


KESALAHAN UMUM PEKERJAAN
BAJA STRUKTUR DI LAPANGAN

Webinar Continuous Quality Improvement


1. Pengencangan Baut yang Tidak
Dikalibrasi
• Setiap peralatan yang digunakan
untuk pengencangan baut harus
dikalibrasi secara teratur dan
dibuktikan dengan sertifikat
kalibrasi sebelum pekerjaan
pengencangan baut dilaksanakan
• Acuan :
Pengencangan baut di lapangan  SNI 8458:2017 Metode uji
pengencangan baut mutu tinggi
 No 14/SE/M/2015 Pedoman
pemasangan baut jembatan

Kunci torsi tipe manual


dan mekanis
Contoh alat kalibrasi
Webinar Continuous Quality Improvement
2. Lubang Baut Diperbesar dengan Cara
Dilas

Lubang baut tidak boleh


diperbesar dengan memakai
api/las karena akan merusak
atau melemahkan bahan

Webinar Continuous Quality Improvement


3. Sambungan batang bawah tanpa pelat
tambahan pada jembatan rangka

seringkali dalam sambungan pelat buhul diperlukan


adanya pelat pengisi dikarenakan perbedaan
ketebalan pelat

Webinar Continuous Quality Improvement


4. Pengecatan Dilakukan Tanpa Surface
Preparation
• Persiapan permukaan pengecatan pada
pelat baja dimaksudkan untuk
memberikan tingkat kebersihan dan
kedalaman profile permukaan baja, agar
cat yang diaplikasi di atas permukaan
baja tersebut dapat merekat dengan baik
sesuai fungsi dan durasi yang
diharapkan.
• Hasil pengecatan yang baik sangat
dipengaruhi oleh tingkat kebersihan dan
kekasaran permukaan baja.
Persiapan permukaan pada pekerjaan pengecatan • Kegagalan pengecatan pada pelat baja
umumnya diakibatkan oleh persiapan
permukaan dan aplikasi yang tidak benar
yang tidak memenuhi ketentuan yang
dipersyaratkan.
• Acuan :
Alat pembersih permukaan baja  No 26/SE/M/2015 Pedoman
perlindungan komponen baja
Webinar Continuous Quality Improvement
jembatan dengan cara pengecatan
KESALAHAN-KESALAHAN LAIN

Webinar Continuous Quality Improvement


1. Kecelakaan Konstruksi pada Saat Erection
dan Stressing PCI Girder > 40 m

Tol Pasuruan-Probolinggo
Tol Antasari-Depok

Jembatan
Ciputrapinggan

Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Tol Pemalang-Batang

Webinar Continuous Quality Improvement


2. Runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara

1) Aspek perencanaan meliputi pemilihan material hanger yang kurang tepat,


detailing sistem clamp yang kurang memperhatikan faktor geometri.
2) Aspek pelaksanaan yaitu berkaitan dengan tidak dilakukannya uji kinerja terhadap
hanger sebagai satu sistem.
3) Aspek pemeliharaan yaitu tidak dilakukannya pemeliharaan secara rutin pada
jembatan sehingga tidak diperoleh suatu riwayat kondisi jembatan yang
komprehensif.

Webinar Continuous Quality Improvement


Metode Rehabilitasi Jembatan Kutai Kartanegara

Sebelum Proses Rehabilitasi Sesudah

Webinar Continuous Quality Improvement


3. Jembatan Nanfang’ao di Yilan, Taiwan

Webinar Continuous Quality Improvement


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai